Anda di halaman 1dari 8

Brahmanto_ECA (Electric Carving Art) Sebagai Inovasi Kewirausahaan Berbasis Fraktal

ECA (ELECTRIC CARVING ART) SEBAGAI INOVASI KEWIRAUSAHAAN


BERBASIS FRAKTAL
Juanda Brahmanto1), Muhammad Ali Wafa2), Zahirotul Ula3), Yuni Andriani4), Wardatul
Fajrina Putri5), Erfan Yudianto6)
Program Studi Pendidikan Matematika
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Jember (UNEJ)
Email: jnd_brh@myself.com, ali.wfa@gmail.com, zahirotul_ula@ymail.com,
yuniandriani64@ymail.com, wardatul_fajrina@yahoo.com, erfanyudi@unej.ac.id

Abstrak
ECA (Electric Carving Art) merupakan seni ukiran listrik bernilai jual tinggi dan estetik.
Adanya persaingan dunia usaha yang ketat melatarbelakangi munculnya suatu ide kreatif
dan inovatif yang dikenal dengan ECA (Electric Carving Art). Tujuan kewirausahaan ini
yaitu membuka lapangan pekerjaan baru serta menigkatkan pendapatan masyarakat
umum.Metodologi Produk ECA adalah memanfaatkan sisa-sisa kayu dan listrik bertegangan
tinggi dalam pembuatan produk. Produk dihasilkan melalui beberapa proses yakni,
mendesain produk yang dibantu oleh pengrajin, pembentukan pola dan finishing produk.
Produk ECA menghasilkan pola yang berbentuk petir dan menyerupai cabang-cabang pohon
dengan menerapkan geometri fractal bidang matematika. Produk yang dihasilkan berupa
bingkai foto, tempat pensil, vas bunga, kotak tisu, gantungan kunci, meja belajar, nampan
dengan kualitas yang bagus dan terjangkau bagi masyarakat umum. ECA merupakan produk
yang belum ada di Indonesia dan memberikan peluang yang sangat besar dalam dunia bisnis
sehingga menguntungkan. Strategi pemasaran yang diterapkan yaitu pemasaran secara
online melalui blog, facebook, instagram, twitter, whatsapp sedangkan pemasaran secara
offline dilakukan langsung kepada orang yang dituju baik secara personal maupun kolektif
dengan memperkenalkan produk yang dihasilkan serta dengan cara menitipkan produk
tersebut ke tempat-tempat pemasaran. ECA merupakan produk unik yang bernilai jual tinggi
dengan harga ekonomis cocok untuk kalangan masyarakat.
Kata kunci: Electric Carving Art, Fraktal, Kewirausahaan
Abstract
ECA (Electric Carving Art) is an estetique electric carving art which has high selling value.
The presence business competition cause the reason inflict the creative and innovative ideas
such as ECA (Electric Carving Art). The aim of this business to create job,increase
community income and creativity to make new products.The method to make ECA by using
wood waste and high-voltage electricity. Product produced by some process that are
designing products assisted by craftsmen, making a pattern to product and product finishing.
ECA can show pattern of lightning form or tree branches form which is geometri fractal
application. we can make frames, trays, pencil holder, vase, tissue boxes, key chains by using
this pattern. ECA products is new in Indonesia and gave a big chance and benefit to business.
Online marketing strategy such as blogs, facebook, instagram, twitter, whatsapp while offline
marketing strategy such as directly both personally and collectively to the target by

Brahmanto_ECA (Electric Carving Art) Sebagai Inovasi Kewirausahaan Berbasis Fraktal

