Anda di halaman 1dari 2

PLAGIARISME RACUN MEMATIKAN

Saat ini di berbagai daerah di dunia, termasuk di Indonesia, kegiatan plagiat bukan
merupakan sesuatu hal yang baru untuk didengar. Apa itu plagiat?. Menurut Kamus Besar
Bahasa Indonesia, plagiat atau plagiarisme merupakan pengambilan karangan ( seperti
pendapat dan sebagainya ) milik orang lain dan menjadikannya seolah-olah karangan ( seperti
pendapat dan sebagainya ) sendiri. Salah satu contohnya adalah menerbitkan karya tulis orang
lain atas nama sendiri. Dengat kata lain, plagiat juga biasa disebut dengan penjiplakan.
Plagiator merupakan sebutan yang diberikan untuk seseorang yang melakukan plagiat atau
penjiplakan.
Di kalangan mahasiswa, kegiatan plagiat cukup sering dilakukan. Seperti dalam
pembuatan karya tulis, tugas essay, makalah, dan masih banyak lagi yang lainnya. Istilah copas
atau copy-paste merupakan istilah yang sangat ngetrend dan merupakan tradisi yang sering
digunakan di kalangan mahasiswa, Banyak mahasiswa yang berpendapat bahwa hal tersebut
terjadi karena ketidaksengajaan dan ketidaktahuan. Padahal faktor utama yang menyebabkan
hal tersebut terjadi adalah karena mahasiswa malas untuk mencari sumber informasi sehingga
pada akhirnya mereka mencari cara mudah untuk menyelesaikan tugas mereka dengan
melakukan plagiat. Tetapi, hal tersebut sangatlah disayangkan dan tidak seharusnya terjadi.
Karena sesusungguhnya kegiatan plagiat dapat dianggap sebagai tindak pidana, karena
dengan melalukan plagiat terhadap hasil karya orang lain itu berarti kita mengambil hak cipta
milik orang lain.
Banyak masyarakat dan mahasiswa yang berpikiran bahwa tindakan plagiat dapat
membawa banyak keuntungan namun sesungguhnya pemikiran tersebut salah besar. Justru
sebaliknya, kegiatan plagiat dapat mendatangkan kerugian yang sangat besar. Plagiarisme
seperti racun yang dapat perlahan-lahan mematikan. Karena, kegiatan plagiat dapat merusak
kreatifitas diri kita sendiri. Jika diri kita dibiasakan untuk cari gampang dengan menjiplak hasil
karya orang lain maka secara tidak langsung kita akan men- shut down rasa keingintahuan kita
dan informasi yang kita dapatkan tidak akan pernah berkembang karena informasi yang kita
dapatkan hanyalah berasal dari hasil pemikiran orang lain. Dengan melakukan plagiat maka kita
akan menjadi seseorang yang miskin ide dan kreatifitas.
Oleh karena itu, tindakan plagiat merupakan salah satu tindakan yang harus
ditinggalkan. Dengan tidak berplagiat maka kita akan menjadi sesorang yang kaya ide, kaya
kreatifitas, dan kaya inovasi baru. Selain itu, dengan tidak berplagiat kita dapat menjadi orang
yang lebih menghargai hasil karya sesorang, karena kita pun telah merasakan bahwa untuk
menciptakan suatu karya yang bagus bukan lah merupakan suatu hal yang mudah. Percayalah
bahwa akan lebih banyak manfaat yang kita rasakan untuk diri kita sendiri dengan mencoba
untuk berkarya sendiri.
Kita sebagai seorang mahasiswa, jangan lah menjadi mahasiswa yang tidak jujur
apalagi menjadi mahasiwa plagiator. Mahasiswa merupakan generasi muda penerus bangsa.
Sehingga, sudah sepantasnya seorang mahasiwa memliki kreatifitas yang tinggi yang dapat
menciptakan ide-ide atau inovasi baru yang dapat berguna bagi diri sendiri, orang lain, serta
Bangsa dan Negara. Jadilah mahasiswa yang baik, jujur, berkreatifitas tinggi , dan yang paling
penting anti plagiat. Tinggalkan lah zaman plagiat, buatlah mindset bahwa plagiat itu sudah
ketinggalan zaman dan mulailah zaman berlomba-lomba untuk menciptakan ide dan karya yang

terbaik, Dengan seperti itu, maka akan semakin banyak mahasiswa yang berkualitas yang
dapat menjadi pemimpin untuk menciptakan bangsa yang maju, berkualitas dan sejahtera.
Melalui penulisan essay ini, saya ingin mengajak teman-teman untuk meninggalkan aksi
plagiarisme. Jadilah seseorang yang dapat berkembang dan bersaing secara sehat. Jadilah
mahasiswa yang berintelektual tinggi dan kritis. Seperti motto Univeristas Indonesia yang
berbunyi Veritas- Probitas- Iustia , marilah bersama-sama kita STOP PLAGIARISM AND START
CREATIVITY!!!

Anda mungkin juga menyukai