Anda di halaman 1dari 13

SEORANG LAKI-LAKI BERUSIA 22 TAHUN DENGAN

F 25.0 SKIZOAFEKTIF TIPE MANIK


DI RUMAH SAKIT JIWA DAERAH SURAKARTA
Pembimbing :
dr. Setyowati Raharjo, Sp.KJ, M.Kes

Disusun oleh:
Nur Isman, S.Ked
J510165061

KEPANITERAAN KLINIK SMF/ LAB ILMU KEDOKTERAN JIWA


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2016

LAPORAN KASUS
I.

II.

IDENTITAS PASIEN
A. Nama

:Tn. D

B. Usia

: 22 tahun

C. Jenis Kelamin

: Laki-laki

D. Alamat

: Karanganyar

E. Suku

: Jawa

F. Agama

: Islam

G. Status Pernikahan

: Belum Menikah

H. Pendidikan Terahir

: SMK

I. Pekerjaan

: Nyelep Sawah

J. Tanggal Pemeriksaan

: Tanggal 1 Desember 2016

RIWAYAT PSIKIATRI
Pemeriksaan psikiatri dilakukan pada tanggal 1 Desember 2016 di bangsal

Sena RSJD Surakarta dan alloanamnesis dilakukan pada tanggal 1 Desember


2016 melalui telefon dengan ayah kandung pasien yang bernama Tn. W yang
bekerja sebagai petani.
A. Keluhan Utama

Pasien mengamuk dengan cara naik sepeda motor kebut-kebutan.


B. Riwayat Penyakit Sekarang
- Autoanamnesis
Autoanamnesis dilakukan pada tanggal 1 Desember 2016 di bangsal
Sena. Pasien seorang laki-laki berusia 22 tahun mengaku bernama Tn. D
tampak sesuai usia, dan memiliki perawatan diri yang baik. Ketika pasien
ditanya tentang alasan pasien dibawa ke RSJD Surakarta pasien menjawab
tidak mengetahui alasannya, kemudian pasien menceritakan bahwa pasien

sudah berulang kali masuk ke RSJD Surakarta bahkan pasien menceritakan


bahwa pasien dilahirkan di RSJD Surakarta. Pasien juga menceritakan bahwa
pasien memiliki kekuatan berupa merah delima., dimana kekuatan tersebut
dapat membuat pasien melihat apapun. Selain itu, pasien juga dapat menjadi
kuat dan tidak terluka apabila tubuhnya dipukul. Pasien juga menceritakan
bahwa kejadian Tsunami yang telah terjadi itu adalah bikinan dari pasien
dengan cara sunah Rosul.
Pasien menceritakan mendapatkan kekuatan merah delima tersebut
dari neneknya. Akan tetapi, sekarang kekuatan tersebut sudah dibuang di
sungai oleh pasien semalam (sebelum pemeriksaan dilakukan). Pasien juga
menceritakan bahwa pasien adalah titisan Sukarno, dan Megawati adalah
saudaranya. Pasien menceritakan bahwa Gelora Bung Karno adalah miliknya.
Pasien juga menceritakan bahwa pasien sering mendapatkan bisikan (menurut
pasien wejangan Sukarno) berupa Le kowe bakal nguatke agama lan
negoromu, dadi kuatno imanmu. Pasien memiliki cita-cita sebagai seorang
presiden dan cita-cita tersebut telah terwujud, dimana pasien menitipkan citacita tersebut kepada Jokowi, dan menurutnya karenanya lah Jokowi menjadi
seorang presiden. Pasien menceritakan alasan pasien memilih Jokowi untuk
menjadi presiden dan melanjutkan cita-citanya karena Jokowi adalah orang
yang amanah dan adil disisi Allah. Pasien juga menceritakan bahwa pasien
dapat membaca pikiran seseorang melalui iman. Selain itu, pasien juga
menceritakan bahwa ada yang dapat membaca pikirannya, dan saat ditanya
siapa pasien menunjuk pemeriksa yang dapat membaca pikiranya.
-

Alloanamnesis

Alloanamnesis dilakukan kepada ayah kandung pasien yaitu Tn. W


pada tanggal 1 Desember 2016 melalui telefon. Tn. W menceritakan bahwa
pasien sudah 2 kali dibawa ke RSJD Surakarta dengan keluhan yang sama
yaitu mengamuk dan ngomongnya ngelantur atau tidak jelas. Petama kali
pasien dibawa ke RSJD Surakarta saat 2 tahun yang lalu yaitu pada tahun
2014, dan ini adalah kali kedua pasien dibawa ke RSJD Surakarta. Menurut

