R H ) sebesar
|1,926 0,003|105
m
T . Adapun nilai sensitivitas elemen Hall (KH) yang
diperoleh berbanding terbalik dengan medan magnet dengan nilai untuk IM = 50 mA sebesar
|1,4 0,1| 103 V/AT, untuk IM = 60 mA sebesar |1,0 0,1| 103 V/AT, untuk IM = 70 mA
|0,70 0,07| 103 V/AT, untuk IM = 80 mA sebesar |0,54 0,06| 103 V/AT, untuk IM = 90
mA sebesar
|0,41 0,04| 103 V/AT, dan untuk IM = 100 mA |0,34 0 , 04| 103 V/AT. Dari
grafik hubungan antara arus magnetisasi (I M) dan medan magnet (B) diperoleh hubungan antara
arus magnetik dan medan magnetik adalah linier artinya semakin besar arus magnetisasinya
maka medan magnetnya juga semakin besar.
Kata Kunci: Efek Hall, Arus Hall, Tegangan Hall, Arus Magnetisasi, Medan Magnetisasi
PENDAHULUAN
Efek hall memperagakan adanya gaya pada
muatan bergerak dalam suatu konduktor yang
berada dalam medan magnet. Kawat berarus
listrik yang terletak dalam medan magnet dengan
arah tegak lurus dengan arah arus maka kawat
akan mengalami gaya magnetik sehingga
menyebabkan kawat melengkung.
Fenomena efek hall tidak hanya dapat terjadi
pada material logm, tetapi juga pada material
semikonduktor. Sebagaimana diketahui bahwa
pembawa muatan bebas pada material
semikonduktor adalah elektron dan hole. Jika
pembawa muatan bebasnya adalah hole, maka
polaritas tegangan hall berlawanan dengan
polaritas tegangan pada logam.
Efek
hall
merupakan peristiwa
membeloknya
arus
listrik
dalam pelat
konduktor karena adanya pengaruh medan
magnet. Peristiwa ini pertama kali ditemukan
oleh ilmuwan bernama Dr Edwin Herbert Hall
pada tahun 1879. Hall menalar bahwa jika arus
pengukuran
U H =I H K H B
KH =
1
nqd
sehingga;
U H=
IB
nqd
dimana:
n= densitas muatan
d= tebal pelat penghantar
(Subaer & A.Momang, 2015).
Adapun RH (konstanta Hall) dapat diketahui
melalui persamaan berikut.
RH=
1
pq
|0,5 0,1|
|33,4 0,1|
|36,9 0,1|
|1,0 0,1|
|50,7 0,1|
|36,9 0,1|
|1,5 0,1|
|66,4 0,1|
|36,9 0,1|
|2,0 0,1|
|85,8 0,1|
|36,9 0,1|
3
|2,5 0,1|
|104,7 0,1|
|36,9 0,1|
150
100
UH (10-3 V)
IH (10-3 A)
|50 1|
|51,1 0,1|
|36,8 0,1|
|60 1|
|42,9 0,1|
|44,0 0,1|
|70 1|
|36,1 0,1|
|51,6 0,1|
y=mx +c
|80 1|
|31,3 0,1|
|58,5 0,1|
UH = m IH + c
|90 1|
|27,2 0,1|
|66,3 0,1|
|100 1|
|24,8 0,1|
|73,1 0,1|
y=35,54 x +14,89
UHd
IH B
UH
RH B
d
RH
Sehingga
m=
RH B
d
RH =
md
B
|50 1|
|51,2 0,1|
|36,3 0,1|
|60 1|
|42,6 0,1|
|44,4 0,1|
|70 1|
|36,4 0,1|
|51,3 0,1|
RH=
|80 1|
|31,9 0,1|
|58,8 0,1|
Ketidakpastian
|90 1|
|27,5 0,1|
|66,1 0,1|
|100 1|
|24,6 0,1|
|73,1 0,1|
Analisis Data
Kegiatan 1. Menentukan koefisien Hall (RH)
50
0
IH
( 35,54 ) ( 2 108 m )
m
5
=1,926 x 10
3
T
36,9 x 10 T
DK =R2 x 100
DK =0,9985 x 100 =99,85
KR=100 DK
RH x KR
100
5
1,926 x 10
RH=
(4AB)
m
x 0,15
T
100
R H =0,0028 x 105
m
T
m
T
RH
|1,926 0,003|10
KR
KH =
|d U H +|U H I
2
H
|d I H +|U
d K H dU H U H d I H U H dB I H B
=
+
+
2
2
KH
