SEPTA PRADIPTA
2010
Septa Pradipta
C44061191
ABSTRAK
SEPTA PRADIPTA, C44061191. Sistem Informasi Manajemen Agribisnis Perikanan
Tangkap di PPI Blanakan, Kabupaten Subang, Jawa Barat. Dibimbing oleh EKO SRI
WIYONO dan MUSTARUDDIN.
Teknologi informasi merupakan salah satu faktor penting dalam memperoleh keunggulan
kompetitif, salah satunya dalam bidang perikanan tangkap. Akan tetapi, pada
kenyataannya informasi mengenai kegiatan agribisnis perikanan tangkap di Pangkalan
Pendaratan Ikan Blanakan saat ini belum tersedia dalam jumlah dan kualitas yang
memadai. Padahal PPI Blanakan merupakan salah satu sentra bisnis perikanan tangkap
terbesar di Kabupaten Subang. Dalam hal ini PPI Blanakan perlu memperhatikan
pengelolaan informasi sehingga PPI dapat mengembangkan aktivitas bisnisnya dengan
baik dan memperoleh keunggulan kompetitif. Penelitian ini ditujukan untuk mengetahui
kebutuhan informasi para pelaku usaha di PPI serta merancang suatu sistem informasi
berbasis komputer yang dapat memenuhi kebutuhan para pengguna serta menunjang
aktivitas bisnis di PPI Blanakan. Analisis yang digunakan adalah analisis pengembangan
sistem informasi yang bertujuan untuk menghasilkan sistem operasi yang efektif
berdasarkan kebutuhan informasi para pengguna dengan menggunakan Microsoft Access
dan Visual Basic .NET. Hasil analisis telah menunjukkan bahwa manajemen sistem
informasi agribisnis perikanan tangkap yang tepat di PPI Blanakan dapat diidentifikasi ke
dalam 9 bagian, yaitu tentang PPI, kelembagaan KUD, sarana produksi, usaha
penangkapan, pengolahan, pemasaran, analisis usaha, informasi dan cetak. Dengan
adanya aplikasi berbasis komputer maka diharapkan proses pengelolaan data menjadi
lebih efektif dan efisien sehingga mampu menunjang kegiatan agribisnis yang ada di PPI
Blanakan.
Kata kunci : agribisnis, basis data, pengembangan sistem, perikanan tangkap, sistem
informasi manajemen,
SEPTA PRADIPTA
Skripsi
sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana Perikanan pada
Departemen Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan
Judul Skripsi
Nama Mahasiswa
: Septa Pradipta
NRP
: C44061191
Mayor
Disetujui :
Komisi Pembimbing,
Ketua,
Anggota,
Diketahui:
Ketua Departemen Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan
KATA PENGANTAR
Skripsi dengan judul Sistem Informasi Manajemen Agribisnis Perikanan
Tangkap di PPI Blanakan, Kabupaten Subang, Jawa Barat disusun dengan tujuan untuk
mengetahui kebutuhan informasi serta merancang sistem informasi yang tepat bagi para
stakeholder di Pangkalan Pendaratan Ikan Blanakan sehubungan dengan aktivitas bisnis
yang ada di PPI Blanakan. Penelitian ini dilakukan dalam dua tahap, tahap pertama yaitu
tinjauan lapang dilakukan pada bulan Agustus 2009 dan penelitian tahap II dilakukan
pada bulan Februari 2010.
Skripsi ini memberikan data data mengenai tahapan perencanaan sistem sampai
dengan implementasi sistem, sehingga dihasilkan suatu sistem informasi agribisnis
perikanan tangkap berbasis komputer yang sesuai diterapkan pada manajemen PPI
Blanakan. Pada bagian akhir diberikan kesimpulan dari hasil penelitian dan saran yang
dapat dijadikan sebagai pertimbangan dan solusi alternatif bagi pihak PPI dalam
pengelolaan sistem informasi agar PPI Blanakan dapat memberikan pelayanan yang
optimal di masa yang akan datang bagi para pelaku usaha di PPI Blanakan.
Pembuatan skripsi ini merupakan salah satu syarat dalam memperoleh gelar Sarjana
Perikanan pada Departemen Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan, Fakultas Perikanan dan
Ilmu Kelautan, Institut Pertanian Bogor. Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih
memiliki banyak kekurangan, oleh karena itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang
membangun sehingga dapat menyempurnakan hasil yang diperoleh. Akhir kata, semoga
tulisan ini dapat memberikan manfaat bagi pembaca dan pihak yang memerlukan.
Septa Pradipta
C44061191
Dr. Eko Sri Wiyono, S.Pi, M.Si dan Dr. Mustaruddin, STP selaku dosen
pembimbing, yang telah memberikan bimbingan, saran dan nasehat yang
bermanfaat bagi penulis untuk menyelesaikan skripsi ini.
2.
Ir Zulkarnain, M.Si dan Dr. Ir. Muhammad Imron, M.Si. selaku dosen penguji yang
telah memberikan saran yang bermanfaat untuk perbaikan skripsi.
3.
4.
Ketua KUD, H. Mochammad Ali, beserta seluruh staf KUD Inti Mina Fajar Sidik
PPI Blanakan atas informasi, waktu, tenaga dan bantuannya.
5.
Ayah dan Ibu tercinta Heri Suherlan, M.Si dan Anis Lala, S.Pd serta kakak dan
adik tersayang Septi Kinanti dan Rian Mahesa Allaam, atas kasih sayang, teladan,
doa, saran, bantuan, pengertian serta dukungannya.
6.
Sahabat tercinta (Septi Aminah, Tiara Anggia Rahmi, Ari Widiastuti, Dwita
Noviani, Utet Hildaliyani dan Lia Awaliatin) atas bantuan, saran, dukungan dan
kebersamaan yang tak terlupakan selama 4 tahun ini.
7.
Teman-teman seperjuangan PSP 43 (Enur, Intan, Rachman, Iky, Dedy, Ike, Ratih,
Alvi, Mardia, Mia, Ncek, Caesar, Shinta, Troy, Ari, Riri, Ina, Heru, Seli, Rusdi,
Rezki, Siska, Bayu, Icha, Ncumz, Ami, Maria, Yasa, Gini, Ghea, Anggie, Uty,
Viona, Fatra, Alfian, Firman, Adit, Lala, Pipih, Mertha, Septi, Iniez, Neney, Esther,
Hanif, Arif, Alin, Mukhlis, Refi, Nanda, Qbee, Ciwied, Kimul, Riema, Ryan, dan
Indah) atas segala pengalaman suka dan duka selama perkuliahan di Departemen
PSP.
8.
Dadik Akasa, Catur Nugroho, Soraya Gigentika, Steven Syahrinaldi, Enur Janah,
Intan, dan rekan lainnya yang tidak dapat disebutkan satu persatu.
9.
RIWAYAT HIDUP
September
Karena
mengikuti
jejak
orang
tua,
penulis
DAFTAR ISI
Halaman
LEMBAR PENGESAHAN ................................................................................... i
KATA PENGANTAR ........................................................................................... ii
DAFTAR ISI......................................................................................................... iii
DAFTAR TABEL ................................................................................................ vi
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... vii
DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................ ix
1. PENDAHULUAN ..............................................................................................1
1.1
1.2
1.3
1.4
2.2
2.3
2.4.
2.5
2.6
2.7.
3. METODOLOGI ...............................................................................................32
3.1
3.2
3.3
3.4
3.4
4.3
4.4
4.5
5.3
5.4
5.4
6.3
6.4
6.5
6.6
6.7
6.8
DAFTAR TABEL
Halaman
1
Jumlah unit alat tangkap dan trip penangkapan tahun 2008 ...........................49
DAFTAR GAMBAR
Halaman
1
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
1
1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dalam menghadapi tantangan masa depan, tentunya sektor perikanan
haruslah memiliki daya saing. Daya saing yang kuat ini salah satunya dapat
diperoleh dengan meningkatkan pembangunan di sektor perikanan. Pembangunan
perikanan saat ini lebih diarahkan untuk peningkatan kegiatan agribisnis dan
agroindustri dalam bidang perikanan, meningkatkan kualitas ikan, meningkatkan
kesempatan berusaha dan kesempatan kerja, meningkatkan pendapatan nelayan
serta menunjang pembangunan yang potensial bagi usaha perikanan (Erwadi,
2003). Sebagai implikasinya, salah satu upaya yang ditempuh untuk
meningkatkan
pembangunan
perikanan
adalah
dengan
meningkatkan
kerja yang berjumlah 640.746 orang. Hal ini menunjukkan bahwa kegiatan
agribisnis perikanan tangkap di kabupaten Subang cukup produktif. (Dinas
Perikanan Jawa Barat, 2007).
Basis dari aktivitas bisnis perikanan tangkap di Kabupaten Subang terletak
di PPI Blanakan yang terletak di Desa Blanakan. PPI Blanakan merupakan sebuah
pangkalan pendaratan ikan yang berperan sebagai pusat kegiatan agribisnis
perikanan yang juga memiliki fungsi industri, yaitu selain merangsang tumbuhnya
industri juga memberikan pelayanan terhadap industri yang terletak didalamnya,
sehingga memudahkan dalam melakukan pengolahan dan pemasaran lebih lanjut.
Untuk mendukung kegiatan agribisnis tersebut maka diperlukan beberapa
faktor yang dapat mendukung berkembangnya aktivitas bisnis di PPI Blanakan.
Salah satu faktor yang diperlukan untuk mendukung peningkatan produktivitas
adalah tersedianya berbagai informasi mengenai aktivitas bisnis perikanan
tangkap di PPI Blanakan dimulai dari praproduksi sampai dengan pascaproduksi.
Ketersediaan informasi ini dapat diperoleh dengan mudah apabila sudah terdapat
teknologi informasi yang diterapkan di PPI Blanakan.
Teknologi informasi merupakan suatu cara memanfaatkan sumberdaya
konseptual dan sumberdaya fisik untuk mengolah sumberdaya informasi dengan
baik agar tercapai suatu keunggulan kompetitif. Hal ini memerlukan adanya
pengembangan perencanaan informasi yang berorientasi ke masa depan untuk
mengidentifikasi rencana penggunaan komputer dan sumberdaya informasi yang
diperlukan (McLeod, 2007).
Akan tetapi, pada kenyataannya informasi mengenai kegiatan agribisnis
perikanan tangkap di PPI Blanakan saat ini belum tersedia dalam jumlah dan
kualitas yang memadai. Hal ini disebabkan karena kegiatan pengumpulan
informasi berupa pengumpulan, pencatatan dan pengolahan data, baik yang
dilakukan oleh pihak KUD Mina Fajar Sidik maupun Dinas Perikanan Kabupaten
Subang masih bersifat manual, tidak teratur dan tidak konsisten. Hal ini
mengakibatkan sulitnya proses penyimpanan data dan pencarian data yang
dibutuhkan sehingga tidak efisien dari segi waktu. Selain itu, ketiadaan sistem
informasi yang memadai juga mengakibatkan diperlukannya tempat penyimpanan
yang luas dan tenaga kerja yang lebih banyak.
1.2 Tujuan
Tujuan dilakukannya penelitian mengenai sistem informasi manajemen
agribisnis perikanan tangkap di PPI Blanakan adalah:
(1)
(2)
(3)
1.3 Permasalahan
Adapun permasalahan yang ada dalam manajemen pendataan di PPI
Blanakan antara lain:
(1)
(2)
(3)
Proses pelaporan data membutuhkan waktu yang lama dan ketelitian yang
tinggi dalam pembuatanya karena masih dikerjakan manual.
1.4 Manfaat
Manfaat dari penelitian ini adalah:
(1)
(2)
(3)
Bagi instansi pendidikan, yaitu sebagai salah satu bahan yang dapat
menunjang perkembangan ilmu pengetahuan di bidang sistem informasi
perikanan tangkap.
2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Konsep Dasar Sistem
Sistem berasal dari bahasa Latin (systma) dan bahasa Yunani (sustma)
yang artinya suatu kesatuan yang terdiri atas komponen atau elemen yang
dihubungkan bersama untuk memudahkan aliran informasi, materi atau energi.
Istilah ini sering dipergunakan untuk menggambarkan suatu set entitas yang
berinteraksi, dimana suatu model matematika seringkali bisa dibuat (Amirin,
2003).
Sistem juga merupakan kesatuan bagian-bagian yang saling berhubungan
yang berada dalam suatu wilayah serta memiliki item-item penggerak, contoh
umum misalnya seperti negara. Negara merupakan suatu kumpulan dari beberapa
elemen kesatuan lain seperti provinsi yang saling berhubungan sehingga
membentuk suatu negara dimana yang berperan sebagai penggeraknya yaitu
rakyat yang berada di negara tersebut (Amirin, 2003).
Dalam pengertian yang paling sederhana, sebuah sistem merupakan
sekumpulan benda yang memiliki hubungan di antara mereka. Definisi yang lebih
lengkap diungkapkan oleh McLeod (2007) yang menyatakan bahwa sistem adalah
sekelompok elemen yang terintegrasi dengan maksud yang sama untuk mencapai
suatu tujuan. Sedangkan menurut Davis (1984) sistem adalah seperangkat unsurunsur yang terdiri dari manusia, alat, konsep dan prosedur yang dihimpun menjadi
satu untuk maksud dan tujuan bersama.
Suatu sistem yang dibuat tentunya memiliki maksud tertentu. Sistem dibuat
untuk mencapai suatu tujuan (goal) dan sasaran (objective). Tujuan biasanya
dihubungkan dengan ruang lingkup yang lebih luas dan sasaran biasanya dalam
ruang lingkup yang lebih sempit (Amirin, 2003).
Suatu sistem dapat terdiri dari sistem-sistem bagian (subsystem). Misalnya,
sistem komputer terdiri dari subsistem perangkat keras dan subsistem perangkat
lunak. Masing-masing subsistem dapat terdiri dari subsistem-subsistem yang lebih
kecil lagi atau terdiri dari komponen-komponen. Subsistem perangkat keras
(hardware) dapat terdiri dari alat masukan, alat pemroses, alat keluaran dan
simpanan luar. Subsistem-subsistem saling berinteraksi dan saling berhubungan
membentuk satu kesatuan sehingga tujuan atau sasaran sistem tersebut dapat
tercapai. Interaksi dari subsistem-subsistem sedemikian rupa, sehingga dicapai
suatu kesatuan yang terpadu atau terintegrasi (integrated) (Amirin, 2003).
2.1.1 Karateristik sistem
Suatu
sistem
mempunyai
karakteristik
tertentu,
yaitu
mempunyai
Sub
Sistem
Interface
Sub
Sistem
Sub
Sistem
Boundary
Sumber: Jogiyanto, 2005
Boundary
2)
3)
4)
Penghubung (Interface)
Interface merupakan media penghubung antara satu subsistem dengan
subsistem yang lainnya. Interface ini memungkinkan satu subsistem untuk
mengalirkan sumber daya ke subsistem lainnya. Keluaran dari suatu
subsistem akan menjadi masukan bagi subsistem lain melalui suatu
penghubung. Penghubung suatu subsistem dapat berinteraksi dengan
subsistem lain dan membentuk satu kesatuan.
5)
Masukan (Input)
Input merupakan energi yang dimasukkan ke dalam sistem. Input dapat
berupa maintenance input dan signal input. Maintenance input adalah energi
yang dimasukkan supaya sistem tersebut dapat beroperasi. Signal input
adalah energi yang diproses untuk menghasilkan output.
6)
Keluaran (Output)
Output merupakan hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan
menjadi output yang berguna dan sisa pembuangan. Output dapat menjadi
input untuk subsistem yang lain.
7)
8)
2)
3)
4)
Suatu sistem terdiri dari dua atau lebih subsistem. Setiap sistem terdiri dari
subsistem yang terbagi lagi ke dalam subsistem yang lebih kecil, begitu
seterusnya.
5)
Walau sistem itu terdiri dari berbagai bagian, unsur-unsur atau komponen,
tidak berarti bahwa sistem itu merupakan sekedar kumpulan dari bagian,
unsur atau komponen tersebut, melainkan merupakan satu kebulatan yang
utuh dan padu.
6)
7)
8)
9)
1)
2)
3)
4)
dan terpengaruh oleh lingkungan luarnya. Sistem ini menerima masukan dan
menghasilkan keluaran untuk lingkungan luar atau subsistem lainnya.
