Anda di halaman 1dari 4

TOPENG

Dan... pada akhirnya


Aku kan terus berlayar
Melintasi lautan kepura-puraan
Yang penuh dengan badai benci dan nista
Tetap bersembunyi di balik topeng dusta sang nahkoda

Senyumku ialah tangis


Tangisku ialah tawa

SATU TANGAN

Gelap yang telah melintas


Menjadi deja vu di hari ini
Membutakan pikiran
Ketika hati menjadi mata
Bukan tiga bahkan tidak dua
Namun sendiri ku rasakan
Karena mentari tak ujung berpendar
Tak manis memang sang dilema
Menenggelamkan badan dalam racun surga
Akankah satu tangan terus bekerja
Saat sang bintang memeluk bulan

BENCI CINTA

Setangkai cinta
Mengurai tawa
Sepucuk rindu
Menguras hati

Benalu surga dan bunga neraka


Lebih kurang menjadi satu

Tak hanya terang gelap


Tak juga putih hitam
Namun lingkaran pelangi penuh makna
Meredam tawa dan tangis
Mengalunkan cinta dan benci

DIAM

Diam... diam... diam...

Diam bukan tak bergerak


Diam bukan bergeming
Diam tak selalu tenang
Diam tidak bodoh

Diam terkadang mendengar


Diam selalu melihat
Diam ialah jawaban

Namun diam hanyalah diam

Anda mungkin juga menyukai