Oleh :
OEI, JONATHAN CANDRA PRADIPTA
12.70.0095
HALAMAN PENGESAHAN
PENENTUAN KADAR KAFEIN DAN TAURIN PADA
MINUMAN SERBUK KUKU BIMA DI PT. SIDO MUNCUL
BERGAS, KABUPATEN SEMARANG
Oleh :
OEI., JONATHAN CANDRA PRADIPTA
NIM : 12.70.0095
Program Studi : Teknologi Pangan
Pembimbing Lapangan,
Pembimbing Akademis,
Dekan,
ii
KATA PENGANTAR
Puji Syukur dan terima kasih penulis haturkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
berkat dan rahmat-Nya yang melimpah, yang memberikan kekuatan dan kemampuan
sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan kerja praktek dengan judul Penentuan
Kadar Kafein dan Taurin pada Minuman Sebuk Kuku Bima di PT. Sido Muncul, Bergas,
Kabupaten Semarang dengan baik dan tepat waktu. Laporan ini akan membahas mengenai
proses pengawasan mutu pada produk akhir Minuman Serbuk Kuku Bima Ener-G!
terkhusus pada analisa kadar Kafein dan Taurin produk tersebut.
Mata kuliah Kerja Praktek sendiri adalah salah satu matakuliah wajib dari seluruh
rangkaian program pendidikan Jurusan Teknologi Pangan, Fakultas Teknologi Pertanian
Universitas Katolik Soegijapranata untuk memenuhi sebagian dari syarat-syarat guna
memperoleh gelar Sarjana Teknologi Pangan. Kerja praktek ini juga bertujuan agar penulis
memahami dan mengenal dunia kerja serta memperoleh pengalaman dan pengetahuan
yang mungkin tidak didapat selama mengikuti perkuliahan.
Pada kesempatan ini, pertama-tama penulis ingin menyampaikan rasa terimakasih kepada:
1. Tuhan Yesus Kristus yang telah memberkati, melindungi, dan menguatkan penulis
dari awal kerja praktek hingga proses penyusunan laporan Kerja Praktek selesai.
2. Ibu Dr. Ir. Chirstiana Retnaningsih, MP. selaku pembimbing kelompok Kerja
Praktek yang telah membimbing dan mengarahkan penulis selama kerja praktek
berlangsung hingga proses penyusunan laporan.
3. Ibu Erni Rusmalawati, S.Si selaku pembimbing lapangan yang telah memberikan
bantuan dan bimbingan kepada penulis selama Kerja Praktek.
4. Seluruh staff Quality Control PT Sido Muncul yang telah banyak membantu dan
mengarahkan penulis selama mengikuti Kerja Praktek di PT. Sido Muncul.
5. Papa dan Mama yang telah mendoakan dan memberi semangat kepada penulis.
6. Ade Surya Wibowo dan Jonathan Huberto Harjono sebagai teman seperjuangan
selama Kerja Praktek di PT Sido Muncul.
7. Teman-teman FTP yang telah memberikan banyak inspirasi bagi penulis.
iii
8. Semua pihak yang telah memberikan dukungan kepada penulis selama Kerja
Praktek yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu.
Penulis menyadari bahwa pembuatan dan penyusunan laporan Kerja Praktek ini masih
jauh dari sempurna dan mungkin masih banyak kekurangan. Untuk itu, penulis sangat
mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca dan semua pihak sebagai bekal untuk
menjadi lebih baik di kemudian hari. Akhir kata, penulis berharap agar laporan ini dapat
bermanfaat dan meberikan pengetahuan bagi para pembaca dan semua pihak yang
membutuhkan. Terima Kasih. Tuhan Memberkati.
Penulis
iv
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN PENGESAHAN .............................................................................................. ii
KATA PENGANTAR ......................................................................................................... iii
DAFTAR ISI..........................................................................................................................v
DAFTAR TABEL............................................................................................................... vii
DAFTAR GAMBAR ......................................................................................................... viii
DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................................ ix
1. KEADAAN UMUM PERUSAHAAN .............................................................................1
1.1. Sejarah Perusahaan .........................................................................................................1
1.2. Lokasi Perusahaan ..........................................................................................................2
1.3. Visi dan Misi...................................................................................................................2
1.4. Ketenagakerjaan..............................................................................................................3
1.5. Laboratorium PT. Sido Muncul ......................................................................................7
1.6. Penghargaan ....................................................................................................................8
1.6.1. Best Encouragement Product 2003 ..............................................................................8
1.6.2. Solo Customer Satisfaction Index2003..............................................................................8
1.6.3. Best Brand Frontier dan Majalah SWA .......................................................................9
1.6.4. Sertifikat CPOB dan CPTOB .......................................................................................9
4. PEMBAHASAN .............................................................................................................29
4.1. Bahan Baku dan Zat Aditif pada Minuman Serbuk Kuku Bima Ener G! .................30
4.2. Pengawasan Mutu Kadar Kafein ..................................................................................32
4.3. Pengawasan Mutu Bahan Taurin ..................................................................................34
7. LAMPIRAN ....................................................................................................................39
7.1. Pengawasan Mutu Bahan Baku ....................................................................................39
7.2. Denah Pabrik PT. Sido Muncul ....................................................................................40
7.3. Pengawasan Mutu Bahan Baku ....................................................................................40
vi
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Tabel Produk PT. Sido Muncul Sampai Tahun 2008 ............................................10
Tabel 2. Standar Parameter Analisa Produk Minuman Serbuk Kuku Bima Ener-G! ..........25
vii
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 1. Logo PT. Sido Muncul .........................................................................................1
Gambar 2. Pabrik PT. Sido Muncul Tampak Depan .............................................................2
Gambar 3. Pabrik PT. Sido Muncul Tampak Atas ................................................................2
Gambar 4. Struktur Organisasi PT. Sido Muncul ..................................................................4
Gambar 5. Piagam Penghargaan Best Encouragement Product2003 ....................................8
Gambar 6. Piagam Penghargaan SCSI PT. Sido Muncul 2003 .............................................9
Gambar 7. Kemasan Kopi Jahe Sido Muncul ......................................................................11
Gambar 8. Kemasan Kuku Bima Ener G! ........................................................................12
Gambar 9. Kemasan Kuku Bima Kapsul .............................................................................12
Gambar 10. Kemasan Kunyit Asam Sido Muncul...............................................................12
Gambar 11. Diagram Alir Proses Produksi Kuku Bima Ener G! .....................................15
Gambar 12. Mesin Wet Dryer ..............................................................................................18
Gambar 13. Mesin Fluid Bed Dryer ....................................................................................18
Gambar 14. Mesin V mixer ..................................................................................................20
Gambar 15. Parameter Uji Pengawasan Mutu Proses Produksi Kuku Bima Ener G! ......23
Gambar 16. Mesin Filling dan Sealing ................................................................................27
Gambar 17. Mesin Kemasan Sekunder ................................................................................27
Gambar 18.Struktur Kimia Kafein .......................................................................................31
Gambar 19. Struktur Kimia Taurin ......................................................................................32
viii
DAFTAR LAMPIRAN
ix
PT Sidomuncul didirikan oleh ibu Rachmat Sulistio pada tahun 1940 dengan jumlah
karyawan sebanyak 3 orang. Semula industri tersebut berlokasi di Yogyakarta, namun pada
tahun 1951 pindah ke Semarang, dengan nama PT. Sidomuncul. Nama tersebut memiliki arti
impian yang terkabul.Kala itu dengan jumlah karyawan sebanyak 6 orang. Setelah lebih
dari 30 tahun berlalu, yaitu pada tahun 1984, usaha PT Sidomuncul semakin maju sehingga
industri ini dirintis dalam bentuk pabrik di Lingkungan Industri Kecil di Jalan Kaligawe.
