Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

EVIDENCE BASED PENTINGNYA VITAMIN A


PADA MASSA NIFAS
Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Asuhan Kebidanan
Dosen Pengampu :
Disusun oleh :
Ema Lantika Kusuma Wardani
NIM :1104038
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KARYA HUSADA
PROGRAM STUDI D IV KEBIDANAN
SEMARANG
2011

BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Berdasarkan Su rvei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun
2007 angka kematian ibu 244 per 100.000 kelahiran hidup (Andra, 2007). Sebab
utama kematian ibu di Indonesia adalah perdarahan, infeksi, eklampsi, partus
lama dan komplikasi abortus (Saifuddin, 2002). Partus lama rata-rata di dunia
menyebabkan kematian ibu sebesar 8 % dan di Indonesia sebesar 9 %
(Saifuddin,

2006).

Setelah

persalinan

wanita

akan

mengalami

masa

puerperium,untuk dapat mengembalikan alat genetalia interna kedalam keadaan


normal.kala puerperium berlangsung selama 6 minggu atau 42 hari,merupakan
waktuyang diperlukan untuk pulihnya alat kandungan pada keadaan yang
normal.
Masa nifas (puerperium) berlangsung selama 6 minggu, dimulai setelah
plasenta lahir dan berakhir ketika alat-alat kandungan kembali seperti keadaan
sebelum hamil. (Saifuddin, 2002) menyatakan bahwa masa nifas merupakan
masa kritis dalam kehidupan ibu dan bayi karena sekitar 60% kematian ibu
terjadi segera setelah kelahiran dimana 50% dari kematian tersebut terjadi dalam
24 jam pertama setelah persalinan. Lebih dari 65% dari kematian tersebut, perlu
dilakukan pemeriksaan dan perawatan pada ibu serta penyuluhan kepada ibu
dan keluarganya agar komplikasi nifas tidak terjadi (Saroha,2009).

Pemantauan yang ketat serta penyuluhan oleh tenaga kesehatan pada


ibu dan keluarga akan sangat membantu dalam mencegah kematian ibu. Semua
ibu nifas dianjurkan untuk melakukan pemeriksaan nifas ke fasilitas kesehatan
atau dikunjungi di rumahnya walaupun pertolongan persalinan dilakukan oleh
dukun atau keluarganya. Kunjungan nifas dilakukan untuk menilai keadaan ibu,
mendeteksi dan menangani masalah-masalah yang mungkin terjadi (Depkes,
1998). Dalam memberikan pelayanan nifas, bidan harus mampu menerapkan
pelayanan nifas yang berorientasi pada penerapan kode etik dan standar
pelayanan kebidanan, serta kepuasan yang mengacu pada penerapan semua
persyaratan pelayanan kebidanan. Dari dimensi mutu pelayanan kebidanan
tersebut, tujuan akhirnya adalah kepuasan pasien yang dilayani oleh bidan. Hal
ini sesuai dengan Permenkes No. 900/SK/VII/2002 yang menyebutkan bahwa
bidan memiliki wewenang untuk memberikan pelayanan kebidanan yang
meliputi: pelayanan pranikah, kehamilan, persalinan, nifas, bayi baru lahir dan
balita. ( Syafrudin, 2009).
Menurut Imbalo, kepuasan pasien merupakan suatu tingkat perasaan
pasien yang timbul sebagai akibat dari kinerja layanan kesehatan yang
diperolehnya setelah pasien membandingkan dengan apa yang diharapkannya.
Pasien baru akan merasa puas apabila kinerja layanan kesehatan yang
diperolehnya sama atau melebihi harapan dan sebaliknya, ketidakpuasan pasien
atau perasaan kecewa akan muncul apabila kinerja layanan kesehatan yang
diperolehnya itu tidak sesuai dengan harapannya.
Menurut Philip Kotler (2006) Kepuasan pelanggan/klien adalah perasaan
senang atau kecewa seseorang sebagai hasil dari perbandingan antara prestasi
atau produk yang dirasakan dan yang diharapkan. Pendapat tersebut juga
sesuai dengan Irawan (2003) yang mengatakan kepuasan adalah perasaan
senang atau kecewa dari seseorang yang mendapat kesan dari membandingkan
hasil pelayanan kinerja dengan harapan-harapannya.
Dalam masa nifas diperlukan suatu asuhan yang bertujuan untuk
menjaga kesehatan ibu dan bayinya, baik fisik maupun psikologis serta
memberikan pendidikan kesehatan tentang perawatan kesehatan diri, nutrisi, KB,
menyusui, pemberian imunisasi kepada bayinya dan perawatan bayi sehat. Pada
asuhan masa nifas yang berhubungan dengan nutrisi, ibu nifas mempunyai

