Anda di halaman 1dari 43

LAPORAN KASUS

PERIAPENDIKULER
INFILTRAT
Disusun oleh:
Andreas Dhymas Dhyna Martha Kelana
11-2011-245

Pembimbing :
dr. Budi Suanto, Sp. B

IDENTITAS
Nama : Ny. S

No RM : 11.71.34

Tempat Tanggal Lahir : Lampung,

Suku Bangsa : Jawa

Juni 1986
Usia : 37 Tahun

Agama : Muslim

Pendidikan : SMA

Pekerjaan : Swasta

Alamat

Dusun

III,

srimenanti Status

Bandar Sribawaono, Lampung Timur

Menikah

Pernikahan

Sudah

ANAMNESIS
Diambil dari : autoanamnesis
2013 Jam: 6.00 WIB

Keluhan Utama :
Nyeri pada perut kanan bawah
Keluhan Tambahan :
Mual, muntah.

Tanggal : 27 Juli

ANAMNESIS
Riwayat Penyakit Sekarang :
Pasien mengeluh nyeri pada perut kanan
bawah sejak 17 hari SMRS. Nyeri awalnya
dirasakan di daerah ulu hati, lama kelamaan rasa
nyeri dirasakan makin tajam dan menjalar sampai
ke perut kanan bawah. Nyeri dirasakan terus
menerus dan nyeri terasa hebat sehingga
menyebabkan pasien tidak bisa beraktivitas dan
sulit untuk tidur. Nyeri bertambah hebat apabila
pasien berjalan, BAB serta duduk. Keluhan ini
disertai mual, muntah (1x) dan nafsu makan
menurun. Benjolan pada perut kanan bawah
disadari pasien sejak 2 hari yang lalu.

ANAMNESIS
Riwayat Penyakit Sekarang :
Pasien mengaku sudah berobat ke mantri
dan diberikan obat maag dan obat penurun panas.
Pasien mengaku dipijat sebanyak 2 kali yang
terakhir satu hari SMRS. Karena tidak kunjung
sembuh pasien memeriksakan diri ke spesialis
kandungan dan dilakukan USG. Riwayat panas
badan (+), naik turun. BAB mencret, tidak ada
darah dan lendir. BAK lancar. BAB/ BAK terasa
sakit/ panas. Masih mengalami menstruasi (+).

ANAMNESIS
Riwayat Penyakit Dahulu :
Riwayat

alergi terhadap obat maupun makanan tidak

ada.
Pasien sering terkena maag.

ANAMNESIS
Riwayat Penyakit Keluarga :
Tidak

ada anggota keluarga yang mengalami gejala


serupa dengan pasien.

PEMERIKSAAN FISIK
STATUS UMUM
Keadaan

umum

Kesadaran
Keadaan
Tanda

: Tampak sakit sedang


: Compos mentis. GCS 15.

Gizi : Baik

- tanda vital

TD : 90 / 60 mmHg
RR : 20x /menit

:
N : 80x / menit
S : 37,5 OC

Kepala

: Normocephali, distribusi rambut merata.

Mata

: KA -/-, SI -/-, pupil isokor diameter 3 mm, RC +/+,

eksoftalmus -/- .
Telinga

: Normotia, tidak ada darah dan pus.

Hidung

: Normosepta, tidak ada deviasi, tidak ada darah,


tidak ada pus, tidak ada sekret.
Tenggorokan
Leher

: T1/T1 tenang, tidak hiperemis.

: Tidak teraba pembesaran KGB dan tyroid.

PEMERIKSAAN FISIK
Tenggorokan : T1/T1 tenang, tidak hiperemis.
Leher
: Tidak teraba pembesaran KGB & tyroid,
Bruit (-).
Paru
: Suara nafas vesikuler, wheezing (-), rhonki
(-).
Jantung
: BJ I-II reguler, gallop (-), murmur (-).
Ekstremitas: Akral hangat, edema (-).