Pabrik ini mulai dilengkapi dengan mesin-mesin modern dengan kapasitas produksi yang
semakin besar sehingga mulai memindahkan beberapa unit produksi ke lokasi lain yang
berdekatan.Logo PT. Sido Muncul ditunjukkan oleh Gambar 1.
Dengan berjalannya waktu perusahaan ini berkembang semakin pesatdan pada 21 Agustus
1977 dilakukan pembangunan pabrik baru di Klepu dimana peletakan batu pertama dilakukan
oleh Sri Sultan Hamengkubuwono X dengan disaksikan oleh Dirjen POM Bapak Wisnu
Katim. Pada Mei 1999 beberapa aktivitas produksi mulai dipindahkan ke pabrik baru,
1
(sumber: http://sidomuncul123.blogspot.com/p/profil.html)
1.4. Ketenagakerjaan
PT Sidomuncul merupakan perusahaan yang padat karya, meskipun sudah menggunakan
teknologi yang cukup modern dalam industrinya.Di samping karyawan tetap, PT Sidomuncul
juga mempekerjakan beberapa tenaga ahli sebagai konsultan misalnya untuk bidang
perpajakan, riset, agronomi dan lain-lain. Bidang pendidikan karyawan meliputi ekonomi,
hukum, psikologi, kimia, kedokteran hewan, biologi, teknik kimia, teknik industri,
peternakan, teknik sipil, teknik arsitektur, teknik elektro, pertanian, farmasi, teknologi pangan
dan lain-lain.
PT Sidomuncul menggolongkan karyawannya sebagai karyawan tetap dan karyawan
kontrak.Karyawan tetap terdiri dari karyawan bulanan dan mingguan. Karyawan bulanan
biasannya karyawan bagian kantor atau administrasi dengan sistem penggajian diberian setiap
bulan (satu bulan sekali). Karyawan mingguan biasannya adalah karyawan di bagian produksi
dengan sistem penggajian satu minggu sekali yaitu tiap hari Sabtu.Sedangkan karyawan
kontrak adalah karyawan yang mempunyai masa kontrak yang tidak tetap atau digunakan
tenaganya bila ada proyek atau adanya pelucuran produk baru.
PT.
Sidomuncul
adalah
perusahaan
yang
berbadan
hukum
Perseroan
Terbatas
Melakukan evaluasi dan estimasi terhadap proses yang berlangsung dan melakukan
langkah-langkah pengembangan yang baik dan ekonomis.
Melakukan evaluasi kelayakan lingkungan kerja seperti bau, kebisingan, debu, dll.
Melakukan pengoperasian pendistribusian sistem utilitas yang menjadi sarana
pendukung proses limbah seperti pengaturan air, steam, tekanan udara, cooling tower,
dsb.
Melakuakn berbagai macam penelitian yang berkaitan dengan limbah dan lingkungan
Memberi laporan kepada Direktur.
10. Tugas dari manager Teknik adalah bertanggung jawab untuk memimpin departemen
teknik yang berkaitan dengan kerusakan dan perbaikan listrik, mesin dan
kelengkapannya.
Manager teknik membawahi:
a. Kepala Bagian Teknik Mekanik
b. Kepala Bagian Teknik Listrik
c. Kepala Bagian Utilitas
11. Tugas
dari
Manager
Budidaya
Pertanian
adalah
bertanggung
jawab
dalam
pembudidayaan dan pelestarian tanaman obat selain itu juga bertanggung jawab untuk
melakukan berbagai macam penelitian dan percobaan tanaman.
1.6. Penghargaan
1.6.1. Best Encouragement Product 2003
Kunyit asam serbuk merupakan salah satu produk andalan yang dimiliki oleh PT. Sido
Muncul. Selain itu, kunyit asam merupakan salah satu minuman tradisional yang sangat
terkenal di masyarakat. Pada ajang event International yaitu International The 8th ASEAN
FOOD CONFERENCE, PT. Sido Muncul mewakilkan produk kunyit asam menjadi produk
andalan yang mewakili Indonesia dalam penghargaan ini. Peserta lain dalam event ini berasal
dari 10 negara ASEAN dan juri yang menilai produk produk tersebut berasal dari Australia,
Korea Selatan, Amerika, China, dan masih banyak lagi. Event ini berlangsung di Vietnam
tanggal 8 11 Oktober 2003. Dalam event tersebut suatu produk dinilai baik dari beberapa
parameter seperti kreatifitas, kontribusi bagi masyarakat, pengembangan terhadap hasil riset,
dan kontribusi nyata terhadap peningkatan derajat kesehatan manusia, dan dampak ekonomi
secara luas. Dari hasil penilaian yang dilakukan oleh dewan juri menyatakan bahwa kunyit
asam PT. Sido Muncul memenangkan perhargaan ini. Piagam penghargaan Best
Encouragement Product yang diperoleh oleh PT. Sido Muncul ditunjukkan oleh Gambar 5.
1.6.2. Anugerah Solo Customer Satisfication Index (SCSI) 2003 sebagai merk terpopuler
Harian Solo Pos bekerja sama dengan Universitas Sebelas Maret Surakarta pada tahun 2003,
mengadakan penghargaan untuk mengetahui produk apa saja yang menjadi parameter
kepuasan pelanggan terhadap berbagai produk yang ada di masyarakat. Responden yang
dipilih untuk metode survei adalah masyarakat yang tinggal di wilayah eks karisidenan
Surakarta. Survei ini dilaksanakan selama 3 bulan dan diikuti oleh 2059 responden. PT. Sido
Muncul turut ambil bagian dalam penyelenggaraan event tersebut dengan mewakilkan Kunyit
Asam Fiber menjadi pemenang ketiga dalam kategori minuman berserat. Piagam
penghargaan SCSI PT. Sido Muncul tahun 2003 dapat dilihat pada Gambar 6.
1.6.3. Penghargaan Best Brand dari Frontier dan Majalah SWA, untuk produk Kuku
Bima
Penghargaan ini mencerminkan produk-produk top yang menjadi mindset rakyat Indonesia
ketika menyebutkan suatu produk dagang. Penghargaan ini selalu diadakan oleh Majalah
SWA setiap tahunnya dan dibantu oleh dua lenbaga survei independen dalam hal pemasaran
yaitu Frontier Marketing & Research Consultant dan PT. Capricorn Mars Indonesia. Survei
dilakukan di lima kota besar yang di Indonesia seperti Jakarta, Semarang, Bandung, Medan,
dan Surabaya.
1.6.4. Penerimaan Sertifikat CPOB (Cara Pembuatan Obat yang Benar) dan CPTOB
(Cara Pembuatan Obat Tradisional yang Benar) tahun 2000, sebagai perusahaan
Jamu pertama di Indonesia yang melakukan standarisasi Farmasi.
