Anda di halaman 1dari 20

Dosen : Agus Aan Jiwa P. , S.Kom, M.

Cs
Sites
E-mail

: agusaan.wordpress.com
: studywithaan@gmail.com

Aljabar Boole & Teorema De Morgan

Manajemen Informatika
Universitas Pendidikan Ganesha
Singaraja Bali
2010

Aljabar Boole
Diperkenalkan oleh George Boole
Seorang matematikawan asal Inggris
Tahun (1815 - 1864)
Sekitar tahun 1938 Claude Shannon

menekankan penggunaan aljabar boole


untuk menyelesaikan masalah switching
telepon dan untuk dasar matematika.
Penggunaannya berlanjut sampai saat ini.

Aljabar Boole (Cont.)


Dalam aljabar boole, hanya ada dua

kemungkinan konstanta dan variable.


Bernilai 0 dan 1
Kedua nilai bukanlah menunjukan bilangan,
namun dua keadaan yang berbeda
Dua keadaan dalam sistem digital dalam
kehidupan sehari-hari dapat dianalogikan
dengan : (hidup - mati), (benar-salah),
(rendah-tinggi), (ya - tdk), (tdk ada - ada)

Aljabar Boole (Cont.)


Dapat digunakan untuk mengekspresikan

hubungan antara masukan dan keluaran


untaian logika.
Biasanya digunakan lambang alfabetik untuk
mewakili variable logika.
Misal : X = masukan untaian logika
Y = keluaran untaian logika
Jika Y = X artinya logika keluarannya sama
dengan masukannya

Aljabar Boole (Cont.)


Dapat digunakan untuk menyederhanakan

untaian logika yang terdiri dari banyak


gerbang logika menjadi untaian yang terdiri
dari gerbang yang jumlahnya lebih sedikit
tanpa mengubah fungsi dari untaian
tersebut.
Dapat digunakan untuk membantu
merancang suatu untaian yang telah
ditentukan fungsinya.

Dasar Aljabar Boole


Dalam mengembangkan sistem Aljabar

Boolean Perlu memulainya dengan asumsi


asumsi yakni Postulat Boolean dan Teorema
Aljabar Boolean

Postulat Boole

Teorema Aljabar Boole


T 1. COMMUTATIVE LAW :
a. A + B = B + A
b. A . B = B . A
T 2. ASSOCIATIVE LAW :
a. ( A + B ) + C = A + ( B + C )
b. ( A . B) . C = A . ( B . C )
T 3. DISTRIBUTIVE LAW :
a. A. ( B + C ) = A . B + A . C
b. A + ( B . C ) = ( A+B ) . ( A+C )

Teorema Aljabar Boole (Cont.)


T 4. IDENTITY LAW:
a. A + A = A
b. A . A = A
T 5. NEGATION LAW:
a.( A) = A
b. ( A) = A
T 6. REDUNDANCE LAW :
a. A + A. B = A atau A + A. B = A
b. A .( A + B) = A atau A .( A + B) = A

Teorema Aljabar Boole (Cont.)


T 7. :
a. 0 + A = A
b. 1 . A = A
c. 1 + A = 1
d. 0 . A = 0
T 8. :
a. A+ A = 1
b. A. A = 0

T 9. :
a. A + A. B = A + B
b. A.( A+ B ) = A . B
c. A + A.B = A

Teorema De Morgan
Diperkenalkan oleh Augustus DeMorgan

yang menganut aliran teorema Boole juga.


A + B = (A.B) (Teorema pertama)
A.B = (A + B) (Teorema kedua)
Bunyi teori pertama : keluaran dua gerbang
NOT yang di OR-kan akan berfungsi sama
dengan gerbang NAND.
Bunyi teori kedua : keluaran dua gerbang NOT
yang di AND-kan akan berfungsi sama dengan
dengan gerbang NOR.

Teorema De Morgan (Cont.)


Teori I

Teori II

Pembuktian Hukum :

Tujuan Teorema
Dari Postulat dan Teorema Aljabar Boolean

diatas tujuan utamanya adalah untuk


penyederhanaan :
-Ekspresi Logika
-Persamaan Logika
-Persamaan Boolean (Fungsi Boolean)
yang inti-intinya adalah untuk mendapatkan
Rangkaian Logika (Logic Diagram) yang paling
sederhana.

Contoh 1 :
Sederhanakan : A . (A . B + C)
Penyelesaian :

A . (A . B + C) = A . A . B + A . C (T3a)
= A.B+A.C
(T4b)
= A . (B + C)
(T3a)

Latihan Soal :
1. Sederhanakan persamaan :

a. A. B + A . B + A. B
b. A + A . B+ A. B

.....?
..... ?

2. Buatlah tabel kebenaran dari :

(a). X . Y + X. Y + X. Y = X+ Y
(b) . A . B . C + A . C + B . C = A + B + C
(c). ( X. Y + Y. X ) + X . Y = ( X . Y)
(d). A . B . D + A. B. D + A . B.D= A . ( B.D+ B.D )

Soal 1.a
Penyelesaian :

A. B + A . B + A. B

= (A+ A) . B + A. B (T3a)
= 1 . B + A. B

(T7b)

= B + A. B

(T9a)

= B + A

Soal 1b
Penyelesaian :

A + A . B+ A. B = (A + A . B) + A. B (T6a)
= A + A. B
= A+B

(T9a)

Pembahasan Soal 2a
Tabel kebenaran :
A = XY+X'Y+X'Y
X Y X

XY

XY

XY

X+ Y

0 0 1

0 1 1

1 0 0

1 1 0

Terbukti Sama

Jawaban Soal 2b-2d


2b1

2b2

2c1

2c2

2d1

2d2

Anda mungkin juga menyukai