Tanda-tanda itu mulai tampak. Semakin sering bangsa Iran dihujat dan diancam
dengan embargo ekonomi dan senjata. Justru hal tersebut membuat Iran mendapatkan
simpati dunia internasional. Dukungan positif yang diberikan kepada Iran, membuat
negara itu semakin pede untuk berjuang melawan hegemoni barat. Dukungan nyata
telah datang dari musuh-musuh AS yang lain, seperti Kuba, Venezuela, dan Presiden
Evo Morales serta beberapa negara Islam.
Demonstrasi anti perang juga terus bermunculan dengan massa yang terus
bertambah. Slogan-slogan anti perang justru terjadi di AS, Inggris, Australia, dan
beberapa negara Eropa dan Maju. Para demontran meminta untuk menghentikan
perang dan menarik pulang seluruh tentara sekutu dari negara Irak dan Afghanistan.
Mereka juga khawatir Iran akan bernasib sama dengan kedua negara teersebut. Lama
kelamaan kekuatan Iran akan semakin kuat apabila terus ditekan. Ingatlah filosofi
Per, apabila ditekan terus, maka ia akan mengeluarkan kekuatan atau daya dorong
yang kuat. Tinggal menunggu waktu saja, Iran akan unjuk gigi dan menyerang
negara-negara yang terus menekannya.
Beberapa tahun ke depan AS dan sekutunya akan mengalami nasib seperti
pendahulunya, bangsa Romawi yang identik dengan mereka. Artinya sejarah besar
tersebut akan terjadi lagi sebagaimana yang telah diceritakan oleh Kitab Suci. Bisa
jadi ini adalah pertempuran yang daysat dan kamu muslimin Sunni hanya menjadi
penonton atau mendukung salah satu kubu.
Setelah Iran meraih kemenangan, hegemoni dunia akan berpindah tangan ke pihak
Iran tentunya. Sedangkan AS dan sekutunya hanya bisa gigit jari dan meratapi
penderitaan mereka yang mereka alami setelah mengalami kekalahan besar. Mau
tidak mau mereka harus menyerahkan mandat dunia keada Iran dan sekutunya.
Dengan berat hati.
Selama beberapa tahun Iran akan menikmati masa kejayaannya setelah menunggu
berabad-abad lamanya. Mereka berhasil mengembalikan kejayaan nenek moyangnya
yang dulu direbut oleh bangsa barat berabad-abad alamanya. Namun, kemenangan
Iran dan sekutunya tidak akan bertahan lama. Mungkin antara 7-10 tahun saja. Waktu
yang sangat singkat, memang. Namun seperti itulah sejarah berlaku.
Setelah mengalami kekalahan yang menyakitkan AS dan sekutunya kembali
menyusun kekuatan kembali dan merancang strategi baru untuk mengalahkan
penguasa dunia yang baru, yaitu Iran. AS dan sekutunya akan mencari dan
mendapatkan dukungan yang lebih besar dengan melibatkan kaum muslimin Sunni.
Barat menilai dan menganalisis bahwa sejarah kelam antara Syiah dan Sunni telah
terjadi sejak dulu dan meeka tidak dapat disatukan karena masalah akibdah dan
historis. Barat menilai kekuatan Islam Sunni sangat besar dan tak bisa dilupakan dan
diremehkan. Kesalah fatal bangsa barat adalah tidak melibatkan Islam Sunni ketika
berperang melawan Iran, yang mayoritas Islam Syiah. Ini adalah strategi jitu yang
akan dilakukan AS dan sekutunya dengan membuat benturan atau sentimen negatif
keagamaan antara Sunni dan Syiah.
Jika bangsa barat berhasil mendapatkan dukungan Islam Sunni,bisa dipastikan
sejarah akan terulang kembali dan tak terbantahkan. Hegemoni dunia akan kembali
ke tangatn barat dengan cepat sekali karena tidak membutuhkan waktu lama.
Akhirnya Iran akan mengalami nasib atau mimpi buruk yang sulit untuk dilupakan
alangkah tragisnya nasib Iran kalau begitu. Jika tidak ingin hal tersebut terjadi, Iran
harus belajar dari sejarah.
Setelah AS dan sekutunya mendapatkan tongkat dunia kembali, Islam Sunni
bersuka cita mendengar berita tersebut namun kebahagian itu tidak berlangsung lama
karena Islam Sunni dikhianati oleh Barat. Barat tidak menepati janji-janjinya yang
pernah mereka iming-imingi kepada Islam Sunni. Akibatnya, timbullah perpecahan
yang melahirkan perang yang lebih besar dibandingkan Barat dan Iran yaitu Perang
Salib Jilid II.
Inilah perang yang sesungguhnya dan akan menimbulkan Perang Dunia ke III.
Perang panjang tersebut adalah manifestasi dari the end of the world. Perang tersebut
akan melahirkan juara sesungguhnya yang akan menertibkan dan menentramkan
penduduk dunia. Perang yang akan melahirkan pemimpin dan bangsa sejati, yang
selama ini pulas dengan tidur panjangnya. Sebuah perang yang terjadi berlarut-larut
dan sangat melelahkan. Perang yang terjadi adalah perang antara kebenaran dengan
kebatilan. Tanpa memandang suku bangsa dan warna kulit bahkan harta kekayaan
serta keturunan. Sebuah perang yang merupakan masterpiece dari kehidupan manusia
sejak awal kenabian Adam dan Siti Hawa diusir dari surga. Perang abadi antara
kebaikan dan kejahatan, yang sangat menentukan kehidupan manusia selanjutnya,
Surga atau Neraka.
Isu-siu tentang nuklir Iran dan sekutunya hanyalah stimulus dan skenario Tuhan.
Sekali lagisaudaraku, sejarah itu pasti terulang kembali.