MANAJEMEN PEMASARAN
115040101111163
Mulyani
115040101111176
115040100111202
Adista Ramadhani V
115040101111215
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2012
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, ,karena berkat limpahan
karunia-Nya kami dapat menyelesaikan makalah Manajemen Agribisnis dengan pembahasan
Manajemen Pemasaran.
Makalah ini dibuat dalam rangka menyelesaikan tugas makalah Manajemen
Agribisnis yang diberikan oleh Dosen. Kami ucapkan terimakasih kepada Manajemen
Agribisnis kami karena arahan dari beliau kami dapat menyelesaikan tugas ini.
Dalam pembuatannya, tentunya makalah ini tidak luput dari kekurangan dan
kesalahan. Kami mengharapkan kritik dan saran yang dapat diberikan kepada kami dalam
rangka mencapai kesempurnaan, agar nantinya dapat bermanfaat bagi rekan-rekan lainnya.
Malang, April 2012
Kata Pengantar................................................................................................................. 2
Daftar Isi.......................................................................................................................... 3
2
Pendahuluan....................................................................................................................
- Latar Belakang.....................................................................................................
- Rumusan Masalah...............................................................................................
- Tujuan............................................................................................................
Pembahasan.....................................................................................................................
- Pengertian Manajemen Pemasaran......................................................................
- Konsep Inti Manajemen Pemasaran....................................................................
- Filososfi Manajemen Pemasaran........................................................................
- Penerapan Konsep Pemasaran Melalui Perencanaan Stategis.............................
- Penerapan Konsep Pemasaran Melalui Perencanaan Taktis..............................
- Penerapan Konsep Pemasaran dengan Membangun Kepuasan Pelanggan.........
- Penerapan Konsep Pemasaran dengan Memantau Lingkungan Pemasaran........
Penutup...........................................................................................................................
- Kesimpulan...................................................................................................
- Saran..............................................................................................................
Daftar Pustaka.................................................................................................................
4
4
4
4
5
5
5
8
10
11
14
15
18
18
18
17
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
BAB II
PEMBAHASAN
4
Masyarakat yang semakin berkembang, keinginannya juga semakin luas, tetapi ada
keterbatasan dana, waktu, tenaga dan ruang, sehingga dibutuhkan perusahaan yang bisa
memuaskan keinginan sekaligus memenuhi kebutuhan manusia dengan menenbus
keterbatasan tersebut, paling tidak meminimalisasi keterbatasan sumber daya. Contoh :
manusia butuh makan, tetapi keinginan untuk memuaskan lapar tersebut terhgantung dari
budayanya dan lingkungan tumbuhnya. Orang Yogya akan memenuhi kebutuhan makannya
dengan gudeg, orang Jepang akan memuaskan keinginannya dengan makanan sukayaki dll.
Permintaan
Dengan keinginan dan kebutuhan serta keterbatasan sumber daya tersebut, akhirnya manusia
menciptakan permintaan akan produk atau jasa dengan manfaat yang paling memuaskan.
Sehingga muncullah istilah permintaan, yaitu keinginan menusia akan produk spesifik yang
didukung oleh kemampuan dan ketersediaan untuk membelinya.
Produk (Organisasi, jasa, ide)
Sejalan dengan munculnya kebutuhan, keinginan dan permintaan, perusahaan berusaha keras
untuk mempelajarinya, mereka melakukan riset pemasaran, mengamati perilaku konsumen,
menganalisis keluhan yang dialami konsumen, mencari jawaban produk atau jasa apa yang
sedang disukai atau bahkan produk apa yang tidak disukai, dan lain-lain. Dengan kegiatan
diatas, akhirnya perusahaan dapat menawarkan segala sesuatu kepada pasar untuk
diperhatikan, untuk dimiliki atau dikonsumsi sehingga konsumen dapat memuaskan
kebutuhan sekaligus keinginannya, sesuatu itu disebut produk. Produk tidak hanya mencakup
obyek fisik, tetapi juga jasa, orang, tempat, organisasi ataupun gagasan. Contoh : perusahaan
manufaktur menyediakan : barang (komputer, monitor, printer), jasa (pengiriman,
pemasangan, pelatihan, perbaikan, dan pemeliharaan).