Karena sistem sifatnya terbuka dan terpengaruh oleh lingkungan luarnya,
maka suatu sistem harus mempunyai suatu sistem pengendalian yang baik.
2.1.4 Kriteria sistem
Menurut Amirin (2003), suatu sistem yang baik harus mempunyai kriteriakriteria sebagai berikut :
1)
Kegunaan
Sistem harus menghasilkan informasi yang tepat waktunya dan relefan untuk
pengambilan keputusan manajemen dan personel operasi dalam organisasi.
2)
Ekonomis
Semua bagian dari sistem termasuk laporan, pengawasan-pengawasan dan
lain-lain harus menyumbangkan nilai tambah sekurang-kurangnya sebesar
biaya.
3)
Keandalan
Keluaran sistem harus mempunyai tingkat ketelitian yang tinggi dan sistem
itu sendiri harus mampu beroperasi secara efektif dan efisien.
4)
Kapasitas
Sistem harus mempunyai kapasitas yang memadai untuk menangani
periode-periode operasi puncak seperti operasi normal.
5)
Kesederhanaan
Sistem harus cukup sederhana sehingga struktur dan operasinya dapat
mudah dimengerti dan prosedurnya dapat dengan mudah diikuti.
6)
Fleksibel
Sistem harus cukup fleksibel untuk menerima perubahan-perubahan.
Informasi yang berguna bagi sistem akan menghindari proses entropy tersebut
yang disebut dengan negative entropy atau negentropy (Pangestu, 2007).
Informasi dapat didefenisikan sebagai hasil dari pengolahan data dalam
suatu bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi penerimanya yang
menggambarkan suatu kejadian-kejadian (event) yang nyata (fact) yang digunakan
untuk pengambilan keputusan (Pangestu, 2007).
Sumber dari informasi adalah data. Data merupakan bentuk jamak dari
bentuk tunggal atau data-item. Data adalah kenyataan yang menggambarkan suatu
kejadian-kejadian dan kesatuan nyata. Kejadian-kejadian (event) adalah sesuatu
yang terjadi pada saat tertentu (Pangestu, 2007).
2.2.1 Siklus informasi
Data merupakan bentuk yang masih mentah yang belum bercerita banyak,
sehingga perlu diolah lebih lanjut menjadi suatu model untuk dihasilkan
informasi. Data yang diolah untuk menghasilkan informasi menggunakan suatu
model proses tertentu (McLeod, 2007). Proses pengolahan data menjadi informasi
hingga informasi tersebut menjadi data kembali disebut dengan siklus informasi
(Gambar 2).
Dasar Data
Proses
(Model)
Output
(Information)
Input
(Data)
Penerima
Data
(ditangkap)
Hasil
Tindakan
Pembuat
Keputusan
2)
3)
Relevan
Informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakainya. Relevansi
informasi untuk tiap-tiap orang yang satu dengan yang lainnya pasti
berbeda.
Masukan
Pengolahan
Keluaran
2)
3)
4)
Blok Masukan
Input mewakili data yang masuk ke dalam sistem informasi. Input disini
termasuk metode-metode dan media yang digunakan untuk menangkap data
yang akan dimasukkan, yang dapat berupa dokumen-dokumen dasar.
2)
Blok Model
Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika, dan model matematik yang
akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan di basis data dengan
cara yang sudah ditentukan untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan.
3)
Blok Keluaran
Produk yang dihasilkan dari sistem informasi adalah keluaran yang
merupakan informasi yang baik serta bermanfaat dan dokumentasi yang
berguna untuk semua tingkatan manajemen semua pemakai sistem.
Blok Teknologi
Teknologi merupakan sebuah tool-box dalam sistem informasi. Teknologi
digunakan untuk menerima masukan, menjalankan model, menyimpan, dan
mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran dan membantu
pengendalian dari sistem secara keseluruhan.
Teknologi terdiri dari 3 bagian utama, yaitu teknisi (humanware atau
brainware), perangkat lunak (software) dan perangkat keras (hardware).
5)
6)
Blok Kendali
Banyak hal yang dapat merusak sistem informasi, seperti bencana alam,
kecurangan-kecurangan, kegagalan-kegagalan yang terjadi di dalam sistem,
ketidakefisienan, sabotase, dan lain sebagainya. Sehingga beberapa
pengendalian perlu dirancang dan diterapkan untuk meyakinkan bahwa halhal yang dapat merusak sistem dapat dicegah ataupun dapat langsung segera
diperbaiki jika seandainya hal-hal yang disebutkan diatas terjadi.
b.
c.
d.
e.
f.
Basis data merupakan penyajian suatu aspek dari dunia nyata (real world
atau
miniworld).
Misalnya
basis
data
perbankan,
perpustakaan,
Basis data merupakan kumpulan data dari berbagai sumber yang secara
logika mempunyai arti implisit. Sehingga data yang terkumpul secara acak
dan tanpa mempunyai arti, tidak dapat disebut basis data.
c.
Basis data perlu dirancang, dibangun, dan dikumpulkan untuk suatu tujuan.
Basis data dapat digunakan oleh beberapa pemakai dan beberapa aplikasi
yang sesuai dengan kepentingan pemakai.
Dari batasan tersebut diatas, dapat dikatakan bahwa basis data mempunyai
terdiri dari baris dan kolom (definisi yang sebenarnya menggunakan terminologi
matematika). Dalam model ini, hubungan antar-tabel diwakili dengan
menggunakan nilai yang sama antar-tabel. Model yang lain seperti model
hierarkis dan model jaringan menggunakan cara yang lebih eksplisit untuk
mewakili hubungan antar tabel (Waljiyanto, 2003).
2.4.1 Sistem manajemen basis data
Pengelolaan basis data dapat dilakukan secara manual ataupun dengan
komputer. Basis data berbasis komputer dapat dikelola baik oleh sekumpulan
program aplikasi untuk suatu kepentingan atau oleh sistem manajemen basis data
(database management system) (Waljiyanto, 2003).
Sistem manajemen basis data adalah adalah kumpulan program yang
digunakan untuk membuat dan mengelola basis data. Suatu sistem manajemen
basis data merupakan sistem perangkat lunak yang secara umum dapat digunakan
untuk melakukan pemrosesan dalam hal pendefinisian, penyusunan, dan
manipulasi basis data untuk berbagai aplikasi. Pendefinisian basis data meliputi
spesifikasi tipe data, struktur dan pembatasan (constraints) dari data yang harus
disimpan dalam basis data. Penyusunan basis data meliputi proses masukan data
dalam media penyimpanan data yang harus dikontrol oleh sistem manajemen
basis data. Sedangkan yang termasuk manipulasi basis data seperti pembuatan
pertanyaan (query) dari basis data untuk mendapatkan informasi tertentu,
melakukan pembaharuan (updating) data, dan pembuatan laporan (report
generation) dari data dalam basis data (Waljiyanto, 2003).
2.4.2 Karakteristik sistem manajemen basis data
Di dalam pendekatan basis data, sejumlah data disimpan dalam satu tempat
dengan definisi data yang tetap sehingga dapat diakses oleh beberapa pemakai
dengan berbagai program aplikasi melalui kontrol sistem manajemen basis data
(Waljiyanto, 2003).
Berikut beberapa karakteristik utama sistem manajemen basis data menurut
Waljiyanto (2003):
1)
Pendefinisian Data
Dalam pendekatan basis data tidak hanya berisi basis data itu sendiri tetapi
juga termasuk definisi atau deskripsi dari data yang disimpan. Definisi data
disimpan dalam sistem katalog, yang berisi informasi tentang struktur tiap
berkas, tipe dan format penyimpanan tiap item data, dam berbagai konstrin
dari data. Semua informasi yang disimpan dalam sistem katalog ini biasa
disebut meta-data.
2)
3)
Penggunaan Data
Basis data pada umumnya digunakan oleh beberapa pemakai untuk
kepentingan penggunaan yang berbeda pula. Data yang diperlukan bisa saja
bersifat secara eksplisit tersimpan dalam basis data, ataupun pemakai harus
melakukan pemrosesan tersendiri untuk memperoleh data atau informasi
yang diinginkan. Dalam hal ini sistem manajemen basis data harus mampu
mengakomodasi beberapa pemakai untuk beberapa kepentingan.
4)
b.
c.
d.
Membangun
Membuat
SARANA PRODUKSI
Galangan Kapal
Pabrik Alat
Diklat TK
MASYARAKAT
Konsumen
Modal
Teknologi
PEMBINAAN
Dijual
kepada
UNIT PEMASARAN
Distribusi
Penjualan
Segmen
Membayar
Memasok
Produk
dijual Oleh
UNIT PENANGKAPAN
Kapal
Alat Nelayan
Diolah
Prasarana
Pelabuhan
UNIT SUMBERDAYA
Spesies
Habitat
Musim/Lingkungan
fisik
UNIT PENGOLAHAN
Handling
Processing
Packaging
Didaratkan Hasil
Tangkapan
Sarana Produksi
Salah satu indikator berkembangnya usaha perikanan tangkap sangat
tergantung dari berjalannya fungsi sarana produksi dengan optimal. Sarana
produksi merupakan salah satu fasilitas yang menunjang berlangsungnya
Usaha Penangkapan
Usaha penangkapan terdiri dari unit penangkapan dan unit sumberdaya. Unit
penangkapan adalah kesatuan teknis dalam suatu operasi penangkapan yang
terdiri dari kapal, alat tangkap dan nelayan. Unit sumberdaya terdiri dari
spesies, habitat seperti mangrove, terumbu karang dan padang lamun serta
musim.
3.
Pelabuhan Perikanan
Pelabuhan
perikanan
berfungsi
sebagai
sarana
penunjang
untuk
Unit Pengolahan
Unit pengolahan termasuk didalamnya pengawetan bertujuan untuk
mempertahankan mutu dengan cara penanganan yang tepat agar ikan tetap
sempurna segar atau dalam wujud olahan, secara ekonomis nilai tambah
produk juga meningkat. Pengolahan tersebut dapat dilakukan secara
tradisional misalnya penggaraman, pengeringan dan pengasapan ataupun
dengan cara modern.
5.
Unit Pembinaan
Pembinaan merupakan suatu proses untuk peningkatan produksi dan
produktivitas perikanan yang merupakan salah satu tujuan pembangunan
sektor perikanan. Pembinaan tersebut terdiri atas pembinaan usaha
perikanan dan pembinaan mutu hasil perikanan.
6.
Unit Pemasaran
Pemasaran merupakan tindakan yang bertalian dengan pergerakan barangbarang dan jasa dari produsen ke tangan konsumen.
Obyek
Elemen dasar dari konsep pemrograman berorientasi obyek adalah obyek.
Obyek merupakan dasar dari entitas run-time dalam suatu sistem
berorientasi obyek. Ketika suatu program dijalankan, obyek berinteraksi
satu dengan lainnya dengan saling mengirimkan pesan (message).
b.
Class
Class adalah suatu koleksi dari obyek-obyek yang bertipe sama. Class
merupakan cetak biru (blue print) atau template atau spesifikasi dari obyek.
Dengan kata lain class adalah representasi abstrak dari obyek, sedangkan
obyek adalah representasi nyata dari class atau perwujudan (instance) dari
suatu class.
Suatu class dapat berisi property, field, method dan event dari suatu obyek.
Gabungan dari property, field, method dan event umumnya desebut dengan
members dari class. Visual Basic.NET telah menyediakan banyak class pada
.NET framework yaitu lebih dari 100 class dasar dan hampir 300
kombinasinya. Semua class dasar dikelompokkan dalam suatu istilah yang
disebut Namespaces.
c.
Method
Method adalah suatu tindakan yang dilakukan oleh obyek. Sedangkan event
adalah pemberitahuan yang diterima oleh obyek atau dikirimkan ke obyek
atau aplikasi lain.
d.
Field
Field adalah informasi atau atribut yang terdapat dalam suatu obyek. Bentuk
field mirip dengan variabel yaitu dapat dibaca dan di-set secara langsung.
e.
Property
Property adalah informasi (attribute) yang dapat disimpan dalam suatu
obyek. Property dapat dieklarasikan dengan menggunakan variable public
atau method property. Public property digunakan untuk mengidentifikasi
dirinya sebagai field. Method property mengizinkan pemakai untuk
mengontrol operasi baca dan tulis dari property dalam suatu class. Terdapat
dua bagian dalam property, yaitu Get dan Set.
Get digunakan untuk mendefinisikan semua property yang memperbolehkan
akses ke nilai data. Sedangkan Set digunakan utnuk mendefinisikan semua
property yang membolehkan mengubah nilai data.
Abstraksi (Abstraction)
Abstraction adalah kemampuan dari bahasa pemrograman untuk mengubah
suatu konsep menjadi bentuk abstrak dari konsep dalam suatu program.
b.
c.
Pewarisan (Inheritance)
Inheritance adalah kemampuan untuk membuat class turunan yang mewarisi
property dan method dari class induk.
d.
Pembungkusan (Encapsulation)
Pembungkusan merupakan konsep untuk memisahkan interface (kumpulan
dari method, property atau event yang saling berhubungan) dengan
implementasinya.
Baris judul (title bar), berisi nama file dan nama program aplikasi yang
sedang aktif. Baris judul ini dapat juga digunakan untuk memindahkan
jendela ke posisi lain;
A
G
F
Baris menu (menu bar), berisi barisan perintah berupa menu, seperti menu
File, Edit, View, Project, Build, Debug, Data, Tools, Windows, Community,
dan Help;
c.
d.
Toolbox, merupakan kotak peralatan yang berisi tool atau control yang
dapat ditempatkan pada rancangan form, report, dan lain-lain sebagai
penambah elemen interface atau tampilan program. Setiap tool atau control
yang ditempatkan akan menjadi objek. Toolbox ini default-nya ditampilkan
di sisi kiri jendela kerja;
e.
f.
g.
Jendela fom design, jendela ini digunakan untuk menata dan mengatur
interface atau tampilan program. Ketika sebuah project baru disiapkan,
maka secara otomatis akan ditampilkan Form1, seperti yang dapat dilihat
pada Gambar 7. Berbagai objek atau objek control dapat ditempatkan pada
Form dengan cara mengambilnya dari toolbox.
2.7
Microsoft Access
Microsoft Access (atau Microsoft Office Access) adalah sebuah program
aplikasi basis data komputer relasional ditujukan untuk kalangan rumahan dan
perusahaan kecil hingga menengah. Aplikasi ini merupakan anggota dari beberapa
aplikasi Microsoft Office, selain tentunya Microsoft Word, Microsoft Excel, dan
Microsoft PowerPoint. Aplikasi ini menggunakan mesin basis data Microsoft Jet
Database Engine, dan juga menggunakan tampilan grafis yang intuitif sehingga
memudahkan pengguna. Versi terakhir adalah Microsoft Office Access 2007 yang
termasuk ke dalam Microsoft Office System 2007 (Taufani, 2009).
Salah satu keunggulan Microsoft Access dilihat dari perspektif programmer
adalah kompatibilitasnya dengan bahasa pemograman Sructured Query Language
(SQL); query dapat dilihat dan disunting sebagai statement-statement SQL, dan
statement SQL dapat digunakan secara langsung di dalam Macro dan VBA
Module untuk secara langsung memanipulasi tabel data dalam Access. Para
Maximize/Minimize
Button
Close
Tab Ribbon
Help
Ribbon Menu
Restore Button
Close Object
Database
Objek Tab
Objek
Database
Datasheet
View
Shortcut
Datasheet
View
Record
Handler
- Open
- Save
- Save As
- Print
- Manage
- Publish
Selain dari berbagai pilihan diatas juga ada dua tombol lagi di bawahnya
yakni Access Options dan Exit Access. Access Options berisi pilihan-pilihan yang
sebenarnya mirip dengan program Office Options yang lainnya (Taufani, 2009).
b. Quick Access Toolbar
Sama seperti program Office 2007 yang lainnya, pada Access 2007 juga
menyediakan Quick Access Toolbar yang dapat diatur sesuai dengan kebutuhan
(Taufani, 2009).
c. Ribbon
Elemen ini merupakan interface baru yang ditawarkan dalam Microsoft
Office 2007. Elemen ini semakin mempermudah user dalam mengolah/mengedit
data. Pada Access 2007 terdapat empat tab yakni Home, Create, External Data
dan Database Tools (Taufani, 2009).
d. Objek Database
Objek database merupakan tempat objek-objek (bisa berupa Table, Form,
Report, Query atau yang lainnya). Kesatuan objek atau komponen ini akan
membentuk database. Dalam penggunaannya, pada Microsoft Access versi
sebelumnya juga telah mencantumkan elemen ini. Elemen ini mempermudah
Anda dalam mengelola atau mengedit objek-objek dari database (Taufani, 2009).