Kedua sertifikat yang diperoleh oleh PT. Sido Muncul pada saat peresmian pabrik di Bawen,
menunjukkan bahwa PT. Sido Muncul telah dianggap mampu dan memiliki sumber daya
manusia serta mesin yang terpercaya sehingga keamanan dan mutu dari jamu dan obat yang
diproduksi dapat terjamin.
2. SPESIFIKASI PRODUK
PT Sidomuncul memproduksi berbagai macam jamu maupun obat tradisional yang semakin
lama mengalami perkembangan menjadi jamu modern yang bisa diterima oleh berbagai
kalangan masyarakat. Bahkan sekarang ini juga dikembangkan produk-produk fungsional
seperti minuman kesehatan yang berkhasiat untuk menjaga kesehatan tubuh walaupun tanpa
adanya penyakit tertentu, dan minuman berenergi yang dapat meningkatkan energy bagi
konsumernya. Sebagai salah satu minuman, maka dalam komposisinya ditambahkan bahanbahan lain supaya tidak hanya bermanfaat tetapi juga memiliki rasa yang enak.Minumanminuman ini pun dibuat dengan beraneka rasa sehingga dapat lebih memuasakan
konsumernya.
Berbagai jenis produk yang dihasilkan oleh PT. Sido Muncul sampai pada tahun 2014 dapat
ditunjukkan oleh Tabel 1.
Tipe Produk
Varian Produk
Jamu Komplit
Jamu Komplit Sehat Pria
(Bahan belum berbentuk ekstrak) Jamu Komplit Sakit Pinggang
Jamu Tolak Angin Komplit
Jamu Komplit Sehat Wanita
Jamu Kuku Bima Komplit
Jamu Pegel Linu Komplit
Jamu Komplit Instan
(Bahan sudah berbentuk ekstrak)
10
Gemuk Sehat
Jampi Usus
Jerawat
Galian Montok
Galian Parem
Galian Putri
Cabe Puyang
Encok
Galian Delima Putih
Bancar Darah
Batuk
Bersalin
Galian Sepet Wangi
Galian Singset
11
Gatal
Kuku Bima
Kuku Bima Ginseng
Kuku Bima TL Plus Tribulus
Minuman
Tolak Angin
Energy Drink
Healthy Drink
Este - Emje
Beras Kencur
Susu Jahe Sido Muncul
Sido Muncul C 1000
Premium Produk
Beberapa contoh kemasan dari produk yang diproduksi oleh PT. Sido Muncul ditunjukkan
oleh beberapa Gambar berikut.
12
13
Pada kerja praktek ini, penulis mencoba mempelajari lebih lanjut mengenai produk minuman
berenergi dengan merek/brand Kuku Bima Ener-G!.Minuman berenergi dapat diartikan
sebagai minuman yang dapat menghasilkan tenaga tambahan dan daya tahan tubuh, yang
isinya secara umum adalah pemanis, vitamin, stimulant, dan berbagai tambahan lainnya.
Kuku Bima Ener-G! sendiri diproduksi dalam 2 bentuk (fase), dalam bentuk serbuk (sachet)
dan cair (botol). Pada kesempatan kali ini, penulis menganalisa Kuku Bima Ener-G! dalam
bentuk serbuk.
Minuman serbuk Kuku Bima Ener-G! memiliki komposisi: ekstrak ginseng, royal jelly,
madu, taurin, kafein, vitamin (B3, B6, dan B12), aspartame, sodium bikarbonat, asam sitrat,
Carmoisine CI 14720, dan Brilliant Blue CI 42090. Kemasan yang digunakan terdiri dari 2
kemasan yaitu kemasan primer yang berupa LITHO dan kemasan sekunder yang berupa
karton kardus. Berat bersih tiap sachet adalah 4,5 gram, sedangkan tiap karton kardus berisi 6
sachet.
14
a. Harga
Harga produk mampu dijangkau oleh seluruh lapisan masyarakat, menengah ke atas maupun
menengah ke bawah.
b. Tempat
Distribusi dilakukan untuk seluruh daerah di dalam negeri dengan jaringan dari PT Sido
Muncul Mekar.Selain itu juga dilakukan ekspor ke beberapa negara tetangga.
c. Produk
Produk yang dihasilkan berkualitas dan bermanfaat bagi konsumen.Selain itu juga terus
dilakukan penelitian dan pengembangan produk baru.
d. Promosi
Dilakukan melalui media massa, terutama untuk produk-produk andalan yang sudah terkenal
dan banyak diminati konsumen.
Pendistribusian produk-produk Sido Muncul untuk wilayah dalam negeri dilakukan oleh anak
perusahaan Sido Muncul yaitu PT. Muncul Mekar sebagai distributor tunggal produk Sido
Muncul dengan perwakilan di setiap propinsi di Indonesia. Kemudian setiap perwakilan
memiliki sub perwakilan di beberapa kota, misalnya untuk perwakilan Jawa Tengah memiliki
sub perwakilan di kota Semarang dan Solo. Pada akhirnya sub perwakilan akan mengedarkan
produk-produk tersebut pada pedagang besar (grosir), serta juga pedagang kecil dan eceran
(retailer). Di kota Semarangsub perwakilan PT Muncul Mekar ini berlokasi di Jl. Madukoro,
Semarang.
Selain sebagian besar produk dihasilkan untuk memenuhi permintaan dalam negeri, produkproduk Sido Muncul juga dihasilkan untuk memenuhi permintaan luar negeri.Perkembangan
pasar untuk produk-produk PT SIdo Muncul saat ini telah semakin meluas. Hal ini dibuktikan
dengan dilakukannya Ekspor produk sampai ke mancanegara, antara lain ke negara-negara
Asia Tenggara seperti Brunei Darussalam dan Malaysia, negara-negara Timur Tengah, Cina,
dan Jepang. Produk-produk yang diekspor ini mencapai 10-20% dari seluruh hasil produksi.
3. PROSES PRODUKSI
3.1. Proses Penanganan Bahan Baku
Perjalanan materi (bahan baku) hingga menjadi sebuah produk Minuman Serbuk Kuku BIma
Ener-G! tergolong sederhana, karena bahan-bahan tersebut sudah berupa serbuk bahan yang
nantinya secara garis besar hanya akan dicampur. Untuk lebih jelasnya dapat diamati pada
diagram alir proses produksi dibawah ini:
Penimbangan
Penyimpanan
Proses Produksi
(Pencampuran-Pengayakan)
Proses Pengemasan
Produk Jadi
Gambar 11. Diagram Alir Proses Produksi Kuku Bima Ener G!
Secara umum bahan baku jamu yang digunakan oleh PT Sido Muncul berupa akar, batang,
rimpang, daun, bunga, buah, dan biji. Saat ini tidak kurang dari 150 macam bahan yang
digunakan untuk memproduksi minuman herbal.Bahan-bahan tersebut diperoleh dari hasil
budidaya sendiri, petani secara langsung, supplier, serta impor dari luar negeri (khusus
bahan-bahan yang tidak dapat tumbuh di Indonesia). Namun untuk bahan baku Minuman
serbuk Kuku Bima Ener-G! sebagian besar berupa serbuk.
15
16
Untuk proses produksi cukup dilakukan mixing dengan alat-alat tertentu. Bahan baku yang
berupa serbuk tersebut antara lain: aspartame, taurin, kafein anhidrat, sodium bikarbonat,
ginseng, vitamin, dll. Tidak lagi dilakukan ekstraksi seperti yang dilakukan ketika
memproduksi minuman serbuk lain.
