Anda di halaman 1dari 2

Etiologi penyakit gingiva dan periodontal

Berdasarkan peranannya dalam menimbulkan penyakit, faktor-faktor tersebut dapat


diklasifikasikan atas faktor etiologi primer berupa plak dental atau plak bakteri dan faktor
etiologi sekunder atau faktor pendorong, yang memperngaruhi efek dari faktor etiologi primer.
Klasifikasi lain membagi faktor etiologi penyakit gingiva dan periodontal berdasarkan
keberadaannya yaitu faktor etiologi local atau faktor ekstrinsik dan faktor sistemik atau faktor
ekstrinsik.
1. Plak dental
Plak dental atau plak bakteri adalah deposit lunak yang membentuk biofilm yang
menumpuk ke permukaan gigi atau permukaan keras lainnya di rongga mulut seperti restorasi
lepasan dan cekat . Plak dental diklasifikasikan atas plak supra gingival dan plak subgingival
berdasarkan lokasinya pada permukaan gigi. Plak supragingival berada pada koronal dari tepi
gingiva. Plak subgingival adalah plak yang lokasinya apikal dari tepi gingiva, diantara gigi
dengan jaringan yang mendindingi sulkus gingiva.
2. Deposit lainnya
Deposit lain yang dapat menjadi etiologi antara lain kalkulus dental, materi alba, debris
makanan, dan stein dental.
3. Faktor Iatrogenik
Faktor-faktor iatrogenik adalah kesalahan pada restorasi dan protesa, yang dapat berperan
dalam menyebabkan inflamasi gingiva dan perusakan jaringan periodontal.
a. Tepi restorasi yang mengeper (overhanging) turut berperan dalam terjadinya inflamasi
gingiva dan perusakan periodontal.
b. Mahkota tiruan dan restorasi dengan kontur berlebih cenderung mempermudah
penumpukan plak.
c. Oklusi yang disharmoni dapat mencederai jaringan periodontal pendukung
d. Gigi tiruan sebagian lepasan mempermudah penumpukan plak.
4. Perawatan ortodonsi
Perawatan ortodonsi bisa berperan dalam menimbulkan penyakit atau kelainan pada
periodonsium dengan cara iritasi dari cincin ortodonsi, tekanan dari piranti ortodonsi dan retensi
plak.
5. Impaksi makanan
Impaksi makanan adalah terdesaknya makanan secara paksa ke periodonsium oleh
tekanan oklusal,
6. Tidak digantinya gigi yang hilang

Pencabutan gigi yang tidak disertai penggantian dengan gigi tiruan dapat menimbulkan
serangkaian perubahan yang menimbulkan banyak dampak bagi periodonsium.
7. Maloklusi dan malposisi
Gigi geligi yang letaknya tidak teratur menyebabkan kontrol plak sukar bahkan bisa tidak
mungkin dilakukan.
8. Kebiasaan buruk
Kebiasaan buruk merupakan salah satu faktor yang teribat dalam terjadinya penyakit
periodontal antara lain bernafas dari mulut, mendorong-dorongkan lidah, penggunaan tembakau,
trauma sikat gigi, dan alat pembersih lainnya, kebiasaan para fungsi atau bruxism, neurosis dan
kebiasaan berkaitan dengan okupasi.
9. Faktor etiologi sistemik
Secara umum faktor-faktor etiologi sistemik tidak dapat memulai timbulnya pernyakit
gingiva dan periodontal tetapi dapat mempercepat perkembangannya dan memperhebat
kerusakan yang ditimbulkan. Defisiensi Vit C, defisiensi protein, diabetes mellitus, kehamilan,
kontrasepsi hormonal, leukemia, anemia, gangguan psikosomatik, HIV/AIDS, obat-obatan
tertentu dikemukakan ada kaitannya dengan penyakit gingiva dan periodontal.

Sumber :
Carranza FA Jr. Clinical periodontology, 8th edition, Philadelphia, WB Saunders Co 2006, p: 16173

Anda mungkin juga menyukai