2.7.2 Database dalam Microsoft Access
Didalam mengolah database, Microsoft Access memiliki sarana atau objek
yang dapat mempermudah dalam membangun sebuah database. Objek-objek
tersebut antara lain (Taufani, 2009):
Tabel 1 Objek pengolahan data dalam Microsoft Access
Objek
Table
Query
Form
Report
Fungsi
Merupakan tempat atau sarana untuk
penyimpanan data
Digunakan untuk menyaring data dengan
berbagai kriteria dan urutan yang diinginkan
Digunakan
untuk
memasukkan
dan
mengubah data atau informasi yang ada di
dalam suatu database dengan menggunakan
tampilan formulir
Digunakan untuk menampilkan, mencetak
data atau informasi dalam bentuk laporan
Tabel : sekumpulan data yang memiliki topik tertentu. Tabel terdiri dari
berbagai Field dan Record.
2.
Field : tempat atau di mana data atau informasi dalam kelompok yang
sama atau sejenis dimasukkan. Field umumnya tersimpan dalam bentuk
kolom secara vertikal pada tabel.
3.
3 METODOLOGI
3.1 Waktu dan Tempat Penelitian
Tinjauan lapang dan pengumpulan data tahap awal dilaksanakan pada bulan
Agustus tahun 2009, sedangkan pengumpulan data tahap kedua dilaksanakan pada
bulan Februari tahun 2010 di PPI Blanakan, Kabupaten Subang, Jawa Barat.
Pengolahan data dilaksanakan pada bulan September tahun 2009 sampai bulan
Maret tahun 2010, sedangkan penyusunan skripsi dilaksanakan pada bulan Maret
sampai bulan Mei 2010.
2)
Kuesioner;
3)
Prosessor :
Hardisk
60 GB
Memory
518 MB
Monitor
DVD
RW Combo
4)
5)
Visual Basic.Net 2008 atau Visual Basic versi 9 sebagai software untuk
pembuatan sistem informasi agribisnis perikanan tangkap;
6)
7)
Software penunjang:
Microsoft Excel 2007 sebagai software penunjang dalam pengolahan data;
Microsoft Word 2007 sebagai software penunjang dalam penulisan dan
penyusunan skripsi;
Adobe Robohelp 8, sebagai penunjang dalam pembuatan aplikasi.
8)
Printer; dan
9)
Kamera Digital.
(otorisasi)
untuk
dapat
mengakses
(mengubah,
menghapus,
Pembuatan tabel.
Tabel berfungsi sebagai tempat untuk menyimpan data dan merupakan
suatu kumpulan data yang berhubungan dengan topik tertentu. Penggunaan
tabel bertujuan untuk menyederhanakan logika terhadap pandangan data.
Tabel terdiri atas baris yang disebut record dan kolom yang disebut field.
Gambar 10 menyajikan struktur umum dalam perancangan database.
Database
Tabel 1
Tabel 2
Tabel n
Pembuatan field.
Field merupakan tempat dimana data atau informasi dalam kelompok yang
sama atau sejenis dimasukkan. Field itu pada umumnya tersimpan dalam
bentuk kolom vertikal pada tabel.
Pengisisan record.
Record merupakan data lengkap dalam jumlah tunggal yang biasanya
tersimpan dalam bentuk baris secara horizontal pada tabel. Pengisisan pada
record dapat dilakukan langsung pada tabel- tabel dalam database atau
terhubung melalui perangkat lunak yang akan dibangun.
(pemasangan
program).
Program
aplikasi
dirancang
dengan
Tidak
Memuaskan
?
Ya
Sistem Informasi Manajemen
Agribisnis Perikanan Tangkap
PPI Blanakan
Selesai
Dimana:
= Keuntungan
TR
= Total Penerimaan
TC
= Total Biaya
Dengan kriteria:
a.
b.
c.
Jika TR=TC maka kegiatan usaha mengalami keuntungan atau kerugian atau
berada pada titik impas.
apabila payback period-nya lebih cepat atau lebih pendek dari payback period
yang diinginkan atau disyaratkan oleh pengusaha (Yamit, 2007).
Rumus payback period jika arus kas dari suatu rencana investasi/proyek
sama jumlahnya setiap tahun adalah sebagai berikut ( Yamit, 2007).
Payback Period =
x 1 tahun
Sebelah Utara
: Laut Jawa;
b.
Sebelah Timur
: Kabupaten Indramayu;
c.
Sebelah Tenggara
: Kabupaten Sumedang;
d.
Sebelah Selatan
: Kabupaten Bandung;
e.
Sebelah Barat
1)
Ciater,
Kasomalang,
Sagalerang,
Serangpanjang,
dan
Tanjungsiang;
2)
Kecamatan
Cijambe,
Subang,
Cibogo,
Kalijati,
Dawuan,
Daerah dataran rendah (Subang bagian utara) dengan ketinggian 0-50 meter
diatas permukaan laut dengan luas wilayah 92.639,7 hektar atau sekitar
45,15% dari seluruh luas wilayah Kabupaten Subang. Wilayah ini meliputi
Kecamatan Pagaden, Cipunagara, Compreng, Ciasem, Pusakanagara,
Pusakajaya Pamanukan, Sukasari, Legonkulon, Blanakan, Patokbeusi,
Tambakdahan, sebagian Pagaden Barat.
Kabupaten Subang terletak pada ketinggian 0-1500 meter diatas permukaan laut.
Kondisi permukaan lahan di wilayah Kabupaten Subang memiliki kemiringan 017, sedangkan sisanya memiliki kemiringan diatas 18. Wilayah Kabupaten
Subang memiliki wilayah pesisir dan laut dengan panjang garis pantai kurang
lebih 68 km (Dinas Perikanan, 2009).
Perairan pantai Subang memiliki kedalaman yang relatif dangkal (kurang dari 20
m) dengan gradien kedalaman yang relatif landai, dimana untuk kedalaman
kurang dari 5 m di sekitar Blanakan gradiennya sekitar 0.0027 dan 0,0054 di
sekitar Pusakanegara; di perairan antara 5 m - 10 m gradien kedalaman berkisar
antara 0,0006 (di sekitar Blanakan) sampai 0,0027 (di sekitar Pusakanegara). Hal
ini berarti bahwa di bagian barat pantai Subang (seperti Kecamatan Blanakan)
lebih landai dibandingkan dengan di bagian timur pantai Subang (seperti
Kecamatan Pusakanegara) (Dinas Perikanan, 2009).
Kecamatan Blanakan
Luas wilayah Kecamatan Blanakan adalah 85,51 km dan terdiri atas 9 buah
desa. Diantaranya 7 desa berada di wilayah pesisir, yaitu Desa Cilamaya Hilir,
Rawameneng, Jayamukti, Blanakan, Langensari, Muara dan Tanjung Tiga.
Kecamatan Pamanukan
Luas wilayah Kecamatan Pamanukan adalah 80,89 km dan terdiri atas 14
buah desa. Diantaranya hanya 1 desa, yang berada di wilayah pesisir, yaitu desa
Sukamaju.
Kecamatan Legonkulon
Luas wilayah Kecamatan Legonkulon adalah 98,47 km dan terdiri atas 10
buah desa. Pada wilayah kecamatan ini terdapat 5 desa yang berada di wilayah
pesisir. Desa-desa di wilayah pesisir tersebut adalah Desa Anggasari, Tegalurung,
Mayangan, Legon Wetan, dan Pengarengan.
Kecamatan Pusakanagara
Luas wilayah Kecamatan Pusakanagara adalah 68,40 km dan terdiri atas 11 buah
desa. Diantaranya hanya terdapat 1 desa yang berada di wilayah pesisir, yaitu
Desa Patimban.
Wilayah Kabupaten Subang memiliki wilayah pesisir dan laut yang meliputi
pantai utara dan terletak disepanjang pantai utara yang meliputi 4 (empat) wilayah
kecamatan pesisir. Empat wilayah kecamatan pesisir disajikan dalam Tabel 2.
Tabel 2 Empat wilayah kecamatan pesisir di Kabupaten Subang
Kecamatan
Pesisir
Sukamaju
Pamanukan
Patimban
Pusakanagara
Anggasari
Legonkulon
Mayangan
Legonwetan
Tegalurung
Pangarengan
Rawameneng
Blanakan
Jayamukti
Blanakan
Langensari
Muara
Tanjungtiga
Cilamaya Hilir
Sumber Bapeda Jabar, 2009
Luas lahan basah pada 4 (empat) kecamatan pesisir adalah 19.556 hektar,
yang tersebar di Kecamatan Blanakan seluas 5.300 hektar, di Kecamatan
Legonkulon seluas 2.766 hektar, di Kecamatan Pamanukan seluas 4.90 hektar,
dan di Kecamatan Pusakanegara seluas 6.600 hektar. Sedangkan lahan kering di 4
(empat) kecamatan pesisir adalah seluas 17.204 hektar, yang tersebar di
Kecamatan Blanakan seluas 4.415 hektar, wilayah Kecamatan Legonkulon seluas
5.756 hektar, Kecamatan Pamanukan seluas 3.281 hektar, dan wilayah Kecamatan
Pusakanegara seluas 3.752 hektar.
Lahan kering digunakan untuk berbagai kegiatan, diantaranya bangunan
dan lahan pekarangan, kebun, padang rumput, tambak, empang/kolam, tanah yang
sementara tidak diusahakan, hutan rakyat, perkebunan, dan lainnya.
Desa Blanakan merupakan salah satu desa yang ada di Kecamatan
Blanakan yang berada dibawah naungan Kabupaten Subang. Secara geografis,
Desa Blanakan terletak di 107 30 107 53 Bujur Timur dan 6 10 6 22
Lintang Selatan dengan luas wilayah 980.463 hektar.
Secara umum Blanakan beriklim tropis dengan curah hujan rata-rata per
tahun sekitar 2.300 mm dan rata-rata jumlah bulan hujan adalah 4 bulan, dengan
suhu rata-rata harian sebesar 29 C. Sebagai daerah pesisir, bentang wilayah untuk
Desa Blanakan digolongkan ke dalam wilayah daerah dataran rendah dengan
ketinggian 2,5 diatas permukaan laut.
4.2
Temperatur di kawasan perairan Kabupaten Subang berkisar antara 2532C, besaran tersebut merupakan karakteristik perairan tropis. Kondisi ini
mendukung keberadaan ekosistem wilayah Kabupaten Subang (Dinas Perikanan,
2009).
Seperti di wilayah Indonesia, Kabupaten Subang dipengaruhi oleh angin
muson yang mengakibatkan dua musim, yaitu Musim Barat dan Musim Timur,
dengan kecepatan angin rata-rata 3-6 meter per detik. Pada saat Musim Barat,
pergerakan arus umumnya menuju ke arah timur atau arus timur dengan
kecepatan berkisar antara 3-1 mil per hari. Sedangkan Musim Timur bergerak
sebaliknya yaitu menuju arah barat dengan kecepatan antara 1-13 mil per hari
(Dinas Perikanan, 2009).
4.2.2 Karakteristik perairan, wilayah pesisir dan laut Kabupaten Subang
Perairan pantai Subang terletak di pantai utara Jawa yang berhadapan
langsung dengan Laut Jawa di sebelah utaranya. Wilayah perairan pantai
Kabupaten Subang dibatasi oleh Muara Sungai Cilamaya di bagian barat
sedangkan di bagian timur oleh muara Sungai Cipunagara. Morfologi dan
topografi pantai Subang dicirikan oleh adanya bentuk pantai yang menjorok ke
arah daratan berbentuk teluk, seperti di wilayah pantai Blanakan, maupun yang
menjorok ke arah laut berbentuk tanjung, seperti di wilayah Legonkulon.
Beberapa sungai utama yang bermuara ke pantai Subang terdiri dari Sungai
Cilamaya, Sungai Blanakan, Sungai Ciasem, Sungai Cileuleu yang membentuk 5
anak sungai, dan Sungai Cipunagara. Umumnya sungai-sungai tersebut
dimanfaatkan oleh nelayan sebagai jalan keluar/masuk perahu untuk melakukan
penangkapan ikan di perairan pantai Subang. Sungai Blanakan merupakan jalur
yang paling ramai sebagai tempat keluar/masuk kapal penangkap ikan dari luar
Subang untuk mendaratkan hasil tangkapan di Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI)
Blanakan. Umumnya sungai-sungai tersebut mengalami proses sedimentasi yang
cukup tinggi yang tergambar dari tingkat kekeruhan yang relatif tinggi di
sepanjang badan sungai dan muaranya.
Beberapa sungai mengalami pendangkalan alami, seperti di muara sungai
Blanakan, sehingga perlu dilakukan pengerukan secara rutin untuk memelihara
alur bagi lalu lintas daerah penangkapan ikan. Selain itu, proses angkutan sedimen
secara musiman di pantai oleh arus perairan dapat menyumbat alur mulut sungai,
misalnya di muara Sungai Cipunagara.
Bathimetri di Kabupaten Subang memiliki kontur kedalaman 5 10 meter,
dengan rincian di perairan Blanakan sedalam 5 meter, Legonkulon sedalam 7
meter, dan Pusakanagara sedalam 10 meter. Kontur kedalaman antara 5 10
meter memperlihatkan kondisi yang relatif sejajar dengan garis pantai. Material
utama penyusun pantai sebagian besar adalah vegetasi campuran.
Berdasarkan beberapa karakteristik fisik perairan pantai Subang, terdapat
isu dan permasalahan yang timbul, baik langsung maupun tidak langsung
berdampak pada
Nelayan
Petani Budidaya
Pengolah
Tahun
2005
Tahun
2006
Tahun
2007
Tahun
2008
Peningkatan
(%)
4.483
8.084
1.003
4.528
8.205
1.016
4.582
8.240
1.035
4.604
11.448
1.234
1.00
1.39
1.19
Pada tahun 2008 jumlah nelayan sebanyak 4.604 orang. Kategori nelayan
didominasi oleh nelayan sambilan utama sebanyak 3.453 orang, disusul oleh
nelayan sambilan utama sebanyak 920 orang, dan nelayan sambilan tambahan
sebanyak 231 orang.
4.4
saat ini ada tujuh buah dan terdapat di tiga kecamatan yaitu Blanakan,
Legonkulon dan Pusakanagara. Berdasarkan data yang tercantum pada Tabel 4
dapat diketahui bahwa sebagian besar PPI telah mempunyai berbagai fasilitas
yang terdiri atas: TPI, listrik, dan air tawar serta dermaga, talud / turap, BBM,
pabrik es, break water, rumah nelayan RSS dan pompa BBM. Sedangkan fasilitas
yang belum sama sekali dibangun terdiri atas bangsal olahan, BPN, Docking /
Slipway (Dinas Perikanan, 2009).
Kecamatan Blanakan memiliki tiga PPI yaitu PPI Blanakan di Desa Blanakan, PPI
Cilamaya Girang di Desa Cilamaya Girang dan PPI Muara Ciasem di Desa Muara
Ciasem.
Dermaga
Talud
Listrik
TPI
Air
Tawar
BBM
Pabrik Es
Break
Water
Rumah
Nelayan
Bengkel
Cilamaya
Girang
v
v
Nama PPI
Blanakan Muara Mayangan Cirewang Genteng Teruntung
Ciasem
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
-
PPI Blanakan merupakan salah satu PPI yang memiliki fasilitas terlengkap
dibandingkan PPI lainnya di Kecamatan Blanakan, bahkan di Kabupaten Subang.
Secara garis besar, fasilitas pelabuhan di PPI Blanakan dapat dibagi menjadi:
a.
b.
Fasilitas fungsional, terdiri dari Tempat Pelelangan Ikan (TPI), pabrik es,
tempat pemasaran dan lainnya;
c.
b.
dibangun oleh pemerintah. Tempat Pelelangan Ikan (TPI) umumnya terdiri dari
ruang lelang, ruang sortir, ruang packing, dan ruang kantor. Di Kabupaten Subang
fasilitas TPI yang telah lengkap baru ada di PPI Blanakan dan Muara Ciasem.