Bahan baku yang dating dari supplier ketika masih berada dalam truk pembawa sudah
dilakukan pengecekan sampel. Hal ini dilakukan agar semakin dini ketidaksesuaian terjadi
pada bahan baku maka semakin cepat dilakukan tindakan preventif. Apabila telah lolos
uji, bahan baku tersebut akan segera dibawa ke dalam area abu-abu (grey area). Perlu
diketahui bahwa terdapat dua jenis lokasi dalam gedung produksi minuman serbuk Kuku
BIma Ener-G! yaitu area abu-abu (grey area) dan area hitam (black area).
Secara singkat dapat dijelaskan perbedaan anatara area abu-abu dan area hitam adalah
ketika karyawan (ataupun pengunjung) berada dalam area abu-abu maka ia harus
melakukan kegiatannya dengan lebih hati-hati dan teliti. Dengan kata lain, area abu-abu
dapat dikatakan sebagai area yang lebih ketat. Seorang pegawai maupun pengunjung yang
berada dalam wilayah ini harus menggunakan seragam dari ujung kepala hingga ujung
kaki. Hal ini bertujuan agar kontaminan terutama fisik tidak mengkontaminasi bahan baku
yang sebagian besar juga berada dalam bentuk serbuk. Higienitas dan sanitasi dari area
abu-abu sangatlah krusial dan merupakan suatu keharusan yang wajib dipenuhi oleh PT
Sido Muncul supaya mutu minuman serbuk Kuku Bima Ener-G! selalu terjamin.
Perbedaan fisik kedua ruangan ini adalah area abu-abu lantainya berwarna abu-abu
kehijauan, sedangkan area hitam, lantainya berwarna putih.
Bahan baku yang telah berada di dalam grey area sebagian akan langsung ditimbang,
sedangkan yang sebagian akan dimasukkan ke dalam gudang penyimpanan. Pada gudang
penyimpanan kelembaban udara dijaga tidak boleh melebihi RH (Relative Humidity) 20%.
Penimbangan bahan baku tersebut berdasarkan kuantitas/jumlah yang dibutuhkan bahan
tersebut dalam sekali proses produksi (dalam satu adonan). Bahan baku yang telah
ditimbang tersebut diletakkan pada ruang tunggu sebelum akhirnya masuk pada proses
produksi. Suasana ruang (kelembaban) dijaga dengan dipaangnya AC atau dehumidifier
pada area abu-abu, sesuai ketentuan yang tertulis pada buku petunjuk CPOTB (Cara
Pembuatan Obat Tradisional yang Baik).
Semua bahan yang digunakan untuk pembuatan jamu (baik bahan kering maupun segar)
harus melalui tahap pembersihan yang baik. Bahan yang akan didata dalam stok
penyimpanan, disimpan dalam bentuk kering dengan cara penyimpanan yang mengikuti
17
standar serta pengeluarannya mengikuti prinsip First in First Out (FIFO), dimana barang
yang masuk terlebih dahulu akan digunakan terlebih dahulu pula.
18
3.2.3. Pengeringan
Adonan basah dari super mixer ditampung pada sebuah wadah.Wadah tersebut merupakan
salah satu rangkaian alat pengering, yaitu fluid bed dryer.Sehingga dari wadah penampung
tidak perlu lagi dipindahkan ke fluid bed dryer.Proses pengeringan ini dilakukan agar serbuk
lebih cepat kering dan merata pengeringannya. Sistem kerja dari fluid bed dryer adalah
menyerap kandungan air dengan menyedot serbuk untuk mengeringkan serbuk dengan suhu
yang tinggi dengan jangka waktu tertentu. Pengeringan untuk produk minuman serbuk Kuku
Bima Ener-G! dilakukan pada suhu 65o Celcius dan tekanan normal (1 atm).Contoh mesin
Fluid Bed Dryer ditunjukkan oleh Gambar 13.
19
Dalam alat yang berbentuk huruf V ini, adonan akan dicampurkan dalam keadaan kering
pada kondisi RH <20. Adonan sebanyak 100 kg tersebut akan di mixing selama 5 menit untuk
mendapatkan adonan yang homogen.Sebelum dilakukan pencampuran kering dengan Vmixer, adonan yang baru saja keluar dari fluid bed dryer diturunkan suhunya terlebih dahulu
dan diayak.Hal ini dilakukan dengan tujuan adonan nantinya mudah tercampur rata dengan
bahan tambahan seperti aspartame, granula asam, sodium bikarbonat.
Terdapat 2 tipe V-mixeryang digunakan dalam proses dry mixer, yaitu V-mixerukuran kecil
dan besar. V-mixer kecil mampu mencampurkan adonan sebanyak 100 kg selama 5 menit
hingga adonan menjadi homogen.Namun jika diinginkan pencampuran adonan yang lebih
banyak maka digunakan V-mixer yang ukurannya lebih besar, dengan kapasitas 500-600
kg.V-mixer yang berukuran lebih besar tersebut biasannya hanya diisi adonan sebanyak 300
kg supaya adonan hasil mixing benar-benar homogen.
20
21
mutu ini dilakukan oleh timQuality Control khusus bagian pemerikasaan bahan baku.
Spesifikasi mutu yang harus dipenuhi didasarkan pada standar yang telah ditetapkan oleh
perusahaan, yaitu berdasarkan pada Standar Nasional Indonesia (SNI).
Pengawasan mutu bahan baku dilakukan dengan pengambilan sampel secara acak. Ada
beberapa hal yang menarik pada proses pengawasan mutu di PT Sido Muncul ini. Pegawai
Quality Control memiliki kode tertentu terhadap barang-barang yang belum diuji, sedang
diuji, maupun yang ditolak (reject). Tim tersebut menggunakan kode warna untuk
mempermudah identifikasi barang (bahan
baku). Kode
barang datang
Kuning
Hijau
Merah
Jadi ketika bahan datang dan disimpan maka akan ditampilakn warna putih. Ketika bahan
tersebut mengalami proses uji oleh bagian Quality Control maka akan ditampilkan warna
kuning. Jika bahan tersebut lolos uji maka akan ditampilkan warna hijau dan jika bahan tidak
lolos uji maka akan ditampilkan warna merah.
Sesaat ketika bahan baku datang, bagian Quality Control segera mengambil sampel pada
beberapa karung secara acak. Analisa yang dilakukan meliputi pemeriksaan kadar air dan uji
organoleptic. Setelah sampel yang dianalisa dinyatakan lolos uji standar, maka karung-karung
akan dipindahkan ke dalam gudang bahan baku. Sedangkan untuk bahan baku yang tidak
lolos uji standar akan dikembalikan ke supplier.
Secara spesifik, untuk bahan baku Minuman Serbuk Kuku Bima Ener-G! pada bahan baku
serbuk seperti ginseng, taurin, granula asam, vitamin, aspartame, sodium bikarbonat, dan
asam sitrat pengawsan mutu yang dilakukan meiputi kadar air, kadar kemurnian bahan dan
juga uji organoleptic yang meliputi warna, rasa, aroma, dan penampakan fisik (ada tidaknya
jamur) pada bahan. Sedangkan pada bahan basah seperti royal jelly, uji organoleptik yang
dilakukan meliputi warna, rasa, aroma/ baud an penampakan secara visual yang menunjukkan
ciri khas dari bahan.