Tn. W penyebab dari pasien mengamuk yaitu suatu hari pasien disuruh
berangkat pagi untuk menyelep agar mendapatkan banyak uang, akan tetapi
menurut Tn. W pasien kecapekan dan akhirnya pasien mengamuk dan naik
motor kebut-kebutan.
Selain itu, Tn. W juga menceritakan bahwa pasien juga merusak mobil
milik Tn. W sampai mobil tersebut konslet dan terbakar. Pasien setelah pulang
dari RSJD tahun 2014 yang lalu, pasien hanya kontrol sebanyak 2x dalam 2
tahun. Dan pasien juga tidak rutin dalam meminum obat. Dalam 2 tahun tidak
control tersebut pasien sering marah dengan cara berteriak-teriak dan
berbicara agak keras. Tn. W menceritakan bahwa pasien ketika masih STM
pernah tertabrak mobil hingga pipinya terluka dan dijahit, akan tetapi saat itu
pasien tidak sampai pingsan dan hanya mendapatkan perawatan di rumah
sakit. Pasien memiliki sosialisasi yang baik dengan lingkungannya, dan pasien
tinggal dirumah bersama ayah, ibu, dan adik perempuannya yang masih
bersekolah SMP.
C. Riwayat Gangguan Sebelumnya :

1. Riwayat Psikiatri

Pasien sudah berulang kali keluar masuk RSJD Surakarta.


2. Gangguan Medis
o Riwayat Trauma Kepala
o Riwayat Hipertensi
o Riwayat DM
o Riwayat Asma
o Riwayat Alergi
3. Riwayat Penggunaan Zat
a. Riwayat Merokok
b. Riwayat Konsumsi Alkohol
c. Riwayat Konsumsi Narkoba

: Disangkal
: Disangkal
: Disangkal
: Disangkal
: Disangkal
: Disangkal
: Disangkal
:Disangkal

D. Riwayat Kehidupan Pribadi


1. Riwayat Perinatal
Pasien lahir normal sesuai dengan usia kehamilan.
2. Riwayat Masa Anak Awal (0-3 tahun)

Pasien tumbuh sesuai dengan usianya dan tidak pernah


menderita sakit keras.
3. Riwayat Masa Anak Pertengahan (4-11 tahun)
Pasien sekolah di SD dan tidak pernah tinggal kelas. Pasien
senang bermain dan berkumpul bersama teman-teman sebayanya.
4. Riwayat Masa Anak Akhir (pubertas sampai sekolahnya di remaja)
Pasien setalah lulus SMK dan tidak melanjutka kuliah karena
membantu orang tua di rumah.
5. Riwayat Masa Dewasa
a) Riwayat Pekerjaan
Pasien bekerja sebagai tukang selep sawah milik orang tuanya.
b) Riwayat Perkawinan
Pasien belum menikah.
c) Agama
Pasien beragama Islam.
d) Aktivitas Sosial
Pasien tidak pernah mengikuti kegiatan sosial yang ada di
rumahnya.
e) Riwayat Pelanggaran Hukum
Pasien tidak pernah bermasalah dengan hokum.
f) Situasi Hidup Sekarang
Sebelum tinggal di rumah sakit jiwa, pasien tinggal bersama
kedua orang tuanya, dan adek perempuannya.

E. Genogram Keluarga

Keterangan
: Laki-laki

: Pasien

: Meninggal dunia

: Perempuan
Kesimpulan : Tidak didapatkan riwayat gangguan jiwa pada keluarga pasien.
III.

PEMERIKSAAN STATUS MENTALIS


a. Deskripsi Umum
1. Penampilan

Pasien seorang laki-laki berusia 22 tahun memakai baju seragam


RSJD Surakarta berwarna hijau tampak sesuai dengan usia dan memiliki
perawatan diri yang cukup.
2. Perilaku dan Aktivitas Psikomotor : Hipearktif
3. Sikap Terhadap Pemeriksa
Pasien kooperatif, pasien menjawab pertanyaan yang diberikan
oleh pemeriksa.
b. Kesadaran
- Kuantitatif
: CM (E4V5M6)
- Kualitatif
: Berubah
c. Alam Perasaan
- Mood
: Euforik
- Afek
: Meningkat
- Keserasian
: Serasi
- Empati
: Dapat Diraba Rasakan
d. Fungsi Intelektual (Kognitif)
1. Taraf Pendidikan
: Pengetahuan, dan kecerdasan dapat
2.