Sedangkan TPI yang lainnya belum lengkap, TPI tersebut dalam pengelolaannya
diarahkan pada KUD Mina.
Kabupaten Subang memiliki tujuh buah TPI, yaitu TPI Cilamaya Girang,
TPI Blanakan, TPI Muara Ciasem, TPI Mayangan, TPI Pangarengan, TPI
Genteng, dan TPI Trungtum. Masing-masing TPI tersebut memiliki kondisi yang
baik (Tabel 5).
Nama TPI
Cilamaya Girang
Blanakan
Muara Ciasem
Mayangan
Cirewang
Genteng
Trungtum
Kondisi
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
40
665
21
726
setahun sebanyak 36210 trip. Sedangkan alat tangkap yang paling jarang
digunakan di Kabupaten Subang adalah jaring insang hanyut (drift gill net) yang
jumlahnya 30 unit dengan trip penangkapan dalam setahun sebanyak 585 trip dan
perangkap yang jumlahnya 30 unit dengan trip penangkapan 6550 trip/tahun.
Tabel 7 Jumlah unit alat tangkap dan trip penangkapan tahun 2008
No
Jenis Alat Tangkap
Jumlah Alat
Trip
Tangkap (unit)
Penangkapan
Kabupaten Subang
Payang
105
3636
1
Dogol
40
702
2
Pukat
pantai
120
16808
3
Jaring insang hanyut
30
585
4
Jaring insang klitik
180
36210
5
Jaring insang tetap
160
31082
6
Pancing yang lain
130
24974
7
Perangkap lainnya
30
6550
8
Jumlah
795
120574
Sumber: Dinas Perikanan Kabupaten Subang, 2009
Jenis Ikan
Layang
Bawal Hitam
Kembung
Selar
Tembang
Tongkol
Cumi
Tigawaja
Pepetek
Udang Jerbung
Tenggiri Papan
Remang
Manyung
Cucut
Pari
Bangbangan
Kurow
Ekor Kuning
Kakap Hitam
Kerapu
Udang Dogol
Rebon
Blanak
Layur
Terubuk
Lain-lain
JUMLAH
Produksi
454.683
291.583
802.172
871.032
1.606.966
2.243.438
525.295
2.337.961
1.917.676
313.023
615.289
424.496
618.783
766.941
623.762
301.200
403.901
115.431
161.959
84.202
194.939
224.651
576.652
213.679
582.064
764.407
18.036.187
4.5
Potensi Perikanan
Potensi perikanan Kabupaten Subang cukup besar, yaitu terdiri dari
perikanan laut, payau (tambak) dan perikanan tawar. Perikanan laut terletak di
daerah Pantai Utara, yaitu di 4 kecamatan pesisir (Kecamatan Blanakan,
Kecamatan Pamanukan, Kecamatan Pusakanagara, dan Kecamatan Legonkulon).
Potensi sumberdaya perikanan di Kabupaten Subang diperkirakan mencapai
19,7 juta ton/tahun. Upaya optimum yang telah dilakukan mencapai 427, 05
trip/tahun, sedangkan hasil tangkapan tangkap per usaha 573, 77 kg/trip (Dinas
Perikanan, 2009).
Konsentrasi nelayan di Kabupaten Subang terdapat di 2 kecamatan, yaitu
Kecamatan Blanakan dan Legonkulon. Pada kecamatan Blanakan terdapat 5 desa
yang masyarakatnya sebagian besar bekerja sebagai nelayan, dan Kecamatan
Legonkulon terdapat 6 desa. Sebagian besar nelayan memiliki armada
penangkapan tradisional dan umumnya mengunakan perahu dan motor tempel.
Kabupaten Subang merupakan salah satu wilayah yang memiliki tingkat konsumsi
ikan yang tinggi. Berdasarkan data yang tercantum pada Tabel 9 dapat diketahui
bahwa sejak tahun 2006 hingga tahun 2008 tingkat konsumsi ikan terus
meningkat sebesar 0,9 %. Hal ini menunjukkan bahwa Kabupaten Subang
memiliki potensi perikanan cukup besar untuk jangka panjang.
Tabel 9 PDRB dan konsumsi ikan Kabupaten Subang Tahun 2006-2008
Tahun
No
Uraian
1
2
2006
2007
2008
92.312.909,61
19,8
94.085.313,39
20,1
Peningkatan
(%)
1,25
0,9
Ukuran Kapal
Besar
Sedang
Kecil
Jumlah
Intensitas Keluar Masuk
2004
48
256
38
342
86.424
2005
37
198
29
265
66.937
Tahun
2006
30
161
24
215
54.591
2007
30
159
24
213
54.379
2008
32
172
26
230
58.677
Jaring kantong merupakan jenis alat tangkap yang tediri dari 3 lapis jaring
sehingga badan jaringnya dapat membentuk suatu kantong (trammel net). Jaring
kantong banyak dioperasikan di PPI Blanakan karena biaya investasinya
cenderung murah dan daerah pengoperasiannya tidak terlalu jauh, bahkan di
sekitar sungai PPI Blanakan alat tangkap ini tetap dapat dioperasikan sehingga
meminimumkan biaya operasional (bahan bakar). Jenis alat tangkap lain yang
jumlahnya cukup dominan di PPI Blanakan adalah cantrang, pancing dan purse
seine. Sedangkan alat tangkap yang jumlahnya sedikit di PPI Blanakan adalah
jaring tegur dan jaring bondet.
Jaring tegur merupakan alat tangkap yang termasuk dalam klasifikasi Traps
and Guiding Barriers dan memiliki nama internasional Half Encircling Net
(Gambar 12). Pengoperasiannya dilakukan dengan cara memasang jaring pada
pinggir pantai atau sungai secara sedemikian rupa sehingga membentuk setengah
lingkaran. Kemudian, setelah air pasang maka hasil tangkapan akan terjebak
didalam jaring, sehingga ketika air surut nelayan akan mengambil hasil tangkapan
yang terjebak didalam jaring dengan menggunakan alat bantu serok. Hasil
tangkapan jaring tegur yaitu biota pantai seperti udang dan ikan-ikan kecil.
Sumber: www.fao.org
slambar terus diulur mengikuti jalannya perahu. Setelah sampai di tempat yang
dituju (tergantung dari panjang tali slambar) jaring diturunkan. Dimulai dari salah
satu ujung kaki kantong ujung kaki satu lagi, dengan membentuk bangunan
setengah lingkaran dengan daratan pantai. Selanjutnya perahu berjalan terus
menuju daratan pantai sambil menurunkan tali slambar yang satu lagi sampai
habis dan ujungnya diberikan kepada orang lain yang telah siap menerimanya.
Pengoperasian jaring bondet dapat dilihat pada Gambar 13.
Sumber: www.fao.org
Nelayan
Nelayan yang terdapat di PPI Blanakan terdiri dari nelayan pribumi dan
nelayan pendatang. Jumlah nelayan tesebut dapat dilihat pada Tabel 12. Pada
umumnya nelayan pendatang di PPI Blanakan merupakan nelayan yang berasal
dari Brebes, Indramayu dan Cirebon. Nelayan tersebut biasanya mengoperasikan
alat tangkap purse seine dengan jumlah ABK 15-20 orang. Kapal yang
dipergunakan nelayan pendatang pun umumnya lebih besar dibandingkan nelayan
pribumi. Para nelayan di PPI Blanakan pada dasarnya cukup puas dengan
pelayananan yang diberikan pihak pelabuhan, terutama dalam hal ketertiban
sistem pelelangan dan tingginya harga jual.
Kecamatan
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Cikaum
Pagaden
Cipunagara
Compreng
Binong
Ciasem
Pamanukan
Pusakanagara
Legonkulon
Blanakan
Jumlah
Kelompok Tani
Air Tawar
Tambak Nelayan
35
233
14
10
20
20
75
39
100
58
198
301
134
20
184
352
625
624
538
Fasilitas pokok
Fasilitas pokok merupakan fasilitas dasar atau utama yang diperlukan dalam
a.
Fasilitas perairan
Fasilitas perairan meliputi kolam pelabuhan dan alur pelayaran. PPI
Fasilitas tambat
Fasilitas tambat yang ada di PPI Blanakan terdiri atas dermaga, fender dan
bollard. Dermaga yang berada di PPI Blanakan memiliki bentuk wharf, yaitu
dermaga yang bentuknya sejajar dengan perairan. Bahan utama pembentuk
dermaga adalah batu-batuan yang diberi semen. Pada dermaga tersebut dilengkapi
pula alat bantu untuk kapal-kapal yang berlabuh. Alat bantu tersebut antara lain
fender dan bollard (Gambar 14).
Bollard adalah perangkat pelabuhan yang berfungsi untuk menambatkan
(tambat) kapal di dermaga atau perangkat untuk mengikatkan tali di kapal.
Sedangkan fender berfungsi sebagai bantalan yang ditempatkan di depan dermaga
sehingga kapal yang bertambat maupun yang berlabuh tidak membentur dermaga.
c.
Fasilitas penghubung
Fasilitas penghubung yaitu terdiri dari jalan, drainase dan jembatan. Pada
dasarnya fasilitas penghubung di PPI Blanakan cukup terawat dalam kondisi yang
baik.
2.
Fasilitas fungsional
Fasilitas fungsional di PPI Blanakan terdiri dari TPI (Tempat Pelelangan
Ikan), SPDN (Solar Packed Dealer Nelayan), pabrik es, dock dan slipway, gedung
KUD, dan mesjid.
a.
yang berinteraksi langsung dengan nelayan. TPI ini dikelola oleh KUD Inti Mina
Fajar Sidik. Tujuan dibangunnya TPI adalah untuk mengupayakan stabilitas dan
peningkatan harga ikan melalui penambahan bakul-bakul ikan (konsumen),
prasarana dan sarana serta pelayanan yang baik.
Potongan lelang berdasarkan RAT KUD, ditentukan setiap tahunnya pada
RAT KUD Inti Mina Fajar Sidik. Besarnya persentase dapat dilihat pada Tabel
13. Untuk nelayan, potongan ongkos lelang yang dikenakan adalah sebesar 5%,
yaitu 2% berdasarkan Peraturan Daerah dan 3% berdasarkan hasil keputusan
rapat anggota tahunan (RAT) KUD Inti Mina Fajar Sidik tahun 2004. Sedangkan
untuk bakul, maka besarnya potongan ongkos lelang yang dikenakan adalah
sebesar 3% dari Nilai Pembelian.
Tabel 13 Persentase potongan pelelangan di TPI Blanakan berdasarkan
Rapat Anggota Tahunan KUD
Potongan lelang berdasarkan Rapat Anggota Tahunan KUD
No Peruntukkan
1
Dana kesejahteraan pengurus, karyawan,
pengawas
2
Dana bantuan pembangunan desa
3
Dana pembangunan wilayah kerja KUD
4
Tabungan nelayan
5
Dana social
6
Dana Lain-lain
JUMLAH
Sumber: KUD Inti Mina Fajar Sidik, 2009
dan
Persentase
1.60%
0.20%
0.20%
0.25%
0.25%
0.50%
3.00%
Pabrik es
Pabrik es ini didirikan oleh KUD dan dibangun diatas areal seluas 5,3
hektar. Unit I didirikan pada tahun 1981 dan diresmikan oleh Menteri Koperasi
dan Pembinaan Pengusaha Kecil, Bustami Arifin. Sedangkan Unit II didirikan
pada tanggal 28 Mei 1996 dan diresmikan oleh Subiakto, Menteri Koperasi dan
Pembinaan Pengusaha kecil pada saat itu.
Unit I berkapasitas produksi 20 ton per hari dan Unit II berkapasitas
produksi 70 ton per hari. Pabrik es ini teletak agak jauh dari pusat pelabuhan
(Gambar 16). Pengelolaan unit usaha pabrik es ini dipegang oleh pihak swasta,
yaitu PT. Tirta Ratna, dengan jangka waktu pengontrakkan selama 12 tahun. Hal
tersebut berdasarkan musyawarah yang dilakukan oleh anggota KUD mengingat
semakin besarnya biaya yang harus dipikul pabrik es sedangkan kondisi teknis
pabrik terus menurun.
Karyawan pabrik es terdiri atas 14 orang yang masing-masing berfungsi
sebagai kepala unit, wakil teknik, kepala administrasi, kepala pemasar, kepala
teknik, dan operator (9 orang).
c.
Letak dock tersebut yaitu di ujung sebelah timur dari pusat pelabuhan (Gambar
16). Pada umumnya, kapal yang memanfaatkan fasilitas dock di tempat ini
merupakan kapal-kapal lokal maupun luar daerah yang berukuran besar.
tanggal 28 Februari 2003 dan diresmikan oleh Menteri Kelautan dan Perikanan
dan mulai beroperasi pada tanggal 13 Maret 2003. Unit usaha SPDN ini
merupakan salah satu unit usaha yang dikelola oleh KUD Inti Mina Fajar Sidik.
Tujuan didirikannya SPDN ini adalah untuk memenuhi kebutuhan nelayan akan
bahan bakar minyak, khususnya solar. Pada tahun 2008 jumlah penjualan solar
adalah sebesar 62.043 liter dengan nilai produksi sebesar Rp 268.146.900,00.
Akan tetapi pasokan bahan bakar saat ini belum memenuhi kebutuhan para
nelayan, dengan kata lain lebih besar permintaan dibanding penawaran. Untuk
mengatasi hal tersebut, maka saat ini sedang diusahakan pengajuan kepada pihak
Pertamina untuk menambah jumlah pasokan bahan bakar ke PPI Blanakan.
Kondisi SPDN di PPI Blanakan cukup baik sebagaimana yang terlihat pada
Gambar 17. Akan tetapi, kapasitas ruangan SPDN ini terlalu sempit dan tidak
memenuhi standar bangunan SPDN yang ditetapkan pertamina.
e.
Pasar ikan
Pasar ikan ini terletak tepat di depan TPI (Tempat Pelelangan Ikan) PPI
Blanakan. Luas area pasar ikan tersebut hanya sekitar 200 m (Gambar 18). Pasar
ikan ini sengaja dibangun untuk melayani kebutuhan para konsumen yang ingin
membeli ikan segar yang baru didaratkan dan dilelang di TPI.
Mesjid
Mesjid ini terletak tepat di sebelah kanan gedung KUD. Mesjid dengan
nama Jami Al Amanah ini dibangun dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan
rohani para pengguna di pelabuhan. Mesjid ini dapat menampung kapasitas
maksimal sekitar 400 jemaat.
3.
Fasilitas penunjang
a.
Kantor Syahbandar
Kantor
syahbandar
Pengelolaannya
dibawah
ini
terletak
Departemen
di
Jalan
Perhubungan,
Pelelangan
Direktorat
Blanakan.
Jenderal
untuk diperiksa dan disimpan. Dokumen tersebut antara lain Surat Ukur, Grosse
Akte, Pas Tahunan, Sertifikat Kelaiklautan dan Pengawakan, serta Pas Kecil
Kapal Penangkap Ikan.
b.
Perumahan nelayan
Perumahan nelayan yang terdapat di PPI Blanakan meliputi 150 unit rumah
dengan type 36/120. Perumahan tersebut dibangun diatas areal lahan seluas
52.500 m.
d.
toko bahan alat perikanan, warung kebutuhan pokok, hiburan dan rumah makan.
5.2.3 Perkembangan jumlah dan nilai produksi di PPI Blanakan
Jumlah produksi yang berada di PPI Blanakan dari tahun 2006 hingga 2008
mengalami peningkatan yang cukup stabil, yaitu sebesar 129.415 kg pada tahun
2007 dan 246.270 kg pada tahun 2008. Hal ini menunjukkan semakin
meningkatnya jumlah nelayan yang mendaratkan hasil tangkapannya di PPI
Blanakan. Data jumlah dan nilai produksi pada tahun 2006 hingga tahun 2008
disajikan pada Tabel 15.