Nilai pelanggan
Karena semua perusahaan berusaha menwarkan produk dan jasa yang superior, maka
konsumen dihadapkan pada pilihan yang beraneka ragam. Konsumen membuat pilihan
pembeli berdasarkan pada persepsi mereka mengenai nilai yang melekat pada berbagai
produk dan jasa ini. Nilai bagi pelanggan adalah selisih antara nilai total yang dinikmati
pelanggan karen memiliki serta menggunakan suatu produk dan biaya total yang menyertai
produk tersebut. Nilai total antara lain nilai dari produk, jasa, personil pemasar, biaya waktu,
biaya energi yang dikeluarkan, biaya psikis. Setelah pemberian nialai, konsumen akan
mengevaluasi dan hasil evaluasi ini akan mempengaruhi kepuasan dan peluang untuk
membeli ulang produk tersebut.
Kepuasan pelanggan
Kepuasan pelanggan tergangtung pada anggapan kinerja produk dalam menyerahkan nilai
relative terhadap harapan pembeli. Bila kinerja atau prestasi sesuai atau bahkan melebihi
harapa, pembelinya merasa puas. Perusahaan yang cerdik mempunyai tujuan membuat
6
gembira pelanggan dengan hanya menjanjikan apa yang dapat merekaserahkan, kemudian
menyerahkan lebih banyak dari yang mereka janjikan.
Mutu
Kepuasan pelanggan berkaitan erat dengan mutu, yang saat ini ada istilah Total Quality
Management (TQM) yaitu program yang dirancang untuk memperbaiki mutu produk, jasa
dan proses pemasaran secara terus menerus. TQM memiliki komitmen antara lain :
-
memiliki komitmen jangka panjang, membutuhkan kerja sama tim, memperbaiki proses
Hubungan
Proses menciptakan, memelihara, dan meningkatkan hubungan erat yang semakin bernilai
dengan pelanggan dan pihak-pihak yang berkepentingan yang lain dengan kata lain hubungan
adalah praktik membangun hubungan jangka panjang yang memuaskan dengan pihak-pihak
pelanggan, pemasok (supplier), penyalur (distributor), guna mempertahankan bisnis jangka
panjang mereka. Agar hubungan dapat tercipta dalam jangka panjang antara lain:
-
menjanjikan dan memberikan kualitas yang tinggi, pelayanan yang baik, harga yang
pantas antar pihak
menghasilkan ikatan ekonomi, teknik dan sosial yang kuat antar pihak yang
berkepentingan
-
Jaringan
Jeringan terdiri dari perusahaan dan semua pihak-pihak pendukung ; pelanggan, suplir,
distributor, pengecer, agen iklan, ilmuwan dan pihak lain yang bersama-sama dengan firm
telah membangun hubungan bisnis yang saling menguntungkan
7
Pasar
Pasar terdiri dari semua pelanggan potencial yang memiliki kebutuhan atau keinginan
tertentu yang sama, yang mungkin bersedia dan mampu melaksanakan pertukaran untuk
memuaskan kebutuhan dan keinginan itu.
Pemasar dan calon pembeli
Seseorang yang mencari satu atau lebih calon pembeli yang akan terlibat dalam pertukaran
tersebut. Calon pembeli adalah seseorang yang diidentifikasikan oleh pemasar sebagai orang
yang mungkin bersedia dan mampu terlibat dalam pertukaran tersebut.
Jadi konsep inti pemasaran adalah :
-
penyaluran gagasan, barang dan jasa untuk menciptakan pertukaran yang memuaskan
tujuan-tujuan individu dan organisasi.
Falsafah bahwa konsumen akan menyukai produk bermutu terbaik dan sifat paling inovatif
dan bahwa organisasi harus mencurahkan energi untuk terus menerus melakukan perbaikan
produk.
