Anda di halaman 1dari 9

BAB I

PENDAHULUAN

A.

Latar Belakang

Keperawatan sebagai pelayanan profesional, dalam aplikasinya harus dilandasi


oleh dasar keilmuan keperawatan yang kokoh.Dengan demikian perawat harus mampu
berfikir logis, dan kritis dalam menelaah dan mengidentifikasi fenomena respon
manusia.
Banyak bentuk-bentuk pengetahuan dan ketrampilan berfikir kritis harus
dilakukan pada setiap situasi klien, antara lain degan menggunakan model-model
keperawatan dalam proses keperawatan. Dan tiap model dapat digunakan dalam praktek
keperawatan sesuai dengan kebutuhan.
Pemilihan model keperawatan yang tepat dengan situasi klien yang spesifik,
memerlukan pengetahuan yang mendalam tentang variable-variable utama yang
mempengaruhi situasi klien. Langkah-langkah yang harus dilakukan perawat dalam
memilih model keperawatan yang tepat untuk kasus spesifik adalah sebagai berikut :
1.

Mengumpulkan informasi awal tentang fokus kesehatan klien, umur, pola hidup

2.

dan aktivitas sehari-hari untuk mengidentifikasi dan memahami keunikan pasien.


Mempertimbangkan model keperawatan yang tepat dengan menganalisa asumsi
yang melandasi, definisi konsep dan hubungan antar konsep.
Dari beberapa model konsep, salah satu diantaranya adalah model self care yang

diperkenalkan oleh Dorothea E. Orem. Orem mengembangkan model konsep


keperawatan ini pada awal tahun 1971 dimana dia mempublikasikannya dengan
judul "Nursing Conceps of Practice Self Care".

Model ini pada awalnya berfokus pada individu, kemudian edisi kedua tahun
1980 dikembangkan pada multi person's unit (keluarga, kelompok dan komunitas) dan
pada edisi ketiga sebagai lanjutan dari 3 hubungan konstruksi teori yang meliputi :
a.
b.
c.
B.

Teori self care


Teori self care deficit, dan
Teori nursing system
Rumusan Masalah

C.
Tujuan
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut :
1.
Untuk memenuhi tugas dari dosen pembimbing KDK (Konsep Dasar
2.

Keperawatan)
Untuk mengetahui lebih jauh mengenai teori model konsep dari salah satu
pakar/ahli yaitu Dorothea E Orem

D. Sistimatika penulisan.
Sistimatika penulisan ini terdiri dari;
BAB I PENDAHULUAN.
BAB II KAJIAN TEORI.
BAB III PEMBAHASAN.
BAB IV PENUTU

BAB II
PEMBAHASAN

A. Biografi Dorothea E. Orem


Dorothea E. Orem pendidikan sekolah perawatan di rumah sakit Providence di
Washington DC.Lulus Sarjana Muda tahun 1930. Lulus Master tahun 1939 pendidikan
keperawatan. Tahun 1945 bekerja di Universitas Katolik di Amerika selama perjalanan
kariernya ia telah bekerja sebagai staf perawat, perawat tugas pribadi, pendidik,
administrasi keperawatan dan sebagai konsultan (1970).
1. Tahun 1958- 1959 sebagai konsultan di Departemen kesehatan pada bagian
pendidikan kesejahteraan dan berpartisipasi pada proyek pelatihan keperawatan
2. Tahun 1959 konsep perawatan Orem dipublikasikan pertama kali
3. Tahun 1965 bergabung dengan Universitas Katolik di Amerika membentuk model
teori keperawatan komunitas
4. Tahun 1968 membentuk kelompok konferensi perkembangan keperawatan, yang
menghasilkan kerja sama tentang perawatan dan disiplin keperawatan
5. Tahun 1976 mendapat gelar Doktor Honoris Causa
6. Tahun 1980 mendapat gelar penghargaan dari alumni Universitas Katolik Amerika
tentang teori keperawatan
7. Selanjutnya Orem mengembangkan konsep keperawatan tentang perawatan diri
sendiri dan dipulikasikan dalam keperawatan (Concept of Pratice tahun 1971).
8. Tahun 1980 mempublikasikan buku kedua yang berisi tentang edisi pertama
diperluas pada keluarga, kelompok dan masyarakat.
9. Tahun 1985 mempublikasikan buku kedua yang berisi tentang tiga teori, yaitu ;
Theory self care, theory self care deficit, theory system keperawatan.

B.

Teori Sistem Keperawatan Orem


Teori ini mengacu kepada bagaimana individu memenuhi kebutuhan dan

menolong keperawatannya sendiri, maka timbullah teori dari Orem tentang Self Care
Deficit of Nursing. Dari teori ini oleh Orem dijabarkan ke dalam tiga teori yaitu :
1. Self Care
Teori self care ini berisi upaya tuntutan pelayanan diri yang The nepeutic
sesuai dengan kebutuhan.