Tabel 15 Jumlah dan nilai produksi di PPI Blanakan pada tahun 2006-2008
Bulan
Januari
Februari
Maret
April
Mei
Juni
Juli
Agustus
September
Oktober
November
Desember
JUMLAH
Tahun 2006
Jumlah
Nilai
Produksi
Produksi
(Kg)
(Rp.000)
166.600
1.056.276
235.700
1.648.678
206.700
1.447.149
279.800
1.548.239
305.110
1.687.202
254.400
1.408.036
257.600
1.424.720
353.500
1.953.350
263.700
1.458.750
187.800
1.040.290
250.085
1.383.396
233.800
1.293.862
2.994.785 17.349.948
Tahun 2007
Jumlah
Nilai
Produksi
Produksi
(Kg)
(Rp.000)
259.600
1.435.857
222.700
1.233.063
176.300
977.533
272.900
1.509.181
315.500
1.743.872
277.600
1.535.273
272.200
1.505.403
286.700
1.585.401
328.900
1.817.894
221.000
1.223.464
316.500
1.749.407
174.300
966.385
3.124.200 17.282.733
Tahun 2008
Jumlah
Nilai
Produksi
Produksi
(Kg)
(Rp.000)
297.800
1.646.535.
192.600
1.066.826.
311.400
1.716.001.
321.800
1.778.668
316.200
1.751.526
336.110
1.857.454
375.400
2.079.623
300.070
1.658.836
270.500
1.496.285
208.000
1.151.857
247.000
1.366.783
194.600
1.078.434
3.370.470 18.648.828
Pemasaran
PPI Blanakan merupakan salah satu pelabuhan yang disiplin dalam
Konsumen
Akhir
Bakul
Bakul
Lokal
Pedagang
Besar
Pengecer
Pedagang
Eksport
Bakul
Pengolah
Nelayan
Konsumen
Akhir
Konsumen LN
Pengecer
Konsumen
Akhir
Nelayan Konsumen akhir, pada jalur ini nelayan akan menjual hasil
tangkapannya secara langsung kepada konsumen. Pada umumnya nelayan
memilih jalur ini apabila jumlah hasil tangkapan yang mereka dapatkan
hanyalah sedikit.
b.
Nelayan Bakul Lokal Konsumen Akhir, pada jalur ini hasil tangkapan
nelayan yang didaratkan dijual kepada para bakul lokal yang langsung
menjual hasil tangkapannya kepada masyarakat sekitar PPI Blanakan.
Biasanya para bakul lokal inilah yang menjual ikan di pasar ikan PPI
Blanakan.
d.
Pengolahan
Jenis-jenis ikan yang dijadikan produk olahan di PPI Blanakan sangat
beragam. Misalnya, untuk jenis olahan ikan asin maka ikan yang dipakai sebagai
bahan baku adalah ikan kuniran, pepetek, manyung, selar, tigawaja dan bloso;
untuk jenis olahan fillet maka ikan yang digunakan sebagai bahan baku adalah
ikan kuniran, coklatan dan ekor kuning; untuk jenis olahan rebusan bahan
bakunya adalah ikan selar dan tembang; dan untuk jenis olahan terasi bahan
bakunya adalah udang, lundu, pepetek, dan ikan rucahan.
Daftar jenis ikan olahan yang ada di PPI Blanakan tercantum pada Tabel 16.
Jenis produk olahan yang paling dominan di PPI Blanakan adalah ikan asin yang
jumlah produknya mencapai 3650 kg/hari. Disusul kemudian oleh jenis olahan
fillet dengan jumlah produk 1350 kg/hari, jenis olahan rebusan dengan jumlah
produk mencapai 1150 kg/hari, dan jenis olahan terasi yang jumlah produknya
mencapai 50 kg/hari.
Tabel 16 Daftar jenis ikan olahan di PPI Blanakan tahun 2008
No
Jenis Olahan
Jumlah Produk per Hari
Jumlah Pengolah
Ikan
Asin
3650
kg
20
1
Rebusan
1150 kg
4
2
Fillet
1350 kg
3
3
Terasi
50 kg
2
4
Sumber: KUD Mina Fajar Sidik, 2009 [diolah kembali]
5.3
kronologis sejarah berdirinya KUD Mandiri Mina Fajar Sidik adalah sebagai
berikut:
1958: H. Dirman Abdurahman merintis dan memprakarsai gerakan operasi di
Desa Blanakan.
1966: Perintis dan pemrakarsa H. Dirman Abdurahman beserta tokoh terkemuka
di Desa Blanakan dan pemerintah setempat memanfaatkan mengalirnya
sungai Blanakan, tepatnya tanggal 23 Mei 1966 berdirilah Koperasi
Perikanan Laut Misaya Laksana.
1968: KPL Misaya Laksana mendapat Badan Hukum dengan nomor 3928
tertanggal 14 November 1968.
1974: KPL Misaya Laksana diganti namanya menjadi KPL Misaya Fajar Sidik,
dengan Badan Hukum Nomor 3928 A. Nama Fajar Sidik diambil dari
nama almarhum H. Fajar Sidik sebagai penghargaan selama menjabat
sebagai ketua.
1978: KPL Misaya Fajar Sidik diganti namanya menjadi Koperasi Unit Desa
Mina Fajar Sidik dibawah instruksi Presiden RI nomor 2/1978, Badan
Hukum Nomor 3928 B.
1989: KUD Mina Fajar Sidik menyusun kembali Anggaran Dasarnya dengan
penyesuaian terhadap perundang-undangan dengan Badan Hukum Nomor
3928 C/BH/KWK.11/11, tanggal 24 April 1989.
1990: Berdasarkan
Surat
Keputusan
Menteri
Koperasi
RI
nomor:
KUD. Berdasarkan pada misi dan tujuan KUD Mandiri Mina Fajar Sidik, yakni
mensejahterakan anggota khususnya dan masyarakat pada umumnya, maka
upaya-upaya yang dilakukan oleh pihak KUD adalah meningkatkan efisisensi dan
produktivitas setiap unit usaha yang diprioritaskan, dengan sasaran agar secara
bertahap mampu berperan sebagai tulang punggung perekonomian rakyat,
sehingga di masa mendatang KUD mampu bersaing dengan pelaku dunia usaha
lainnya.
Berikut adalah struktur organisasi KUD Inti Mina Fajar Sidik 2005-2009:
Ketua
Sekretaris
: H. Mochammad Ali
: Pandi Affandi
Bendahara
Manajer
Karyawan
: 50 orang.
Pengawas
: Takim (Ketua)
Supardi (Anggota)
Ono Kaspuri (anggota)
Keanggotaan
: Anggota penuh
509 orang.
Calon Anggota
99 orang.
: 1.096 orang.
Secara umum KUD Inti Mina Fajar Sidik bertindak sebagai juru tawar, juru
karcis, kasir dan keamanan. Atas jasa tersebut, maka KUD melakukan potongan
atau retribusi untuk potongan pajak penjualan. Untuk anggota KUD pajak yang
ditetapkan sebanyak 7% ditambah simpanan sukarela 2%, sedangkan selain
anggota ditetapkan pajak sebesar 5%. Untuk para bakul ongkos yang ditetapkan
adalah 6% bagi yang ingin menabung dan 4% bagi yang tidak menabung dengan
perincian 1% untuk operasional TPI dan 3% untuk retribusi. Dari kegiatan ini
diperoleh penghasilan baik untuk KUD maupun untuk Kabupaten Subang.
Selain memberikan pelayanan terhadap nelayan dan kegiatan pelelangan
ikan di PPI Blanakan, KUD Inti Mina Fajar Sidik juga memiliki tiga unit usaha,
yaitu unit usaha simpan pinjam, unit usaha Solar Packed Dealer Nelayan (SPDN)
dan unit usaha pabrik es.
5.5
1983:
1986:
1987:
1988:
1989:
1990:
1991:
1993:
1994:
1995:
1996:
1996:
1996:
1996:
1996:
1996:
1997:
1997:
1997:
1997:
2008:
kebutuhan dari para pelaku yang terlibat dalam sistem tersebut, dapat diketahui
jenis-jenis informasi yang dibutuhkan oleh para pelaku.
Tabel 17 Analisis kebutuhan sistem informasi agribisnis di PPI Blanakan
No.
Pelaku Sistem
Nelayan
Bakul
Pihak Pemasar
Industri Pengolah
Pengusaha Perikanan
Konsumen
(2)
Proses pengumpulan data dari tingkat harian hingga tingkat tahunan sulit
untuk dilakukan karena data yang ada masih tersimpan dalam bentuk buku
dan lembaran-lembaran yang tersusun acak;
(3)
(4)
Penyimpanan
data
masih
membutuhkan
lemari-lemari
arsip
dan
(+)
(+)
(+)
SISTEM INFORMASI
MANAJEMEN AGRIBISNIS PERIKANAN
TANGKAP (SMART)
PPI BLANAKAN
Data Nelayan,
Armada, Hasil
Tangkapan dan DPI
Data
Administrasi
(+)
(+)
Data Pengolahan dan
Pemasaran
(+)
(+)
(+)
Departemen Kelautan
dan Perikanan
Pengusaha
Perikanan
(+)
(+)
(+)
Data valid, akurat dan
tepat waktu
Bakul
Kegiatan
Penangkapan Ikan
Data Fasilitas dan
Aktivitas Pelabuhan
(+)
(+)
(+)
(+)
(+)
Kebijakan dan
Pengembangan
Perikanan
Industri Pengolah
(+)
(+)
Nelayan
(+)
(+)
(+)
KUD Inti Mina Fajar Sidik
Ketersediaan
Fasilitas PPI
(+)
KUD Inti Mina Fajar Sidik yang bertugas untuk mengelola segala kegiatan
di PPI Blanakan akan menghasilkan data administrasi.
tersebut maka didapatkan data mengenai fasilitas dan aktivitas yang ada di
PPI Blanakan.
Semua data dan informasi tersebut akan dikelola terlebih dahulu oleh manajemen
PPI. Setelah diatur, maka manajemen data tersebut menjadi bahan masukan untuk
SMART PPI Blanakan. Semakin baik manajemen PPI maka semakin baik pula
keluaran (output) yang dihasilkan sistem sehingga data dan informasi yang
dikeluarkan sistem merupakan data yang akurat, valid, dan tepat waktu. Data dan
informasi ini kemudian dipergunakan oleh para stakeholder PPI Blanakan sesuai
dengan kebutuhannya.
b. Diagram input output
Konsep dari sebuah sistem adalah mengubah input yang saling berhubungan
menjadi output yang diinginkan dengan proses yang telah ditentukan untuk
mencapai tujuan yang sama. Diagram input-output menjelaskan pengaruh input
terkendali dan input tidak terkendali terhadap sistem informasi manajemen
agribisnis perikanan tangkap sehingga menghasilkan output yang dikehendaki dan
output yang tidak dikehendaki. Diagram input output SMART PPI Blanakan
dapt dilihat pada Gambar 22.
Lingkungan:
UU Perikanan dan
Informasi
UU tentang
Perikanan
Output dikehendaki:
Informasi yang lengkap dan
akurat
Penyajian
data
sesuai
dengan kebutuhan
Informasi yang tepat waktu
Sistem Informasi
Manajemen
Agribisnis Perikanan
Tangkap PPI Blanakan
Input terkendali:
Data dan informasi
Kualitas SDM
Fasilitas pengolah data
Metode pengolahan
Pendaftaran Anggota
No. Anggota
Nama Lengkap
Tanggal Lahir
Jenis Kelamin
Agama
Alamat
Status
Pekerjaan
Nama Kapal*
)* Jika Ada
dan bakul mendaftar sebagai anggota KUD. Bagi para nelayan dan bakul yang
tidak terdaftar sebagai anggota KUD maka diwajiban untuk mendaftarkan diri
sebagai anggota KUD dengan mengisi form pendaftaran.
KUD Mina Fajar Sidik PPI Blanakan
Tlp. (0260) 520297 Fax. (0260) 522199
Tanggal
:
:
ID Nelayan
ID Bakul
Berat / kg
Harga / kg
Harga Lelang
Retribusi Bakul
Retribusi Nelayan
Nilai Total
meliputi nama kapal, volume, harga 1 liter, dan harga total pada form transaksi
pembelian solar (Gambar 25).
KUD Mina Fajar Sidik PPI Blanakan
Tlp. (0260) 520297 Fax. (0260) 522199
Friday, May 21, 2010
:
:
Nama Kapal
Volume
Harga / liter
Harga / kg
Harga Pembelian
Liter
Transaksi Pembelian Es
No. Transaksi
Tanggal
:
:
Nama Kapal
Nama Depot
Jumlah es / balok
Harga es / balok
Harga Pembelian
Balok
Selain data-data mengenai jumlah alat tangkap dan jumlah kapal, dicatat
pula data mengenai jenis-jenis sumberdaya ikan yang ada di PPI Blanakan.
Pencatatan dilakukan oleh petugas TPI untuk setiap jenis ikan yang dilelangkan di
PPI Blanakan. Data yang dicatat meliputi nama SDI, deskripsi, habitat, harga ikan
dan daerah penangkapan (Lampiran 5.c). Pencatatan data dilakukan setiap ada
penambahan untuk jenis ikan yang baru atau perubahan data bagi jenis kan
tertentu. Perubahan data tersebut pada umumnya berupa data harga ikan.
6.3.6 Manajemen data pengolahan dan pemasaran ikan
Data-data yang dihasilkan dari unit pengolahan ikan berupa data jenis-jenis
pengolahan ikan dan jumlah produksi olahan ikan. Pencatatan data pengolahan
ikan dilakukan oleh anggota pengawas KUD. Proses pencatatan data untuk jenisjenis pengolahan hanya akan dilakukan apabila terdapat jenis olahan baru yang
belum dicatat oleh pihak KUD dalam sistem informasi. Data yang dicatat meliputi
jenis olahan, bahan baku, dan deskripsi mengenai jenis olahan (Gambar 28).
Sedangkan untuk pencatatan data jumlah produksi olahan dilakukan setiap
bulannya pada masing-masing pengolah di PPI Blanakan (Lampiran 5.d).
KUD Mina Fajar Sidik PPI Blanakan
Tlp. (0260) 520297 Fax. (0260) 522199
Saturday, May 22, 2010
Profil Olahan
Tahun
Bulan
No
Nama olahan
Bahan baku
Deskripsi
penimbangan dan pencatatan data dilakukan, maka ikan-ikan segar yang akan
dipasarkan dapat langsung didistribusikan menggunakan mobil pengangkut.
Format pendataan untuk pemasaran ikan olahan dan ikan segar dapat dilihat pada
Lampiran 5.d dan Lampiran 5.e.
Input Data
Ambil Data
SMART
Data
DATABASE
Kelola Data Dan Informasi
PPI Blanakan
ADMINISTRATOR
Informasi
Cari Informasi
User
Ambil Imformasi
User
User
Administrator
Administrator berperan untuk mengatur segala proses pengelolaan data
yang sudah terpusat. Administrator dapat melakukan fungsi add, edit,
delete, dan backup data yang berhubungan dengan data agribisnis perikanan
tangkap di PPI Blanakan, yang semuanya akan diproses melalui sistem
informasi ini. Kemudian sistem akan menyimpan data-data tersebut
Data
Data merupakan sumber informasi yang dimasukan oleh administrator
kedalam database melalui aplikasi sistem informasi. Kemudian data ini
akan diolah kembali oleh sistem, untuk menghasilkan informasi yang
dibutuhkan oleh user.
permintaan
tertentu
yang
dilakukan
oleh
user
untuk
Informasi
Informasi merupakan hasil dari pengolahan data yang dilakukan oleh
sistem yang kemudian akan diberikan kepada user yang membutuhkan
informasi mengenai data agribisnis perikanan tangkap di PPI Blanakan.
User
User merupakan pengguna dari sistem yang dapat mengakses SMART PPI
Blanakan untuk mendapatkan informasi yang dibutuhkanya melalui sistem
informasi ini, dimana segala sumber data berasal dari dalam database.
pertama kali harus melakukan proses login terlebih dahulu dengan cara
memasukkan username dan password yang dimiliki, apabila proses autentikasi ini
gagal, maka program tidak akan memberikan akses terhadap admin ataupun user
LOGIN
MASUKKAN
USERNAME,
PASSWORD
TIDAK
USENAME &
PASSWORD = BENAR
YA
MENU UTAMA
TENTANG PPI
KELEMBAGAAN
SARANA
PRODUKSI
ANALISIS
USAHA
PENGOLAHAN
USAHA
PENANGKAPAN
PEMASARAN
INFORMASI
CETAK
STOP
pada menu tentang PPI yang tediri dari tiga submeu, yaitu sekilas PPI, fasilitas
PPI, dan TPI (Tempat Pelelangan Ikan).