PEMERIKSAAN FISIK
ABDOMEN
Inspeksi
: Distensi (+), Darm Contour (-), darm
steifung (-), tampak peninggian pada kuadran kanan
bawah,hiperemi (-), jejas (-)
Palpasi
: Defans muskular (+), Rovsing sign (+),
Blumberg sign (+), Nyeri tekan titik Mc Burney (+),
nyeri lepas(+), Teraba massa pada kuadran kanan
bawah ukuran 5x3cm, konsistensi padat, permukaan
rata dan tidak berbenjol-benjol, hepar dan lien tidak
teraba, ginjal tidak teraba.
Perkusi
: Timpani pada semua kuadran kecuali pada
lokasi massa (redup).
Auskultasi : Bising Usus (+) normoperistaltik

STATUS LOKALIS
STATUS LOKALIS
Inspeksi
: Distensi (+), Daram Contour (-), darm
steifung (-), tampak peninggian pada kuadran kanan
bawah, hiperemi (-), jejas (-)
Auskultasi : BU (+) N.
Palpasi
: Defans muskular (+), Rovsing sign (+),
Blumberg sign (+), Nyeri tekan titik Mc Burney (+), nyeri
lepas (+), Teraba massa pada kuadran kanan bawah uk.
5x3 cm, konsistensi padat, permukaan rata dan tidak
berbenjol-benjol, hepar dan lien tidak teraba, ginjal tidak
teraba.
Perkusi
: Nyeri ketok (+) pada kuadran kanan
bawah, timpani pada semua kuadran kecuali pada lokasi
massa (redup).

PEMERIKSAAN PENUNJANG

Diperiksa tanggal 26 Juli 2013, jam 23.15 WIB


Pemeriksaan Darah Lengkap

Hb : 12,2 g/dl (L : 12-17, P : 11 15 g/dl)


Ht : 38, % (37-54%)
Eritrosit : 4,16 juta/ul (3,5-5,5)
Trombosit : 312.000 /uL (150.000 350.000 /ul)
Lekosit : 15.800 /uL (5000 10.000 /uL)
Segmen : 81% (50 70%)
Limfosit : 12% (20 40%)
Monosit : 7% (2 8%)
MCHC : 33 g/dl (31-36 g/dl)
MCH : 29 pg (27-32 pg)
MCV: 90 fl (77-94 fl)
MPV : 11 fl (6-12 fl)
Gambaran eritrosit : Normal
Trombosit : Cukup

PEMERIKSAAN PENUNJANG
Diperiksa tanggal 26 Juli 2013, jam 23.15 WIB
Hemostasis

PT

: 11,7 detik (9,7 - 13,1 detik)


APTT : 34,3 detik (25,5 42,1 detik)

Kimia Darah
Diabetes
Glukosa

Sewaktu: 88 mg/dl (70-200 mg/dl)

Elektrolit
Sodium

/ Na: 140 Meq / L (137-150 Meq / L)


Potasium / K: 3,8 Meq / L (3,6-5,2 Meq / L)

Fungsi hati
SGOT:

31 u/L (L: < 38; P: < 32)


SGPT: 40 u/L (L: 9-36; P: 9-43)

PEMERIKSAAN PENUNJANG
Diperiksa tanggal 26 Juli 2013, jam 23.15 WIB
Ginjal-hipertensi

Urea:

22 mg/dL (10-50 mg/dL)


BUN: 10 mg /dL (6-20 mg /dL)
Creatinin: 0,72 mg /dL (L: < 1,3 ; P: < 1,1)

Diperiksa tanggal 27 Juli 2013, jam 00.44 WIB


Imunoserologi

Hepatitis
HBsAg

Non Reaktif (non reaktif)

PEMERIKSAAN PENUNJANG
ULTRASOUNOGRAFI

Di periksa pada tanggal 26 Juli 2013 pada pukul 18.00 WIB

RESUME
Pasien wanita berumur 37 tahun dating ke RSI
dengan keluhan nyeri pada perut kanan bawah sejak 17
hari SMRS. Nyeri awalnya dirasakan di daerah ulu
hati, kemudian nyeri dirasakan makin tajam dan
menjalar sampai ke perut kanan bawah. Nyeri
dirasakan terus menerus dan nyeri terasa hebat
sehingga menyebabkan pasien tidak bisa beraktivitas.
Nyeri disertai mual, muntah (1x) dan nafsu makan
menurun. Benjolan pada perut kanan bawah disadari
pasien sejak 2 hari yang lalu. Pasien mengaku sudah
berobat ke mantri dan diberikan obat maag dan obat
penurun panas. Pasien mengaku dipijat sebanyak 2 kali
yang terakhir satu hari SMRS.

