Trend
Hal yang sangat mendasar dalam berbagai pendekatan analisa, tren
juga dapat di definisikan salah satu gambaran ataupun informasi yang terjadi
pada saat ini yang biasanya sedang popular di kalangan masyarakat.
Setelah tahun 2000, bangsa Indonesia memasuki era gobalisasi pada
tahun 2003 era dimulainya pasar ASEAN dimana banyak tenaga professional
keluar dan masuk ke dalam negri.Pada masa itu mulai terjadi suatu masa
transisi/pergeseran pola kehidupan masyarakat dimana pola kehidupan
masyarakat tradisional berubah menjadi masyarakat yang maju. Keadaan itu
menyebabkan berbagai macam dampak pada aspek kehidupan masyarakat
khususnya aspek kesehatan baik yang berupa masalah urbanisasi,
pencemaran, kecelakaan, disamping meningkatnya angka kejadian penyakit
klasik yang berhubungan dengan infeksi, kurang gizi, dan kurangnya
pemukiman sehat bagi penduduk. Pergeseran pola nilai dalam keluarga dan
umur harapan hidup yang meningkat juga menimbulkan masalah kesehatan
yang berkaitan dengan kelompok lanjut usia serta penyakit degeneratif.
Pada masyarakat yang menuju ke arah moderen, terjadi peningkatan
kesempatan untuk meningkatkan pendidikan yang lebih tinggi, peningkatan
pendapatan dan meningkatnya kesadaran masyarakat terhadap hukum dan
menjadikan masyarakat lebih kritis. Kondisi itu berpengaruh kepada
pelayanan kesehatan dimana masyarakat yang kritis menghendaki
pelayanan yang bermutu dan diberikan oleh tenaga yang profesional.
Keadaan ini memberikan implikasi bahwa tenaga kesehatan khususnya
keperawatan dapat memenuhi standart global internasional dalam
memberikan pelayanan kesehatan/keperawatan, memiliki kemampuan
professional, kemampuan intelektual dan teknik serta peka terhadap aspek
Issu
Sesuatu hal yang dibicarakan oleh banyak orang yang belum jelas
faktanya atau buktinya. Peristiwa atau kejadian yang dapat diperkirakan
terjadi atau tidak terjadi pada masa mendatang, yang menyangkut ekonomi,
moneter, sosial, politik, hukum, pembangunan nasional, bencana alam, hari
1.
2.
3.
4.
v EUTHANASIA
Membunuh bisa dilakukan secara legal hingga sampai kini masih jadi
kontroversi. Itulah euthanasia,Pembunuhan legal ini pun ada beragam
jenisnya.
Secara umum, kematian adalah suatu topik yang sangat ditakuti oleh
publik. Hal demikian tidak terjadi di dalam dunia kedokteran atau kesehatan.
Dalam konteks kesehatan modern, kematian tidaklah selalu menjadi sesuatu
yang datang secara tiba-tiba. Kematian dapat dilegalisir menjadi sesuatu
yang definit dan dapat dipastikan tanggal kejadiannya. Euthanasia
memungkinkan hal tersebut terjadi.
Euthanasia adalah tindakan mengakhiri hidup seorang individu secara
tidak menyakitkan, ketika tindakan tersebut dapat dikatakan sebagai
bantuan untuk meringankan penderitaan dari individu yang akan mengakhiri
hidupnya.
Ada empat metode euthanasia:
Euthanasia sukarela: ini dilakukan oleh individu yang secara sadar
menginginkan kematian.
Euthanasia non sukarela: ini terjadi ketika individu tidak mampu untuk
menyetujui karena faktor umur, ketidak mampuan fisik dan mental. Sebagai
contoh dari kasus ini adalah menghentikan bantuan makanan dan minuman
untuk pasien yang berada di dalam keadaan vegetatif (koma).
Euthanasia tidak sukarela: ini terjadi ketika pasien yang sedang sekarat
dapat ditanyakan persetujuan, namun hal ini tidak dilakukan. Kasus serupa
dapat terjadi ketika permintaan untuk melanjutkan perawatan ditolak.