Pada submenu sekilas PPI terdapat dua buah informasi, yaitu profil PPI dan
layout PPI. Profil PPI berisi informasi umum mengenai PPI Blanakan, sedangkan
layout PPI berisi informasi mengenai gambaran layout PPI Blanakan.
Adapun pada submenu fasilitas PPI akan ditampilkan informasi mengenai
fasilitas pokok, fasilitas fungsional, dan fasilitas penunjang yang ada di PPI
Blanakan beserta gambarnya. Baik admin maupun user hanya dapat mengakses
informasi yang ada pada submenu tersebut.
TENTANG PPI
SEKILAS PPI
TEMPAT
PELELANGAN
IKAN
FASILITAS PPI
TAMPILKAN
HALAMAN
SEKILAS PPI
TAMPILKAN
HALAMAN TPI
TAMPILKAN
HALAMAN
FASILITAS PPI
PROFIL PPI
LAYOUT PPI
DATA PELELANGAN
HARIAN
DATA PELELANGAN
TAHUNAN
GRAFIK NILAI
PRODUKSI
FASILITAS POKOK
FASILITAS
FUNGSIONAL
FASILITAS
TAMBAHAN
Tidak
APAKAH INGIN
MENAMBAH DATA?
Keterangan:
AMBIL DARI
AMBIL DARI
Diatas
Ya
MASUKKAN
DATA
SIMPAN KE
BASIS DATA
c.
Menu kelembagaan merupakan salah satu menu yang terdiri dari 6 buah submenu,
yaitu sejarah KUD, aktivitas pembangunan, aktivitas sosial, prestasi KUD,
struktur organisasi KUD dan keanggotaan KUD. Masing-masing data yang
terdapat pada submenu tersebut tidak dapat diperbaharui oleh admin karena
bersifat template (informasi tidak disimpan ataupun diambil dari database),
kecuali submenu keangotaan. Akan tetapi submenu keanggotaan hanya tersedia
bagi admin sedangkan bagi user maka submenu ini ditiadakan. Masing-masing
data pada submenu tersebut tidak memiliki fasilitas perubahan data karena proses
pembaharuan informasi itu sendiri bersifat tetap atau cenderung bersifat jangka
panjang. Misalnya, submenu sejarah KUD, aktivitas pembangunan dan aktivitas
sosial memiliki informasi yang tetap dan tidak akan berubah. Sedangkan submenu
yang informasinya bersifat jangka panjang antara lain submenu organisasi KUD.
Submenu organisasi KUD bersifat jangka panjang karena durasi masa jabatannya
selama 5 tahun (2010-2015). Selain itu, meskipun masa jabatan telah berakhir
susunan kepanitiaan tidak berubah selama masih dipercaya oleh anggota KUD.
KELEMBAGAAN
SEJARAH KUD
ORGANISASI
KUD
ASET KUD
PRESTASI KUD
TAMPLKAN
HALAMAN
SEJARAH KUD
TAMPILKAN
HALAMAN
ORGANISASI
KUD
TAMPILKAN
HALAMAN VISI
DAN MISI
TAMPILKAN
HALAMAN ASET
KUD
TAMPILKAN
HALAMAN
PRESTASI KUD
Keterangan
KEANGGOTAAN
KUD
gambar. Pada submenu ini dapat dilakukan perintah penambahan data, perubahan
data, pencarian data dan penyimpanan data yang dilakukan oleh admin. Setiap
aktivitas penambahan dan perubahan data akan disimpan ke dalam database.
Selain sebagai database keanggotaan KUD, submenu ini juga berfungsi
sebagai tempat registrasi untuk mendapatkan fasilitas sebagai user. User yang
berhak mengakses aplikasi SMART PPI Blanakan terlebih dahulu harus
mendaftar sebagai anggota KUD. Keanggotaan KUD ini terdiri dari lima level
user yaitu nelayan, bakul, pengolah, pengusaha perikanan dan user lainnya.
KEANGGOTAAN KUD
DAFTAR
ANGGOTA
BIODATA
ANGGOTA
TAMPILKAN
HALAMAN
BIODATA
ANGGOTA
TAMPILKAN
HALAMAN
DAFTAR
ANGGOTA
APAKAH INGIN
MENAMBAH/
MERUBAH DATA
AMBIL DARI
BASIS DATA
SIMPAN KE
proses yang terjadi pada menu sarana produksi. Menu sarana produksi merupakan
menu yang menyajikan informasi mengenai sarana-sarana yang dibutuhkan
sebelum melakukan kegiatan penangkapan ikan. Sarana tersebut terdiri atas SPDN
(Solar Packed Dealer Nelayan) dan pabrik es.
Pada submenu SPDN terdapat 3 informasi yang ditampilkan pada halaman
SPDN, yaitu data SPDN harian, data SPDN tahunan, dan grafik SPDN. Pada data
SPDN harian admin dapat melakukan penambahan data, sedangkan bagi user
maka fasilitas penambahan data ini ditiadakan. Informasi yang dihasilkan melalui
proses pencatatan data tesebut akan disimpan ke dalam database dan berfungsi
untuk menghasilkan informasi data SPDN harian, data SPDN tahunan dan grafik
SPDN. User dapat mengakses seluruh informasi pada submenu ini.
SPDN
PABRIK ES
TAMPILKAN
HALAMAN
PABRIK ES
TAMPILKAN
HALAMAN SPDN
DATA SPDN
TAHUNAN
DATA SPDN
HARIAN
GRAFIK SPDN
DATA PABRIK ES
HARIAN
GRAFIK PABRIK ES
TIDAK
TIDAK
APAKAH INGIN
MENAMBAH DATA
APAKAH INGIN
MENAMBAH DATA
YA
YA
AMBIL DARI
MASUKKAN
DATA
AMBIL DARI
SIMPAN KE
Keterangan
DATA PABRIK ES
TAHUNAN
MASUKKAN
DATA
AMBIL DARI
SIMPAN KE
BASIS DATA
AMBIL DARI
e.
pada menu usaha penangkapan. Pada menu ini terdapat dua buah submenu, yaitu
unit penangkapan dan hasil tangkapan.
Pada tampilan admin maka submenu unit penangkapan memiliki 5 bagian,
yaitu informasi kapal, informasi alat tangkap, jumlah kapal, jumlah alat tangkap,
dan jumlah trip. Pada informasi kapal dan informasi alat tangkap, admin dapat
melakukan perintah penambahan data, perubahan data, penghapusan data dan
pencarian data. Pada informasi kapal, data yang di-input oleh admin meliputi kode
kapal, nama kapal, panjang, lebar, draft, ukuran GT, mesin utama, mesin
tambahan dan jenis kapal. Sedangkan pada informasi alat tangkap, data yang
diinput oleh admin meliputi kode alat tangkap, nama alat tangkap, nama
internasional, klasifikasi, deskripsi, hasil tangkapan, operasional penangkapan,
daerah penangkapan, dan gambar alat tangkap. Data yang telah di-input oleh
admin tersebut akan disimpan ke dalam database agar dapat menghasilkan
informasi. Kedua informasi tersebut berguna untuk mengetahui informasi detail
mengenai kapal dan alat tangkap yang ada di PPI Blanakan.
USAHA
PENANGKAPAN
Keterangan
UNIT
PENANGKAPAN
HASIL
TANGKAPAN
TAMPILKAN
HALAMAN UNIT
PENANGKAPAN
TAMPILKAN
HALAMAN HASIL
TANGKAPAN
JUMLAH TRIP
KAPAL
BIODATA KAPAL
JUMLAH ALAT
TANGKAP
JUMLAH KAPAL
BIODATA ALAT
TANGKAP
TIDAK
TIDAK
JUMLAH KAPAL
GRAFIK KAPAL
JUMLAH KAPAL
GRAFIK KAPAL
TIDAK
JUMLAH ALAT
TANGKAP
APAKAH INGIN
MENAMBAH DATA?
APAKAH INGIN
MENAMBAH DATA?
YA
YA
YA
MASUKKAN
DATA
MASUKKAN
DATA
MASUKKAN
DATA
TIDAK
TIDAK
TIDAK
APAKAH INGIN
MENAMBAH/
MERUBAH DATA?
GRAFIK ALAT
TANGKAP
APAKAH INGIN
MENAMBAH DATA?
APAKAH INGIN
MENAMBAH /
MERUBAH DATA?
APAKAH INGIN
MENAMBAH /
MERUBAH DATA ?
YA
YA
YA
MASUKKAN
DATA
MASUKKAN
DATA
MASUKKAN
DATA
SIMPAN KE
DALAM
BASISDATA
Pada bagian jumlah kapal, jumlah alat tangkap, dan jumlah trip, admin
dapat melakukan perintah penambahan data setiap harinya untuk pencatatan data
jumlah kapal, jumlah trip dan alat tangkap per jenis kapal/alat tangkap. Setiap
aktivitas penambahan data yang dilakukan oleh admin akan disimpan ke dalam
database sehingga menghasilkan informasi jumlah kapal dan alat tangkap per
tahun beserta grafiknya.
Pada tampilan user maka submenu unit penangkapan terdiri dari 4 bagian,
yaitu informasi alat tangkap, jumlah alat tangkap, jumlah kapal dan jumlah trip.
Pada bagian informasi alat tangkap, user dapat mengakses informasi mengenai
jenis-jenis alat tangkap yang ada di PPI Blanakan beserta deskripsinya. Akan
tetapi berbeda dengan tampilan pada submenu admin, maka pada tampilan
submenu user tidak disediakan fasilitas untuk menambah ataupun merubah data.
Pada bagian jumlah alat tangkap, jumlah kapal, dan jumlah trip user dapat
mengakses informasi yang ada didalamnya meliputi jumlah alat tangkap, jumlah
kapal dan jumlah trip beserta masing-masing grafiknya. Pada masing-masing
bagian tersebut juga tidak disediakan fasilitas penambahan data bagi user.
Pada submenu hasil tangkapan terdapat informasi secara detail mengenai
karakteristik jenis-jenis hasil tangkapan yang didaratkan di PPI Blanakan, yaitu
meliputi kode SDI, nama lokal, nama ilmiah, nama internasional, habitat, daerah
penangkapan, harga jual, deskripsi, dan gambar. Masing-masing informasi
tersebut dapat ditambah, diubah dan disimpan ke dalam database oleh admin.
User dapat mengakses seluruh informasi pada submenu ini akan tetapi pada
tampilan user tidak tersedia fasilitas penambahan data.
f.
pengolahan terdapat 2 buah submenu, yaitu informasi mengenai jenis olahan dan
produksi olahan. Diagram alir menu pengolahan dapat dilihat pada Gambar 36.
Pada submenu jenis olahan terdapat informasi detail mengenai jenis-jenis produk
olahan yang ada di PPI Blanakan, informasi tersebut meliputi kode produk olahan,
nama olahan, bahan baku, deskripsi, dan gambar. Pada tampilan admin terdapat
fasilitas penambahan data, penghapusan data, perubahan data dan pencarian data
pada submenu ini, sedangkan pada tampilan user tidak terdapat fasilitas tesebut.
User hanya data mengakses informasinya saja dan melakukan perintah pencarian
data. Data yang telah ditambah ataupun diubah oleh admin dapat segera disimpan
ke dalam database.
Submenu produksi olahan terdiri atas 2 bagian, yaitu jumlah produksi
tahunan dan grafik pengolahan. Tampilan admin pada bagian jumlah produksi
tahunan terdiri atas fasilitas penambahan data jumlah produksi pengolahan per
jenis yang akan langsung disimpan ke dalam database. Kemudian, dari database
tersebut akan didapatkan informasi yang digunakan untuk menyusun data jumlah
produksi olahan per tahunnya (akumulasi dari data produksi per hari) yang
informasinya juga dituangkan pada bagian jumlah produksi tahunan. Pada grafik
pengolahan akan didapatkan informasi mengenai jumlah produksi olahan per
tahun per jenis pengolahan dalam bentuk diagram batang.
Tampilan User pada submenu ini tidak disertai dengan fasilitas penambahan
data produksi olahan harian. User hanya dapat mengakses informasi pada
submenu ini berupa data jumlah produksi olahan tahunan beserta grafiknya.
PENGOLAHAN
JUMLAH
PRODUKSI
OLAHAN
JENIS OLAHAN
TAMPILKAN
HALAMAN
JENIS OLAHAN
TAMPILKAN
HALAMAN
PRODUKSI
OLAHAN
TIDAK
JUMLAH PRODUKSI
TAHUNAN
GRAFIK
PENGOLAHAN
TIDAK
APAKAH INGIN
MENAMBAH DATA?
APAKAH INGIN
MENAMBAH DATA?
YA
YA
MASUKKAN
DATA
MASUKKAN
DATA
AMBIL DARI
SIMPAN KE
SIMPAN KE
Keterangan
BASISDATA
terdiri dari 2 buah submenu, yaitu pemasaran ikan segar dan pemasaran ikan
PEMASARAN
IKAN SEGAR
PEMASARAN
IKAN OLAHAN
TAMPILKAN
HALAMAN
PEMASARAN
IKAN SEGAR
TAMPILKAN
HALAMAN
PEMASARAN
IKAN OLAHAN
GRAFIK
PEMASARAN IKAN
SEGAR
JUMLAH
DISTRIBUSI
GRAFIK
PEMASARAN IKAN
OLAHAN
JUMLAH
DISTRIBUSI
TIDAK
TIDAK
APAKAH INGIN
MENAMBAH DATA?
APAKAH INGIN
PERBAHARUI DATA?
AMBIL DARI
YA
YA
MASUKKAN
DATA
MASUKKAN
DATA
AMBIL DARI
SIMPAN KE
SIMPAN KE
Keterangan
BASISDATA
dari 4 buah fungsi, yaitu perhitungan pendapatan usaha, revenue cost ratio,
payback period dan return on investment. Baik admin maupun user dapat
memasukkan data untuk perhitungan analisis usaha ini. Untuk menghasilkan
perhitungan pendapatan usaha, revenue cost ratio, payback period dan return on
investment, maka baik admin maupun user wajib memasukkan data investasi,
penerimaan, biaya variabel dan biaya tetap yang tersedia pada submenu ini.
Investasi meliputi data pembelian kapal, alat tangkap, mesin utama, mesin
tambahan, dan alat bantu.
Penerimaan meliputi data perkiraan penerimaan yang diperoleh dari
penjualan hasil tangkapan dalam satu bulan. Biaya variabel meliputi biaya
perawatan dan penyusutan kapal, alat tangkap, mesin utama, mesin tambahan dan
alat bantu. Sedangkan biaya tetap meliputi biaya yang dikeluarkan untuk
operasional penangkapan, meliputi biaya solar, konsumsi, es, oli dan air tawar per
bulannya. Setelah seluruh informasi ini di-input maka dapat dihasilkan
perhitungan analisis usaha meliputi keuntungan (pendapatan), revenue cost ratio,
payback period dan return on investment, sehingga dapat diketahui bahwa usaha
layak ataupun tidak layak.
ANALISIS USAHA
TAMPILKAN
HALAMAN
ANALISIS USAHA
MASUKKAN
DATA
PENDAPATAN
USAHA
REVENUE COST
RATIO
PAYBACK
PERIOD
RETURN ON
INVESTMENT
PERHITUNGAN
= TR - TC
PERHITUNGAN
RC RATIO = TR / TC
PERHITUNGAN PP
(INITIAL INVESTMENT/
CASH FLOW) X 1
TAHUN
PERHITUNGAN ROI =
TOTAL INVESTASI /
PENYUSUTAN ALAT
USAHA LAYAK
USAHA TIDAK
LAYAK
USAHA LAYAK
USAHA TIDAK
LAYAK
USAHA LAYAK
USAHA TIDAK
LAYAK
TANGKAP
USAHA LAYAK
USAHA TIDAK
LAYAK
kemudahan bagi para admin ataupun user untuk mencetak data/informasi yang
dibutuhkan. Seperti diagram alir yang disajikan pada Gambar 39, menu ini terdiri
dari 2 bagian, yaitu cetak laporan dan cetak data statistik. Pada cetak laporan
maka fasilitas cetak data yang disediakan meliputi laporan jumlah dan nilai
produksi TPI; laporan jumlah dan nilai produksi SPDN; dan laporan jumlah dan
nilai produksi pabrik es. Sedangkan pada bagian cetak data statistik maka fasilitas
cetak data yang disediakan meliputi data jumlah alat tangkap, jumlah kapal,
jumlah trip, jumlah produksi olahan, dan jumlah distribusi pemasaran, baik
pemasaran ikan segar maupun pemasaran ikan olahan. Baik admin maupun user
bebas mengakses menu ini.
