EKUITAS PEMILIK
TINJAUAN UMUM
Sifat Dasar Ekuitas
Ekuitas pada dasarnya merupakan bagian yang adil dari seseorang dalam suatu
perusahaan. Sifat dasarnya yang tepat telah menjadi topik banyak debat dan
menghasilkan banyak teori.
Mengklasifikasikan Ekuitas
Sejumlah klasifikasi dimungkinkan dalam kategori ekuitas pemilik. Unsur-unsur yang
harus ditentukan sebagian besar oleh satu pilihan teori mengenai sifat dasar ekuitas.
Laporan Keuangan Konsolidasi
Apabila satu perusahaan mengambil posisi kepemilikan mayoritas atas perusahaan lain,
induk perusahaan diwajibkan untuk mengkonsolidasikan laporan keuangannya dengan
laporan- laporan keuangan anak perusahaannya.
I.
yang lebih sempit untuk mencakup hanya ekuitas pemilik dan menyebutkan ekuitas
kreditor sebagai kewajiban. Mereka menganggap persamaan akuntansi sebagai :
Aktiva = Kewajiban + Ekuitas
Sedangkan yang lain tampaknya menyamakan ekuitas dengan hak dari pemegang
saham.
A. Ekuitas Pemilik
Ekuitas pemilik, yang biasa juga disebut sebagai modal atau ekuitas
pemegang saham dalam suatu perseroan, hanyalah suatu selisih antara aktiva
perseroan dan kewajibannya. Ini seringkali disebut sebagai aktiva bersih dari
perseroan tersebut.
Ekuitas pemilik secara tradisional dibagi menjadi dua kategori, modal
yang diinvestasikan dan laba ditahan. Dalam beberapa kasus, hak dan prioritas
dari beberapa kelas saham perseroan adalah serupa dengan beberapa jenis utang
jangka panjang. Namun secara umum ada perbedaan nyata antara ekuitas
pemegang saham dan kewajiban. Ini mencakup :
1. Luas sampai di mana pemegang ekuitas lain mempunyai hak
prioritas.
2. Tingkat kepastian dalam penentuan jumlah-jumlah yang akan
diterima oleh pemegang ekuitas.
3. Tanggal jatuh tempo pembayaran terakhir.
B. Teori Kepemilikan
Gagasan hak pemilik (proprietorship) muncul dari upaya untuk
menetapkan logika pada persamaan pembukuan berpasangan (double entry).
Dalam persamaan akuntansi A - = P, pemlik adalah pusat kepentingan.
Aktiva dianggap dimiliki oleh pemilik dan kewajiban merupakan kewajiban dari
pemilik.
berikutnya.
Teori entitas mempunyai penerapan utama dalam bentuk perusahaan
perseroan, tetapi hal itu juga relevan bagi perusahaan-perusahaan bukan
perseroan
masing-masing individu.
Beberapa pengarang telah mengusulkan atau menyiratkan bahwa teori
kepemlikan dan entitas mengarah pada dasar yang berbeda untuk penilaian
aktiva. Menurut teori entitas, perusahaan tidak berkepentingan dengan nilai
sekarang karena penekanannya adalah pada akuntabilitas biaya bagi pemilik dan
pemegang ekuitas lain.
D. Teori Ekuitas Residual
Ahli teori akuntansi William Paton menyatakan ekuitas residual sebagai
salah satu dari beberapa jenis ekuitas dalam teori entitas. Paton menekankan
hubungan khusus dari pemegang ekuitas residual pada pekerjaan akuntan
karena dalam ekuitas tersebut banyak pekerjaannya menjadi terfokus.
Perubahan dalam penilaian aktiva, perubahan dalam laba dan dalam laba
ditahan, dan perubahan dalam hak pemegang ekuitas lain semuanya
dicerminkan dalam ekuitas residual dari pemegang saham biasa. Tetapi dalam
kasus tertentu, di mana kerugian jumlahnya besar atau kebangkrutan, ekuitas
pemegang saham biasa dapat hilang dan pemegang saham preferen atau
pemegang obligasi dapat menjadi pemegang ekuitas residual.
