NPM
: 11310237
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
Algoritma DBD?
Profilaksis malaria dan kapan diberikan?
Dosis pemberian MgSO4?
Syarat pemberian MgSO4
Antidotum keracunan MgSO4
Indeks menentukan hipertiroid/tirotoksisitas
Diagnosa kriteria SLE
Obat glukoma
Kelainan amporik
Lokasi mendengarkan katup jantung mitral, aorta, pulmo, tricuspid
Langkah pemeriksaan batas jantung
Macam macam rujukan
Jawab:
1.
6.
Antidotum MgSO4 yaitu calcium gluconas 10%, 1 gram (10% dalam 10 cc)
diberikan intravenous dalam 3 menit
7.
Definisi
Terdapat eritema, datar, atau meninggi yang cenderung
9.
Dari tabel tersebut, jika ditemukan 4 atau lebih kriteria, maka diagnosis SLE mempunyai
spesifisitas 95% dapat ditegakkan. Jika hanya 3 kriteria dan salah satunya ANA positif,
maka sangat tinggi kemungkinan diagnosis SLE dapat ditegakkan dan diagnosis
bergantung pada pengamatan klinis. Pada hasil tes ANA, jika hasil tes ANA negatif, maka
kemungkinan bukan SLE, namun jika hanya tes ANA tidak terlihat manifestasi klinis,
maka belum tentu juga SLE, sehingga hal ini memerlukan observasi jangka panjang.
8. Terapi Medikamentosa
a. Penekanan pembentukan humor aqueus, antara lain:
1. adrenegik bloker topikal seperti timolol maleate 0,25 - 0,50 % 2 kali
sehari, betaxolol 0.25% dan 0.5%, levobunolol 0.25% dan 0.5%,
metipranolol 0.3%, dan carteolol 1%
2. apraklonidin
3. inhibitor karbonik anhidrase seperti asetazolamid (diamox) oral 250 mg 2
kali sehari, diklorofenamid, metazolamid
b. Meningkatkan aliran keluar humor aqueus
seperti: prostaglandin analog, golongan parasimpatomimetik, contoh:
pilokarpin tetes mata 1 - 4 %, 4-6 kali sehari, karbakol, golongan epinefrin
c. Penurunan volume korpus vitreus.
d. Obat-obat miotik, midriatikum,
9. Amphoric sounds
Suara napas Amporik dapat berasal dari kavitas atau pneumotoraks dengan
fistel yang terbuka. Bunyinya seperti mendengar botol kosong yang ditiup.
10. a. Auskultasi dengan diafragma pada RICS kedua dekat sternum
(aortic area).
b. Auskultasi dengan diafragma pada LICS kedua dekat sternum
(pulmonic area).
c. Auskultasi dengan diafragma pada LICS Ke 3, 4, 5 dekat setrnum
(tricuspid area).
d. Dengarkan dengan diafragma pada apex (PMI) (mitral area)
11. 1. Batas kiri jantung
Kita melakukan perkusi dari arah lateral ke medial. Perubahan antara
bunyi sonor dari paru paru ke redup relatif kita tetapkan sebagai batas
jantung kiri. Dengan cara tersebut kita akan dapatkan tempat iktus, yaitu
normal pada ruang interkostale V kiri agak ke medial dari linea
midklavikularis sinistra, dan agak di atas batas paruhepar. Ini merupakan
batas kiri bawah dari jantung. Batas jantung sebelah kiri yang terletak di
sebelah cranial iktus, pada ruang interkostal II letaknya lebih dekat ke