Anda di halaman 1dari 3

ASTAGA

Hari itu adalah hari biasa yang menurutku sangat luar biasa.
Kulihat dari balik jendela kamarku, dari sana tampak sang surya baru
beranjak dari peraduan. Aku pun segera mandi kemudian sarapan
bersama papa dan mama.
Hari itu adalah hari minggu, jadi kuputuskan untuk bersantai
seharian. Aku menghabiskan hari itu dengan membaca novel dan
menonton TV. Setelah bosan berada di rumah seharian, aku mengisi sisa
hari itu dengan berjalan-jalan di taman.
Keputusanku untuk berjalan-jalan inilah yang membuat hari itu jadi
luar biasa. Dalam perjalanan menuju taman, aku merasa sangat aneh. Tak
biasanya jalan menuju ke taman sepi. Dan yang lebih aneh lagi, taman
yang biasanya penuh sesak oleh pengunjung kini sepi bagaikan hutan
yang tak berpenghuni. Ke mana perginya orang-orang, tanyaku dalam
hati. Karena penasaran, aku pun berniat untuk mengelilingi taman
tersebut.
Di dekat sebuah kolam di taman itu, aku melihat sesuatu yang tak
pernah kupikirkan sebelumnya. Aku melihat sebuah pesawat berbentuk
seperti

piring.

Mungkinkah

ada

UFO,
alien

yang

bisikku.
ingin

menguasai bumi?. Aku segera berlari ke rumah untuk melaporkan hal itu
kepada orang tuaku.
Sesampai di rumah aku segera mencari Papa dan Mama namu aku
tak bisa menemukan mereka. Mungkinkah orang tuaku dan penduduk
kota lainnya diculik oleh alien.
Aku segera berlari ke luar rumah. Tanpa sengaja aku menginjak
sebuah amplop. Surat, pikirku. Aku langsung membaca surat itu yang
ternyata adalah surat dari Papa dan Mama untukku.

Untuk Santi
Santi ketika kamu membaca surat ini,
mungkin Papa, Mama, dan penduduk
kota lainnya sudah berada di dalam
pesawat penyelamat yang ada di taman
dekat kolam. Kami naik pesawat ini
karena diramalkan hari ini bumi akan
menabrak matahari. Oleh karena itu,
kami akan mengungsi ke planet lain.
Untuk itu, cepatlah pergi ke taman dan
naik ke pesawat tersebut.
Dari,
Papa dan Mama

Setelah membaca surat itu aku segera ke taman, tetapi ternyata


pesawat tersebut sudah berangkat. Tiba-tiba udara menjadi sangat panas,
pohon-pohon pun layu karenanya. Oh Tuhan sekarangkah akhir dunia
ini, batinku. Aku berlari mencari tempat berlindung. Seketika itu, langit
berubah menjadi gelap. Tanah-tanah pun retak. Saat aku berlari, aku
terjatuh ke dalam sebuah lubang yang cukup dalam. Ketika aku membuka
mata, aku baru sadar bahwa semua itu hanya mimpi.

Anda mungkin juga menyukai