kebutuhan dasar yaitu minum vitamin A (200.000 unit) agar bisa memberikan
vitamin A kepada bayinya melalui ASI.
Menurut Syafrudin (2009), kepuasan pasien terhadap pelayanan nifas
yang dilaksanakan oleh bidan merupakan salah satu indikator untuk mengukur
mutu pelayanan kesehatan. Pasien akan selalu mencari layanan kesehatan di
fasilitas yang kinerja layanan kesehatannya dapat memenuhi harapan pasien.
B. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Tujuan evidence based pada pentingnya vitamin A pada massa nifas
yaitu membentuk paradigm baru dalam mengatasi kekurangan vitamin A pada
massa nifas guna memperkecil resiko komplikasi dan kematian ibu pada
massa nifas bisa ditekan.
2. Tujuan Khusus
pentingnya vitamin A pada massa nifas yaitu Program Pencegahan dan
Penanggulangan
Kurang
Vitamin
A
(KVA)
Salah satu upaya : "suplementasi vitamin A pada ibu nifas"
Adalah pemberian kapsul vitamin A dosis tinggi (200.000 SI) sebanyak 2
kapsul pada ibu nifas (0 42 hari) yang berguna untuk Meningkatkan
kandungan vitamin A dalam ASI, Bayi lebih kebal dan jarang terserang
penyakit infeksiKesehatan ibu cepat pulih setelah melahirkan.
C. MANFAAT
1. Bagi Instansi Pendidikan
Makalah ini diharapkan dapat memperbanyak masukan bagi instansi
pendidikan untuk menambah wacana bagi mahasiswa.

2. Bagi Tenaga Kesehatan


Dapat menambah pengetahuan bidan dalam asuhan pentingnya vitamin A
dalam massa nifas sesuai evidence based terbaru.

3. Bagi Mahasiswa Bidan


Dapat menambah wawasan tentang praktik evidence based midwifery
practice persalinan.

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Evidence Based
Dalam beberapa tahun terakhir atau tepatnya beberapa bulan terakhir
kita sering mendengar tentang Evidence Base. Evidence Base artinya
berdasarkan bukti. Artinya tidak lagi berdasarkan pengalaman atau kebiasaan
semata. Semua harus berdasarkan bukti. Bukti inipun tidak sekedar bukti. Tapi
bukti ilmiah terkini yang bisa dipertanggungjawabkan. Ketika kita mengatakan
anggaran kesehatan kurang maka pertanyaanya adalah apakah dasarnya
sehingga dikatakan kurang ? Maka disusunlah apa yang disebut dokumen NHA
(National Health Account), PHA (Provincial health Account) dan DHA (District
Health Account). Dokumen tersebut dapat menjadi evidence base ketika kita
mengatakan banyak hal tentang pembiayaan kesehatan. Demikian juga pada
tingkat klinik. Evidence base yang dalam tataran klini disebut Evidence Based
Medicine (EBM) menjadi hal mutlak yang harus diberlakukan. Prof. Iwan
Dwiprahasto, salah seorang pengajar di UGM pada saat mengajar tidak akan
lupa mengingatkan mahasiswanya bahwa ilmu yang diajarnya saat itu pada saat
mahasiswa

tersebut

tamat

mungkin

sudah

tidak

berlalu.

(Prof.