Keluaran (output) yang dihasilkan dari menu cetak data meliputi informasi
per bulan, per tahun, beserta grafik tahunannya, yang masing-masing dapat
dicetak. Informasi yang disajikan sesuai dengan data yang tersimpan didalam
database yang sebelumnya telah di-input oleh admin.
CETAK
LAPORAN NILAI
DAN JUMLAH
PRODUKSI TPI
LAPORAN
DATA STATISTIK
TAMPILKAN
HALAMAN CETAK
LAPORAN
TAMPILKAN
HALAMAN CETAK
DATA STATISTIK
LAPORAN NILAI
DAN JUMLAH
PRODUKSI PABRIK
ES
LAPORAN NILAI
DAN JUMLAH
PRODUKSI SPDN
TIDAK
TIDAK
DATA JUMLAH
ALAT TANGKAP
DATA JUMLAH
KAPAL
TIDAK
TIDAK
DATA JUMLAH
PEMASARAN IKAN
SEGAR DAN
OLAHAN
TIDAK
TIDAK
DATA JUMLAH
PRODUKSI OLAHAN
TIDAK
TIDAK
APAKAH INGIN
CETAK DATA?
APAKAH INGIN
CETAK DATA?
APAKAH INGIN
CETAK DATA?
APAKAH INGIN
CETAK DATA?
APAKAH INGIN
CETAK DATA?
APAKAH INGIN
CETAK DATA?
APAKAH INGIN
CETAK DATA?
APAKAH INGIN
CETAK DATA?
YA
YA
YA
YA
YA
YA
YA
YA
CETAK
CETAK
CETAK
CETAK
CETAK
CETAK
CETAK
CETAK
terdiri atas 3 bagian, yaitu pengumuman, bantuan dan tentang SMART PPI.
Bagian tentang SMART PPI hanya berupa informasi umum mengenai aplikasi
yang dapat diakses oleh admin maupun user.
Pada
untuk
INFORMASI
PENGUMUMAN
BANTUAN
TENTANG
SMART
TAMPILKAN
HALAMAN
PENGUMUMAN
TAMPILKAN
HALAMAN
BANTUAN
TAMPILKAN
HALAMAN
TENTANG SMART
AMBIL DARI
TIDAK
APAKAH INGIN
MENAMBAH DATA?
YA
MASUKKAN
DATA
Keterangan
SIMPAN KE
BASISDATA
TPI
b.
Alat Tangkap
c.
Kapal
d.
Keanggotaan
e.
f.
SPDN
g.
Pabrik Es
h.
Pemasaran
i.
Pengolahan
98
Splash screen merupakan tampilan yang kita lihat pertama kali waktu kita
menjalankan sebuah aplikasi. Splash screen dibuat dengan tujuan untuk validitas
terhadap aplikasi. Selain itu, splash screen juga ditampilkan untuk mengurangi
kejenuhan user sewaktu aplikasi masih dalam tahap inisialisasi.
6.5.2 Form login
Form login (Gambar 43) dibuat dengan tujuan untuk mencocokkan input yang
dimasukkan dengan database yang ada pada server. Form login juga bertujuan
untuk menjaga kemanan data yang tersimpan didalam database SMART PPI
Blanakan, karena para pengguna harus memasukkan username dan password
yang benar untuk masuk ke dalam sistem.
99
Pada menu utama ini terdapat 9 menu yang dapat diakses oleh admin
maupun pengguna, yaitu menu tentang PPI, menu kelembagaan KUD, menu
sarana produksi, menu usaha penangkapan, menu pengolahan, menu pemasaran,
menu analisis usaha, menu cetak, dan menu informasi. Selain itu, terdapat juga
pilihan untuk logout ataupun keluar dari aplikasi.
Sekilas tentang PPI, pada menu ini pengguna dapat mengakses informasi
mengenai profil PPI dan layout PPI.
b.
Fasilitas PPI (Gambar 45), menu ini merupakan menu yang terdiri dari 3
tab, yaitu fasilitas pokok, fasilitas fungsional dan fasilitas tambahan. Sesuai
namanya, maka menu ini dapat memberikan informasi kepada para
pengguna mengenai fasilitas-fasilitas yang ada di dalam PPI Blanakan, baik
fasilitas pokok, fasilitas fungsional, maupun fasilitas penunjang.
100
TPI (Tempat Pelelangan Ikan), seperti yang terlihat pada Gambar 46 maka
menu ini memiliki 3 buah tab, yaitu data pelelangan harian, data pelelangan
tahunan, dan grafik tahunan. Menu ini merupakan menu aktif yang
mengizinkan admin untuk melakukan aktivitas pencatatan data pelelangan
harian yang meliputi: tanggal pelelangan, ID anggota yang melakukan
pelelangan (nelayan dan bakul), hasil tangkapan, berat hasil tangkapan,
harga lelang, retribusi dan harga total.
101
Submenu sejarah KUD, pada menu ini admin maupun user tidak dapat
melakukan perintah penambahan atau perubahan data, karena menu ini
hanya bersifat template.
b.
Submenu aktivitas pembangunan, pada submenu ini admin dan user hanya
dapat mengakses informasi mengenai aktivitas pembangunan yang
dilakukan oleh KUD.
c.
d.
Submenu struktur organisasi KUD, pada menu ini admin dan user hanya
dapat mengakses informasi mengenai struktur organisasi KUD yang
meliputi susunan panitia serta jumlah anggota KUD yang berada pada masa
jabatan 2010-2015.
e.
Submenu prestasi KUD, submenu ini berisi informasi megenai prestasiprestasi yang berhasil diraih oleh KUD Mina Fajar Sidik sejak didirikan
hingga saat ini. Seperti submenu lainnya, informasi pada submenu ini juga
tidak dapat diubah oleh admin ataupun user.
f.
Submenu keanggotaan KUD (Gambar 47), submenu ini hanya tersedia bagi
admin. Submenu ini memiliki 2 buah tab, yaitu biodata anggota dan daftar
anggota. Tab biodata anggota berisi informasi mengenai data nomor
anggota, nama lengkap, password, tanggal lahir, agama, jenis kelamin,
102
status dan pekerjaan para anggota KUD. Pada tab biodata anggota admin
dapat melakukan perintah penambahan, penghapusan, perubahan, pencarian
dan penyimpanan data. Pada tab daftar anggota informasi keanggotaan dapat
dilihat dalam bentuk list.
Submenu SPDN (Solar Packed Dealer Nelayan), seperti yang terlihat pada
Gambar 48 submenu ini berisi informasi mengenai transaksi yang
dilakukan oleh SPDN, meliputi kode transaksi, tanggal pembelian, kapal
yang melakukan transaksi pembelian, volume pembelian, harga solar per
liter, serta harga pembelian dalam transaksi yang secara otomatis dihitung
oleh sistem. Kemudian, menu transaksi harian ini diakumulasikan sehingga
dapat diketahui informasi transaski tahunan yang meliputi informasi volume
dan nilai produksi pada SPDN setiap tahunnya. Selain itu, para user juga
103
Submenu pabrik es, pada submenu ini terdapat informasi mengenai transaksi
harian yang dilakukan oleh pabrik es. Informasi transasi harian ini meliputi
kode transaksi, tanggal transaksi, nama kapal yang melakukan transaksi,
nama depot, jumlah es per balok yang dibeli, harga es per balok, dan harga
total pembelian yang dihitung secara otomatis oleh sistem. Dari informasi
transaksi harian yang diinput oleh admin tersebut, akan didapatkan informasi
volume produksi dan nilai produksi pabrik es setiap tahunnya serta informasi
perkembangan nilai produksi yang dapat dilihat dalam bentuk grafik.
Submenu unit penangkapan, submenu ini terdiri dari 5 bagian yaitu biodata
kapal, biodata alat tangkap, jumlah alat tangkap (Gambar 49), jumlah kapal,
dan jumlah trip kapal. Bagian biodata kapal hanya dapat diakses oleh admin,
sedangkan bagi user bagian ini ditiadakan. Pada bagian biodata kapal
terdapat informasi detail mengenai kapal-kapal yang berbasis di PPI
104
pencatatan data yang akan diakumulasikan menjadi data jumlah trip kapal
tahunan beserta grafiknya
Admin merupakan pihak yang bertugas untuk mengisi data di setiap bagian
submenu ini, sehingga pada tampilan admin terdapat fasilitas penambahan
data (adding data). Berbeda halnya dengan tampilan user, dimana para user
hanya dapat mengakses informasi yang ada dengan cara memilih tahun dan
kategori yang telah disediakan.
b.
Submenu hasil tangkapan, seperti yang dapat dilihat pada Gambar 50,
submenu ini berisi informasi mengenai jenis sumberdaya ikan yang terdapat
di PPI Blanakan melipuri informasi kode SDI, nama lokal spesies, nama
105
Submenu jenis olahan (Gambar 51), pada submenu ini terdapat informasi
mengenai jenis-jenis produk olahan yang terdapat di PPI Blanakan. Jenis
produk olahan tersebut dapat ditambah oleh admin. Informasi yang ada
meliputi kode produk olahan, nama produk olahan, bahan baku, deskripsi,
dan gambar. Pada tampilan user maka fasilitas add, delete, edit dan save
ditiadakan. Sehingga para user hanya dapat mengakses infomasi
didalamnya saja.
106
Submenu jumlah produk olahan (Gambar 52), submenu ini berguna untuk
mempermudah pihak PPI dalam hal pendataan jumlah produksi olahan di
PPI Blanakan.
107
dalam bentuk grafik. Pada tampilan user submenu ini tidak menyediakan
fasilitas input data, melainkan hanya menyediakan fasilitas akses informasi
jumlah produksi olahan beserta grafiknya.
6.5.9 Menu pemasaran
Menu pemasaran merupakan menu yang berisi informasi mengenai jumlah
distribusi pemasaran pada masing-masing wilayah tujuan pemasaran, yaitu
Jakarta, Purwakarta, Cianjur, Bekasi dan Bogor. Menu ini terdiri dari dua
submenu, yaitu pemasaran ikan segar dan pemasaran ikan olahan.
a.
108
bagi admin, sedangkan pada user fasilitas tersebut ditiadakan. Data harian
yan telah dimasukkan admin akan dikumulasikan menjadi data pemasaran
tahunan. Kemudian pada tab grafik pemasaran dapat dilihat jumlah
pemasaran ikan olahan yang didistribusikan ke masing-masing kota setiap
tahunnya dalam bentuk grafik.
6.5.10 Menu analisis usaha
Menu analisis usaha adalah menu aktif yang bersifat mengolah data yang
dimasukkan secara langsung. Tampilan menu analisis usaha dapat dilihat pada
Gambar 54. Pada menu ini user yang merupakan pelaku usaha agribisnis
perikanan tangkap dapat melakukan analisis usaha yang akan atau sedang mereka
jalankan. Informasi yang didapat meliputi besarnya pendapatan usaha, besarnya
perbandingan antara penerimaan dengan pengeluaran, serta besarnya periode
pengembalian investasi yang akan didapat oleh pelaku usaha.
109
tambahan, dan penyusutan alat bantu; biaya operasional variabel, yaitu solar, oli,
es, konsumsi nelayan, dan air tawar.
Data-data tersebut di-input dengan skala perkiraan nilai yang didapat adalah
nilai setiap satu bulannya dari kegiatan penangkapan ikan. Adapun yang dimaksud
dengan biaya penyusutan adalah biaya investasi yang dikeluarkan dibagi dengan
umur teknis, dalam analisis usaha ini umur teknis masing-masing diasumsikan
sebagai berikut: kapal sebesar 10 tahun, alat tangkap sebesar 3 tahun, mesin utama
dan mesin tambahan sebesar 3 tahun, dan alat bantu sebesar 2 tahun. Asumsi ini
diambil berdasarkan nilai rata-rata yang didapat dari responden. Sedangkan yang
dimasud dengan biaya perawatan adalah biaya yang dikeluarkan setiap bulannya
untuk melakukan perawatan kapal, alat tangkap, mesin utama/tambahan dan alat
bantu, termasuk perbaikan, pengecatan, dan sebagainya.
Setelah nilai-nilai tersebut di-input, maka akan dihasilkan informasi analisis
usaha yang terdiri atas pendapatan usaha, revenue cost ratio, payback period, dan
return on investment.
Pendapatan usaha merupakan analisis yang bertujuan untuk mengetahui
besarnya keuntungan yang didapat oleh pelaku usaha. Prinsip perhitungannya
adalah selisih dari nilai pengeluaran dengan penerimaan yang didapat. Apabila
nilainya positif maka usaha bersifat menguntungkan, apabila nilainya sama
dengan 0 maka usaha berada pada titik impas, sedangkan apabila nilainya bersifat
negatif maka usaha bersifat merugikan.
Revenue cost ratio merupakan analisis yang bertujuan untuk mengetahui
imbangan antara nilai dengan biaya. Prinsip perhitungannya adalah nilai
penerimaan dibagi dengan nilai pengeluaran. Apabila nilai r/c ratio lebih besar
dari satu maka usaha menguntungkan, apabila nilai r/c ratio sama dengan 1 maka
usaha berada pada titik impas, sedangkan apabila nilai r/c ratio lebih kecil dari
satu maka usaha bersifat merugikan.
Payback period merupakan analisis yang bertujuan untuk mengetahui
jangka waktu pengembalian usaha, akan tetapi tidak memperhitungkan nilai
waktu uang. Prinsip perhitungannya sederhana, yaitu nilai total investasi dibagi
dengan nilai total pendapatan usaha/keuntungan kemudian dikali satu tahun.
Semakin cepat investasi dapat dikembalikan maka semakin bagus usaha tersebut.
110
111
b.
Submenu
bantuan
(Gambar
56),
submenu
ini
berfungsi
untuk
Robohelp versi 8.
112
(2)
(3)
Proses pencarian data lebih mudah, karena terdapat fasilitas search atau
browse dalam komputer. Data yang disajikan dalam aplikasi SMART PPI
Blanakan lebih tertata rapi dan sistematis sehingga pencarian data dan
informasi sangat mudah dilakukan;
(4)
Setiap
aktivitas
yang
berkaitan
dengan
pencatatan,
pengolahan,
(6)
(2)
113
Persiapan teknologi
Teknologi yang dibutuhkan dalam operasional SMART PPI Blanakan yaitu
b.
Hardisk sebesar 20 GB
Persiapan implementasi
Sebelum sistem direalisasikan maka terlebih dahulu ditentukan kualifikasi
personil yang dibutuhkan beserta pelatihan yang akan diberikan kepada personil
dalam menggunakan software SMART PPI Blanakan. Kualifikasi personil yang
dibutuhkan antara lain:
Admin SMART PPI Blanakan yang bertugas untuk mengolah data dalam
sistem informasi, meliputi proses pemasukkan data, perubahan data, dan
penyimpanan data agar siap digunakan ketika dibutuhkan oleh para user
(pengguna). Standar kualifikasi admin yang dibutuhkan adalah mengerti
komputer dan mengetahi prinsip pengunaan Microsoft Office 2003/2007
sehingga mudah dalam memahami prosedur penggunaan SMART PPI
Blanakan setelah diberi pelatihan.
Petugas pencatat data yang ada pada masing-masing unit yang dibutuhkan
dalam proses pendataan. Petugas pencatat data tersebut melakukan proses
114
c.
dibutuhkan adalah data. Untuk mendapatkan data tersebut maka terdapat beberapa
personil yang melakukan proses pencatatan data di setiap unit-unit agribisnis di
PPI Blanakan. Prosedur pencatatan data dilakukan secara harian atau pada saat
dibutuhkan. Proses pencatatan data yang dilakukan oleh personil lapangan ini
harus dilakukan secara teliti dan disiplin (tepat waktu).