22
Bagian Quality Control akan mengamati dan menganalisa sampel pada setiap tahap produksi.
Setelah itu perubahan-perubahan yang terjadi dicatat dan kemudian dicari jalan keluar yang
terbaik untuk meminimalkannya. Pengawasan mutu proses produksi dilakukan pada hampir
setiap tahapan proses produksi. Pengawasan mutu yang dilakukan pada saat proses produksi
terhadap produk minuman di PT Sido Muncul dapat dilihat pada Gambar 3.
Pada saat bahan dating dari gudang bahan baku bagian Quality Control melakukan beberapa
uji, yaitu penimbangan dan komposisi. Penimbangan dilakukan untuk menguji apakah bahan
massa bahan tersebut telah sesuai untuk digunakan pada satu batch adonan. Sedangkan yang
dimaksud dengan pengujian komposisi adalah kemurnian bahan tersebut.Adonan hasil
pengeringan dengan fluid bed dryerakan diui kadar air dan warnanya. Karena apabila
temperature dan waktu yang digunakan tidak tepat maka akan sangat berpengaruh terhadap
warna adonan. Produk jadi yang dihasilkan dari proses dry mixed akan diuji kadar airnya dan
secara organoleptik.
23
dan kesimetrisan bentuk kemasan. Sedangkan hasil pengemasan sekunder dengan karton
akan diuji kerapian bungkus dan lem, berat, dan tanggal kadaluarsa.
Penimbangan
Uji Kemurnian Bahan
Kadar Air
Warna
Kadar Air
Organoleptik
Berat
Kelengkapan Sachet
Breaking Strength
Kesimetrisan Sachet
Uji Kebocoran
Grey Area
Pencampuran Basah
Pengeringan dengan
Fluid Bed Dryer
Pencampuran Kering
Black Area
Pengayakan
Pengemasan Primer
Pengemasan Sekunder
Berat
Kerapian Kemasan
Gambar 15.Parameter Uji Pengawasan Mutu Proses Produksi Pembuatan Minuman Serbuk
Kuku Bima
24
PT Sido Muncul memiliki suatu gudang untuk menyimpan produk arsip laboratorium. Hal ini
akan sangat berguna ketika ada keluhan/complain dari konsumen terhadap suatu produk.
Namun sampel arsip tersebut tidak hanya diuji ketika terdapat keluhan dari konsumen,
melainkan juga dilakukan pengujian secara berkala, untuk mengetahui kondisi produk yang
sedang berada di pasaran hingga masa kadaluarsanya habis.Kondisi dari ruangan ini seperti
kondisi ruangan yang dianjurkan untuk melakukan penyimpanan produk.Hal utama yang
perlu diperhatikan dalam penyimpanan produk adalah udara yang sejuk. Untuk jenis produk
kapsul, tablet an kaplet masa simpannya 2 tahun. Sedangkan untuk produk jamu serbuk masa
simpannya adalah 1,5 tahun. Begitu juga untuk produk minuman yaitu 1-1,5 tahun.
Untuk produk Minuman Serbuk Kuku Bima Ener-G!, pengawasan mutu produk akhir yang
dilakukan meliputi:
1. Uji Organoleptik yaitu bau, rasa, dan warna.
2. Analisa Kimia yaitu kadar air, kadar aspartame, kadar logam berat (Pb), kadar taurin,
kadar kafein.
3. Analisa mikrobiologi yaitu Angka Lempeng Total, bakteri pathogen (Salmonella sp dan
Staphylococcus sp), kapang dan khamir, dan MPN Coliform.
Uji organoleptik yang meliputi pengujian bau, rasa dan warna dilakukan oelh bagian Quality
Control.Pengujian dilakukan secara visual, organoleptik dan tidak menggunakan alat-alat
khusus.Untuk analisa kimia dilakukan di laboratorium kimia dengan menggunakan reagenreagen khusus. Tujuan dari analisa ini adalah untuk memastikan bahwa kadar zat aktif yang
ada pada produk jadi benar-benar sesuai seperti yang tertulis pada kemasan. Sedangkan ntuk
analisa mikrobiologi dilakukan di laboratorium mikrobiologi.Analisa mikrobiologi selalu
dilakukan pada setiap produk tanpa terkecuali.Pemeriksaan mikrobiologi tersebut dilakukan
25
untuk menghindari dan mencegah adanya mikroorganisme pathogen pada produk yang dapat
menurunkan mutu produk.
Secara umum analisa yang dilakukan bertujuan untuk mengetahui kandungan nutrisi produk
untuk kemudian dilaporkan ke Dirjen PO yang merupakan persyaratan dalam produk baru
yang telah dipaarkan.Analisa-analisa yang dilakukan menggunakan metode yang telah
ditetapkan oleh perusahaan.Sedangkan untuk standar yang digunakan adalah standar yang
ditetapkan oleh perusahaan yang mengacu pada Standar Nasional Indonesia (SNI). Standar
Parameter Analisa Produk Kuku Bima Ener G! ditunjukkan oleh Tabel 2.
Tabel 2.Standar Parameter Analisa Produk Minuman Serbuk Kuku Bima Ener-G!
Rasa Anggur
JenisAnalisa
Organoleptik
1. Bau
BuahAnggur
2. Warna
Manis, sedikitasam
3. Rasa
Ungujernih
UjiMikrobiologi
1. AngkaLempeng Total
Maks 2x102koloni/ml
2. MPN Coliform
20 APM/ml
3. Salmonella
Negatif/25 ml
4. Staphylococcus
0 koloni/25 ml
5. Kapang
Maks 50 koloni/ml
6. Khamir
Maks 50 koloni/ml
Uji Kimia
1. LogamBerat (Pb)
< 10 ppm
2. Aspartam
100 mg 10 mg/sachet
3. Kafein
Maks 50 mg/sachet
4. Taurin
26
3.2.6.4. Pengemasan
Proses pengemasan adalah proses terakhir dari serangkaian proses pembuatan produk
Minuman Serbuk Kuku Bima Ener-G!.Proses Pengemasan ini dibedakan menjadi dua yaitu
pengemasan primer dan pengemasan sekunder.Pengemasan primer merupakan pengemasan
yang langsung berhubungan dengan produk seperti kemasan sachet untuk produk cair dan
serbuk, dan blister atau botol untuk produk kapsul dan tablet.Sedangkan pengemasan
sekunder merupakan pengemasan di luar pengemasan primer seperti kemaan dos atau plastik.
Dalam pengemasan primer produk Minuman Serbuk Kuk Bima Ener-G! digunakanAutomatic
Packing Machine dengan metode form, fill, seal machine yang dirancang untuk
meningkatkan produksi sebanyak mungkin tanpa biaya yang mahal dan banyaknya tenaga
kerja. Tahap form (pembentukan) dimaksudkan untuk pembentukan kemasan (sachet) yang
awalnya masih berbentuk lembaran. Fill (pengisian) merupakan tahap pengisian produk
Minuman Serbuk Kuku Bima Ener-G! ke dalam pengemas primer yang telah dibentuk
sebelumnya. Metode yang terakhir adalah seal dimana terjadi proses sealing pengemas
primer yang telah berisi produk.