3.Konsep Penjualan
Falsafah bahwa konsumen tidak akan membeli produk organisasi dalam jumlah yang cukup
kecuali organisasi mengadakan usaha penjualan dan promosi berskala besar. Konsep ini
biasanya dilakukan pada barang yang tidak dicari, yaitu barang yang mungkin tidak
terpikirkan untuk dibeli oleh konsumen, contoh : ensiklopedia, asuransi,dll. Industri ini harus
mahir dalam melacak calon pelanggan dan menjual manfaat produk kepada konsumen.
Tujuannya adalah menjual yang perusahaan buat, bukan produk apa yang dibutuhkan
masyarakat konsumen.
4.Konsep Pemasaran
Falsafah manajemen pemasaran ini berkeyakinan bahwa pencapaian sasaran organisasi
tergantung pada penentuan kebutuhan dan keinginan pasar sasaran dan penyampaian
kepuasan didambakan itu lebih efektif dan efisien daripada pesaing. Kemungkinan konsep ini
membingungkan bila dibandingkan dengan konsep penjualan. Perbandingan antara konsep
penjualan dengan konsep pemasaran, antara lain :
Titik awal
Fokus
Cara
Akhir
Penjualan dan
promosi
Kebutuhan
pelanggan
Pemasaran terpadu
Konsep penjualan :
Pabrik
Konsep pemasaran :
Pasar
atau dalam bisnis usaha. Hal ini melibatkan penentuan tujuan usaha bisnis atau proyek dan
mengidentifikasi faktor-faktor internal dan eksternal yang baik dan menguntungkan untuk
mencapai tujuan itu. Teknik ini dibuat oleh Albert Humphrey, yang memimpin proyek riset
pada Universitas Stanford pada dasawarsa 1960-an dan 1970-an dengan menggunakan data
dari perusahaan-perusahaan Fortune 500.
Analisa ini terbagi atas empat komponen dasar yaitu :
1. Strength (S), adalah situasi atau kondisi yang merupakan kekuatan dari organisasi atau
program pada saat ini.
2. Weakness (W), adalah situasi atau kondisi yang merupakan kelemahan dari organisasi
atau program pada saat ini.
3. Opportunity (O), adalah situasi atau kondisi yang merupakan peluang diluar organisasi
dan memberikan peluang berkembang bagi organisasi dimasa depan.
4. Threat (T), adalah situasi yang merupakan ancaman bagi organisasi yang datang dari luar
organisasi dan dapat mengancam eksistensi organisasi dimasa depan.
Selain empat komponen dasar ini, analisa SWOT, dalam proses penganalisaannya akan
berkembang menjadi beberapa Subkomponen yang jumlahnya tergantung pada kondisi
organisasi. Sebenarnya masing-masing subkomponen adalah pengejawantahan dari masingmasing komponen, seperti Komponen Strength mungkin memiliki 12 subkomponen,
Komponen Weakness mungkin memiliki 8 subkomponen dan seterusnya.
SWOT singkatan dari strength, weakness, opportunity, dan threat atau dalam bahasa
Indonesia disebut sebagai kekuatan, kelemahan, kesempatan, dan ancaman.
1. Kekuatan merupakan hal yang positif yang sifatnya dari dalam/internal.
2. Kelemahan merupakan hal yang negatif yang sifatnya dari dalam/internal.
3. Kesempatan merupakan hal positif yang sifatnya dari luar/eksternal.
4. Ancaman merupakan hal negatif yang sifatnya dari luar/eksternal.
Dalam merencanakan sesuatu misal rencana pribadi atau rencana organisasi, sering
digunakan analisis SWOT untuk mempertimbangkan segala potensi yang timbul dan melihat
segala kemungkinan yang ada. Dengan demikian, perencanaan akan menjadi efektif dan
terukur.
semua faktor yang dapat dikuasai oleh seorang manajer pemasaran dalam rangka
mempengaruhi permintaan konsumen terhadap barang dan jasa.
Marketing mix is the set of marketing tools that the firm uses to pursue its marketing
objectives in the market.(Marketing Management,1997) yang kurang lebih memiliki arti
bauran pemasaran adalah kumpulan dari variabel-variabel pemasaran yang dapat
dikendalikan yang digunakan oleh suatu badan usaha untuk mencapai tujuan pemasaran
dalam pasar sasaran.