RESUME
Riwayat panas badan (+), naik turun. BAB
mencret, tidak ada darah dan lendir. BAK lancar.
BAB/ BAK terasa sakit/ panas. Masih mengalami
menstruasi (+). Pada pemeriksaan fisik di
dapatkan TD: 90/60 mmHg, HR: 80x/menit, RR:
20x/menit, Suhu: 37,5oC. Hasil laboratorium
didapatkan Lekosit : 15.800 /uL, Segmen : 81%.
Pasien sudah di USG dengan hasil tampak
adanya infiltrat.

WORKING DIAGNOSIS
Periappendikular Infiltrat
Dasar diagnosis:
Nyeri tekan pada region inguinalis kanan.
Teraba massa lunak dengan permukaan rata.
Pada pemeriksaan laboratorium ditemukan
leukosit dan LED meningkat.
Pada pemeriksaan USG di dapatkan kesan
periapendikular infiltrat.

DIFFERENTIAL DIAGNOSIS
Appendisitis Akut
Dasar diagnosis :
Nyeri tekan perut kanan bawah.
Terdapat leukositosis dan peningkatan LED.
Dasar yang tidak mendukung :
Adanya massa pada region inguinal kanan
USG menunjukkan kesan periapendikular infiltrate
Tumor Sekum
Dasar diagnosis :
Nyeri pada perut kanan bawah.
Dasar yang tidak mendukung :
Pada tumor sekum akut, massa nya mobile.
Tidak ada gangguan BAB.

DIFFERENTIAL DIAGNOSIS
Kehamilan Ektopik Terganggu
Dasar diagnosis :
Nyeri

pada perut kanan bawah.

Dasar yang tidak mendukung :


Siklus
Tidak

Haid normal, tidak dalam keadaan hamil


ada perdarahan

PEMERIKSAAN ANJURAN

USG Abdomen

Hitung Darah Lengkap

Elektrokardiogram

Foto sinar-x dada

Biopsi PA

CnS Pus

PENATALAKSANAAN
Non-medika mentosa
Bed rest
Puasa kecuali obat untuk rencana operasi
IVFD RL 500 cc/8 jam
Appendictomy

PENATALAKSANAAN
Medikamentosa
Antibiotik Ceftriaxone 2x1 gr IV
Analgetik Ketoprofen Supp 1
Ranitidin injeksi 2x1 amp
Antiemetik odansentron 1 amp (jika mual)

FOLLOW UP
Tanggal 28 Juli 2013
S: Nyeri dibagian bekas operasi, mual (-), muntah (-), BAB sudah 1
kali
O: KU: tampak sakit sedang Kesadaran :Compos Mentis
TD: 120/70 mmHg
N: 76x / menit
RR: 20x/menit
S: 37.10C
Status lokalis : region abdomen
Inspeksi
: tampak luka terbalut verban rapi, tidak ada rembesan
darah dan terpasang drain.
Palpasi
: Supel, Nyeri tekan (+)
Perkusi
: Tympani diseluruh lapang abdomen
Auskultasi
: Bising usus (+) normal
A: Post operasi laparotomy dan evakuasi pus hari ke-1
P: - Bed rest
- Antibiotik lanjut Ceftriaxone 2x1 gr IV
- Antiemetik Narfoz 2x1 amp
- Antipiretik Fevrin 500 mg 3x1 tab
- Analgesik Farpain 3x1 amp