Pada mesin ini terdapat sensor yang menyebabkan pengisian serbuk tidak meleset.Seal yang
bertugas melakukan press agar kemasan tidak bocor terdapat pada keempat sisi pengemas,
yaitu atas, bawah, kiri, dan kanan. Disamping itu juga terdapat cutter yang berfungsi untuk
memudahkan pemotongan sachet setelah proses sealing. Panas pada sealer sendiri telah
disesuaikan dengan jenis litho yang digunakan, makin tebal litho maka suhu yang digunakan
makin tinggi. Jika suhu terlalu rendah maka seal yang dihasilkan tidak kuat, akibatnya produk
akan mengalami kebocoran kemasan. Sedangkan suhu yang terlalu tinggi dapat menyebabkan
litho melelah dan kemasan menjadi rusak.
Mesin Fill & Seal yang digunakan untuk memproduksi Minuman Serbuk Kuku Bima EnerG! ini dapat dikatakan sudah menggunakan teknologi maju, karena dalam 1 menit mesin ini
mampu menghasilkan 640 sachet Minuman Serbuk Kuku Bima Ener-G! Untuk menentukan
berat/takaran pada tiap sachet tergantung pada ukuran corong yang digunakan. Namun karena
mesin ini hanya digunakan untuk memproduksi Minuman Serbuk Kuku Bima Ener-G! saja
makan corong yang digunakan juga hanya satu jenis saja, dengan takaran 4,5 gram (berat
Minuman Serbuk Kuku Bima Ener-G! tiap sachetnya).
27
Pengemas sekunder yang digunakan untuk produk Minuman Serbuk Kuku Bima Ener-G!
adalah karton, sehingga proses pengemasan sekunder ini disebut cartoning. Tiap karton berisi
6 sachet Minuman Serbuk Kuku Bima Ener-G! Dalam proses pengemaan dengan mesin
cartoning, mula-mula 6 sachet Minuman Serbuk Kuku Bima Ener-G! yang keluar dari mesin
fill & seal diberi sedikit jarak dengan enam sachet yang berikutmya. Hal ini dilakukan secara
manual oleh pekerja, dengan tujuan pengemasan sekunder. Apabila hal ini tidak dilakukan
maka kemungkinan terjadi kesalahan dalam proses cartooning semakin tinggi, contohnya
dalam satu karton terdapat kurang dari 6 sachet atau bahkan lebih dari 6 sachet Minuman
Serbuk Kuku Bima Ener-G!
28
baku mutu limbah. Untuk itulah PT Sido Muncul membangunsebuah instalasi pengolahan
limbah (Waste Water Treatment Plant) berkapasitas 14 m3/jam.
Secara garis besar limbah yang dihasilkan PT. Sido Muncul dibedakan menjadi 2 menurut
fasenya yakni limbah cair dan limbah padat. Limbah cair merupakan limbah yang berasal dari
air sisa cucian bahan, senyawa kimia cair hasil pengujian laboratorium dan proses
pengolahan lainnya. Limbah cair ini akan dialirkan menuju instalasi pengolahan air limbah
untuk diendapkan sisa-sisa lumpur atau tanah sehingga limbah cair yang telah memenuhi
ketentuan standar baku mutu limbah dapat dialirkan ke sungai dan digunakan untuk
menyiram tanaman di sekitar pabrik.
Limbah padat industri jamu ini berasal dari ampas sisa ekstraksi, butiran-butiran gula, serta
sisa sampel. Ampas ini akan diolah dalam proses fermentasi, dimana akan diberi penambahan
pupuk urea, KCl, NPK, EM4, serta kapur untuk kemudian dapat digunakan sebagai pupuk
penyubur tanaman.
Pengolahan limbah cair di PT. Sido Muncul dilakukan dalam 2 tahap pengolahan yaitu
pengolahan secara fisika-kimiawi dan pengolahan secara biologis.Pengolahan limbah cair
secara fisika-kimiawi ini bertujuan untuk mengurangi beberapa parameter tertentu seperti zat
padat tersuspensi, logam-logam berat, BOD5 (30-60%), COD (40-70%) dan pengaturan pH.
Sedangkan pengolahan limbah cair secara biologisbertujuan untuk mengurangi kadar BOD5,
COD dan zat padatan tersuspensi dengan memanfaatkan mikroorganisme untuk
penguraiannya.
4. PEMBAHASAN
Pada laporan kerja praktek ini akan dibahas mengenai pengawasan mutu produk Kuku Bima
Ener-G! berikut uji-uji yang dilakukan dalam proses pengawasan mutu produk tersebut. Mutu
sendiri dapat diartikan sebagai kumpulan sifat atau ciri yang membuat suatu produk dengan
produk lainnya berbeda. Kumpulan-kumpulan dari kriteria mutu ini bila disusun akan
mebentuk suatu konsep mutu. Namun penting halnya jika sebelum diimplementasikan maka
konsep mutu ini harus melalui tahap standarisasi. Contoh konsep mutu yang telah
distandarisasi misalnya:
(Arpah, 1993)
Bagian Quality Control PT Sido Muncul menganalisa baik bahan baku maupun produk jadi
Minuman Serbuk Kuku Bima Ener-G! Analisa kimiawi yang dilakukan pada produk bahan
baku Minuman Serbuk Kuku Bima Ener-G! adalah analisa Taurin dan Kafein. Sementara itu
analisa yang dilakukan pada produk jadi Minuman Serbuk Kuku Bima Ener-G! adalah
analisa Kafein, Taurin, Pemanis (Acesulfame & Aspartam), Logam (Pb, Cd, Ar, Hg), dan
Vitamin B (B1, B3, dan B6). Sementara itu analisa mikrobiologi yang dilakukan karena
Minuman Serbuk Kuku Bima Ener-G! termasuk dalam kategori minuman rasa buah dalam
standar baku SNI 01-2897-1992 adalah analisa ALT, MPN<Coliform, MPN E.coli,
Salmonella, Staphylococcus aureus, Vibrio sp, kapang, dan khamir.
29
30
4.1. Bahan Baku dan Zat Aktif pada Minuman Serbuk Kuku Bima Ener-G!
Kualitas bahan baku memiliki peran penting pada kualitas produk yang dihasilkan. Arpah
(1993) menjelaskan bahwa pemilihan bahan baku yang tepat akan dapat menghasilkan
produk yang berkualitas juga. Pandangan masyarakat tentang minuman berenergi selama ini
menganggap bahwa minuman energi dapat memberikan energi ekstra untuk melakukan
aktivitas, padahal jika dilihat dari komposisi bahan penyusunnya, tidak ditemukan senyawa
yang dapat menghasilkan energi seperti karbohidrat atau lemak.Namun hal ini benar karena
minuman energy memang tidak mengandung senyawa yang dapat dikatabolisme menjadi
energy melainkan mengandung bahan atau senyawa yang dapat menstimulasi produksi
energy.Bahan atau senyawa yang dimaksudkan adalah Kafein dan Taurin.Standar yang
ditetapkan untuk Kafein pada minuman energy adalah 340 mg/liter dan 200 hingga 2000 mg
per hari untuk Taurin. Keberadaan dua senyawa ini akan menstimulasi sistem saraf pusat
untuk memicu reaksi katabolisme di otot. Mekanismenya berjalan dengan cara pengaktifan
kerja saraf yang menghasilkan percepatan denyut jantung untuk memompa darah dan
oksigen, sembari menstimulasi peningkatan kadar gula darah. Reaksi katabolisme akan lebih
teraktifkan dengan penambahan vitamin-vitamin (Nurachman, 2004).