Setelah proses pencatatan data selesai dilakukan, maka para personil
langsung menyerahkan data tersebut kepada admin yang akan meng-input dan
menyimpan data tersebut ke dalam SMART PPI Blanakan. Proses ini harus
berlangsung secara disiplin dan tepat waktu agar informasi yang dikeluarkan
115
sesuai dengan kriteria informasi yang baik, yaitu ada pada saat dibutuhkan
(information must be timely). Proses pengumpulan dan pengolahan data dilakukan
secara terpusat agar tidak ada data-data yang hilang atau tercecer.
Bagi pihak nelayan, yaitu untuk mengetahui informasi mengenai fasilitasfasilitas yang ada di PPI Blanakan, informasi kapal dan alat tangkap,
informasi daerah penangkapan ikan, dan informasi sumberdaya ikan beserta
harganya.
Bagi pihak KUD Mina Fajar Sidik, yaitu untuk mendapatkan kemudahan
dalam mengelola data-data yang dihasilkan dari kegiatan agrbisnis di PPI
Blanakan, terutama informasi mengenai jumlah dan nilai produksi ikan.
Bagi pihak pengolah, yaitu untuk mendapatkan informasi mengenai jenisjenis sumberdaya ikan, harga ikan dan informasi pemasaran ikan olahan.
116
kapal, alat tangkap dan jumlah trip), serta informasi analisis usaha untuk
pengambilan keputusan.
Bagi konsumen, yaitu untuk mendapatkan informasi harga ikan untuk setiap
jenis-jenis sumberdaya ikan yang ada di PPI Blanakan serta mengetahui
jenis-jenis produk olahan yang ada di PPI Blanakan.
117
7.1 Kesimpulan
Setelah melakukan tahap perencaan sistem hingga implementasi sistem,
maka dapat disimpulkan bahwa:
(1)
Sistem informasi berbasis komputer yang telah dihasilkan dari penelitian ini
diberi nama SMART PPI Blanakan. Aplikasi ini terdiri dari 9 buah menu
utama yang disusun berdasarkan pengelompokkan aktivitas bisnis yang
berlangsung di PPI Blanakan. Menu tersebut antara lain terdiri atas menu
tentang PPI, kelembagaan KUD, sarana produksi, usaha penangkapan,
pemasaran, pengolahan, analisis usaha, cetak dan informasi.
(2)
(3)
7.2 Saran
Perlu adanya penelitian lebih lanjut dibidang sistem informasi berbasis
komputer mengenai aktivitas bisnis di pelabuhan perikanan. Dengan adanya
penelitian lebih lanjut maka diharapkan segala kekurangan yang terdapat pada
aplikasi SMART PPI Blanakan dapat dilengkapi. Selain itu, peran informasi
118
119
DAFTAR PUSTAKA
Aceituno, V. 2008. Usefulness of an Information Security Management Maturity
Model. Information System Control Journal. Vol. 2 : 32-44.
Agus, M. 2002. Manajemen Database dengan Microsoft Visual Basic Versi 6.0.
Jakarta: Penerbit Elex Media Komputindo.
Amelia, T. 2007. Pemrograman Database Menggunakan ADO .NET. Yogyakarta:
Penerbit Graha Ilmu.
Amirin, T.M. 2003. Pokok-Pokok Teori Sistem. Jakarta: PT. Raja Grafindo
Persada.
[anonym]. 2009. Sistem Informasi. Retrivied August 27, 2009, from
http://id.wikipedia.org/wiki/SistemInformasi
Bowen, P. 2007. Enhancing IT Governance Practices: A Model and Case Study of
an Organization's Efforts. International Journal of Accounting Information
Systems. No. 8:191 221.
Darmayuda, K. 2010. Pemrograman Aplikasi Database dengan Microsoft Visal
Basic .NET 2008, Studi Kasus: Aplikasi Pengolahan Data Rekam Medis.
Bandung: Penerbit Informatika.
Davis, G.B. 1984. Manajemen Information System. Terjemahan oleh Drs.Bob
Widyahartono. Jakarta: PT.Pustaka Binaman pressindo.
Deitel, H.M. Visual Basic .NET, How To Program. United Stated of America:
Prentice Hall.
[DKP] Dinas Kelautan dan Perikanan. 2009. Data Statistik Tahunan (2005-2008).
Subang: DKP.
Dzamin Z. 1984. Perencanaan dan Analisa Proyek. Jakarta: Lembaga Penelitian
Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.
Erwadi, W dan Wirman. 2003. Strategi Agribisnis Kelautan Perikanan. Bandung:
Alqaprint Jatinangor.
Grundgeiger, D. 2007. Programming Visual Basic .NET. United Stated of
America: OReilly and Associates Inc.
Halilintar, O. 2008. Sistem Informasi Manajemen KUD Misaya Mina, Kabupaten
Indramayu, Jawa Barat. [Skripsi]. Bogor: Departemen Sumberdaya
Perikanan. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan. Institut Pertanian
Bogor.
Handajadi, W., dan A. Sholeh. 2009. Pembacaan Output Timbangan Digital Jarak
Jauh dengan Menggunakan Pemrograman Visual Basic 6.0. Junal
Teknologi IST. No.2: 53-60.
120
121
122
LAMPIRAN
123
Keterangan:
1. Kecamatan Blanakan
2. Kecamatan Legonkulon
3. Kecamatan Pusakanagara
4. Kecamatan Ciasem
5. Kecamatan Sukasari
6. Kecamatan Pamanukan
7. Kecamatan Pusaka Jaya
8. Kecamatan Patokbeusi
9. Kecamatan Cikaum
10. Kecamatan Tambakdahan
11. Kecamatana Binong
12. Kecamatan Compreng
13. Kecamatan Pabuaran
14. Kecamatan Purwadadi
15. Kecamatan Pagaden Barat
125
Password
Type
Text
(unique)
Text
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
Level user
Nama
Tanggal lahir
Jenis kelamin
Agama
Alamat
Status
Pekerjaan
Gambar
Kode kapal
Text
Text
Date/Time
Text
Text
Text
Text
Text
OLE Object
Number
Field Size
255
255
255
Short Date
255
255
255
255
255
Long Integer
255
Keterangan
Nama yang digunakan untuk
login
Identifikasi yang digunakan
untuk login
Jenis keanggotaan KUD
Nama anggota
Tanggal lahir anggota
Jenis kelamin anggota
Agama anggota
Alamat anggota
Status anggota
Pekerjaan anggota
Gambar anggota
Nama kapal yang dimiliki/tempat
anggota bekerja (jika ada)
Type
AutoNumber
Tanggal
Text
Field Size
Long
Integer
255
Bulan
Text
255
Tahun
Text
255
Anggota
Text
255
Kapal
Text
255
Alat_tangkap
Text
255
Hasil_tangkap Text
255
Jumlah
Number
10
11
Nilai
Retribusi
Currency
Currency
Long
Integer
20
20
Keterangan
No urut transaksi di TPI
Tanggal dilakukannya
transaksi
Bulan dilakukannya
transaksi
Tahun dilakukannya
transaksi
Nama anggota yang
melakukan transaksi
Nama kapal anggota (jika
ada)
Nama alat tangkap anggota
(jika ada)
Nama hasil tangkapan yang
dilelang
Jumlah per kilogram hasil
tangkapan yang dilelang
Harga lelang total
Jumlah yang didistribusikan
pada TPI
126
Type
Text
Tahun
Text
3
4
Jumlah
Nilai
Number
Currency
Field Size
255
Keterangan
Bulan dilakukannya
transaksi
255
Tahun dilakukannya
transaksi
Long Integer Jumlah produksi TPI
20
Nilai produksi TPI
Tanggal
Type
Field Size
AutoNumber Long
Integer
255
Text
Bulan
Text
255
Tahun
Text
255
Kapal
Text
255
Volume
Number
7
8
Harga
Total
Currency
Currency
Long
Integer
20
20
Keterangan
Nomor urut transaksi
Tanggal dilakukannya
transaksi
Bulan dilakukannya
transaksi
Tahun dilakukannya
transaksi
Nama kapal yang
bertransaksi
Volume (liter) solar yang
dibeli
Harga per liter solar
Harga total transaksi
pembelian
Type
Text
Field Size
255
Tahun
Text
255
Volume
Number
Total
Currency
Long
Integer
20
Keterangan
Bulan dilakukannya
transaksi
Tahun dilakukannya
transaksi
Volume produksi SPDN
Nilai produksi SPDN
127
Type
AutoNumber
Text
Field Size
Long Integer
255
Bulan
Text
255
Tahun
Text
255
Kapal
Text
255
Depot
Text
255
Jumlah
Number
Long Integer
8
9
Harga
Total
Currency
Currency
20
20
Keterangan
Nomor urut transaksi
Tanggal dilakukannya
transaksi
Bulan dilakukannya
transaksi
Tahun dilakukannya
transaksi
Nama kapal yang
bertransaksi
Nama depot es yang
bertransaksi
Jumlah (balok) es yang
dibeli
Harga per balok es
Harga total transaksi
pembelian
Type
Text
Text
Field Size
255
255
Long
Integer
Long
Integer
Jumlah
Number
Total
Number
Keterangan
Bulan dilakukannya transaksi
Tahun dilakukannya
transaksi
Jumlah produksi pabrik es
Nilai produksi pabrik es
Field
Field Name
ID_alat
1
Nama_Alat
2
Nama_Inter
3
Type
Number
Text
Text
Field Size
Long Integer
255
255
4
5
6
Klasifikasi
Deskripsi
Hasil_Tangkap
Text
Text
Text
255
255
255
7
8
Operasional
Daerah
Text
Text
255
255
Gambar
OLE Object
Keterangan
Kode alat tangkap
Nama alat tangkap
Nama internasional alat
tangkap
Klasifikasi alat tangkap
Deskripsi alat tangkap
Hasil tangkapan dari alat
tangkap
Operasional alat tangkap
Daerah penangkapan alat
tangkap
Gambar alat tangkap
128
Field
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Field Name
ID_kapal
Nama_kapal
Panjang
Lebar
Draft
GT
Mesin
Mesin_
tambahan
Jenis_kapal
Gambar
Type
Number
Text
Number
Number
Number
Number
Text
Text
Field Size
Long Integer
255
Long Integer
Long Integer
Long Integer
Long Integer
255
255
Keterangan
Koe kapal
Nama kapal
Panjang kapal
Lebar kapal
Draft kapal
Tonnase kapal
Nama mesin utama kapal
Nama mesin tambahan kapal
Text
OLE object
255
-
Jenis kapal
Gambar kapal
Field
1
2
3
4
5
Field Name
Bulan
Tahun
Ukuran
Jenis
Jumlah
Type
Text
Text
Text
Text
Number
Field Size
255
255
255
255
Long Integer
Keterangan
Bulan dilakukannya pendataan
Tahun dilakukannya pendataan
Ukuran kapal alat tangkap
Jenis alat tangkap
Jumlah alat tangkap
Field Size
255
255
255
Long Integer
Keterangan
Bulan dilakukannya pendataan
Tahun dilakukannya pendataan
Jenis kapal
Jumlah kapal
Field Size
255
255
255
Long Integer
Keterangan
Bulan dilakukannya pendataan
Tahun dilakukannya pendataan
Jenis kapal
Jumlah trip kapal
Field
1
2
3
4
Field Name
Bulan
Tahun
Jenis
Jumlah
Type
Text
Text
Text
Number
Field
1
2
3
4
Field Name
Bulan
Tahun
Jenis
Jumlah
Type
Text
Text
Text
Number
129
Field
Field Name
Kode_SDI
1
Nama_lokal
2
Nama_inter
3
Type
Number
Text
Text
Field Size
Long Integer
255
255
4
5
6
Nama_ilmiah
Habitat
DPI
Text
Text
Text
255
255
255
7
8
9
Harga_jual
Deskripsi
Gambar
Currency
Text
OLE Object
20
255
-
Keterangan
Kode hasil tangkapan
Nama lokal hasil tangkapan
Nama internasional hasil
tangkapan
Nama ilmiah hasil tangkapan
Habitat hasil tangkapan
Daerah penangkapan hasil
tangkapan
Harga jual hasil tangkapan
Deskripsi hasil tangkapan
Gambar hasil tangkapan
Field
Field Name
Bulan
1
Tahun
2
Kota
3
Type
Text
Text
Text
Field Size
255
255
255
Jenis
Jumlah
Text
Number
255
Long Integer
4
5
Keterangan
Bulan dilakukannya pendataan
Tahun dilakukannya pendataan
Kota tujuan pemasaran ikan
segar
Jenis ikan segar
Jumlah ikan segar yang
dipasarkan
Field
Field Name
Bulan
1
Tahun
2
Kota
3
Type
Text
Text
Text
Field Size
255
255
255
Jenis
Jumlah
Text
Number
255
Long Integer
4
5
Keterangan
Bulan dilakukannya pendataan
Tahun dilakukannya pendataan
Kota tujuan pemasaran ikan
olahan
Jenis ikan olahan
Jumlah ikan olahan yang
dipasarkan
Field
1
2
3
4
5
Field Name
Kode_olahan
Nama_olahan
Kode_bahan
Deskripsi
Gambar
Type
Number
Text
Text
Text
OLE Object
Field Size
Long Integer
255
255
255
-
Keterangan
Kode olahan
Nama olahan
Kode bahan baku olahan
Deskripsi produk olahan
Gambar produk olahan
130
Field
1
2
4
5
Field Name
Bulan
Tahun
Jenis
Jumlah
Type
Text
Text
Text
Currency
Field Size
255
255
255
20
Keterangan
Bulan dilakukannya pendataan
Tahun dilakukannya pendataan
Jenis olahan yang didata
Jumlah produksi olahan
Type
Text
Text
Field Size
255
255
Keterangan
Judul pengumuman
Isi pengumuman
Field
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
Field Name
I_kapal
I_alat_tangkap
I_mesin
I_msn_ tmbhn
I_alat_bantu
Penerimaan
Pr_kapal
Pr_alat_tangkap
Pr_mesin
Pr_msn_tmbhn
Pr_alat bantu
Py_kapal
Py_alat_tangkap
Py_mesin
Py_msn_ tmbhn
Py_alat bantu
Solar
Konsumsi
Es
Air Tawar
Oli
Total_I
Total_Pn
Total_BT
Total_BV
Keuntungan
PP
RC_ratio
ROI
Type
Currency
Currency
Currency
Currency
Currency
Currency
Currency
Currency
Currency
Currency
Currency
Currency
Currency
Currency
Currency
Currency
Currency
Currency
Currency
Currency
Currency
Currency
Currency
Currency
Currency
Currency
Number
Number
Number
Field Size
20
20
20
20
20
20
20
20
20
20
20
20
20
20
20
20
20
20
20
20
20
20
20
20
20
20
Long Integer
Long Integer
Long Integer
Keterangan
Jumlah investasi kapal
Jumlah investasi alat tangkap
Jumlah investasi mesin utama
Jumlah investasi mesin tambahan
Jumlah investasi alat bantu
Jumlah total penerimaan
Biaya perawatan kapal
Biaya perawatan alat tangkap
Biaya perawatan mesin utama
Biaya perawatan mesin tambahan
Biaya perawatan alat bantu
Biaya penyusutan kapal
Biaya penyusutan alat tangkap
Biaya penyusutan mesin utama
Biaya penyusutan mesin tambahan
Biaya penyusutan alat bantu
Biaya solar
Biaya konsumsi
Biaya es
Biaya air tawar
Biaya oli
Total biaya investasi
Total penerimaan
Total biaya tetap
Total biaya variable
Jumlah keuntungan
Hasil payback period
Hasil R/C ratio
Hasil return on investment
131
Trip Kapal
Jenis Alat Tangkap
Pukat Cincin
Jaring Udang
Pancing
Jaring Cumi
Jaring Bondet
Jaring Tegur
Cantrang
No
Nama Alat Tangkap
Deskripsi
Hasil Tangkapan
Daerah Penangkapan :
Operasional
Biodata Kapal
No
NamaKapal
Panjang
meter
Lebar
meter
Draft
meter
Tonase
GT
Mesin Utama
Mesin Tambahan
Jenis Kapal
132
Informasi SDI
No
Nama ikan
Habitat
Daerah Penangkapan :
Deskripsi
Harga Jual
Jumlah Olahan
Tahun
Bulan
Jenis Olahan
Fillet
Ikan Aroma
Ikan Asin
Pindang Ikan
Kerupuk Ikan
Terasi
..
Tahun
Bulan
133
134
135
136