3.

4.
5.
6.

berfungsi sesuai dengan taraf pendidikan dan intelegensinya.


Orientasi
o Waktu
: Baik,
o Tempat
: Baik
o Orang
: Baik
Daya Ingat
o Jangka Panjang
: Baik
o Jangka Pendek
: Baik
o Segera
: Baik
Pikiran Abstrak
: Baik
Konsentrasi
: Baik
Nilai social
o Penilaian realita
: Terganggu
o Uji daya nilai
: Baik
o Daya ingat jangka segera : Baik

e. Gangguan Persepsi
1. Halusinasi
Auditorik : Mendengar suara Sukarno yang memberi
wejanagan Le kowe bakal nguatke agama lan negoromu, dadi

f.

g.
h.
i.
IV.
A.

kuatno imanmu.
2. Ilusi
3. Depersonalisasi
4. Derealisasi
Proses Pikir
- Bentuk Pikiran
- Isi Pikiran
- Arus Pikir/Progresi
Pengendalian Impuls
Tilikan
Taraf Kepercayaan

: Tidak ada
: Tidak ada
: Tidak ada
: Non Realistis
: Waham kebesaran
: Flight of idea
: Baik
: Derajat I
: Dapat dipercaya

PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK LANJUTAN


Status Interna
KU

: Pasien tampak baik, gizi kesan baik

Vital Sign
TD

: 120/80

ND

: 85 x/menit

RR

: 23

Suhu

: 36,8 C

Thorax

: Cor dan Pulmo Dalam Batas normal

Abdomen

: Dalam Batas Normal

Ekstremitas

: Dalam Batas Normal

Gastrointestinal

: Dalam Batas Normal

Urogenital

: Dalam Batas Normal

Gangguan khusus

: -

B. Status Neurologis
1. Nn. Craniales
2. Meningeal sign

: Dalam Batas Normal


: -

V.

3. Gejala peningkatan TIK


4. Mata

: : Pupil isokor, reflex cahaya +/+, reflex

kornea +/+
5. Motorik
- Tonus
- Turgor kulit
- Koordinasi
- Reflek fisiologis

: Normo tonus
: < 2 detik / baik
: Dalam Batas Normal
Reflek patologis

IKHTISARI PENEMUAN BERMAKNA


Pasien bernama Sdr. D berusia 22 tahun tampak sesuai dengan usia dan
perawatan diri baik. Pasien menceritakan bahwa pasien tidak tahu alasan kenapa
pasien dibawa ke RSJD Surakarta. Setelah itu, pasien menceritakan bahwa pasien
sudah berulang kali masuk ke RSJD Surakarta bahkan pasien juga menceritakan
bahwa pasien dilahirkan di RSJD Surakarta ini. Pasien juga menceritakan bahw
pasien memiliki kekuatan berupa merah delima. Kekuatan tersebut dapat melihat
apapun, dan dapat membuat pasien menjadi lebih kuat dan tidak terluka ketika
dipukul. Pasien menceritakan mendapatkan kekutan tersebut dari Neneknya.
Kemudian pasienjuga menceritakan bahwa pasien merupakan titisan Sukarno dan
memiliki Gelora Bung Karno.
Pasien juga menceritakan bahwa Jokowi menjadi presiden karena dirinya.
Pasien bercerita bahwa pasien memberikan cita-citanya kepada Jokowi dan
menyuruh Jokowi menjadi presiden. Pasien juga bercerita bahwa pasien
mendapatkan bisikan berupa wejangan dari Sukarno berupa Le kowe bakal
nguatke agama lan negoromu, dadi kuatno imanmu.
Hasil dari status mentalis pasien seoarang laki-laki usia 22 tahun tampak
seuai dengan usia dan mempunyai perawtan diri yang baik. Pasien memiliki mood
yang euforik dan afek yang meningkat. Selain itu, pasien memiliki bentuk pikir

yang non realistis, isi pikir terdapat waham kebesaran, dana arus pikit flight of
idea. Pasien juga mempunyai gangguan presepsi berupa halusianasi auditorik,
kesadaran kuantitatif pasien compos mentis dan kualitatif yang berubah, selain itu
pasien mempunyai tilikan derajat 1. Status interna dan status neurologis pasien
masih dalam batas normal.
VI.

