Anda di halaman 1dari 5

Teorema Thevenin dan Norton

Thevenin & Norton Equivalents


Strategi yang umum digunakan dalam menganalisis rangkaian listrik adalah melakukan
penyederhanaan rangkaian seminimal mungkin. Dalam hal ini, bagaimana caranya agar
mendapatkan sub-rangkaian paling sederhana di mana paling sedikit elemennya tanpa mengubah
besarnya arus dan tegangan di luar rangkaian.
Rangkaian ekivalen seri dan paralel untuk hambatan, sumber arus, dan sumber tegangan
akan dikombinasikan menjadi suatu rangkaian ekivalen yang disebut sebagai bentuk Thevenin
dan Norton. Metoda ini sering digunakan untuk menyederhanakan rangkaian sehingga
mempermudah dalam menganalisis rangkaian listrik. Secara prinsip metoda ini merupakan
kombinasi dari hukum Ohm (I = V/R) dan hukum Kirchoff (KVL dan KCL).

Perhatikan pasangan dari rangkaian dua-terminal yang ditunjukkan pada Gb. 1.1 di atas.
Dengan menerapkan Kirchoff Voltage Law (KVL) pada rangkaian (a), akan didapat persamaan,
v = RT i + vT
(1.1)
Sedangkan dengan menerapkan Kirchoff Current Law (KCL) pada rangkaian (b), didapatkan
persamaan,
iN = i + v/RN
(1.2)
Penyelesaian persamaan (1.2) dengan cara substitusi untuk mendapatkan variabel dari v, maka di
dapat persamaan,
v = RN i + RN iN
(1.3)
Jika dibandingkan antara persamaan (1.1) pada rangkaian (a) dengan persamaan (1.3) pada
rangkaian (b), maka terlihat suatu persamaan yang identik. Dengan demikian, kedua rangkaian
tersebut ekivalen bilamana,
RT = RN

dan

vT = RN iN

(1.4)

Rangkaian pada Gb. 1.1 (a) disebut bentuk Thevenin, yaitu rangkaian kombinasi seri
antara sumber tegangan ekivalen Thevenin vT dengan hambatan ekivalen Thevenin RT.
Sedangkan rangkaian pada Gb. 1.1 (b) disebut bentuk Norton, yaitu rangkaian kombinasi paralel
antara sumber arus ekivalen Norton iN dengan hambatan ekivalen Norton RN.
Dari bahasan di atas, dapat disimpulkan bahwa kita dapat mengganti bentuk Thevenin
menjadi bentuk Norton (atau sebaliknya) sebelum kita menghitung besarnya arus dan tegangan
yang akan ditentukan atau diselesaikan. Contoh berikut akan memperjelas keuntungan dalam
menggunakan teorema Thevenin dan Norton ini.
Contoh 1.1. Tentukan i1 pada Gb. 1.2.

Pertama, gantilah bentuk Norton pada sisi kanan garis terputus-putus dengan bentuk ekivalen
Thevenin seperti padaGb. 1.3 (a). Karena RN = 4 dan iN = 1 A, maka agar menjadi ekivalen
kita tentukan RT = 4 sedangkan vT = (4) (1) = 4 V.

Kedua, sederhanakan kembali rangkaian (a) menjadi rangkaian (b). Karena rangkaian (a) adalah
rangkaian loop tunggal sederhana yang terdiri dari kombinasi seri hambatan dan kombinasi seri
sumber tegangan maka dengan mudah kita sederhanakan menjadi rangkaian (b), di mana Rseri =
(2) + (4) = 6 sedangkan vseri = (16) + ( 4) = 12 V.
Ketiga, selesaikan i1. Dari Gb. 1.3 (b), besarnya i1 sangat mudah diselesaikan, di mana dengan
menggunakan hukum Ohm, kita dapatkan i1 = 12/6 = 2 A.
Contoh 1.2. Tentukan tegangan v0 dari rangkaian Gb. 1.4.

Pertama, sederhanakan rangkaian dengan mengganti rangkaian di sisi kanan garis terputus-putus
menjadi bentuk ekivalen Norton. Untuk pekerjaan ini, kita harus menentukan dulu i dan v.
Dengan menerapkan KCL,
i1 = (10) + (i) + ( 6) = i + 4
Dan menerapkan KVL,
v = ( 4i) + ( 8i1) + ( 2i) + (16)
Kemudian kombinasikan kedua persamaan di atas dengan metoda substitusi, di mana
mengganti i1 dengan i + 4, kita dapatkan persamaan,
v = 14i 16
Dengan demikian, dari persamaan kombinasi tersebut adalah bentuk ekivalen Thevenin, di
mana RT = 14 dan vT= 16 V. Sehingga bentuk ekivalen Norton adalah RN = RT = 14
sedangkan iN = vT/RN = 1.142 A. Rangkaian pengganti sederhana (kombinasi rangkaian kiri
dan kanan garis terputus-putus) dalam bentuk ekivalen Norton ini ditunjukkan pada Gb. 1.5.

Kedua, selesaikan v0. Dari Gb. 1.5, besarnya v0 dengan mudah dapat diselesaikan, di mana
dengan menerapkan KCL, maka (26) + (1.142) = (v0/2) + (v0/14). Jadi, v0 = 43.5 V.

Latihan 1.1. Perhatikanlah rangkaian pada Gb. 1.6 berikut :

Tentukan :
(a) bentuk rangkaian ekivalen Thevenin pada sisi kanan garis cd;
(Jawaban: vT = 6 V dan RT = 1,5 k)

(b) bentuk rangkaian ekivalen Thevenin pada sisi kiri garis ab;
(Jawaban: vT = 14 V dan RT = 2 k)

(c) besarnya v1.