Iwan

Dwiprahasto).
Evidance based adalah temuan terkini yang sudah digunakan baik diluar
negeri maupun didalam negeri. Hal ini terjadi karena ilmu kedokteran
berkembang sangat pesat. Temuan dan hipotesis yang diajukan pada waktu
yang lalu secara cepat digantikan dengan temuan baru yang segera
menggugurkan teori yang ada sebelumnya. Sementara hipotesis yang diujikan
sebelumnya bisa saja segera ditinggalkan karena muncul pengujian-pengujian
hipotesis baru yang lebih sempurna.
Evidance Base practice adalah suatu istilah yang luas yang digunakan
dalam proses pemberian informs berdasarkan bukti dan penelitian (gray, 1997).
Penggunaan kebijakan dari bukti terbaik yang tersedia sehingga tenaga
kesehatan (Bidan) dan pasien mencapai keputusan yang terbaik, mengambil
data yang diperlukan dan pada akhirnyandapat menilai pasien secara
menyeluruh dalam memberikan pelayanan, (gray, 1997)

B. Pengertian Nifas

Masa nifas (puerperium) adalah masa setelah plasenta lahir dan berakhir
ketika alat-alat kandungan kembali seperti keadaan sebelum hamil. Masa nifas
berlangsung selama kira-kira 6 minggu (Abdul Bari. S, dkk, 2002)
Pembagian Masa Nifas :
Nifas dibagi dalam 3 periode :

1. Puerperium

dini, yaitu kepulihan dimana ibu telah diperbolehkan berdiri dan


berjalan-jalan. Dalam agama Islam dianggap telah bersih dan boleh bekerja
setelah 40 hari.

2. Puerperium

intermedial, yaitu kepulihan menyeluruh alat-alat genitalis yang


lamanya 6 8 minggu.

3. Remote

puerperium, waktui yang diperlkan untuk pulih dan sehat sempurna


terutama bila selama hamil atau waktu persalinan mempunyai komplikasi.
Ibu nifas memerlukan nutrisi dan cairan untuk pemulihan kondisi

kesehatan setelah melahirkan, cadangan tenaga serta untuk memenuhi produksi


air susu. Ibu nifas dianjurkan untuk memenuhi kebutuhan akan gizi sebagai
berikut: Mengkonsumsi makanan tambahan, kurang lebih 500 kalori tiap hari,
Makan dengan diet gizi seimbang untuk memenuhi kebutuhan karbohidrat,
protein, lemak, vitamin, dan mineral : Minum sedikitnya 3 liter setiap hari,
Mengkonsumsi tablet besi selama 40 hari post partum, Mengkonsumsi vitamin A
200.000 intra unit Zat-zat yang dibutuhkan ibu pasca persalinan antara lain:
Kalori, Protein, Kalsium dan vitamin D, Magnesium, Sayuran hijau dan buah,
Karbohidrat kompleks, Lemak, Garam, Cairan, Vitamin, Zinc, DHA.

C. Pengertian Vitamin A
Vitamin A adalah salah satu zat gizi mikro yang diperlukan oleh tubuh yang
berguna untuk meningkatkan daya tahan tubuh (imunitas) dan kesehatan mata.
Vitamin A adalah suatu vitamin yang berfungsi dalam sistem penglihatan, fungsi
pembentukan kekebalan dan fungsi reproduksi yang perlu diberikan dan penting bagi ibu
selama dalam masa nifas. Pedoman nasional yang ada saat ini merekomendasikan bahwa