FOLLOW UP
Tanggal 29 Juli 2013
S : nyeri dibagian operasi berkurang, mual (+), lemas (+), nafsu makan
dan minum menurun
O : KU : Tampak sakit sedang Kesadaran : Compos Mentis
TD: 100/70 mmHg
N: 84x / menit
RR: 20x/menit S: 36.20C
Status lokalis : region abdomen
Inspeksi
: tampak luka terbalut verban rapi, tidak ada rembesan darah
dan terpasang drain.
Palpasi
: Supel, Nyeri tekan (+)
Perkusi
: Tympani diseluruh lapang abdomen
Auskultasi
: Bising usus (+) normal
A: Post operasi laparotomy dan evakuasi pus hari ke-2
P: - Mobilisasi duduk
- Aff drain jika tidak ada darah yang keluar lagi
- Antibiotik lanjut Ceftriaxone 2x1 gr IV
- Antiemetik Narfoz 2x1 amp
- Antipiretik Fevrin 500 mg 3x1 tab (jika demam)
- Analgesik Farpain 3x1 amp

FOLLOW UP
Tanggal 30 Juni 2013
S : Nyeri berkurang, mual (-), lemas (-), nafsu makan
baik
O : KU : Tampak sakit sedang
Kesadaran : Compos
Mentis
TD: 100/80 mmHg
N: 80x / menit
RR: 22x/menit
S: 36.00C
Status lokalis : region abdomen
Inspeksi
: tampak luka terbalut verban rapi, tidak
ada rembesan darah dan terpasang drain.
Palpasi
: Supel, Nyeri tekan (+)
Perkusi
: Tympani diseluruh lapang abdomen
Auskultasi
: Bising usus (+) normal

FOLLOW UP
Bakteri
Kultur dan sensitifitas pus
Tumbuh sedikit bakteri coliform
CIP = Ciprofloxacin 5 Mcg
TIC = Ticarcillin 75 Mcg S 17
AN = Amikasin 30 Mcg
S 20
AM = Ampicillin 10Mcg
R
CAR = Carbenicillin 100 Mcg
CTX = Cefotaxim 30 Mcg S 18
KF = Cephalothin 30 Mcg S 16
C = Chlorampenicol 30 Mcg
DA = Clindamycin 2 Mcg S 16
E = Erytromycin 15 Mcg S 19
GM = Gentamycin 10 McgS 16

S 17

S 20
S 25

FOLLOW UP

K = Kanamycin 10 Mcg S 20
NET = Netilmycin 30 Mcg S 19
P = Penicillin G 10 Mcg R
S = Streptomycin 1 Mcg S 20
SXT = Sulphamethoxazole /
S 18
Trimetroprim 25 Mcg
TE = Tetraciclin 30 Mcg S 16
AMC = Amoxicillin / Clavulanic S 20
acid 30 Mcg
CZ = Cefazolin 30 Mcg
S 15
CXM = Cefuroxim 30 Mcg S 17
CAZ = Ceftazidim 30 Mcg S 18
CFR = Cefadroxil 30 Mcg S 19
SAM=Ampicillin/Sulbactam20McgS 18

FOLLOW UP
CRO = Ceftriaxon 30 Mcg
S 20
MEM = Meropenem 10 Mcg
S 22
ZOX = Ceftizoxim 30 Mcg
S 20
TZP=Piperazillin/Taxobactam110McgS 21
FEP = Cefepime 30 Mcg
S 21
FOS = Fosfomycin 50 Mcg
S 18
MXF = Moxifloxacin 5 Mcg
S 23
CFP = Cefopherazone 30 Mcg
S 15

FOLLOW UP
Tumbuh Sedikit Bakteri Nesseria
CIP = Ciprofloxacin 5 Mcg
S 16
TIC = Ticarcillin 75 Mcg
AN = Amikasin 30 Mcg
AM = Ampicillin 10Mcg
CAR = Carbenicillin 100 Mcg
CTX = Cefotaxim 30 Mcg
KF = Cephalothin 30 Mcg
C = Chlorampenicol 30 Mcg
DA = Clindamycin 2 Mcg
E = Erytromycin 15 Mcg
GM = Gentamycin 10 Mcg
R

S 16
S 16
R
S 18
S 20
R
R
R
S 20

FOLLOW UP

K = Kanamycin 10 Mcg S 17
NET = Netilmycin 30 Mcg S 16
P = Penicillin G 10 Mcg R
S = Streptomycin 1 Mcg S 18
SXT = Sulphamethoxazole /
S 22
Trimetroprim 25 Mcg
TE = Tetraciclin 30 Mcg R
AMC = Amoxicillin / Clavulanic S 18
acid 30 Mcg
CZ = Cefazolin 30 Mcg
S 20
CXM = Cefuroxim 30 Mcg S 16
CAZ = Ceftazidim 30 Mcg S 15
CFR = Cefadroxil 30 Mcg S 16
SAM=Ampicillin/Sulbactam20 Mcg

