Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat
rahmatNya, makalah ini dapat diselesaikan tepat waktu yang ditentukan. Makalah ini
berjudul Unsur Transisi yang menjelaskan mengenai reaksi, cara pembuatan, dan
pengaplikasian beberapa unsur-unsur golongan empat. Makalah ini ditulis untuk memenuhi
salah satu syarat penilaian mata kuliah Satuan Proses.
Dalam penyelesian makalah ini, penulis menemukan beberapa masalah. Oleh karena
itu, tidak lupa penulis mengucapkan terima kasih kepada dosen pengajar dan semua pihak
yang telah membantu penyelesaian makalah ini.
Tiada gading yang tak retak. Demikian pula makalah ini, belum sempurna. Oleh
karena itu, saran dan kritik yang membangun tetap penulis harapkan demi kesempurnaan
makalah ini.
Penulis berharap makalah ini dapat bermafaat umumnya bagi pembaca, khususnya bagi
kami sebagai penulis.
Bandung, 19 Mei 2013
Penulis
aspal alam sebagaimana peradaban di Mahenjo Daro dan Harappa di India ataupun bangunan
kuno yang dijumpai di Pulau Buton.
Peristiwa tadi menunjukkan dikenalnya fungsi semen sejak zaman dahulu. Sebelum
mencapai bentuk seperti sekarang, perekat dan penguat bangunan ini awalnya merupakan
hasil percampuran batu kapur dan abu vulkanis. Pertama kali ditemukan di zaman Kerajaan
Romawi, tepatnya di Pozzuoli, dekat teluk Napoli, Italia. Bubuk itu lantas dinamai
pozzuolana. Menyusul runtuhnya Kerajaan Romawi, sekitar abad pertengahan (tahun 11001500 M) resep ramuan pozzuolana sempat menghilang dari peredaran.
Pada abad ke-18 (ada juga sumber yang menyebut sekitar tahun 1700-an M), John
Smeaton, seorang insinyur asal Inggris menemukan kembali ramuan kuno berkhasiat luar
biasa ini. Dia membuat adonan dengan memanfaatkan campuran batu kapur dan tanah liat
saat membangun menara suar Eddystone di lepas pantai Cornwall, Inggris.
Material itu sendiri adalah benda yang dengan sifat-sifatnya yang khas dimanfaatkan
dalam bangunan, mesin, peralatan atau produk. Dan Sains material yaitu suatu cabang ilmu
yan meliputi pengembangan dan penerapan
Kehalusan Butir.
Semakin halus butiran semen, semakin luas permukaannya sehingga semakin cepat
pula proses hidrasinya. Hal ini berarti bahwa butir butir semen yang halus akan
menjadi kuat dan menghasilkan panas hidrasi yang lebih cepat dari pada semen
dengan butir butir yang lebih kasar. Menurut SII 0013-81 paling sedikit 90% berat
semen harus lolos ayakan lubang 9 mm.
Waktu Ikatan
Waktu ikatan adalah waktu yang dibutuhkan semen untuk mencapai keadaan kaku
tahap pertama dan cukup kuat untuk menerima tekanan.
c
Panas Hidrasi
Panas hidrasi adalah kuantitas panas dalam kalori/gram pada semen yang
terhidrasi.
Berat Jenis.
Berat jenis semen berkisar pada 3,15. Berat jenis digunakan dalam hitungan
perbandingan campuran.
Sifat-sifat kimia semen
Kesegaran Semen. Pengujian kehilangan berat akibat pembakaran (loss of ignition)
dilakukan pada semen untuk menentukan kehilangan berat jika semen dibakar
sampai sekitar (900 1000)C. Kehilangan berat ini terjadi karena adanya
kelembaban dan adanya karbon dioksida dalam bentuk kapur bebas atau
magnesium yang menguap. Kehilangan berat dari pembakaran ini merupakan
ukuran kesegaran semen. Semakin sedikit kehilangan berat berarti semakin sedikit
unsur pengisinya dan ini berarti semen semakin baik.
2.2 Jenis-Jenis Semen
a.
No. SNI
SNI 15-0129-2004
SNI 15-0302-2004
Nama
Semen portland putih
Semen portland pozolan / Portland Pozzolan Cement
SNI 15-2049-2004
SNI 15-3500-2004
SNI 15-3758-2004
SNI 15-7064-2004
(PPC)
Semen portland / Ordinary Portland Cement (OPC)
Semen portland campur
Semen masonry
Semen portland komposit
Semen Portland
Semen portland adalah suatu bahan konstruksi yang paling banyak dipakai serta merupakan
jenis semen hidrolik yang terpenting. Penggunaannya antara lain meliputi beton, adukan,
plesteran,bahan
penambal,
adukan
encer
(grout)
dan
sebagainya.Semen
portland
dipergunakan dalam semua jenis beton struktural seperti tembok, lantai, jembatan,
terowongan dan sebagainya, yang diperkuat dengan tulangan atau tanpa tulangan.
Selanjutnya semen portland itu digunakan dalam segala macam adukan seperti
fundasi,telapak, dam,tembok penahan, perkerasan jalan dan sebagainya.Apa bila semen
portland dicampur dengan pasir atau kapur, dihasilkan adukan yang dipakai untuk pasangan
bata atau batu,atau sebagai bahan plesteran untuk permukaan tembok sebelah luar maupun
sebelah dalam.
