Anda di halaman 1dari 7

M.

Aldo Giansyah
04011381419144
Gamma

Anatomi dan Fisiologi Sistem HepatoBillier


Empedu disekresikan oleh sel-sel hepar, disimpan dan dipekatkan di dalam vesika
biliaris,kemudian dikeluarkan ke dalam duodenum. Ductus biliaris hepatis terdiri atas
ductus hepatis destra dan sinistra, ductus hepatis comunis, ductus choledochus, vesica
biliaris dan ductus cysticus.1
1. Ductus hepaticus
Ductus hepaticus dextra dan sinistra keluar dari lobus hepatis dextra dan sinistra
pada port

hepatis. Keduanya bersatu

membentuk ductus hepatis comunis. Panjang

ductus hepatis comunis sekitar 1,5 inchi (4 cm) dan berjalan turun di pinggir bebas
omentum minus. Ductus ini bergabung dengan ductus cysticus dari vesica billiaris yang
ada di sisi kanannya membentuk ductus choledochus.1
2. Ductus Choledochus
Panjang ductus choledochus sekitar 3 inchi (8 cm). Pada bagian perjalanannya,
ductus ini terletak pada pinggir bebas kanan omentum minus, di depan foramen
epiploicum. Di sini ductus choledochus terletak di depan pinggir kanan venae portae
bawah hepatis dan pada sisi kanan arteri hepatica. Pada bagian kedua perjalanannya,
ductus terletak di belakang pars duodenum di sebelah kanan arteri gastroduodenalis. Pada
bagian ketiga perjalanannya, ductus terletak di dalam sulcus yang terdapat pada facies
posterior caput pancreatis. Di sini ductus choledochus bersatu dengan ductus
pankreaticus. 1
Ductus chodedochus berakhir di bawah dengan menembus dinding medial pars
descendens

duodenum kira-kira

di pertengahan panjangnya.

Biasanya

ductus

choledochus bergabung dengan ductus pankreatikus, dan bersama-sama bermuara ke


dalam ampula kecil di dinding duodenum, yang disebut ampula hepatopankreatica
(ampula vater). Ampula ini bermuara pada lumen duodenum melalui sebuah papila kecil,
yaitu papila duodeni major. Bagian terminal kedua ductus beserta ampula dikelilingi oleh
serabut otot sirkular yang disebut musculus sphinter ampullae (sphincter oddi). 1,2

Gambar 1. Ductus choledocus (Common bile duct) dan Spincter Oddi 2


3. Vesica Biliaris (Kandung Empedu)
Vesica biliaris adalah sebuah kantong berbentuk buah pir yang terletak pada
permukaan bawah hepar. Vesica biliaris mempunyai kemampuan menyimpan empedu
sebanyak 30-50 ml, serta memekatkan empedu dengan cara mengabsorpsi air. Vesica
biliaris terdiri atas fundus, corpus, dan collum. Fundus vesica biliaris berbentuk bulat dan
biasanya menonjol di bawah margo inferior hepar, penonjolan ini merupakan tempat
fundus bersentuhan dengan dinding anterior abdomen setinggi ujung cartilago costalis IX
dextra. Corpus vesica biliaris terletak dan berhubungan dengan fascies visceralis hepar
dan arahnya ke atas, belakang dan kiri. Colum vesica biliaris melanjutkan diri sebagai
ductus cysticus, yang berbelok ke dalam omentum minus dan bergabung dengan sisi
kanan ductus hepaticus komunis untuk membentuk ductus choledochus. 1

Gambar 2. Vesica Biliaris Terdiri Atas Fundus, Corpus dan Colum1


Vesica biliaris berfungsi sebagai tempat penyimpanan empedu. vesica biliaris
mempunyai kemampuan untuk memekatkan empedu dan untuk membantu proses ini,
mukosa vesica biliaris mempuyai lipatan-lipatan permanen yang saling berhubungan
sehingga permukaan tampak seperti sarang tawon Sel-sel toraks yang terletak pada
permukaan mukosa mempunyai banyak vili. Empedu dialirkan ke duodenum sebagai
akibat kontraksi dan pengosongan parsial vesica biliaris. Mekanisme ini diawali dengan
masuknya makanan berlemak ke dalam duodenum. Lemak menyebabkan pengeluaran
hormon kolesistokinin dari tunica mucosa duodenum. Lalu hormon masuk ke dalam
darah dan menimbulkan kontraksi vesica biliaris. Pada saat yang bersamaan otot polos
yang terletak pada ujung distal ductus choledochus dan ampula relaksasi, sehingga
memungkinkan masuknya empedu yang pekat ke dalam duodenum. Garam-garam
empedu di dalam cairan empedu penting untuk mengemulsikan lemak di dalam usus serta
membantu pencernaan dan absorbsi lemak.1
Vesica biliaris mendapat perdarahan dari arteri cystica, cabang arteri hepatica
dextra dan vena cystica yang mengalirkan darah langsung ke vena porta. Cairan limfa
mengalir ke nodus cysticus yang terletak dekat colum vesicae biliaris. Dari sini,
pembuluh limfa berjalan ke nodi hepatici dengan berjalan sepanjang perjalanan arteri
hepatica communis dan kemudian ke nodi coelici. Persarafan di vesica biliaris terdiri atas
saraf simpatis dan parasimpatis yang membentuk pleksus coeliacus. 1

