BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Prolaps tali pusat merupakan salah satu kasus kegawatdaruratan dalam
bidang obstetri. Prolaps tali pusat dari tali pusat terkemuka, tali pusat
menumbung, dan tali pusat tersembunyi. Insiden terjadinya prolaps tali pusat
adalah 1:3000 kelahiran, tali pusat menumbung kira kira 1 : 200 kelahiran,
sedangkan tali pusat tersembunyi 50% tidak diketahui. Myles melaporkan
hasil penelitiannyadalam kepustakaan dunia bahwa angka kejadian prolaps
tali pusat berkisar antara 0.3% sampai dengan 0.6 % persalinan. Keadaan
prolaps tali pusat lebih mungkin terjadi pada malpresentasi dan malposisi
janin, antara lain : presentasi kepala (0,5%), letak sungsang (5%), presentasi
kaki (15%), dan letak lintang (20%). Prolaps tali pusat juga sering terjadi jika
tali pusat panjang dan jika plasenta letak rendah. Mortalitas terjadinya tali
pusat menumbung pada janin sekitar 11-17 %. (Mochtar,1998, Yusuf, 2010).
Prolaps tali pusat secara langsung tidak mempengaruhi keadaan ibu,
sebaliknya sangat membahayakan janin. Tali pusat menumbung, di mana
ketuban sudah pecah dan tali pusat berada di bawah bagian terendah janin,
keadaan tersebut membuat tali pusat dapat tertekan antara bagian terendah
janin dan dinding panggul yang akhirnya akan menimbulkan asfiksia pada
janin. Bahaya terbesar adalah pada presentasi kepala, karena setiap saat tali
pusat dapat terjepit antara bagian terendah janin dengan jalan lahir sehingga
mengakibatkan gangguan oksigenasi janin. Pada tali pusat terkemuka,
sebelum ketuban pecah, ancaman terhadap janin tidak seberapa besar, tetapi
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
A. Definisi
Prolaps tali pusat dijalan lahir terdiri dari : tali pusat menumbung tali
pusat terkemuka, dan tali pusat tersembunyi. Tali pusat menumbung adalah
suatu keadaan dimana tali pusat berada disamping atau melewati bagian
terendah janin di dalam jalan lahir setelah ketuban pecah. Tali pusat yang
mendahului bagian terbawah janin pada ketuban yang masih utuh disebut tali
pusat terkemuka. Tali pusat yang berada di samping bagian terbawah janin
pada ketuban yang masih utuh disebut tali pusat tersembunyi (Winkjosastro,
2007).
A
B
C
Gambar 1 : Tiga jenis tampilan tali pusat di jalan lahir. A) tali pusat
tersembunyi, B) Tali pusat terkemuka C) Tali pusat menumbung
(Hughey,2009).
B. Insiden
Insiden terjadinya prolaps tali pusat adalah 1 : 3000 kelahiran, tali
pusat menumbung kira kira 1:200 kelahiran, tetapi insiden dari tali pusat
tersembunyi 50 % tidak dikettahui. Myles melpaorkan hasil penelitiannya
dalam kepustakaan dunia bahwa angka kejadian prolaps tali pusat berkisar
antara 0,3 % sampai 0,6 % persalinan. Keadaan prolaps tali lebih mungkin
terjadi pada malpresentasi dan malposisi janin, antara lain : presentasi kepala
(0,5%), letak sungsang (5%), presentasi kaki (15%), dan letak lintang (20%).
Prolaps tali pusat juga sering terjadi jika tali pusat panjang dan jika plasenta
letak rendah. Mortalitas terjadinya tali pusat menumbung pada janin sekitar 11
% - 17 %. Penjepitan dan tekanan pada tali pusat oleh bagian terendah janin
terutama kepala menyebabkan gangguan fungsi sirkulasi uteroplasenta yang
C. Etiologi
Setiap faktor yang mengadaptasi bagian terendah janin dengan pintu
atas panggul akan member kecenderungan (predisposisi) terjadinya prolaps
tali pusat. Beberapa predisposisi tersebut (HON, 2002 ; Mochtar, 1998 ;
Wiknjosastro, 2007), sebagai berikut :
1. Presentasi atau letak janin yang tidak normal seperti letak lintang terutama
pada punggung janin di fundus, letak sungsang, presentasi muka atau dahi,
dan presentasi ganda. Keadaan keadaan tersebut biasanya dapat
membuat jalan lahirntidak terisi penuh, sehingga memudahkan timbulnya
prolaps tali pusat.
2. Keadaan di mana presentasi janin masih tinggi atau belum masuk pintu
atas panggul, seperti multiparitas, prematuritas dan panggul sempit.
3. Polihidramnion, diaman air ketuban lebih banyak dari normal sehingga
sewaktu ketuban pecah, air ketuban keluar sering disertai prolaps tali
pusat.
4. Kehamilan ganda, prolaps tali pusat sering terjadi saat melahirkan bayi
yang kedua
5. Hidrosefalus dan ansefalus
6. Plasenta previa dan plasenta letak rendah
D. Diagnosis
Ibu tidak dapat merasakan adanya prolaps tali pusat pada dirinya.
Masalah tampak ketika memonitor denyut jantung bayi yang menunjukkna
penurunan denyut jantung (bradikardi), dan penemuan saat melakukan vaginal
toucher. Alat bantu yang dapat digunakan antara lain : Doppler, kardiotograf
BAB 3
KESIMPULAN