Tujuan dari pendekatan ekuitas residual adalah untuk memberikan
informasi yang lebih baik kepada pemegang saham biasa untuk mengambil
keputusan investasi. Pemegang saham biasa pada umumnya dipandang
mempunyai ekuitas residual dalam laba perusahaan dan dalam aktiva bersih
sesuai likuidasi akhir. Karena laporan keuangan umumnya tidak disiapkan
berdasarkan likuidasi yang mungkin, informasi yang diberikan menegnai
ekuitas residu harus bermanfaat dalam meramalkan dividen masa depan yang
mungkin bagi pemegang saham biasa, termasuk dividen likuidasi.
E. Teori Perusahaan
Teori perusahaan )enterprise) dari perusahaan adalah konsep yang lebih
luas daripada teori entitas, tetapi kurang didefinisikan baik dalam lingkup dan
aplikasi. Dalam teori perusahaan, perseroan adalah suatu lembaga sosial yang
berusaha untuk memberi manfaat bagi banyak kelompok yang berkepentingan.
Dalam bentuk luas, teori perusahaan mungkin dipandang sebagai teori akuntansi
sosial.
Konsep perusahaan ini paling dapat diterapkan pada perseroan modern
yang besar yang mempunyai kewajiban untuk mempertimbangkan efek
tindakan-tindakannya terhadap bebagai kelompok dan terhadap masyarakat
secara keseluruhan. Dari sudut pandang akuntansi,
tanggungjawab pelaporan yang tepat tidak hanya kepada pemegang saham dan
kreditor, tetapi juga pada kelompok lain dan masyarakat umum.
Konsep laba yang paling relevan dalam konsep tangungjawab sosial
perusahaan yang luas ini adalah konsep nilai tambah. Total nilai yang
ditambahkan oleh perusahaan adalah nilai pasar barang-barang dan jasa-jasa
yang dihasilkan oleh perusahaan itu dikurangi nilai barang-barang dan jasa-jasa
yang diperoleh melalui transfer perusahaan lain. Istilah laba bersih perusahaan,
seperti yang digunakan oleh penyataan AAA 1957, adalah konsep yang lebih
sempit daripada konsep nilai tambah. Posisi laba ditahan dalam teori perusahaan
serupa dengan posisinya dalam konsep entitas.
F. Teori Dana
Teori dana menyingkirkan hubungan pribadi yang diasumsikan dalam
teori kepemilikan dan personalisasi perusahaan sebagai suatu unit ekonomi dan
unit legal dalam unit entitas. Di samoing itu, teori danan member ganti dengan
unit operasional, atau berorientasi-aktivitas, sebagai dasar untuk akuntansi.
Bidang kepetinagn ini, yang disebut dana, mencakup kelompok aktiva dan
kewajiban yang berkaitan dan pembatasan yang merupakan fungsi dan aktivitas
ekonomi yang spesifik.
Teori dana didasarkan pada persamaan Aktiva = Pembatasan Aktiva.
Aktiva merupakan jasa prospektif pada dana atau unit operasional. Kewajiban
merupakan pembatasan terhadap aktiva spesifik atau umum dari dana. Modal
yang diinvestasikan merupakan pembatasan legal atau keuangan dari
penggunaan aktiva; yaitu modal yang diinvestasikan harus dipertahankan tidak
berkurang kecuali jika wewwnang spesifik telah diperoleh (dengan beberapa
pengecualian) untuk likuidasi sebagian atau seluruhnya.
Konsep dana bermanfaat paling besar dalam lembaga pemerintahan dan
nirlaba. Penyiapan laporan konsolidasi juga juga merupakan penerapan teori
dana sama seperti perluasan entitas ekonomi. Teori dana juga dapat diterapkan
dalam bidang-bidang akuntansi keuangan; misalnya, teori dana dapat
bermanfaat dapat digunakan untuk mebedakan antara aktiva lancar dan tetap
pada suatu entitas.
Walaupun konsep pendapatan dapat dipertahankan dalam konsep dana,
ini bukan merupakan konsep sentral dari pelaporan keuangan. Sebalikanya,
uraian operasi dana disajikan lebih jelas dalam laporan dana. Laoran keuangan
utama adalah iktisar statis atas sumber-sumber dan penggunaan dana. Lapran
laba rugi, jika memang ada, adalah pelengkap laporan danasuatu uraian atas
dana yang diperoleh dari operasi.