100% ibu nifas menerima satu kapsul vitamin A dosis tinggi 200.000 SI paling lambat 30
hari setelah melahirkan. Di Indonesia masih sangat rendah dibandingkan target Nasional
sebesar 90%. Tidak tercapainya target dikarenakan faktor kurangnya pengetahuan ibu
nifas tentang vitamin A, kurangnya dukungan dari tenaga kesehatan dan distribusi
vitamin A.
Pemberian kapsul vitamin A pada ibu nifas (melahirkan) memiliki manfaat
penting bagi ibu dan bayi yang disusuinya. Tambahan vitamin A melalui suplementasi
dapat meningkatkan kualitas ASI, meningkatkan daya tahan tubuh, dan dapat
meningkatkan kelangsungan hidup anak. Oleh sebab itu, pemerintah di tingkat kabupaten
dapat meningkatkan kualitas kesehatan ibu dan anak dengan cara memperkuat program
vitamin A ibu nifas.
1) PEMBERIAN KAPSUL VITAMIN A

a) Dosis

kapsul

Vitamin

untuk

Bayi

dan

Anak

Sebagai upaya pencegahan terutama di daerah bencana, satu kapsul vitamin A biru
dengan dosis 100.000 IU diberikan kepada seluruh bayi berusia 6-11 bulan, kapsul
vitmain A berwarna merah dengan dosis 200.000 IU untuk seluruh balita usia 12-59
bulan, dan anak usia 5-12 tahun. Kapsul vitamin A dosis tinggi aman diberikan dengan
jarak minimal satu bulan. Walaupun demikian, bila ternyata anak mengkonsumsi kapsul
vitamin A dengan selang waktu kurang dari satu bulan, biasanya tidak akan terjadi
keracunan pada anak. namun jika ditemukan anak mengkonsumsi lebih dari satu kapsul
dalam kurun waktu satu bulan, segera laporkan pada petugas kesehatan.

b) Dosis

kapsul

Vitamin

untuk

Ibu

Nifas

Ibu dalam masa nifas(masa 40 hari setelah melahirkan) perlu mendapatkan dua kapsul
vitamin A berwarna merah dengan dosis 200.000 IU. Pemberian kapsul pertama
diberikan segera setelah melahirkan, dan kapsul kedua dengan selang waktu minimal 24
jam, tidak lebih dari 6 minggu setelah melahirkan.

c) Ibu nifas harus minum 2 kapsul vitamin A


1. Pemberian 1 (satu) kapsul vitamin A 200.000 SI warna merah pada ibu nifas
hanya cukup untuk meningkatkan kandungan vitamin A dalam ASI selama 60
hari.
2. Pemberian 2 (dua) kapsul vitamin A 200.000 SI diharapkan dapat menambah
kandungan vitamin A dalam ASI sampai bayi usia 6 bulan.

d) Manfaat kapsul vitamin A untuk ibu nifas yaitu :


1. Meningkatkan kandungan vitamin A dalam Air Susu Ibu (ASI).
2. Bayi lebih kebal dan jarang kena penyakit karena infeksi.
3. Kesehatan ibu cepat pulih setelah melahirkan.
2) Pentingnya Vitamin A

Kapsul vitamin A pada ibu nifas diberikan oleh Dokter, tenaga gizi, bidan,
perawat,

dukun

bersalin

terlatih,

kader,biasanya

dilakukan

Sweeping,sweeping adalah salah satu upaya untuk menjaring ibu nifas dalam
meningkatkan pemberian kapsul vitamin A. Hal ini dilakukan bila masih terdapat ibu
nifas yang belum mendapatkan kapsul vitamin A pada hari pemberian yang telah
ditentukan dalam bentuk kunjungan rumah. Untuk menghindari duplikasi pemberian
kapsul vitamin A oleh petugas kepada ibu nifas, setiap petuga yang akan memberikan
kapsul harus memberitahukan dan menanyakan kepada ibu nifas tentang pemberian
kapsul vitamin A. Kapsul vitamin A untuk ibu nifas dapat diperoleh di
Posyandu,Polindes,Puskesmaspembantu,Puskesmas,Praktik

swasta

(Bidan,

Rumah

Bersalin, Klinik Bersalin dll), Kelompok KIA.