Bantuan bunuh diri: ini sering diklasifikasikan sebagai salah satu bentuk
euthanasia. Hal ini terjadi ketika seorang individu diberikan informasi dan
wacana untuk membunuh dirinya sendiri. Pihak ketiga dapat dilibatkan,
namun tidak harus hadir dalam aksi bunuh diri tersebut. Jika dokter terlibat
dalam euthanasia tipe ini, biasanya disebut sebagai bunuh diri atas
pertolongan dokter. Di Amerika Serikat, kasus ini pernah dilakukan oleh dr.
Jack Kevorkian. Euthanasia dapat menjadi aktif atau pasif:
Euthanasia aktif menjabarkan kasus ketika suatu tindakan dilakukan
dengan tujuan untuk menimbulkan kematian. Contoh dari kasus ini adalah
memberikan suntik mati. Hal ini ilegal di Britania Raya dan Indonesia.
Euthanasia pasif menjabarkan kasus ketika kematian diakibatkan oleh
penghentian tindakan medis. Contoh dari kasus ini adalah penghentian
pemberian nutrisi, air, dan ventilator.
Argumen Pro Euthanasia
Kelompok pro euthanasia, yang termasuk juga beberapa orang cacad,
berkonsentrasi untuk mempopulerkan euthanasia dan bantuan bunuh diri.
Mereka menekankan bahwa pengambilan keputusan untuk euthanasia
adalah otonomi individu. Jika seseorang memiliki penyakit yang tidak dapat
disembuhkan atau berada dalam kesakitan yang tak tertahankan, mereka
harus diberikan kehormatan untuk memilih cara dan waktu kematian mereka
dengan bantuan yang diperlukan. Mereka mengklaim bahwa perbaikan
teknologi kedokteran merupakan cara untuk meningkatkan jumlah pasien
yang sekarat tetap hidup. Dalam beberapa kasus, perpanjangan umur ini
melawan kehendak mereka.
Mereka yang mengadvokasikan euthanasia non sukarela, seperti Peter
Singer, berargumentasi bahwa peradaban manusia berada dalam periode
ketika ide tradisional seperti kesucian hidup telah dijungkir balikkan oleh
praktek kedokteran baru yang dapat menjaga pasien tetap hidup dengan
bantuan instrumen. Dia berargumen bahwa dalam kasus kerusakan otak
permanen, ada kehilangan sifat kemanusian pada pasien tersebut, seperti
kesadaran, komunikasi, menikmati hidup, dan seterusnya. Mempertahankan
hidup pasien dianggap tidak berguna, karena kehidupan seperti ini adalah
kehidupan tanpa kualitas atau status moral.
Falsafah Utilitarian Singer menekankan bahwa tidak ada perbedaan
moral antara membunuh dan mengizinkan kematian terjadi. Jika
konsekuensinya adalah kematian, maka tidak menjadi masalah jika itu
dibantu dokter, bahkan lebih disukai jika kematian terjadi dengan cepat dan
bebas rasa sakit.
Oposisi terhadap Euthanasia
Banyak argumen anti euthanasia bermula dari proposisi, baik secara
religius atau sekuler, bahwa setiap kehidupan manusia memiliki nilai intrinsik
dan mengambil hidup seseorang dalam kondisi normal adalah suatu
kesalahan. Advokator hak-hak orang cacad menekankan bahwa jika
euthanasia dilegalisasi, maka hal ini akan memaksa beberapa orang cacad
untuk menggunakannya karena ketiadaan dukungan sosial, kemiskinan,
kurangnya perawatan kesehatan, diskriminasi sosial, dan depresi.
Orang cacad sering lebih mudah dihasut dengan provokasi euthanasia,
dan informed consent akan menjadi formalitas belaka dalam kasus ini.
Beberapa orang akan merasa bahwa mereka adalah beban yang harus
dihadapi dengan solusi yang jelas. Secara umum, argumen anti euthanasia
adalah kita harus mendukung orang untuk hidup, bukan menciptakan
struktur yang mengizinkan mereka untuk mati.
Eutanasia menurut hukum dibeberapa negara
Sejauh ini eutanasia diperkenankan yaitu dinegara Belanda,
Belgia serta ditoleransi di negara bagian Oregon di Amerika, Kolombia dan