G. Posisi FASB
FASB berpegang teguh pada teori entitas residual manakala sampai pada
pemilik, yang didefinisikan sebagai kepentingan tersisa dalam aktiva suatu
entitas yang tertinggal setelah dikurangi dengan kewajibannya. Mereka
menyebut selisih antara aktiva dan kewajiban sebagai aktiva bersih dalam
kasus organisasi nirlaba dan menyatakan bahwa kedua istilah tersebut dapat
dipertukarkan.
II.
perbedaan
antara
modal
legal
dan
modal
yang
1.
2.
relatif tidak penting. Tetapi jika total preferensi menjadi lebih besar dalam
proporsinya dengan total aktiva bersih atau jika likuidasi sebagaian atau
akhir tamapak mungkin terjadi, pengungkapan harus dibuat dalam laporan
keuangan.
IV.
x (f a)
seolah kelompok suatu perusahaan tunggal dengan satu atau lebih cabang atau
divisi.
3. Neraca Konsolidasi.
Dalam neraca, praktik menambahkan bersama klasifikasi terpisah aktiva dan
kewajibaninduk dan anak perusahaan adalah sejalan dengan gagasan menyajikan
laporan keuangan perusahaan secara keseluruhan. Agar konsisten dengan
pendekatan entitas pada laporan konsolidasi, revisi penilaian aktiva anak
perusahaan harus mencakup tidak hanya jumlah yang dibayarkan ke induk
perusahaan, tetapi jga bagian kepentingan minoritas dalam penilaian yang
meningkat. Biaya adalah relevan pada saat akuisisi hanya karena itu merupakan
bukti terbaik dari nilai. Apabila hanya sebagian dari kepentingan yang diperoleh,
biaya dari kepentingan sebagian harus digunakan sebagai bukti dati nilai
keseluruhan.
4. Laporan Laba Rugi Konsolidasi.
Penjualan antar perusahaan dan laba antar perusahaan dihilangkan per
entitas, dan penjualan serta beban lain digabungkan untuk menunjukkan aktivitas
perusahaan secara keseluruhan. Laba bersih adalah bukan laba secara
keseluruhan, tetapi hanya bagian yang dialokasikan ke kepentingan mayoritas.
Laba bersih konsolidasi merupakan ekuitas kepemilikan dari pemegang saham
induk perusahaan dalam laba keseluruhan perusahaan.
5. Klasifikasi Ekuitas Konsolidasi
Mengungkapkan Modal Legal. Kreditor anak perusahaan harus
memperhatikan masing masing laporan anak perusahaan untuk menentukan
modal legal relevan dan hubungannya dengan kreditor lain. Kreditor induk
perusahaan juga harus memperhatikan laporan terpisah induk perusahaan untuk
menentukan hubungan spesifik mereka pada pemegang saham dan kreditor lain
karena mereka hanya mempunyai klaim sekunder atas aktiva anak perusahaan,
tetapi klaim primer atas aktiva induk. Karena itu, penyajian modal legal dan hak
para kreditor tidak dapat dan tidak boleh merupakan tujuan utama dalam
klasifikasi ekuitas perusahaan konsolidasi.
Mengungkapkan Sumber Modal. Ada beberapa kendala dalam laporan
konsolidasi. Pertama, modal yang diperoleh dari pemegang saham mayoritas
dicerminkan oleh saham modal dan tambahan modal disetor dari induk
perusahaan dalam kebanyakan kasus. Kepentingan minoritas pada umumnya
termasuk di antara kewajiban atau sebagai pos terpisah di antara kewajiban dan
ekuitas pemegang saham. Yang kedua, praktik konvensional klasifikasi menurut
sumber adalah bahwa jumlah modal yang diperoleh dari laba ditahan tidak
disajikan secara jelas. Kepentingan minoritas tidak diklasifikasi sesuai dengan
sumber sumber terpisah modal yang diinvestasikan oleh pemegang saham dan
laba yang ditahan oleh anak perusahaan.
Pemecahan yang disarankan adalah dengan menyertakan di dalam modal
investasi konsolidasi, kepentingan minoritas dalam total ekuitas pemegang saham
pada tanggal konsolidasi, dan untuk mengklasifikasikan laba ditahan sebagai :
1. Yang diperoleh dari laba yang ditahan oleh induk perusahaan sejak
pendiriannya.
2. Yang ditahan
oleh
anak
perusahaan
sejak
konsolidasi
(tanpa