Vitamin A telah diketahui dapat melindungi timbulnya komplikasi berat pada
penyakit yang biasa terjadi pada anak-anak seperti campak dan diare, dan juga berfungsi
melindungi mata dari Xeropthalmia dan buta senja. Semua anak, walaupun mereka
dilahirkan dari ibu yang berstatus gizi baik dan tinggal di negara maju, terlahir dengan
cadangan vitamin A yang terbatas dalam tubuhnya (hanya cukup memenuhi kebutuhan
untuk sekitar dua minggu). Di negara berkembang, pada bulan-bulan pertama
kehidupannya, bayi sangat bergantung pada vitamin A yang terdapat dalam ASI. Oleh
sebab itu, sangatlah penting bahwa ASI mengandung cukup vitamin A. Anak-anak yang
sama sekali tidak mendapatkan ASI akan berisiko lebih tinggi terkena Xeropthalmia
dibandingkan dengan anak-anak yang mendapatkan ASI walau hanya dalam jangka
waktu tertentu. Berbagai studi yang dilakukan mengenai Vitamin A ibu nifas
memperlihatkan hasil yang berbeda-beda.
Tetapi, sebuah studi yang dilakukan pada anak-anak usia enam bulan yang
ibunya mendapatkan kapsul vitamin A setelah melahirkan, menunjukkan bahwa terdapat
penurunan jumlah kasus demam pada anak-anak tersebut dan waktu kesembuhan yang
lebih cepat saat mereka terkena ISPA.
Ibu menyusui seperti halnya juga anak-anak, berisiko mengalami KVA karena
pada masa tersebut ibu membutuhkan vitamin A yang tinggi untuk pertumbuhan janin
dan produksi ASI. Rabun senja merupakan indikator fungsional yang penting dari
masalah KVA.
-Cara minum vitamin A yaitu :
Minum 1 kapsul vitamin A warna merah 200.000 SI segera setelah melahirkan.
Minum lagi kapsul vitamin A pada hari kedua Jarak kapsul pertama dan kedua minimal
24
Periksa
Minggu

jam
ke

bidan

pertama,

dokter

Minggu

minimal
kedua,

3
Minggu

kali
ke

pada

enam.

Makanlah dengan pola gizi yang seimbang lebih banyak pada saat hamil Istirahat / tidur
cukup dan banyak minum supaya ASI keluar banyak. BAgi Ibu nifas yang memerlukan,
minumlah 1 tablet tambah darah setiap hari selama 40 hari.
3) Penanggulangan KVA Pada Ibu Menyusui