Perawatan diri sendiri adalah suatu langkah awal yang dilakukan oleh
seorang perawat yang berlangsung secara continue sesuai dengan keadaan dan
keberadaannya , keadaan kesehatan dan kesempurnaan.
Perawatan diri sendiri merupakan aktifitas yang praktis dari seseorang
dalam memelihara kesehatannya serta mempertahankan kehidupannya. Terjadi
hubungan antar pembeli self care dengan penerima self care dalam hubungan
terapi. Orem mengemukakan tiga kategori / persyaratan self care yaitu :
persyaratan universal, persyaratan pengembangan dan persyaratan kesehatan.
Penekanan teori self care secara umum :
a.
b.
c.
d.

Pemeliharaan intake udara


Pemeliharaan intake air
Pemeliharaan intake makanan
Mempertahankankan hubungan perawatan proses eliminasi dan

e.
f.
g.

eksresi
Pemeliharaan keseimbangan antara aktivitas dan istirahat
Pemeliharaan keseimbangan antara solitude dan interaksi sosial
Pencegahan resiko-resiko untuk hidup, fungsi usia dan kesehatan

h.

manusia
Peningkatan fungsi tubuh dan pengimbangan manusia dalam

kelompok sosial sesuai dengan potensinya.


2. Self Care Deficit
Teori ini merupakan inti dari teori perawatan general Orem, yang
menggambarkan kapan keperawatan di perlukan, oleh karena perencanaan
keperawatan pada saat perawatan yang dibutuhkan.
Bila dewasa (pada kasus ketergantungan, orang tua, pengasuh) tidak
mampu atau keterbatasan dalam melakukan self care yang efektif
Teori self care deficit diterapkan bila :
a.
b.

Anak belum dewasa


Kebutuhan melebihi kemampuan perawatan

c.

Kemampuan sebanding dengan kebutuhan tetapi diprediksi untuk masa


yang akan datang, kemungkinan terjadi penurunan kemampuan dan
peningkatan kebutuhan.

3. Nursing system
Teori yang membahas bagaimana kebutuhan "Self Care" pasien dapat
dipenuhi oleh perawat, pasien atau keduanya.
Nursing system ditentukan / direncanakan berdasarkan kebutuhan "Self
Care" dan kemampuan pasien untuk menjalani aktifitas "Self Care".
Orem mengidentifikasikan klasifikasi Nursing System :
a.

The Wholly compensatory system


Bantuan secara keseluruhan, dibutuhkan untuk klien yang tidak mampu
mengontrol dan memantau lingkungannya dan berespon terhadap

b.

rangsangan.
The Partly compensantory system
Bantuan sebagian, dibutuhkan bagi klien yang mengalami keterbatasan
gerak karena sakit atau kecelakaan.

c.

The supportive - Educative system


Dukungan pendidikan dibutuhkan oleh klien yang memerlukannya untuk

d.

dipelajari, agar mampu melakukan perawatan mandiri.


Metode bantuan
Perawat membantu klien dengan menggunakan system dan melalui lima
metode bantuan yang meliputi :
o Acting atau melakukan sesuatu untuk klien
o Mengajarkan klien
o Mengarahkan klien
o Mensupport klien
o Menyediakan lingkungan untuk klien agar dapat tumbuh dan
berkembang.

4.

Keyakinan dan nilai - nilai

Kenyakianan Orem's tentang empat konsep utama keperawatan adalah :


a.

Klien : individu atau kelompok yang tidak mampu secara terus


menerus memperthankan self care untuk hidup dan sehat,
pemulihan dari sakit atau trauma atu koping dan efeknya.

b.

Sehat : kemampuan individu atau kelompoki memenuhi tuntutatn


self care yang berperan untuk mempertahankan dan meningkatkan

c.

integritas structural fungsi dan perkembangan.


Lingkungan : tatanan dimana klien tidak dapat memenuhi
kebutuhan keperluan self care dan perawat termasuk didalamnya

d.

tetapi tidak spesifik.


Keperawatan : pelayanan yang dengan sengaja dipilih atau kegiatan
yang dilakukan untuk membantu individu, keluarga dan kelompok
masyarakat dalam mempertahankan self care yang mencakup

5.

integritas struktural, fungsi dan perkembangan.