Kafein
dikenal
sebagai
trimethylxanthine,
coffeine,
theine,
mateine,
31
menjadi 3 metabolit utama yaitu paraxanthine (84%), tehobromine (12%), dan theophylline
(4%) (Sharma dan Caralli, 1998). Struktur kimia dari kafein dapat dilihat pada Gambar 18.
Senyawa aktif yang kedua adalah Taurin. Taurin akan memperkuat efek dari Kafein. Nama
Taurin sendiri diperoleh dari kata Taurus yang berarti lembu jantan, karena senyawa ini
ditemukan dalam empedu dari lembu jantan. Nama lain dari Taurin adalah asam 2aminoethanesulfonat dan merupakan substansi kimia yang ditemukan dalam empedu yang
berfungsi sebagai emulsifier untuk mencerna lemak dan membantu penyerapannya. Taurin
dapat juga dibuat dari bahan sintetis. Secara kimia, Taurin berupa senyawa kristal tidak
berwarna dengan rumus kimia C2H7NO3S. Taurin terbentuk dari hidrolisis asam taurocholat
atau dekarboksilasi dari asam amino sistein (Sharma dan Caralli, 1998).Manfaat yang
diperoleh dari taurin adalah karena kandungan asam aminonya yang beragam.Taurin juga
dapat menjadi agen detoksifikasi.Namun yang paling penting adalah Taurin memiliki sifat
inotropic (dapat mempengaruhi kontraksi otot), yaitu sebuah efek yang membantu tinggi
rendahnya kalsium darah di jantung. Jadi ketika kafein menstimulasi, Taurin akan bekerja
memompa jantung untuk mendukung stimulasi tersebut selama durasinya berlangsung.
Struktur kimia dari taurin ditunjukkan oleh Gambar 19.
32
Bahan yang berikutnya adalah Ginseng.Ginseng merupakan tanaman obat yang digunakan
terutama untuk meningkatkan stamina dan menambah sistem kekebaan tubuh.Ginseng
berkhasiat untuk mengurangi kelelahan dan berperan dalam terapi penyakit kanker (Anonim,
1999).Nutrien yang terdapat pada Ginseng diantaranya, saponins, panaxosides, Rh2,
Selenium, vitamin A, dll.Manfaat Ginseng diantaranya untuk menambah energy, mencegah
efek dari stress dan meningkatkan kemampuan intelektual dan fisik.Komponen panaxan yang
ada dalam ginseng bermanfaat untuk menurunkan gula darah dan polisakarida yang dapat
membantu fungsi kekebalan.(Anonim, 2003).
Royal jelly merupakan senyawa putih kental seperti susu yang dihasilkan dan digunakan
lebah pekerja, untuk memberi makan lebah ratu. Lebah pekerja membuatnya dengan cara
mencampur madu dan serbuk sari lebah dengan enzim dalam kelenjar tenggorok untuk
memproduksi royal jelly (Hamza et al, 1979). Royal jelly mengandung semua vitamin B
termasuk diantaranya vitamin B5 dan B6 dalam konsentrasi tinggi, vitamin A, C, D, E, trace
mineral seperti kalsium, besi, fosfor, silicon, sulfur, asam amino non esensial, asam lemak
esensial, gula, sterol, dan asetilkolin. Royal jelly bermanfaat untuk menurunkan kadar
kolesterol, meningkatkan energy, sistem kekebalan, dan kecantikan kulit. Selain itu royal
jelly juga mengandung antioksidan yang dapat mencegah penuaan dini (Anonim, 2003).
33
jantung, dan peningkat aliran darah. Misra et al (2008) menjelaskan bahwa Kafein dapat
mengakibatkan ketagihan ringan, sebagai contohnya orang yang biasa minum kopi atau teh di
pagi hari akan mengalami sakit kepala atau kira-kira 12-16 jam setelah waktu terakhir
mengkonsumsi kopi atau teh. Metabolisme dalam tubuh manusia akan mengubah Kafein
menjadi 25 metabolit yang diantaranya termasuk paraxanthine (84%), tehobromine (12%),
dan theophylline (4%). Konsumsi yang terlalu banyak akan menyebabkan sakit kepala,
gemetaran, diuresis, maag, dan insomnia. Batas maksimal konsumsi Kafein pada manusia
adalah sebesar 10 mg per orang dan jika melebihi batas ini akan dapat menimbulkan
kematian. Pada salah satu kasus ditemukan bahwa konsumsi 6,5 gram saja sudah memberikan
efek kematian namun ada juga yang dapat bertahan meski sudah mengkonsumsi sebanyak 24
gram.
Pengukuran Kadar Kafein dilakukan dengan metode HPLC (High Performance Liquid
Chromatography). HPLC bekerja dengan prinsip kromatografi yaitu dengan memisahkan
senyawa-senyawa dengan dan menempatkan senyawa-senyawa tersebut pada situasi dinamik
(bergerak) yaitu dengan melakukan pengaliran dan selama itu akan terjadi proses pelarutan,
absorbs, atau penguapan. Sudarmadji et al, (1996) menjelaskan dalam proses ini, sampel
yang merupaka campuran dari berbagai senyawa akan dialirkan melewati suatu sistem
kromatografi. Sifat dari komponen campuran tersebut yang akan menentukan apakah
komponen tersebut dapat bergerak melewati sistem tersebut atau tidak. Bila komponen
seluruhnya tidak dapat bergerak sama sekali maka mustahil untuk melakukan pemisahan.
Namun apabila dapat bergerak maka dilihat sejauh mana kecepatan bergerak antar
komponen-komponen tersebut maupun perbedaan kecepatannya dengan fase gerak yang
digunakan dalam sistem tersebut. Oleh karena itu dalam kromatografi dilakukan pemilihan
fase gerak dan fase diam perlu dilakukan sedemikian rupa sehingga semua komponen bisa
bergerak dengan kecepatan yang berbeda-beda sehingga proses pemisahan dapat terjadi. Fase
gerak dapat berupa gas maupun cairan, sementara fase diam dapat berupa cairan atau
padatan. Dalam pengukuran kadar Kafein ini fase gerak yang digunakan adalah Isokratik C
Sodium Asetat 0,0005 M dan tetrahidrofuran dengan perbandingan 95:5. Berdasarkan hasil
analisa beberapa sampel produk Minuman Serbuk Kuku Bima Ener-G! maka diperoleh kadar
Kafein sebesar 48,03 mg/sachet. Hal ini sudah sesuai dengan SNI 01-6684-2002 yang
menyatakan bahwa kadarKafein yang diperbolehkan dalam Minuman Serbuk Kuku Bima
Ener-G! maksimaladalah sebesar 50 mg/sachet. Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan
bahwa kadar Taurin dalam Minuman Serbuk Kuku Bima Ener-G! tidak melebihi standar jadi
34
aman untuk dikonsumsi bahkan lebih aman dibanding kopi yang biasannya mengandung 85
mg Kafein tiap cangkirnya.