Menurut Kotler (1997:92), Marketing mix is the set of marketing tools that the firm uses to
pursue its marketing objectives in the target market. yang kurang lebih memiliki arti bahwa
bauran pemasaran adalah sejumlah alat-alat pemasaran yang digunakan perusahaan untuk
menyakinkan obyek pemasaran atau target pasar yang dituju.
Menurut Stanton (1978) Bauran pemasaran (marketing mix) adalahkombinasi dari 4
variabel atau kegiatan yang merupakan inti dari sistem pemasaran perusahaan yaitu produk,
harga, kegiafan promosi dan sistem distribusi.
Ada banyak alat pemasaran, McCarthy mempopulerkan pembagian kiat pemasaran ke dalam
4 (empat) faktor yang disebut the four Ps: product, price, place, and promotion (cited in
Kotler, 1992:92).
Keempat bauran pemasaran tersebut secara singkat dijelaskan sebagai berikut:
1. Product (produk) adalah segala sesuatu yang ditawarkan kepada masyarakat untuk
dilihat, dipegang, dibeli atau dikonsumsi. Produk dapat terdiri dari product variety, quality,
design, feature, brand name, packaging, sizes, services, warranties, and returns.
2. Price (harga), yaitu sejumlah uang yang konsumen bayar untuk membeli produk atau
mengganti hal milik produk. Harga meliputi last price, discount, allowance, payment period,
credit
terms,
and
retail
price.
3. Place (tempat), yaitu berbagai kegiatan perusahaan untuk membuat produk yang
dihasilkan/dijual terjangkau dan tersedia bagi pasar sasaran. Tempat meliputi antara lain
channels,
coverage,
assortments,
locations,
inventory,
and
transport.
4. Promotion (promosi), yaitu berbagai kegiatan perusahaan untuk mengkomunikasikan dan
memperkenalkan produk pada pasar sasaran. Variabel promosi meliputi antara lain sales
promotion, advertising, sales force, public relation, and direct marketing.
variabel promosi atau yang lazim disebut bauran komunikasi pemasaran (Koter, 1997:604):
a. Advertising, yaitu semua bentuk presentasi nonpersonal dan promosi ide, barang, atau jasa
oleh
sponsor
yang
ditunjuk
dengan
mendapat
bayaran.
b. Sales promotion, yaitu insentif jangka pendek untuk mendorong keinginan mencoba atau
pembelian produk dan jasa.
c. Public relations and publicity, yaitu berbagai program yang dirancang untuk
mempromosikan dan/atau melindungi citra perusahaan atau produk individual yang
dihasilkan.
12
d. Personal selling, yaitu interaksi langsung antara satu atau lebih calon pembeli dengan
tujuan melakukan penjualan.
e. Direct marketing, yaitu melakukan komunikasi pemasaran secara langsung untuk
mendapatkan respon dari pelanggan dan calon tertentu, yang dapat dilakukan dengan
menggunakan surat, telepon, dan alat penghubung nonpersonal lain.
Evolusi Faktor Bauran Pemasaran [ Marketing Mix]
Bauran pemasaran yang terdiri dari product, price, place, dan promotion (4P) seiring
perkembangan jaman dan tuntutan pasar yang senantiasa mengalami perkembangan telah
mengalami evolusi dan terus berkembang searah dengan perkembangan perilaku konsumen
dan kecerdasan para ahli pemasaran. Lovelock dan Wright (2002:13-15) mengembangkan
bauran pemasaran (marketing mix) menjadi integrated service management dengan
menggunakan pendekatan 8Ps, yaitu:
product elements, place, cyberspace, and time, promotion and education, price and
other user outlays, process, productivity and quality, people, and physical evidence.
1. Product elements adalah semua komponen dari kinerja layanan yang menciptakan nilai
bagi
pelanggan.
2. Place, cyberspace, and time adalah keputusan manajemen mengenai kapan, dimana, dan
bagaimana
menyajikan
layanan
yang
baik
kepada
pelanggan.
3. Promotion and education adalah semua aktivitas komunikasi dan perancangan insentif
untuk membangun persepsi pelanggan yang dikehendaki perusahaan atas layanan spesifik
yang
perusahaan
berikan.