introducing products or place products in marketing store. ECA is a unique and estetique
products which a high value with economical price for community.
Keywords: Electric CarvingArt, Fractal,Entrepreneurship
1. PENDAHULUAN
Indonesia merupakan negara yang kaya dengan hutannya. Namun permasalahan yang
sering terjadi di sekitar kita adalah masih banyaknya sisa kayu yang belum dimanfaatkan
secara bijak. Berdasarkan penelitian dari Forestry Statistics of Indonesia 1997/1998 bahwa
produksi total kayu gergajian Indonesia mencapai 2,6 juta m3/tahun dengan asumsi bahwa
jumlah limbah yang terbentuk 54,24% dari produksi total maka limbah penggergajian
dihasilkan sebanyak 1,4 juta m3/tahun. Keadaan yang demikian memunculkan suatu ide
dengan memanfaatkan sisa-sisa kayu menjadi suatu produk yang bernilai estetika, unik,
berguna, serta bernilai jual tinggi yang berbasis fraktal.
Geometri merupakan salah satu cabang ilmu tertua dalam bidang matematika. Geometri
memiliki beberapa bidang, salah satunya geometri fraktal. Geometri fraktal memiliki sifat
self-similarity, sifat ini pada dimensi fraktal setiap bagiannya menyerupai bagian keseluruhan
sehingga penggambarannya berulang semakin kecil atau semakin besar, di alam juga
memiliki sifat seperti ini. Beberapa obyek di alam merupakan suatu bagian besar yang
bentuknya terus berulang hingga bagian terkecil. Polanya tidak selalu identik tapi
menyerupai, seperti cabang-cabang pohon yang menyerupai pohonnya, cabang-cabang
sungai yang menyerupai sungai besar, gumpalan salju dan lainnya.
Fraktal merupakan benda geometris yang kasar pada segala skala, dan terlihat dapat
"dibagi-bagi" dengan cara yang radikal, artinya fraktal bisa dipecah menjadi beberapa bagian
yang semuanya mirip dengan fraktal aslinya. Saat ini, penerapan geometri fraktal masih
terbatas baik dalam bidang penelitian, kewirausahaan, pengabdian maupun bidang lainnya.
Oleh karena itu, memunculkan ide untuk menerapkan fraktal dalam bidang kewirausahaan
melalui pembuatan suatu produk. Menurut Sanusi (1994) kewirausahaan adalah suatu nilai
yang diwujudkan dalam perilaku yang dijadikan sumber daya, tenaga penggerak, tujuan,
siasat, kiat, proses, dan hasil bisnis. Semakin ketatnya persaingan dalam dunia usaha,
dibutuhkan inovasi produk yang tidak hanya meningkatkan pendapatan mereka melainkan
juga kepuasan konsumen dengan keindahan produknya. Produk tersebut dikenal dengan ECA
(Electric Carving Art).
Produk yang dihasilkan dari penerapan geometri fraktal ini antara lain vas bunga,
gantungan kunci, gantungan baju, bingkai foto, kotak tisu, meja belajar, nampan dan produk
lainnya. Produk berbasis fraktal ini dapat dikenalkan kepada masyarakat awam secara online
ataupun offline. Secara online meliputi blog, facebook, whatsapp, twitter, instagram,
bukalapak dan toko online lainnya. Sedangkan secara offline dengan menitipkan produk di
tempat penjualan dan melalui pendekatan personal maupun kolektif.
Peluang usaha yang cukup tinggi dari produk ini diharapkan mampu mendapatkan profit
dari kewirausahaan bagi pebisnis maupun masyarakat. Inovasi produk ini memunculkan
kreativitas masyarakat dalam berwirausaha dan menambah lapangan kerja sehingga dapat
meminimalisir pengangguran di Indonesia.

Brahmanto_ECA (Electric Carving Art) Sebagai Inovasi Kewirausahaan Berbasis Fraktal

2. METODE
Lokasi Produksi
Lokasi yang digunakan untuk memproduksi ECA adalah di belakang lapangan Gedung 3
FKIP Universitas Jember.
Waktu dan Lama
Pebuatan produk ECA dilaksanakan selama 5 bulan yang dimulai sejak bulan Mei,
pengerjaannya dilakukan setiap hari Sabtu, Minggu dan saat libur kuliah. Pembuatan produk
ini bekerja sama dengan pengrajin kayu.
Perencanaan Produksi
Produk ECA memanfaatkan sisa-sisa kayu dari para pengrajin ataupun bangunan dan
listrik bertegangan tinggi dalam pembentukan pola produk yang menyerupai cabang-cabang
pohon. Alat dan bahan yang digunakan antara lain transformator, sisa kayu, penjepit, soda
kue dan bahan lainnya yang mendukung dalam pembuatan produk ECA. Pola yang terbentuk
pada permukaan produkakan melewati proses finishing. Setelah melalui proses finishing,
produk ECA dapat dipasarkan.
Proses Produksi
Tahap pertama yaitu persiapan yang meliputi mendesain produk yang akan dibuat,
ukuran, dan banyaknya. Kemudian tahap pengerjaan oleh pengrajin. Setelah produk awal
jadi, maka mempersiapkan peralatan dan bahan untuk tahap pemberian pola. Permukaan
produk yang telah jadi dioleskan larutan soda kue yang sudah disiapkan kemudian dialirkan
aliran listrik bertegangan tinggi sehingga terbentuk pola petir dan menyerupai cabang-cabang
pohon yang dinamakan pola fraktal. Setelah terbentuk pola, produk tersebut akan melewati
proses finishing yakni pemberian vernis dan pengeringan produk maka akan dihasilkan
sebuah produk yang dinamakan produk ECA.