IH B
B IH
IH B UH
|
|
d K H dU H d I H dB
=
+
+
KH
UH
IH
B
K H=
|
|
U H IH B
+
+
KH
UH
IH
B
Mengukur sensitivitas
KH
KH =
UH
IH B
KH =
51,1 x 103 V
3
3
(1,0 x 10 A)(36,8 x 10 T )
51,1 x 103 V
36,8 x 106 AT
U H IH B
+
+
KH
UH
IH
B
1
H H
1,389 x103
UH(10-3V)
B(10-3T)
KH(103 V/AT)
|50 1|
|60 1|
|70 1|
|80 1|
|90 1|
|100 1|
B=
K H=
x 100%
| | | | | |
d K H =| I B
KH
KH
KH
dU H+
d I H+
dB
U H
I H
B
1
H
x100%
= 10,47 % (2AB)
1
K H =U H I 1
H B
d K H=
0,1453 x 103 V / AT
1,389 x 10 3 V / AT
UH
IH B
KH
KH
UH
IH K H
1
B=U H I 1
H KH
| | | | | |
d B=
B
B
B
d U H+
d I H+
dKH
U H
I H
KH
1
2
1
1
d B=|I 1
H K H |d U H +|U H I H K H |d I H +|U H I H K
V/AT
dU H U H d I H U H d K H I H K H
dB
=
+
+
2
B
I H K H K H I 2H
UH
IH K H
|
|
dB dU H d I H d K H
=
+
+
B
UH
IH
KH
B=
|
|
U H I H K H
+
+
B
UH
IH
KH
B 1=
|90 1|
|100 1|
IM(10-3 A)
-3
36,57 x 10 T
B1
B1
100%
x 100%
= 17,34 % (2AB)
B 1=|37 6| 10-3 T
Dengan menggunakan cara yang sama dengan
diatas, maka akan diperoleh nilai B sesuai dengan
tabel di bawah ini
Tabel 5. Hubungan Antara Arus Magnetisasi (IM)
dengan Tegangan Hall (IH) dan Kuat
Medan Magnet (B) serta sensitivitas
elemen Hall (KH)
UH(10-3V)
40.00
40 50 60 70 80 90 100110
= 6,34 x 10-3 T
0.00
U H IH KH
B1=
+
+
B1
UH
IH
KH
|50 1|
|80 1|
20.00
= 36,57 x 10 T
IM(10-3A)
B (10-3 T)
-3
6,34 x 103 T
36,57 x 103 T
|70 1|
60.00
KR
|42 9|
80.00
51,2 x 10 V
1,4 V /T
UH
IHKH
51,2 x 103 V
B 1=
(1,0 x 103 A )(1,4 x 103 V / AT )
|60 1|
KH(103 V/AT)
B(10-3T)
|37 6|
PEMBAHASAN
Percobaan efek Hall ini menggunakan prinsip
gaya Lorentz, dimana arah arus, medan magnet,
dan gayanya saling tegak lurus. jika sebuah
elemen Hall tipe P dihubungkan dengan sumber
arus, maka arus akan mengalir dari potensial tinggi
ke rendah (arus konvensional) dan arus akan
mengalir dari potensial rendah ke tinggi (arus
elektron). Ketika elemen ditambahkan dengan
medan magnet yang arahnya ke dalam bidang dan
arusnya kearah kanan maka gaya Lorentz akan
membelokkan pembawa muatan (hole) ke atas
sehingga akan muncul beda potensial, karena ada
beda potensial maka akan muncul gaya listrik.
Pembawa muatan (hole) berhenti dibelokkan
ketika gaya listrik sama besar dengan gaya lorentz.
Pada kegiatan pertama yaitu menentukan
hubungan antara arus Hall IH dan tegangan Hall
UH. Adapun variabel respon, manipulasi, dan
kontrolnya masing-masing yaitu tegangan Hall,
arus Hall, dan arus magnetisasi. Data pada
kegiatan 1 dapat dilihat bahwa hubungan arus Hall
dan tegangan Hall berbanding lurus, semakin
besar arus Hallmaka tegangan Hallnya semakin
besar pula. Berdasarkan percobaan pada kegiatan
1 diperoleh besar koefesien Hall (R H) dari grafik
6
|1,926 0,003|105
sebesar
m
T ,
dengan
|1,4 0,1|
|1,0 0,1|
|0,70 0,07|
sebesar
mA
untuk IM = 100 mA
|1,4 0,1|
untuk IM = 50 mA sebesar
103
untuk
|0,54 0,06|
IM
mA
sebesar
10 V/AT, untuk IM = 90 mA