Anda di halaman 1dari 2

PENAPISAN AMDAL

FLYOVER SIMPANG ARENGKA


PANAM,PEKANBARU
Sistem jaringan jalan Kota Pekanbaru khususnya pada ruas jalan arengka dengan jalan
Subrantas adalah jalan utama yang menghubungkan jalan arengka dengan jalan Subrantas
ataupun sebaliknya. Di sepanjang jalan tersebut juga banyak didirikan kantor, pasar dan
kegiatan lain sehingga bisa dikatakan bahwa di jalan tersebut tingkat produktivitasnya cukup
tinggi.
Kemacetan (tundaan) juga sering terjadi di jalan tersebut dikarenakan jumlah kendaraan
yang tinggi. Adanya hal tersebut menyebabkan kondisi pada ruas jalan memerlukan
penanganan yang lebih serius, salah satu usaha pemerintah untuk menangani permasalahan
diatas yaitu mengadakan pembangunan jalan layang (flyover).
Direncanakan panjang flyover adalah dengan panjang 2km dan lebar 14m. Flyover dibangun
sepanjang jalan Soekarno Hatta kecamatan Tampan,Pekanbaru dan asumsi pengoprasian atau
pemakaian flyover selama 15 tahun
Usaha pembangunan jalan layang (flyover) ini diharapkan memberikan kenyamanan dan
rasa aman bagi para pengguna jalan. Sebelum pelaksanaan pembuatan AMDAL, perlu
diketahui layak atau tidaknya jalan layang (flyover) tersebut melalui penapisan.
Sesuai dengan peraturan menteri lingkungan hidup no.5 tahun 2012, Flyover dengan
panjang 2km memerlukan tinjauan AMDAL dengan alasan ilmiah berpotensi
menimbulkan dampak berupa perubahan kestabilan lahan (land subsidence), air tanah serta
gangguan beupa dampak terhadap emisi, lalu lintas, kebisingan, getaran, gangguan
pandangan, gangguan jaringan prasarana sosial (gas, listrik, air minum, telekomunikasi) dan
dampak sosial disekitar kegiatan tersebut. Dalam tahap penapisan harus dikaji beberapa
pertimbangan
Pertimbangan pertama adalah jumlah Manusia Yang Akan Terkena Dampak. Dalam
pembangunan dan pengoprasian proyek flyover ini diperkirakan banyak manusia yang akan
menerima dampak lingkungan. Hal ini diperkirakan dari tingginya intensitas kendaraan yang
melalui jalan ini, disamping itu juga masyarakat yang bermukin dan menjalankan aktivitas di
sekitar area pembangunan ini terutama di bagian pasar akan menerima dampak.
Kemudian dikaji luas Wilayah Persebaran Dampak, diamana wilayah proyek Flyover
yang direncanakan akan berdampak pada wilayah yang cukup luas ( 20 ha ) yang berupa
panjang flyover dan wilayah sekitarnya
Lamanya Dampak Berlangsung, dampak yang ditimbulkan dari pembagunan flyover
direncanakan selama 18 bulan dan asumsi pengoprasian atau pemakaian flyover selama
15 tahun
Kemudian dikaji intensitas dampak proyek yang akan ditimbulkan. Proyek Flyover ini
dalam pembangunannya tentu memberikan dampak yang beragam baik yang besar maupun
kecil. Dampak besar yang perlu diperhatikan dalam proyek ini adalah kebisingan, getaran ,

perubahan kestabilan lahan (land subsidence), air tanah serta gangguan beupa dampak
terhadap emisi, lalu lintas, kebisingan, getaran, gangguan pandangan, gangguan jaringan
prasarana sosial (gas, listrik, air minum, telekomunikasi) dan dampak sosial disekitar
kegiatan tersebut
Hal lain yang perlu diperhatikan adalah nilai penting Nilai atau keuntungan yang didapat
dari proyek ini adalah kelancaran yang lebih baik di badan jalan dan merupakan keuntungan
yang sangat besar
Dan yang terakhir dijaki penanggulangan dari dampak-dampak yang diperkirakan
timbul, penanganan dapat dilakukan untuk meminimalkan dampak lingkungan yang terjadi
mulai dari penanganan kebisingan, getaran serta dengan pendekatan teknis lainnya.
Sedangkan untuk dampak sosial penanganannya dapat bekerjasama dengan pemerintah
setempat.
Dengan penjelasan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa perlunya tinjauan lingkungan
berupa AMDAL untuk proyek ini.

Anda mungkin juga menyukai