S 17

FOLLOW UP
CRO = Ceftriaxon 30 Mcg
S 20
MEM = Meropenem 10 Mcg
S 17
ZOX = Ceftizoxim 30 Mcg
S 18
TZP =Piperazillin/Taxobactam110McgS 19
FEP = Cefepime 30 Mcg
S 20
FOS = Fosfomycin 50 Mcg
S 17
MXF = Moxifloxacin 5 Mcg
S 18
CFP = Cefopherazone 30 Mcg
S 20

FOLLOW UP
A: Post operasi laparotomy dan evakuasi pus hari
ke-3
P: - Antibiotik lanjut Ceftriaxone 2x1 gr IV
- Antiemetik Narfoz 2x1 amp
- Antipiretik Fevrin 500 mg 3x1 tab (jika
demam)
- Analgesik Farpain 3x1 amp
- Pasien boleh pulang

PROGNOSIS
Ad vitam
Ad functionam
Ad sanationam

: Ad Bonam.
: Ad Bonam.
: Ad Bonam.

ANATOMI DAN FISIOLOGI

DEFINISI
Tahap patologi apendisitis yang dimulai di
mukosa dan melibatkan seluruh lapisan
dinding apendiks dalam waktu 24-48 jam
pertama
Usaha pertahanan tubuh dengan membatasi
proses radang dengan menutup apendiks
dengan omentum, usus halus, atau adneksa
sehingga terbentuk massa periapendikular.

PATOFISIOLOGI
Sumbatan di bagian proximal obstruksi
lumen
Sekresi mukosa distensi (mual, muntah)
Pertumbuhan bakteri di dalam lumen
distensi
Peningkatan tekanan organ > tekanan vena
dan aliran kapiler kongesti kapiler
Terjadi gangguan aliran limfatik menambah
distensi
Apendix ditutupi oleh omentum, usus halus,
adneksa periapendikuler mass

GEJALA KLINIS
Periapendikular infiltrat didahului oleh
keluhan appendisitis akut yang kemudian
disertai adanya massa periapendikular.
Gejala apendisitis akut

PENATALAKSANAAN
Appendiktomi
Cito akut, abses & perforasi
Elektif kronik

PENATALAKSANAAN
Konservatif kemudian operasi elektif
(Infiltrat)
Bed rest total posisi Fowler (anti
Trandelenburg)
Diet rendah serat
Antibiotika spektrum luas
Metronidazol
Monitor : Infiltrat, tanda-tanda peritonitis
(perforasi), suhu tiap 6 jam, LED, bila baik
mobilisasi pulang

PENATALAKSANAAN
Masa apendiks dengan proses radang yang masih
aktif dengan ditandai dengan
Suhu tubuh tinggi dan KU pasien masih terlihat
sakit
Pemeriksaan lokal abdomen kuadran kanan
bawah masih jelas terlihat tanda-tanda
peritonitis
Laboratorium masih terdapat leukositosis dan
pada hitung jenis terdapat pergeseran ke kiri
Operasi segera karena dikuatirkan akan terjadi
abses

PENATALAKSANAAN

Masa apendiks dengan proses radang yang telah


yang telah mereda dengan ditandai dengan
Umumnya pasien berumur 5 tahun atau lebih
Keadaan umum telah membaik dengan tidak
terlihat sakit, suhu tubuh tidak tinggi
Pemeriksaan lokal abdomen tenang, tidak ada
tanda2 peritonitis dan hanya teraba massa
dengan batas jelas dengan nyeri tekan ringan
Leukosit dan hitung jenis normal
Terapi konservatif, pemberian antibiotik dan
beristirahat di tempat tidur, setalah 6 minggu
baru dlakukan apendiktomi

THANK
YOU
^.^

Anda mungkin juga menyukai