Gambar 1. Tahap mendesain produk

Gambar 2. Tahap pembuat produk

Brahmanto_ECA (Electric Carving Art) Sebagai Inovasi Kewirausahaan Berbasis Fraktal

Gambar3. Tahap pembentukan pola

Gambar4. Tahap finishing

Gambar 5. Produk ECA


Strategi Pemasaran
Produk ECA memiliki variasi produk dengan harga yang bervariasi. Produk yang dijual
gantungan kunci, vas bunga, kotak tisu makan, tempat pensil, nampan, kotak tisu, gantungan
baju, meja belajar, bingkai foto dan celengan. Harga tiap produk bervariasi tergantung dari
tingkat kesulitan produk yang dibuat. Untuk meningkatkan hasil penjualan, maka diterapkan
suatu strategi yakni strategi pemasaran melalui online maupun offline. Strategi pemasaran
melalui online yakni whatsaap, facebook, twitter, bukalapak, blog dan Instagram sedangkan
melalui offline yakni dilakukan langsung kepada orang yang dituju baik secara personal
maupun kolektif dengan memperkenalkan produk yang dihasilkan serta dengan cara
menitipkan produk tersebut ke tempat-tempat pemasaran. Semakin bertambahnya pesanan
produk, ECA bekerja sama dengan beberapa pengrajin sehingga mempercepat pesanan
konsumen.
4

Brahmanto_ECA (Electric Carving Art) Sebagai Inovasi Kewirausahaan Berbasis Fraktal

3. HASIL DAN PEMBAHASAN


ECA merupakan salah satu produk yang memanfaatkan sisa-sisa kayu sebagai bahan
baku utama. Pembuatan produk ECA diawali dengan pengadaan bahan baku, pengadaan
peralatan yang dibutuhkan dalam produksi ECA, pembuatan media promesia yakni media
sosial (Instagram, facebook, bukalapak, twitter dan whatsapp) sekaligus brosur dan pamlet.
Pada tahapan proses produksi ECA dilakukan dengan mendesain terlebih dahulu produk
yang akan dibuat kemudian pengerjaan produk ini dibantu oleh beberapa pengrajin sesuai
dengan desain yang sudah dirancang. Tahapan desain dilakukan untuk mengikuti
perkembangan produk bidang perabotan maupun assesoris sehingga mampu menarik minat
msyarakat. produk yang telah jadi akan dilakukan proses pemberian pola pada permukaan
produk sehingga memberikan nuansa yang berbeda dari produk lainnya. Proses pembentukan
pola yaitu mengoleskan soda kue pada permukaan produk dengan dialiri listrik bertegangan
tinggi sehingga terbentuklah pola yang menyerupai petir yang dinamakan fraktal. Fraktal
merupakan benda geometris yang kasar pada segala skala, dan terlihat dapat "dibagi-bagi"
dengan cara yang radikal, artinya fraktal bisa dipecah menjadi beberapa bagian yang
semuanya mirip dengan fraktal aslinya. Produk akan melewati proses finishing yaitu
pemberian vernis dan pengeringan setelah pemberian pola. Produk yang telah jadi dapat
dipasarkan.
Konsumen dengan bebas memilih produk yang akan dipesan sesuai dengan
keinginannya. Produk yang dipasrkan berupa vas bunga, gantungan kunci, gantungan baju,
bingkai foto, kotak tisu, meja belajar, nampan dan produk lainnya. Harga masing-masing
produk sebagai berikut:
Tabel 1. Harga Penjualan
Produk
Harga (Rp)
gantungan kunci
5,000.00
vas bunga
25,000.00
kotak tissu makan
17,000.00
tempat pensil
20,000.00
Nampan
50,000.00
kotak tisu
25,000.00
gantungan baju
25,000.00
meja belajar
100,000.00
bingkai foto
25,000.00
Celengan
20,000.00
Pada tabel di atas menunjukkan bahwa harga masing-masing produk bervariasi
tergantung dari tingkat kesulitan dalam pembuatan produk yakni gantungan kunci
(Rp5.000,00), tempat
pensil (Rp20.000,00), nampan (Rp50.000,00), vas bunga
(Rp25.000,00), kotak tissu (Rp25.000,00), gantungan baju (Rp25.000,00), kotak tissue
makan (Rp17.000,00), meja belajar (Rp100.000,00), bingkai foto (Rp25.000,00) dan
celengan (Rp20.000,00). Berbagai variasi produk ini, konsumen dapat memilih sesuai dengan
kebutuhannya dengan harga yang terjangkau.