Taurin dapat bermanfaat bagi manusia karena kandungan asam aminonya yang
beragam.Penggunaan
taurin dalam
memiliki efek
detoksifikasi.Namun yang paling penting adalah Taurin memiliki sifat isotropic yaitu
mempengaruhi kontraksi otot termasuk diantaranya mengatur tinggi rendahnya kandungan
kalsium darah dalam jantung.Jadi jika dikombinasikan dengan Kafein, Taurin bersifat
mendukung dan melengkapi kerja Kafein dalam fungsinya sebagai stimulator dalam
minuman berenergi. Taurin akan bertindak membantu jantung untuk memompa selama waktu
durasi stimulasi tersebut. Bagaimanapun, kadar kalsium darah diatur oleh hormon paratiroid
dan tidak akan berubah pada kondisi orang yang sehat (Foster & Fasavada, 2003).
Analisa kadar Taurin dalam Minuman Serbuk Kuku Bima Ener-G! dilakukan dengan
menggunakan metode TLC (Thin Layer Chromatography) yang merupakan metode
fisiokimia. Komponen kerja alat TLC (Thin Layer Chromatograhy) terdiri dari lapisan
pemisah yang terdiri dari butiran-butiran (fase diam) yang ditempatkan pada penyangga
berupa plat gelas, logam, atau lapisan yang cocok. Berdasarkan teori Stahl (1985) mekanisme
kerja alat TLC (Thin Layer Chromatograhy) adalah Campuran yang akan dipisahkan berupa
larutan, akan ditotolkan berupa bercak atau pita (awal). Setelah itu, plat atau lapisan
diletakkan di dalam bejana tertutup rapat yang berisi larutan pengembang yang cocok (fase
gerak). Pemisahan akan terjadi selama perambatan kapiler (pengembangan). Selanjutnya,
senyawa yang tidak berwarna harus ditampakkan (dideteksi).Fase diam dari alat TLC (Thin
35
Layer Chromatograhy) dibuat dari salah satu alat penyerap yang khusus digunakan untuk
metode TLC (Thin Layer Chromatograhy).Bila data TLC (Thin Layer Chromatograhy)
dikemukakan maka bukan hanya spesifikasi penyerap yang harus dikemukakan melainkan
jenis dan perusahaan pembuatnya juga harus dikemukakan.Bahan yang umum digunakan
sebagai penyerap adalah serbuk silika, aluminium oksida, kieselguhr, selulosa dan
turunannya, poliamida, dan lainnya.Namun yang paling umum digunakan adalah serbuk
silika. Silika akan menghasilkan perbedaan dalam efek pemisahan yang tergantung dari efek
pembuatannya. Penyerap seperti alumuniu oksida dan silika memiliki kadar air ang
terpengaruh nyata terhadap daya pemisahannya (Stahl, 1985). Sementara fase gerak dalam
TLC (Thin Layer Chromatograhy) merupakan medium angkut dan terdiri atas satu atau
beberapa pelarut.Ia bergerak di dalam fase diam, yaitu suatu lapisan berpori karena memiliki
gaya kapiler. Yang digunakan hanyalah pelarut bertingkat mutu analitik dan bila diperlukan,
sistem pelarut multi komponen ini harus berupa suatu campuran sesederhana mungkin yang
terdiri atas maksimum tiga komponen. Angka banding campuran dinyatakan dalam bagian
volume sedemikian rupa sehingga volume total 10, misalnya benzena-kloroform-asam asetat
96% (50:40:10) (Stahl, 1985).
Metode dari TLC (Thin Layer Chromatograhy) dijelaskan oleh Anam (2003) yaitu pertamatama adalah dilakukan penetesan pada lempengan tipis inci dari dasar lempeng.Lempeng
tersebut diletakkan dalam botol berisi pelarut kira-kira 1/8 diatas dasar lempeng. Lempengan
dibiarkan dalam wadah tersebut sampai batas point. Solvent akan bergerak ke atas pada
lapisan tipis padatan yang ada pada lempengan. Sewaktu solvent bergerak, sampelakan
terbawa serta dengan laju yang bergantung pada kelarutannya dalam fase bergerak.Setelah
sebagian jumlah solvent bergerak berpindah tempat selama 10 cm, maka lempengannya
kemudian dikeringkan dan noda solutenya diperiksa. Berdasarkan hasil analisa beberapa
sampel produk Minuman Serbuk Kuku Bima Ener-G! maka diperoleh kadar Taurin sebesar
975,44 mg/sachet. Hal ini sudah sesuai dengan SNI 01-0222-1995 yang menyatakan bahwa
kadar Taurin yang diperbolehkan dalam Minuman Serbuk Kuku Bima Ener-G! adalah
sebesar 900-1000 mg/sachet. Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa kadar
Taurin dalam Minuman Serbuk Kuku Bima Ener-G! tidak melebihi standar jadi aman untuk
dikonsumsi.
5.1. Kesimpulan
Pengawasan Mutu yang dilakukan di PT Sido Muncul bersifat preventif yang ditujukan
saat proses masi dalam tahap bahan baku hingga ke produk jadi.
Kafein dan Taurin merupakan senyawa aktif yang terdapat dalam Minuman Serbuk Kuku
Bima Ener-G!
Kafein dan Taurin memiliki fungsi saling mendukung yaitu sebagai stimulator saraf pusat
dan pemompa kerja jantung yang bertujuan meningkatkan stamina, mengurangi kelelahan,
dan menstimulasi produksi energi.
Pengawasan mutukadar Kafein dalam Minuman Serbuk Kuku Bima Ener-G! yang
diperbolehkan berdasarkan pada SNI 01-6684-2002.
Pengawasan mutu kadar Taurin dalam Minuman Serbuk Kuku Bima Ener-G! yang
diperbolehkan berdasarkan pada SNI 01-0222-1995.
Kadar Kafein dalam Minuman Serbuk Kuku Bima Ener-G! sudah memenuhi syarat dan
aman untuk dikonsumsi.
Kadar Taurin dalam Minuman Serbuk Kuku Bima Ener-G! sudah memenuhi syarat dan
aman untuk dikonsumsi.
5.2. Saran
PT Sido Muncul agar dapat tetap menjaga bahkan melakukan peningkatan dalam pengawasan
mutu produknya sehingga produk-produk yang dihasilkan tetap terjaga kualitasnya, aman,
dan konsumen semakin terjamin kepuasannya.Selain itu tetap diharapkan inovasi-inovasi dari
PT Sido Muncul untuk terus menghasilkan produk baru yang aman dan berkualitas serta
dapat bermanfaat bagi kesehatan masyarakat.
36
6. DAFTAR PUSTAKA
Anonim.(1999). Korean Ginseng, Chinese Ginseng, Asian Ginseng (Panax Ginseng Root).
RxList Inc. Panax-Ginseng-RxList Herbal FAQ.htm
Anonim.(2003). Ginseng and Royal Jelly by Imperial Elixir. Tao of Herbs, Inc. CGinseng
and Royal Jelly by Imperial Elixir.htm
Foster, T & P.C. Fasavada. (2003). Beverage Quality and Safety.CRC Press. London.
37
38
Sharma, J.L. & S. Caralli.(1998). A Dictionary of Food and Nutrition.CBS Publishers and
Distributor. New Delhi.
Sudarmadji,
S;
B.
Haryono
&
Suhardi.(1996).
Analisa
Bahan
Makanan
Winarno, F.G. (1992). Kimia Pangan dan Gizi.PT. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta
dan
7. LAMPIRAN
7.1. Peta Lokasi PT. Sido Muncul
39
40