Interference and
Diffraction
E E1 E 2
Intensitas gelombang gabungan adalah sebanding dengan
kuadrat medan listrik resultan:
I E 2 ( E1 E 2 ) 2
v
2
2
k
2
k ( x 2 x1 )
Posisi frinji yang diamati dalam percobaan Young dengan mudah dapat
dihitung dengan bantuan diagram berikut.
= 0, 2, 4, . . . .
= , 3, 5 . . . .
or
or
= d sin = m, m = 0, 1, 2, . . .
= d sin = (m+ ) , m = 0, 1, 2, . . .
yb L tan
L
m , m = 0, 1, 2, . . .
d
yd L tan
L
(m 12) , m = 0, 1, 2, .
d
Contoh
Seberkas cahaya dengan panjang gelombang 1 Ao dilewatkan pada celah tunggal yang
lebarnya w. Pola difraksi di amati pada jarak L = 1 m dari celah dan menghasilkan lebar
pita terang 4 w.
a). Tentukan lebar celah w
b). Jika panjang gelombang yang dipakai semula dan lebar celah 2 kali
semula berapakah lebar pita terang sekarang ?
Jawab :
a).
2L
w'
4 w 1 4 w 12 2(1x10 10 )(1)
w1
w 1 10
b).
1
0,707 x10 5 m
2
2 2 L 2(0,251 )(1) 1 1
w
4w1
2w1
2w1
42
'
2
1
1 1 5 1 5
w1 10 2 10 2m
2
2 2
4
Pada titik P di layar dimana beda fasa , medan listrik E resultan adalah:
E E1 E2 E0 sin( t) E0 sin( t )
Gunakan persamaan trigonometri:
A B
A B
cos
2
2
2
I E 2 4E0 cos2 sin 2 t
2
2
I 2 E0
cos
2
2
or
I I max cos
2
2
Dengan Imax adalah intensitas cahaya pada pusat frinji yang terang
Karena fasa berhubungan dengan
, d dan oleh:
diperoleh,
2d sin
d sin
I I max cos 2
d
y
Untuk kecil, dimana sin tan = y / L, I I max cos
L
2
E1 E0 sin t
E2 E0 sin( t )
EP ER sin t
ER dan diukur langsung dari diagram fasor.
Untuk kasus yang sederhana ini yang
mana mencakup hanya dua gelombang,
dengan mudah dapat dilihat dari diagram
fasor bahwa = /2 dan ER =2E0cos (/2)
Hal ini sesuai dengan hasil yang
diperoleh dari penjumlahan secara aljabar
sebelumnya.
EP ER sin t
= 60o
= /6
ER
ER
= 120o
= /3
ER = 0
ER
= 240o
= 2/3
ER = 0
-4 -2
ER
ER
= 300o
= 5/6
= 180o
= /2
= 360o
=
n1 < n2
No phase change
Lloyds mirror
Aturan bahwa suatu gelombang cahaya mengalami perubahan fasa 180 o
karena pemantulan dari medium yang lebih rapat dapat diturunkan dari
persamaan Maxwell, tetapi materi ini bukan topik kuliah FI-1201. Akan
tetapi itu dapat didemonstrasikan dengan peralatan yang dikenal sebagai
cermin Lloyd, yang ditunjukkan dalam diagram berikut:
Suatu pola interferensi dihasilkan
pada titik P pada layar sebagai
hasil dari
kombinasi
sinar
langsung dan sinar pantul. Sinar
pantul mengalami perubahan fasa
180o. Pola interferensi memiliki
frinji gelap pada P, dan frinji
terang dan gelap muncul seperti
pola yang dihasilkan oleh dua
sumber koheren yang riil.
or 2nt (m 12)
2t (m )
n
1
2
dimana
m = 0, 1,2 ,3, . . . . .
2t m
n
or
2nt m
dimana
m = 0, 1,2 ,3, . . . . .
Contoh-1:
Lensa-lensa sering dilapisi dengan material transparan seperti MgF 2 (n =
1.38) untuk mengurangi pemantulan dari permukaan gelas. Berapa tebal
pelapisan yang diperlukan untuk menghasilkan pemantulan minimum
pada pusat dari cahaya tampak (5500 A)?
Karena kedua sinar r1 dan r2
Air
n0 = 1.00
r1
mengalami perubahan fasa 180o
i
r2
MgF2 n1 = 1.38
karena
pemantulan,
untuk
interferensi destruktif, kita harus
Glass n2 = 1.50
d
mempunyai
1
2n1d m
2
5500
d
996 A
4n1 4 1.38
2d (m 12)
m = 0, 1, 2, 3 .. . .
1
2 2
Tapi
r
d R R r R R 1
R
d r2/2R
r (m 12)R m = 0, 1, 2, 3, . . .
Interferometer Michelson
The Michelson interferometer
is a device that can be used to
measure wavelengths and other
lengths or changes of length
with great accuracy by means
of interference fringes.
Compensator