Brahmanto_ECA (Electric Carving Art) Sebagai Inovasi Kewirausahaan Berbasis Fraktal

Pemasaran produk ECA dilakukan berbagai cara baik melalui online maupun offline.
Penjualan secara online yaitu melalui media sosial (Instagram, facebook, bukalapak, twitter
dan whatsapp). Dalam media sosial tersebut, konsumen dapat memesan produk dan dapat
mengetahui produk apa saja yang ditawarkan. Begitu pula melalui offline, promosi produk
dilakukan dengan menyebarkan brosur dan stiker pada mahasiswa ataupun masyarakat
sekitar. Selain itu, kami menitipkan ke tempat-tempat penjualan dan menjualkan produkproduk tersebut secara langsung kepada masyarakat.
Penjualan dimulai pada bulan Mei hingga bulan ini. Omset yang dihasilkan dari
penjualan produk ini selama 5 bulan adalah 5.240.000,00. Produk yang diproduksi pada
bulan pertama sebanyak 7 produk karena untuk mengetahui minat konsumen. Sebagian besar,
konsumen lebih didominasi oleh kalangan pelajar. Berdasarkan grafik omset perbulan,
menunjukkan bahwa omset yang diperoleh setiap bulan semakin meningkat. Sebagian besar,
produk yang sering dibeli adalah gantungan kunci dan vas bunga. Usaha ini memberikan
peluang bisnis yang sangat bagus karena hasil penjualan yang diperoleh tiap bulan
meningkat. Berdasarkan grafik omset dan laba di bawah ini diprediksi untuk 5 bulan kedepan
omset dan laba semakin meningkat.

Omset
Rp15,000,000
Rp10,000,000
Rp5,000,000
Rp0

Bulan

Gambar 6. Grafik Omset Bulanan

Omset
Rp25,000,000
Rp20,000,000
Rp15,000,000
Rp10,000,000
Rp5,000,000
Rp0
1

5
6
7
Tahun Ke-

10

Gambar7. Grafik Omset Tahunan


6

Brahmanto_ECA (Electric Carving Art) Sebagai Inovasi Kewirausahaan Berbasis Fraktal

Laba
Rp500,000
Rp0
-Rp500,000
-Rp1,000,000
-Rp1,500,000

Gambar 8. Grafik Laba Bulanan

Laba
Rp3,500,000
Rp3,000,000
Rp2,500,000
Rp2,000,000
Rp1,500,000
Rp1,000,000
Rp500,000
Rp0
1

5
6
Tahun ke-

10

Gambar 9. Grafik Laba Tahunan


4. KESIMPULAN
ECA (Electric Carving Art) merupah produk inovasi bidang kewirausahaan yang
memanfaatkan kayu sebagai bahan pokok dan listrikdalam pembentukan pola. Produk ini
unik karena keindahan pola pada permukaan produk. Berdasarkan hasil penjualan
menunjukkan omset yang diperoleh tiap bulan meningkatkan sehingga ECA memiliki potensi
yang baik dalam dunia usaha dan minat masyarakat terhadap produk ini sangat bagus. Produk
ECA ini mampu meningkatkan penghasilan masyarakat.
5. REFERENSI
Sanusi.1994.Pengertian Kewirausahaan Menurut Ahli.http://ilmuakuntansi.web.id/ peng
ertian-kewirausahaan-menurut-ahli/. [diakses 19 juni 2016]
Falconer,K.J. 1986. Random Fractal.Mathematical Foundations and Applications.
J.Wiley & Sons. New York.
7

Brahmanto_ECA (Electric Carving Art) Sebagai Inovasi Kewirausahaan Berbasis Fraktal

Nikmah, D.F., Chotimah, N., Rosyidah, S., Sukarya, N.K., Wahidah, K. 2014. Lilin
Kencur (Kaempferia galangan L) dengan variasi bentuk sebagai farmakoterapi.
Jurnal kewirausahaan. 1-4. http://artikel.dikti.go.id/index.php/PKMK/article/
view/512. [diakses 12 juni 2016].
6. UCAPAN TERIMA KASIH
Kami selaku tim ECA (Electric Carving Art) mengucapkan terima kasih kepada seluruh
pihak yang turut mendukung dan membantu dalam terselesaikannya artikel ini. Terima kasih
kepada dosen pembimbing kami Erfan Yudianto, S.Pd., M.Pd. yang telah membimbing kami
hingga terselesaikannya artikel ini dengan baik. Tidak lupa, terima kasih kepada orang tua
kami yang selalu mendukung dan mendoakan kami dan dosen-dosen FKIP Pendidikan
Matematika serta seluruh teman-teman seperjuangan kami. Sungguh, semua menjadi mudah
semata-mata karena Allah melalui mereka. Hanya Allah-lah yang mampu membalas. Hanya
Allah-lah sebaik-baiknya pemberi balasan.

Anda mungkin juga menyukai