Tiga kategori self care
Model Orem's menyebutkan ada beberapa kebutuhan self care yang
disebutkan sebagai keperluan self care (self care requisite), yaitu :
1)

Universal self care requisite ; keperluan self care universal dan ada pada
setiap manusia dan berkaitan dengan fungsi kemanusiaan dan proses
kehidupan, biasanya mengacu pada kebutuhan dasar manusia. Universal
requisite yang dimaksudkan adalah :
a.
Pemeliaharaan kecukupan intake udara
b.
Pemeliharaan kecukupan intake cairan
c.
Pemeliaharaan kecukupan makanan
d.
Pemeliaharaan keseimabnagn antara aktifitas dan istirahat
e. Mencegah ancaman kehidupan manusia, fungsi kemanusiaan dan
f.
g.

kesejahteraan manusia
Persediaan asuhan yang berkaitan dengan proses- proses eliminasi.
Meningkatkan fungsi human fungtioning dan perkembangan ke
dalam

kelompok

sosial

sesuai

dengan

potensi

seseorang,

keterbatasan seseorang dan keinginan seseorang untuk menjadi


2)

normal.
Developmental self care requisite : terjadi berhubungn dengan tingkat
perkembangn individu dan lingkungan dimana tempat mereka tinggal
yang berkaitan dengan perubahan hidup seseorang atau tingkat siklus

3)

kehidupan.
Health deviation self care requisite : timbul karena kesehatan yang tidak
sehat dan merupakan kebutuhan- kebutuhan yang menjadi nyata karena
sakit atau ketidakmampuan yang menginginkan perubahan dalam
perilaku self care.

6.

Tujuan
Tujuan keperawatan pada model Orem"s secara umum adalah :
1)

Menurunkan tuntutan self care pada tingkat dimana klien dapat

2)

memenuhinya, ini berarti menghilangkan self care deficit.


Memungkinkan klien meningkatkan kemampuannya untuk memenuhi

3)

tuntutan self care.


Memungkinkan orang yang berarti (bermakna) bagi klien untuk
memberikan asuhan dependen jika self care tidak memungkinkan, oleh
karenanya self care deficit apapun dihilangkan.

Jika ketiganya ditas tidak tercapai perawat secara langsung dapat memenuhi
kebutuhan-kebutuhan self care klien.
Tujuan keperawatan pada model Orem's yang diterapkan kedalam
praktek keperawatan keluarga / komunitas adalah :
1.

Menolong klien dalam hal ini keluarga untuk keperawatan mandiri secara

2.

terapeutik
Menolong klien bergerak kearah tidakan-tidakan asuhan mandiri

3.

Membantu anggota keluarga untuk merawat anggota keluarganya yang


mengalami gangguan secara kompeten.
Dengan demikian maka fokus asuhan keperawatan pada model orem's

yang diterapkan pada praktek keperawtan keluaga/komunitas adalah :


1.
2.
3.

Aspek interpersonal : hubungan didalam kelurga


Aspek sosial : hubungan keluarga dengan masyarakat disekitarnya.
Aspek prosedural : melatih ketrampilan dasar keluarga sehingga mampu

4.

mengantisipasi perubahan yang terjadi


Aspek tehnis : mengajarkan kepada keluarga tentang tehnik dasar yang
dilakukan di rumah, misalnya melakukan tindakan kompres secara benar.

BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Dengan mempelajari model konsep atau teori keperawatan sebagaimana
disampaikan dimuka maka dapat disimpulkan bahwa perawat harus memahami
apa yang harus dilakukan secara tepat dan akurat sehingga klien dapat
memperoleh haknya secara tepat dan benar. Asuhan keperawatan dengan
pemilihan model konsep atau teori keperawatan yang sesuai dengan karakteristik
klien dapat memberikan asuhan keperawatan yang relevan .
Model konsep atau teori keperawatan self care mempunyai makna bahwa
semua manusia mempunyai kebutuhan-kebutuhan self care dan mereka
mempunyai hak untuk memperolehya sendiri kecuali jika tidak mampu. Dengan
demikian perawat mengakui potensi pasien untuk berpartisipasi merawat dirinya

sendiri pada tingkat kemampuannya dan perawatan dapat menentukan tingkat


bantuan yang akan diberikan.
Untuk dapat menerapkan model konsep atau teori keperawatan ini
diperlukan suatu pengetahuan dan ketrampilan yang mendalam terhadap teori
keperawatan sehingga diperoleh kemampuan tehnikal dan sikap yang
therapeutik.

B. SARAN

DAFTAR PUSTAKA

http://www.kapukonline.com/2012/02/konsepkeperawatandorotheaeorem.html
http://www.lepank.com/2012/08/pengertian-konsep-menurut-beberapa-ahli.html
080913 12.34
http://id.wikipedia.org/wiki/Honoris_Causa
080913 13.08

Anda mungkin juga menyukai