2. RONGGA HIDUNG:
Ada 2, dipisahkan oleh septum nasi yang terdiri dari tulang
ethmoid dan tulang Vomer.
Mukosa nasal mengandung sel-sel goblet yang memproduksi
mukus.
5. Orofaring:
Laring:
Pita suara: berada di kedua sisi glotis.
Bernafas: Pita suara membuka ke sisi glotis udara keluar
masuk trakea.
Berbicara: Otot-otot intrinsik laring menarik pita suara melewati
glotis, udara yang dihembuskan menggetarkan pita suara
menghasilkan suara.
Saraf kranial untuk berbicara: N. Vagus & N. Aksesorik
8. Trakea:
Dinding trakea: terdiri dari 16-19 kartilago berbentuk huruf C,
bagian posterior terdapat gap perluasan esofagus ketika
menelan.
Sebagai penghubung laring dengan bronkus primer.
Mukosa: epitel bersilia dengan sel goblet (mirip mukosa laring)
menyapu keatas kearah faring.
9. Bronkus:
Bronkus primer kanan dan kiri adalah cabang dari trakea yang
masuk ke paru-paru.
Terdiri dari tulang rawan berbentuk C dan epitel bersilia.
Didalam paru: menjadi bronkus sekunderlobus masing-masing
paru (3 kanan, 2 kiri).
Percabangan bronkus = BRONCHIAL TREE
Cabang terkecil: Bronkiolus (dindingnya tidak mengandung
kartilago).
10.
Paru :
Terletak di kedua sisi jantung.
Dikelilingi & dilindungi tulang iga (costa).
Di bagian dasar: Diafragma
Apeks paru: pada Clavicula
Permukaan medial: Hilus, tempat bronkus primer, arteri dan vena
pulmonalis masuk kedalam paru.
11.
Membran pleura :
12.
Alveoli:
MEKANISME BERNAFAS
KAPASITAS PARU
Tidal Volume (TV): jumlah udara yang terlibat didalam satu kali
inhalasi dan ekshalasi.
PERTUKARAN GAS
Pertukaran gas antara darah dalam kapiler sistemik dan cairan jaringan
(sel) disebut RESPIRASI INTERNAL.
DIFUSI GAS
Darah di kapiler paru, yang baru saja datang dari tubuh, memiliki PO 2 rendah
dan PCO2 tinggi.
Sel tubuh dan cairan jaringan mempunyai PO2 rendah dan PCO2 tinggi,
sebab respirasi sel memakai O2 dan memproduksi CO2
Darah yang dibawa oleh vena sistemik kembali ke jantung: PO2 rendah
dan PCO2 tinggi dan dipompa oleh ventrikel kanan ke paru untuk ikut
serta didalam Respirasi Eksternal.
PCO2 tinggi (pH rendah) dan Suhu tinggi O2 mudah terlepas dari Hb.
Transport CO2:
CO2 + H2O
H2CO3
H+ +
H2CO3
CO3HCO3- berdifusi keluar dari eritrosit masuk kedalam plasma,
meninggalkan ion H+ didalam eritrositHb bertindak sebagai buffer
untuk mencegah asidosis didalam eritrosit.
REGULASI PERNAFASAN
Ketika dibutuhkan ekshalasi yang kuat, seperti ketika olah raga, pusat
inspirasi mengaktifkan pusat ekspirasi impuls ke otot intercosta
internal dan otot-otot abdomen.
Pusat Pneumotaksik
Pernafasan Normal:
Batuk & Bersin: Refleks untuk mengeluarkan bahan iritan dari saluran
nafasPusat pengendali ke-2 reflek ini pada Medulla.
KESEIMBANGAN ASAM-BASA
Fungsi:
Deteksi perubahan & merasakan sensasi
Memberi tanggapan terhadap perubahan
Mengatur dan menyimpan informasi.
Pada saraf perifer: Akson & Dendrit terbungkus oleh sel Schwann
Nukleus dan Sitoplasma dari sel Schwann dibungkus oleh bagian luar
dari selubung myelin= NEUROLEMMA
Jika saraf perifer putus & disambung dengan tepat melalui operasi
mikro, axon dan dendrit dapat mengalami regenerasi melalui
terowongan yang dibentuk oleh Neurolemma.
Sistem saraf pusat tidak ada sel schwan, tidak ada neurolemmatidak
ada regenerasi neuron.