FORMULASI DIAGNOSTIK
Pada pasien ini ditemukan adanya gangguan psikologis yang secara klinis
bermakna dan menimbulkan suatu penderitaan (distress) dan hendaya (dissability)
dalam melakukan aktivitas kehidupan sehari-hari yang biasa dan fungsi
pekerjaan. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pasien ini menderita
gangguan jiwa.
-

Diagnosis Aksis I

Pada pemeriksaan fisik dan neurologis tidak ditemukan kelainan yang


mengindikasikan gangguan medis umum yang menyebabkan penyakit ini, dari
hasil tersebut kemungkinan gangguan mental organik (F00-F09) dapat
disingkirkan.
Pada pemeriksaan status mental pasien ditemukan suatu gejala yang khas
dan bermakna, yaitu terdapat halusinasi auditorik, bentuk pikir non realistis, isi
pikir terdapat waham kebesaran, dan arus pikir flight of idea. Selain itu, pasien
juga mengalami peningkatan afek dan mood, grandiousitas pasien juga meningkat
terlihat sekali saat menceritakan tentang kekuatannya (Waham Kebesaran), dan
pasien juga tampak hiperaktif ketika berada di dalam ruangan.
Berdasarkan data-data tersebut diatas, diamana gejala-gejala tersebut
memenuhi kriteria dari skizofrenia dan juga memenuhi kriteria dari gangguan
mood dan afek maka dapat ditegakkan diagnosis pasien yaitu F 25.0 yaitu
Skizoafektif Tipe Manik.
-

Diagnosis Aksis II

Ciri Kepribadian Premorbid schizoid


-

Diagnosis Aksis III

Tidak ada diagnosis


-

Diagnosis Aksis IV

Masalah dukungan keluarga dalam kepatuhan minum obat.


-

Diagnosis Aksis V

GAF 60-51 : Gejala sedang (moderate), disabilitas sedang.


DIAGNOSIS MULTIAXIAL

VII.

A.

Axis I

: F 25.0 Skizoafektif Tipe Manik.

B.

Axis II

: Ciri kepribadian premorbid skizoid

C.

Axis III

: Tidak Ada Diagnosis

D.

Axis IV

: Masalah dukungan keluarga dan kepatuhan minum obat

E.

Axis V

: GAF 60-51

VIII.

DIAGNOSIS BANDING
F 30.2 Mania dengan gejala Psiotik
F 31.2 Gangguan Afektif Bipolar, Episode kini Manik dengan gejala Psikotik

IX.

DAFTAR MASALAH
A.

Organobiologik

B.

Psikologik

: tidak ada

1. Gangguan persepsi terdapat halusinasi auditorik.


2. Gangguan Proses Pikir terdapat waham kebesaran.
3. Gangguan penilaian realita

X.

RENCANA TERAPI
-

Psikofarmaka
1. Risperidone 2 x 2 mg
2. Trihexyphenidyl 2 x 2 mg
3. Carbamazepin 2x200 mg

Psikoterapi
-

Terhadap pasien:
Pengenalan terhadap penyakitnya, manfaat pengobatan, cara

pengobatan, dan efek samping.


Motivasi pasien agar minum obat teratur dan rajin kontrol.
Membantu pasien untuk menerima realita dan menghadapinya.
Membantu pasien agar dapat kembali melakukan aktivitas sehari-

1.

hari secara bertahap


2. Terhadap keluarga:

Memberi penjelasan dan pengertian pada keluarga mengenai

gangguan yang diderita pasien.


Menyarankan keluarga agar memberi suasana kondusif bagi
penyembuhan pasien

XI.

PROGNOSIS
A.

Prognosis Baik
No
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.

Keterangan
Onset lambat
Faktor pencetus jelas
Onset akut
Riwayat sosial, seksual, pekerjaan baik, Promorbid
yang baik
Gangguan mood
Mempunyai pasangan
Riwayat keluarga dengan gangguan mood
Sistem pendukung baik
Gejala positif

Check List
V
V
V
V
V
V

B. Prognosis Buruk
No
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.

Keterangan
Onset muda
Faktor pencetus tidak jelas
Onset tidak jelas
Riwayat sosial, seksual, pekerjaan buruk
Perilaku menarik diri
Tidak menikah, cerai, janda/duda
Riwayat keluarga skizofrenia
Sistem pendukung yang buruk
Gejala negative
Tanda dan Gejala neurologis
Tidak ada remisi dalam 3 tahun
Banyak relaps
Riwayat trauma perinatal
Riwayat penyerangan

Check List
X
X

X
X
X
X
X
X
X

Qua ad vitam

: bonam

Qua ad sanam

: dubia ad bonam

Qua ad fungsionam

: dubia ad bonam

Anda mungkin juga menyukai