(Jawaban: v1 = 1 V)

Anda mungkin juga menyukai

  • Jurnal H22107034
    Jurnal H22107034
    Dokumen9 halaman
    Jurnal H22107034
    Rendi Adi Febrian
    Belum ada peringkat
  • Komponen Aktf Pasif
    Komponen Aktf Pasif
    Dokumen6 halaman
    Komponen Aktf Pasif
    Vidya Amalia Harnindra
    Belum ada peringkat
  • Resistivity Pada Geothermal
    Resistivity Pada Geothermal
    Dokumen11 halaman
    Resistivity Pada Geothermal
    Vidya Amalia Harnindra
    Belum ada peringkat
  • New E4
    New E4
    Dokumen5 halaman
    New E4
    Vidya Amalia Harnindra
    Belum ada peringkat
  • Thevenin Dan Norton
    Thevenin Dan Norton
    Dokumen4 halaman
    Thevenin Dan Norton
    Vidya Amalia Harnindra
    Belum ada peringkat
  • Analisis Data Geofisika
    Analisis Data Geofisika
    Dokumen65 halaman
    Analisis Data Geofisika
    Nuel Pratama Sitanggang
    Belum ada peringkat
  • Analisis Data Geofisika
    Analisis Data Geofisika
    Dokumen65 halaman
    Analisis Data Geofisika
    Nuel Pratama Sitanggang
    Belum ada peringkat
  • ANALISIS VEKTOR Dan Deret Fourier PDF
    ANALISIS VEKTOR Dan Deret Fourier PDF
    Dokumen38 halaman
    ANALISIS VEKTOR Dan Deret Fourier PDF
    Vidya Amalia Harnindra
    Belum ada peringkat
  • Daya Elektrik
    Daya Elektrik
    Dokumen29 halaman
    Daya Elektrik
    Vidya Amalia Harnindra
    Belum ada peringkat
  • E8 Vdy
    E8 Vdy
    Dokumen4 halaman
    E8 Vdy
    Vidya Amalia Harnindra
    Belum ada peringkat
  • Jurnal Vdy
    Jurnal Vdy
    Dokumen6 halaman
    Jurnal Vdy
    Vidya Amalia Harnindra
    Belum ada peringkat
  • Cerita Binatang
    Cerita Binatang
    Dokumen1 halaman
    Cerita Binatang
    Vidya Amalia Harnindra
    Belum ada peringkat
  • Difraksi Inteferensi
    Difraksi Inteferensi
    Dokumen21 halaman
    Difraksi Inteferensi
    Vidya Amalia Harnindra
    Belum ada peringkat
  • Praktikum
    Praktikum
    Dokumen8 halaman
    Praktikum
    Vidya Amalia Harnindra
    Belum ada peringkat
  • Tgs 2 Vidya
    Tgs 2 Vidya
    Dokumen7 halaman
    Tgs 2 Vidya
    Vidya Amalia Harnindra
    Belum ada peringkat
  • Resa kls2
    Resa kls2
    Dokumen14 halaman
    Resa kls2
    Vidya Amalia Harnindra
    Belum ada peringkat
  • Keadaan Tunak
    Keadaan Tunak
    Dokumen8 halaman
    Keadaan Tunak
    Vidya Amalia Harnindra
    Belum ada peringkat
  • Shafitri L8 Induksi Elektromagnetik
    Shafitri L8 Induksi Elektromagnetik
    Dokumen18 halaman
    Shafitri L8 Induksi Elektromagnetik
    Vidya Amalia Harnindra
    100% (1)
  • Gunung
    Gunung
    Dokumen6 halaman
    Gunung
    Vidya Amalia Harnindra
    Belum ada peringkat
  • Laporan Praktikum L2
    Laporan Praktikum L2
    Dokumen19 halaman
    Laporan Praktikum L2
    Vidya Amalia Harnindra
    100% (1)
  • AGAMA kl3
    AGAMA kl3
    Dokumen3 halaman
    AGAMA kl3
    Vidya Amalia Harnindra
    Belum ada peringkat
  • Diktat Fisika Dasar
    Diktat Fisika Dasar
    Dokumen90 halaman
    Diktat Fisika Dasar
    Efri Dwiyanto
    100% (2)
  • Induksi Elektro
    Induksi Elektro
    Dokumen14 halaman
    Induksi Elektro
    Vidya Amalia Harnindra
    Belum ada peringkat
  • Perkembangan Perangkat Keras
    Perkembangan Perangkat Keras
    Dokumen43 halaman
    Perkembangan Perangkat Keras
    linkinun
    Belum ada peringkat
  • Bab 2 L7
    Bab 2 L7
    Dokumen10 halaman
    Bab 2 L7
    Vidya Amalia Harnindra
    Belum ada peringkat
  • 5 525638797042
    5 525638797042
    Dokumen15 halaman
    5 525638797042
    cessi69
    Belum ada peringkat
  • Magnetelurik - PDF Qwert
    Magnetelurik - PDF Qwert
    Dokumen6 halaman
    Magnetelurik - PDF Qwert
    SispantoLohorPaputungan
    Belum ada peringkat
  • Daya Elektrik
    Daya Elektrik
    Dokumen29 halaman
    Daya Elektrik
    Vidya Amalia Harnindra
    Belum ada peringkat
  • Term Ok Opel
    Term Ok Opel
    Dokumen5 halaman
    Term Ok Opel
    Vidya Amalia Harnindra
    Belum ada peringkat