Setiap manusia dianugrahkan waktu oleh Allah SWT adalah 24 jam sehari semalam, tidak

kurang dan tidak lebih. Semua memiliki waktu yang sama dan tidak ada perbedaan atau
pilih kasih dalam hal itu. Semua manusia dan makhluk hidup mempunyai waktu yang
sama. Tetapi mengapa ada orang yang bisa sukses dan kurang sukses dalam hidupnya.
Apakah ini ada kaitannya dengan manajemen waktu dan keuangan? Coba direview
kembali penggunaan waktu dan uang selama ini, apakah telah tepat sasaran atau justru
tidak. Nah, inilah yang patut menjadi kajian dan pelaksanaan di lapangan hidup.

makan, minum, tidur, seks, pakaian,

rumah, kesehatan, pendidikan, spiritualitas dan kejiwaan. Atau lebih
Kebutuhan manusia itu meliputi

enak dikategorikan menjadi kebutuhan pangan, sandang, dan papan. Ada juga orang
menyebutkan kebutuhan primer, sekunder, dan tersier. Inilah kebutuhan besar manusia
berdasarkan urutannya. Kebutuhan ini harus di penuhi secara berurutan. Namun,
kebutuhan spiritualitas lebih dulu diutamakan agar manusia tidak hantam kromo dalam
memenuhi kebutuhan lainnya. Hidup ini harus teratur, tertib, dan disiplin agar tidak
terjadi kekacauan atau chaos dalam hidup kita.

Belajarlah untuk tertib, teratur dan disiplin

agar hidup kita tertata dengan

apik, elegan, dan dinamis tanpa menimbulkan masalah berat. Selama ini hidup kita
mengalami masalah karena kita sendiri yang membuat hidup kita bermasalah. Coba
sekali lagi kita tengok ke belakang, kita terlalu mengikuti hawa nafsu dan terburu-buru
seolah-olah itu akan terjadi. Maksudnya kita terlalu sering berpikir tentang sesuatu yang
belum tentu terjadi. Kita lebih banyak berprasangka dan hal itu menguras pikiran positif
kita untuk mengembangkan kepribadian dan ketrampilan hidup kita.
Hal ini perlu proses dalam melakukan pengendalian sikap dan perilaku terburu-buru
dalam mengambil keputusan. Tetapi jangan pula terlambat dalam mengambil keputusan.

cepat, tepat, dan berhasil

Seharusnya yang perlu dilakukan adalah

. Kata
pepatah jangan sampai jatuh pada lubang yang sama. Jangan sampai mengulangi
kebodohan yang sama, ditempat yang sama, dalam situasi yang sama, kondisi yang sama,
dan kejadian yang sama juga. Sungguh patut untuk dipikirkan kembali bila kita menemui
hal seperti itu.