KVA dapat ditanggulangi dengan berbagai cara, seperti forfikasi berbagai produk
makanan, peningkatan ketersediaan dan konsumsi makanan yang mengandung vitamin A
melalui pemanfaatan pekarangan, serta dengan suplementasi. Vitamin A ditemukan pada
makanan yang biasa dikonsumsi di Indonesia, seperti telur, hati, buah-buahan berwarna
oranye, seperti mangga dan papaya masak, serta sayuran berdaun hijau.
Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk meningkatkan asupan vitamin A
adalah dengan menggalakkan promosi sumber makanan-makanan tersebut. Selain itu,
beberapa produsen makanan saat ini secara sukarela telah memfortifikasi produk tertentu
seperti beberapa merk mie instant, makanan ringan serta susu bubuk dengan vitamin A.
Namun, setelah terjadinya krisis ekonomi pada tahun 1998, banyak keluarga
tidak lagi mampu menyediakan makanan bergizi, termasuk makanan yang mengandung
vitamin A, baik dari sumber alami maupun fortifikasi. Program suplementasi vitamin A
untuk balita masih merupakan faktor penting dalam memelihara status vitamin A pada
anak balita.
Di Indonesia, program suplementasi kapsul vitamin A telah berhasil menjangkau
anak balita usia 6-59 bulan dengan cakupan yang meningkat dari dibawah 50 % di
beberapa provinsi pada tahun 1999 hingga mencapai lebih dari 70 % pada tahun 2002 di
banyak provinsi.
4) Manfaat Suplementasi Vitamin A
Berbeda dengan hampir semua komponen dalam ASI, yang secara relatif ada
dalam jumlah yang sama, konsentrasi vitamin A dalam ASI sangat bergantung pada status
gizi ibu.Pemberian kapsul vitamin A pada ibu setelah melahirkan dapat meningkatkan
status vitamin A dan jumlah kandungan vitamin tersebut dalam ASI.
Rendahnya status vitamin A selama masa kehamilan dan menyusui berasosiasi
dengan rendahnya tingkat kesehatan ibu. Pemberian suplementasi vitamin A dosis rendah
setiap minggunya, sebelum kehamilan, pada masa kehamilan serta setelah melahirkan
telah menaikkan konsentrasi serum retinol ibu, menurunkan penyakit rabun senja, serta
menurunkan mortalitas yang berhubungan dengan kehamilan hingga 40 %.
Pemberian kapsul vitamin A bagi ibu nifas dapat menaikkan jumlah kandungan
vitamin A dalam ASI, sehingga akan meningkatkan status vitamin A pada bayi yang
disusuinya. ASI merupakan sumber utama vitamin A bagi bayi pada enam bulan
kehidupannya dan merupakan sumber yang penting hingga bayi berusia dua tahun.
5) Pedoman Internasional Pemberian Vitamin A
Pada bulan Desember 2002, The International Vitamin A Consultative Group
(IVACG) mengeluarkan rekomendasi bahwa seluruh ibu nifas seharusnya menerima
400.000 SI atau dua kapsul dosis tinggi @ 200,000 SI. Pemberian kapsul pertama
dilakukan segera setelah melahirkan dan kapsul kedua diberikan satu hari setelah
pemberian kapsul pertama dan tidak lebih dari 6 minggu kemudian.
Sebagai tambahan atau sebagai alternatif, ibu pasca melahirkan dapat
mengkonsumsi vitamin A dosis 10.000 SI setiap harinya atau 25.000 SI sekali seminggu
selama 6 bulan pertama, guna meningkatkan status vitamin A dalam tubuhnya. Oleh
karena itu, saat ini pemerintah sedang melaksanakan studi operasional untuk
meningkatkan cakupan pemberian kapsul vitamin A dosis 2 X 200.000 SI pada ibu nifas.
(Sumber: Helen Keller Internasional/Tom)
6) Akibat Kekurangan Vitamin A
Kurang Vitamin A pada anak-anak dapat menyebabkan mereka rentan terhadap
berbagai penyakti infeksi, sehingga mudah sakit. Pada anak yang mengalami kurang
vitamin A, cenderung lebih parah bahkan dapat menimbulkan kematian saat terserang

campak, diare atau penyakit infeksi lain. Infeksi akan menghambat kemampuan tubuh
dalam penyerapan zat gizi dan pada saat yang sama akan mengikis simpanan vitamin A
dalam tubuh. Kekurangan vitamin A untuk jangka waktu lama juga dapat mengkibatkan
terjadinya gangguan pada mata, dan akan mengakibatkan kebutaan.bila tidak segera
mendapat vitamin. Bayi-bayi yang tidak mendapat ASI mempunyai risiko lebih tinggi
untuk menderita kekurangan Vitamin A, karena ASI merupakan salah satu sumber
vitamin A yang sangat baik.

7) Cara
Mencegah
Kekurangan
Vitamin
A
Vitamin A salah satunya dapat diperoleh dari ASI atau bahan makanan yang berasal dari
hewan (susu, daging ayam, hati, telur) dan dari sayuran hijau, serta buah berwarna merah
dan kuning seperti mangga dan papaya. Dalam situasi/ keadaan tertentu dimana makanan
sumber alami Vitamin A menjadi sangat terbatas, pemberian suplemen kapsul vitamin A
menjadi sangat penting untuk meningkatkan daya tahan tubuh terhadap penyakit.
8) Cara
Mendapatkan
Kapsul
Vitamin
A
Vitamin A dosis tinggi, baik yang biru maupun merah, tidak diperjual belikan dan Anda
dapat memperolehnya secara gratis diposyandu (biasanya dibagikan secara rutin di Bulan
Februari,Agustus.
(sumber:www.infeksi.com)

BAB III
TINJAUAN KASUS

Anda mungkin juga menyukai