Bilamana semen portland dicampurkan dengan agregat kasar (batu pecah atau
kerikil). dan agregat halus (pasir) kemudian dibubuhi air,maka terdapatlah beton. Semen
portland didefinisikan sesuai dengan ASTM C150, sebagai semen hidrolik yang dihasilkan
dengan menggiling klinker yang terdiri dari kalsium silikat hidrolik, yang pada umumnya
mengandung satu atau lebih bentuk kalsium sulfat sebagai bahan tambahan yang digiling
bersama dengan bahan utamanya. Perbandingan-perbandingan bahan utama dari semen
portland adalah sebagai berikut:
Semen alam adalah sebuah semen hidrolik yang dihasilkan dengan pembakaran batu
kapur yang mengandung lempung, terdapat secara alamiah, pada suhu lebih rendah dari suhu
pengerasan dan kemudian menggilingnya menjadi serbuk halus.Kadar silika, alumina dan
oxida besi cukup untuk mendapat gabungkan diri dengan kalsiumoxida sehingga terjadi
senyawa-senyawa kalsium silikat dan aluminat, yang dapat dianggap mempunyai sifat-sifat
hidrolik seperti semen alam. Kita kenal dua jenis semen alam, jenis pertama pada umumnya
dipergunakan dalam konstruksi beton bersamasama dengan semen portland.Jenis kedua
adalah semen yang telah dibubuhi bahan pembantu yaitu udara, jenis semen kedua ini
fungsinya sama seperti yang telah diutarakan diatas. Semen alam tidak boleh digunakan di
tempat-tempat yang tidak terlindung terhadap pengaruh cuaca langsung, akan tetapi dapat
dipergunakan dalam adukan atau beton yang tidak pernah akan mengalami tegangan tinggi,
atau dalam keadaan yang membutuhkan banyak bahan namun sama sekali tidak
memperhitungkan kekuatan bahan tersebut.
b. Semen masonry
semen hidrolis, yang digunakan terutama dalam pekerjaan menembok dan memplester
konstruksi, yang terdiri dari campuran dari semen portland atau campuran semen hidrolis
dengan bahan yang bersifat menambah keplastisan (seperti batu kapur, kapur yang terhidrasi
atau kapur hidrolis) bersamaan dengan bahan lain yang digunakan untuk meningkatkan satu
atau lebih sifat seperti waktu pengikatan (setting time), kemampuan kerja (workability), daya
simpan air (water retention), dan ketahanan (durability)
suatu bahan pengikat hidrolis hasil penggilingan bersama-sama dari terak semen portland dan
gips dengan satu atau lebih bahan organik yang bersifat tidak bereaksi (inert)
Lokasi
Jenis bangunan
Jenis mortar
Disaran
1.
2.
kan
S
Pilihan
Bangunan tidak
- Dinding penahan
terlindungi cuaca
beban
M atau S
- Bangunan atas
- Dinding tidak
menahan
beban
- Dinding sandaran
- Bangunan bawah
S
Pondasi, penguat
M atau N
M
lubang,selokan,trotoar,
teras
Bangunan
terlindungi cuaca
S atau M
berlawanan arah. Kalsinasi parsial terjadi pada preheater ini dan berlanjut dalam kiln,
dimana bahan baku berubah menjadi agak cair dengan sifat seperti semen. Pada kiln yang
bersuhu 1350-1400C, bahan berubah menjadi bongkahan padat berukuran kecil yang dikenal
dengan sebutan klinker, kemudian dialirkan ke pendingin klinker, dimana udara pendingin
f.
c.
tujuh persen dari keseluruhan karbon dioksida yang dihasilkan berbagai sumber.
produksi semen juga menimbulkan dampak tersebarnya abu ke udara bebas sehingga
mengakibatkan penyakit gangguan pernafasan. Studi kesehatan lingkungan menyebutkan,
bahwa debu semen merupakan debu yang sangat berbahaya bagi kesehatan, karena dapat
yang akan mengakibatkan pendangkalan dasar sungai, yang pada akhirnya akan
menimbulkan masalah banjir pada musim hujan
f. Kuantitas air atau debit air menjadi berkurang karena hilangnya vegetasi pada suatu lahan
akan mengakibatkan penyerapan air hujan oleh tanah di tempat itu menjadi berkurang,
sehingga persediaan air tanah menjadi menipis, akibatnya persediaan ait tanah menjadi makin
sedikit. Akibat lanjutan adalah sungai menjadi kering pada musim kemarau dan sebaliknya
sungai akan banjir (debit air menjadi sangat tinggi) karena tanah tidak mampu lagi menyerap
air yang mengalir terlalu cepat
g. Kebisingan yang terdiri dari tiga jenis sumber bunyi :
Alat-alat besar seperti traktor yang dipakai pada waktu pengambilan bahan baku,
h.
i.
2.6 Penanggulangan
a. Menerapkan pola produksi blended cement yang bisa menurunkan separuh emisi CO2
b. Mengganti sebagian bahan-bahan dalam pembuatan semen dengan bahan yang lebih ramah
lingkungan
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Semen berasal dari kata Caementum yang berarti bahan perekat yang mampu
mempesatukan atau mengikat bahan-bahan padat menjadi satu kesatuan yang kokoh.
Beberapa jenis semen diantaranya semen portland putih, semen portland pozolan, semen
portland / Ordinary Portland Cement (OPC), semen portland campur, semen masonry, semen
portland komposit.
Langkah utama proses produksi semen diantaranya penggalian, penghancuran,
pencampuran awal, penghalusan dan pencampuran bahan baku, pembakaran, pendinginan
klinker dan penghalusan akhir.
Dampak dari industri semen diantaranya pencemaran lingkungan, polusi udara dan
suara, dan lain-lain.
3.2 Saran
Penggalian dan pengolahan semen sangat mendukung kemajuan suatu Negara, tetapi yang
jangan dilupakan adalah masalah limbah. Untuk mengatasi permasalah tersebut diperlukan
a.
mendaurnya.
b. Pemerintah, diharapkan melakukan pengawasan yang ketat terhadap industri-industri,
c.