Secara fisiologi, empedu dihasilkan oleh hepatosit dan sel-sel duktus sebanyak
500-1500 mL/ hari. Sekresi aktif garam empedu ke dalam canaliculus bilier dipengaruhi
oleh volume empedu. Na+ dan air mengalir secara pasif untuk meningkatkan
isoosmolaritas. Lechitin dan kolesterol memasuki canaliculus pada laju tertentu yang
berhubungan dengan output garam empedu. Bilirubin dan sejumlah anion organik lainnya
(esterogen, sulfobromopthalen, dll) secara aktif disekresikan oleh hepatosit melalui
sistem transport yang berbeda dengan garam empedu. Diantara makan, empedu disimpan
di vesica biliaris, dimana empedu terkonsentrasi pada hingga 20%/ jam. Na + dan HCO3atau Cl- secara aktif ditransport dari lumennya selama absorpsi. 3
Ada tiga faktor yang meregulasi aliran empedu yaitu : sekresi hepatik, kontraksi
vesica biliaris, dan tahanan spincter choledochal. Dalam keadaan puasa, tekanan di
ductus choledocus adalah 5-10 cm H2O dan empedu yang dihasilkan di hati disimpan di
dalam vesica biliaris. Setelah makan, vesica biliaris berkontraksi, spincter relaksasi dan
empedu di alirkan ke dalam duodenum dengan adanya tekanan di dalam duktus yang
terjadi secara intermiten yang melebihi tahanan spincter. Saat berkontraksi, tekanan di
dalam vesica biliaris mencapai 25 cm H2O dan di dalam ductus choledocus mencapai 1520 cm H2O. Cholecystokonin (CCK) adalah stimulus utama untuk berkontraksinya vesica
biliaris dan relaksasi spincter. CCK dilepaskan ke dalam aliran darah dari mukosa usus
halus.3

Gambar 3. Fisiologi Pengeluaran Empedu3


4. Ductus Cysticus
Panjang ductus cysticus sekitar 1,5 inchi (4 cm) dan menghubungkan colum
vesica biliaris dengan ductus hepatis comunis untuk membentuk ductus choledochus..
Biasanya ductus cysticus berbentuk huruf

S dan berjalan turun dengan jarak yang

bervariasi pada pinggir bebas kanan omentum minus. Tunica mukosa ductus cysticus
menonjol untuk membentuk plica spiralis yang melanjutkan diri dengan plica yang sama
pada colum vesica biliaris. Plica ini umumnya dikenal sebagi valvula spiralis. Fungsi
valvula spiralis adalah untuk mempertahankan lumen terbuka secara konstan. 1

Gambar 4. Ductus cysticus bersatu dengan ductus hepatis comunis membentuk


ductus choledocus.3
5. Komposisi Empedu
Tabel 1. Komposisi empedu4
Komponen
Air
Garam Empedu
Bilirubin
Kolesterol
Asam Lemak
Lecithin
Elektrolit

Dari Hati
97,5 gm %
1,1
gm %
0,04 gm %
0,1
gm %
0,12 gm %
0,04 gm %
-

Dari Kandung Empedu


95
gm %
6
gm %
0,3
gm %
0,3 0,9
gm %
0,3 1,2
gm %
0,3
gm %
-

1. Garam Empedu
Asam empedu berasal dari kolesterol. Asam empedu dari hati ada dua macam
yaitu : Asam Deoxycholat dan Asam Cholat.
Fungsi garam empedu adalah :5
a. Menurunkan tegangan permukaan dari partikel lemak yang terdapat dalam
makanan, sehingga partikel lemak yang besar dapat dipecah menjadi partikelpartikel kecil untuk dapat dicerna lebih lanjut.
b. Membantu absorbsi asam lemak, monoglycerid, kolesterol dan vitamin yang larut
dalam lemak.
Garam empedu yang masuk ke dalam lumen usus oleh kerja kuman-kuman
usus dirubah menjadi deoxycholat dan lithocholat. Sebagian besar (90 %) garam
empedu dalam lumen usus akan diabsorbsi kembali oleh mukosa usus sedangkan
sisanya akan dikeluarkan bersama feses dalam bentuk lithocholat. Absorbsi garam

empedu tersebut terjadi disegmen distal dari ilium. Sehingga bila ada gangguan pada
daerah tersebut misalnya oleh karena radang atau reseksi maka absorbsi garam
empedu akan terganggu.4,5
2. Bilirubin
Hemoglobin yang terlepas dari eritrosit akan pecah menjadi heme dan globin.
Heme bersatu membentuk rantai dengan empat inti pyrole menjadi bilverdin yang
segera berubah menjadi bilirubin bebas. Zat ini di dalam plasma terikat erat oleh
albumin. Sebagian bilirubin bebas diikat oleh zat lain (konjugasi) yaitu 80 % oleh
glukuronide. Bila terjadi pemecahan sel darah merah berlebihan misalnya pada
malaria maka bilirubin yang terbentuk sangat banyak.
DAFTAR PUSTAKA
1

Snell RS. Anatomi Pankreas. Dalam: Hartanto H, dkk. Anatomi klinik untuk mahasiswa
kedokteran. Jakarta: EGC, 2006. h. 309-318.

Bardiman S. Tumor Pankreas. Dalam: Bardiman S. Kumpulan kuliah hepatologi, penyakit


pankreas, kandung empedu. Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya; 2008. h. 599603.

Guntur H. Ikterus Obstruktif. Dalam: Suryana H. Bed side teaching. Jakarta: Sebelas Maret. h. 14.

Anda mungkin juga menyukai