Produk limbah ini normal didalam darah dan cairan jaringan, tetapi
jaringan otak lebih sensitif bahkan pada dosis yang rendah sekalipun.
Kelemahan dari Blood Brain Barrier: beberapa obat yang berguna tidak
dapat melewatinya serta antibodi yang dihasilkan limfosit melewatinya
dengan susah payah.
SINAPSIS
Terdapat celah kecil atau ruang antara akson dari satu neuron dan
dendrit atau soma dari neuron yang lain= SINAPs.
Adanya inaktivator pada soma atau dendrit dari neuron post sinaptik
neurotransmitter inaktif dengan cepat.
Kolinesteraseinhibitor asetilkolin
Tipe Neuron
Ada 3 kelompok:
Neuron sensorik (neuron afferen)
Neuron motorik (neuron efferen)
Interneuron
Impuls saraf
Korda spinalis
Lengkung reflek (Refleks Arc): Jalur dari impuls saraf selama terjadi
refleks: Reseptorneuron sensorik SSP dengan satu/lebih sinaps
neuron motorik Effektor Respon.
Otak
Ventrikel otak:
Ventrikel ke-3
Ventrikel ke-4
Masing-masing berisi pleksus koroideus yang membentuk cairan
serebrospinal.
1. Medula:
mengatur fungsi vital denyut jantung, pernafasan, dan tekanan
darah
mengatur refleks batuk, bersin, menelan dan muntah
2. Pons: mengandung pusat respirasi yang bekerja bersama
dengan medula.
Serebelum: mengatur gerakan volunter, tonus otot, menghentikan gerakan,
keseimbangan, memberi kontribusi untuk sensasi yang melibatkan tekstur
dan berat bada
3. Hipotalamus:
memproduksi hormon anti diuretik reabsorbsi air di ginjal.
Memproduksi oksitosin kontraksi rahim untuk persalinan.
Memproduksi releasing hormone sekresi kelenjar hipofise
anterior.
Mengatur suhu tubuh.
Mengatur asupan makanan.
Mengintegrasikan fungsi Sistem Saraf Otonom.
Mengatur respon viseral terhadap situasi emosional
(marahdenyut jantung, malumuka memerah).
Bertindak sebagai jam biologis mengatur ritme tubuh
4. Talamus:
mengumpulkan impuls sensorik dari bagian-bagian tubuh (yang
terasa, kecuali indera penciuman) sebelum meneruskannya ke
otak besar.
Kesadaran akan nyeri, tetapi tidak mampu untuk melokalisasi.
Menekan sensasi yang tidak penting untuk memungkinkan
konsentrasi.
Lobus frontalis:
Area motorikmemulai gerakan volunter
Area premotorik: mengatur urutan gerakan untuk keterampilan
yang dipelajari (contoh: mengikat tali sepatu).
Area prefrontalis (area orbitofrontalis): untuk aspek perilaku
sosial (aturan hukum dan etika kesopanan).
Area motorik bicara Broca (hemisfer kiri): mengatur gerakan
mulut yang terlibat didalam berbicara.
Lobus parietalis:
Area untuk merasakan sensorik pada umumnya
Lobus temporalis:
Area auditorik untuk pendengaran dan interprestasinya.
Area olfatorik untuk penciuman dan interprestasinya.
Area bicara untuk berfikir sebelum bicara.
Lobus ossipitalis:
Area visual untuk pengelihatan.
Area interprestasi untuk hubungan spasial (menilai jarak, melihat
dalam 3 dimensi, kemampuan membaca peta dan
menghubungkannya dengan dunia nyata)
Area Asosiasi:
Terdapat pada semua lobus.
Untuk berfikir abstrak, penalaran, belajar, memori dan
kepribadian.
Saraf cranial
Ada 12 pasang saraf yang keluar dari otak.
Terdiri dari neuron motorik untuk efektor viseral: otot polos, otot
jantung, kelenjar.
Neurotransmitter:
Asetilkolin dilepaskan oleh semua neuron preganglionik (simpatis
& parasimpatis) dan neuron postganglionik parasimpatis,
inaktivator: Kolinesterase
Norepinefrin dilepaskan oleh sebagian neuron postganglionik
simpatis, inaktivator: COMT (catechol-O-methyltransferase)atau
MAO (monoamine oxidase)