4. Price and other user outlays adalah pengeluaran uang, waktu, dan usaha yang pelanggan
korbankan dalam membeli dan mengkonsumi produk dan layanan yang perusahaan tawarkan
atau sajikan.
5. Process adalah suatu metode pengoperasian atau serangkaian tindakan yang diperlukan
untuk menyajikan produk dan layanan yang baik kepada pelanggan
6. Productivity and quality, produktivitas adalah sejauhmana efisiensi masukan-masukan
layanan ditransformasikan ke dalam hasil-hasil layanan yang dapat menambah nilai bagi
pelanggan, sedangkan kualitas adalah derajat suatu layanan yang dapat memuaskan
pelanggan karena dapat memenuhi kebutuhan, keinginan, dan harapan.
7. People adalah pelanggan dan karyawan yang terlibat dalam kegiatan memproduksi produk
dan layanan (service production).
8. Physical evidence adalah perangkat-perangkat yang diperlukan dalam menyajikan secara
nyata kualitas produk dan layanan.
13
secara tradisional di arahkan pada penjualan daripada perhatian kepada pelanggan setelah
penjualaan tetapi,saat ini lebih banyak perusahaan menyadari pentingnya memuaskan dan
mempertahankan pelanggan yang ada. Dan ada dua cara untuk memperkuat ketahanan
pelanggan.Pertama dengan mendirikan rintangan beralih yang tinggi, maksudnya agar para
pelanggan lebih enggan untuk beralih ke pemasok lainnya jika melibatkan biaya modal yang
tinggi, kehilangan potongan harga dan sebagainya. Pendekatan yang lebih baik adalah dengan
memberikan kepuasaan tinggi kepada pelanggan. Hal ini mempersulitkan pesaing untuk
meruntuhkan rintangan beralih dengan hanya menawarkan harga yang lebih rendah atau
perangsang lain untuk beralih.
pemasaran untuk mengembangkan dan mempertahankan transaksi yang sukses dengan para
pelanggan sasarannya (Kotler 1997 : 75).
16
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Manajemen
pemasaran
adalah
suatu
usaha
untuk
merencanakan,
mengimplementasikan (yang terdiri dari kegiatan mengorganisaikan, mengarahkan,
mengkoordinir) serta mengawasi atau mengendalikan kegiatan pemasaran dalam suatu
organisasi agar tercapai tujuan organisasi secara efesien dan efektif.
Konsep-konsep inti pemasaran meluputi: kebutuhan, keinginan, permintaan, produksi,
utilitas, nilai dan kepuasan; pertukaran, transaksi dan hubungan pasar, pemasaran dan pasar.
Kita dapat membedakan antara kebutuhan, keinginan dan permintaan. Kebutuhan adalah
suatu keadaan dirasakannya ketiadaan kepuasan dasar tertentu. Keinginan adalah kehendak
yang kuat akan pemuas yang spesifik terhadap kebutuhan-kebutuhan yang lebih mendalam.
Sedangkan Permintaan adalah keinginan akan produk yang spesifik yang didukung dengan
kemampuan dan kesediaan untuk membelinya.
3.2 Saran
Dalam penerapannya, manajer pemasaran suatu perusahaan perlu cermat dan teliti
serta terbuka akan kesempatan dan peluang yang ditawarkan oleh pasar terhadap produk
barang atau jasa yang Ia tawarkan agar dalam perkembangan serta pemasaran produknya
dapat mengenai sasaran yang dituju.
17
DAFTAR PUSTAKA
Raharjo, dendy. 2010. Lingkungan Pemasaran Makro Mikro.
http://dendyraharjo.blogspot.com
Redi. 2009. Membangun Kepuasan Pelanggan. http://rediandwianugrah.blogspot.com
Anonymous. 2010. Konsep Bauran Pemasaran. http://jurnal-sdm.blogspot.com
Surya. 2011. Analisis SWOT Pemasaran. http://surya-asry.blogspot.com
Anonymous. 2012. Konsep Pemasaran. http://media-grafika.com
Nurmanto. 2012. Konsep Pemasaran dalam Manajemen. http://nurmanto.com.
18