Pada luka bakar berat, konsumsi oksigen oleh jaringan meningkat 2x lipat sebagai akibat hipermetabolisme dan respon lokal. Fungsi renal dapat berubah sebagai akibat dari berkurangnya volume darah. Destruksi sel-sel darah merah pada lokasi cedera akan menghasilkan haemoglobin bebas dalam urin. Bila aliran darah lewat tubulus renal tidak memadai, hemoglobin dan myoglobin menyumbat tubulus renal sehingga timbul nekrosis akut tubuler dan gagal ginjal. - Gagal napas Paling dini muncul dibandingkan dengan komplikasi lainnya. Muncul pada hari pertama. Terjadi karena inhalasi, edema paru, dan lain-lain. Penanganan dengan jalan membersihkan napas, memberikan oksigen, trakeostomi, pemberian kortikosteroid dosis tinggi dan antibiotika. - Infeksi Bila infeksi berat, maka penderita dapat mengalami sepsis. Berikan antibiotika spectrum luas. Kortikosteroid jangan diberikan karena bersifat imunosupresif, kecuali pada keadaan tertentu, missal pada edema laring berat. PROGNOSIS Prognosis pada luka bakar tergantung dari derajat luka bakar, luas permukaan badan yang terkena luka bakar, adanya komplikasi dan kecepatan pengobatan medikamentosa. Luka bakar dapat menimbulkan jaringan parut, yang dapat membatasi fungsi. PENUTUP Luka bakar adalah trauma yang disebabkan oleh termis, elektris, kimia dan radiasi yang mengenai kulit, mukosa, dan jaringan yang lebih dalam. Ada 4 derajat luka bakar. Luka bakar perlu penanganan yang intensif untuk mencegah terjadinya komplikasi.