Desain RAB TK
Desain RAB TK
Penulis:
Sudarmanto
Editor:
Bagus Saputra
Penerbit:
Cetakan I
ISBN .
Prakata
Telah lama kami sadari bahwa transfer knowledge ilmu teknik bangunan
kepada masyarakat desa terutama kader teknik dalam Program Nasional
Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan (PNPM-MP) sangatlah masih
minim bahkan cenderung dapat dikatakan menggantang asap atau jauh dari
Namun buku ini tidak aka nada artinya, jika para Kader Teknik masih
mengandalkan Fasilitator Teknik (FT) Kecamatan dalam mengerjakan Desain
dan RAB. FT bukan sebagai pemain inti dalam pembuatan Desain dan RAB.
Penulis memohon agar para Kader Teknik dengan percaya diri dan berniat
mau untuk mengerjakan sendiri Desain dan RAB dan dikonsultasikan kepada
FT Kecamatan. Berlatih berlatih dan berlatih adalah kunci keberhasilan dalam
menggunakan dan memakai buku ini.
Harapan kami adalah para kader teknik dapat menjadi sumber daya manusia
yang handal dan professional dalam mendesain sebuah bangunan
infrastruktur pedesaan. Kader Teknik mampu menghasilkan dokumen
perencanaan yang sempurna dan layak dijadikan acuan dalam aplikasi di
lapangan sehingga akan menghasilkan bangunan berkualitas, jauh dari
indikasi penyimpangan dana, mark up harga, ataupun rekayasa
pembengkakan biaya.
Manusia adalah tempatnya khilaf dan kurang kesempurnaan, demikian juga
halnya dengan penulis yang masih banyak kekurang lengkapan dalam
menyajikan dan menyusun buku ini, mohon dengan sangat para pembaca
untuk memberikan kritik dan saran demi terwujudnya kesempurnaan.
Sudarmanto
Daftar Isi
Prakata
Daftar Isi
1. Survey Lapangan
2. Gambar Teknik
3. Menghitung Volume Pekerjaan, Kebutuhan Bahan, Alat dan
Upah
4. Rencana Anggaran Biaya & Rekapitulasi Biaya
5. Time scedule
Daftar Pustaka
1.Survey Lapangan
2. Juru Gambar
Tugas juru gambar antara lain:
1. Membekali diri dengan mempersiapkan format-format yang harus diisi,
seperti: format Penanganan Masalah Dampak Negatif Terhadap
Lingkungan, format skets kondisi tanah asli, dll;
2. Membekali diri dengan alat tulis seperti: pinsil, penghaspus, kertas HVS
kwarto 80 gram, wood board, polpen, kalkulator, dll;
3. Membuat Gambar Skets pada saat di lapangan, gambar berupa: denah
, galian, timbunan, penampang jalan, gambar potongan, gambar
detail, gorong-gorong, talud,dll;
4. Menghitung Volume Galian dan Timbunan;
5. Mengisi Analisa Dampak Negatif Terhadap Lingkungan;
3. Pembawa Meteran
Tugas Pembawa Meteran adalah:
1. Mempersiapkan diri dengan membawa meteran sepanjang @ 50 m dan
@ 5m;
2. Membawa dan menggunakan meteran pada saat survey;
4. Penarik Meteran
1. Menarik Meteran dari satu patok ke patok lain;
2. Bertanggung jawab terhadap kebenaran ukuran bangunan yang akan
direncanakan seperti panjang, lebar, tinggi;
3. Menyampaikan ukuran kepada Ketua Survey dan Juru gambar.
5. Pembawa Patok
Tugas Pembawa Patok adalah:
1. Mempersiapkan diri dengan cara membuat patok dari bahan
kayu/bambu yang di cat setinggi 0,5 m;
2. Membawa patok ke lokasi survey maupun ke sepanjang lokasi survey;
3. Menancapkan patok pada lokasi yang ditentukan seperti pada sudut
ataupun letak masing masing ruang pada sebuah denah bangunan;
4. Bersama ketua memberi tulisan dan menandai patok sebagai penanda
sudut ataupun letak masing masing ruang pada sebuah denah
bangunan.
2. Setelah dirasa siap (fisik, bahan dan alat), tentukan hari dan
tanggal Survey Lapangan;
3. Kunjungan Survey Lapangan benar-benar dilakukan pada hari
dan tempat yang telah ditentukan;
4. Lakukan Pengukuran sesuai dengan lokasi yang akan
direncanakan.
5. Patok ukuran bangunan yang akan dibangun beserta ruang yang
akan dibuat seperti kamar, ruang tamu, dapur , kamar mandi, dll;
6. Mendata bangunan lama (exixting) di sekitarnya seperti tinggi,
lebar panjang, model bangunan, cat, keramik, jendela, pintu,dll
dengan tuujuan agar perencanaan bangunan baru dapat
menyesuaikan bangunan lama.
7. Lakukan gambar skets untuk bangunan utama dan bangunan
pendukung seperti saluran, talud, kamar mandi luar, tempat
parkir, tempat sampah, dlsb.
8. Isi format format Penanganan Masalah Dampak Lingkungan
Form. 20;
9. Buatlah skets gambar denah dan tentukan ukuranya;
10. Buatlah skets gambar tampak dan tentukan ukurannya
(Bangunan utama maupun pelengkap seperti tempat parkir, bak
sampah, kamar mandi luar,dll);
11. Buatlah skets gambar potongan dan tentukan ukuranya
(Bangunan utama maupun pelengkap);
2. Gambar Teknik
2. Gambar Denah
3. Gambar Tampak
Gambar tampak adalah gambar mengenai tampak (Depan, Belakang,
Samping Kiri, Samping Kanan) bangunan yang diinginkan setelah dibangun.
Rumus 1 :
Panjang = Panjang m1
Rumus 3:
Rumus 4 :
Titik
Rumus 5:
Langsam
Lebih jelasnya untuk menjelaskan ke-5 rumus tersebut dapat dilihat dari
Contoh Penggunaan Analisa dari kelima rumus sebagai berikut:
gambar potongan dan gambar detail. Dan jangan lupa alat tulis menulis
seperti: polpen, kalkulator, penggaris,dll.
Gunakan lembar Take Of Sheet (TOS) untuk menghitung Volume
Pekerjaan, Kebutuhan Bahan,Alat & Upah. Terlebih dahulu mengisi
identitas kegiatan yang meliputi: nama desa, kecamatan, kabupaten, jenis
pekerjaan, volume dan lokasi kegiatan. Pengisian identitas kegiatan dapat
dilihat pada contoh di bawah.
2. Pekerjaan Bowplank
Merupakan kegiatan awal yang sangat menentukan akurasi atau
ketepatan desain awal sebuah bangunan. Untuk bangunan yang lebih
rumit dibutuhkan alat ukur seperti theodolit dan waterpass. Bahan
bangunan yang dipakai adalah kayu kaso 4/6 dan papan 2/20.
Pekerjaan Bowplank menggunakan Rumus 1(In Put M1), dengan
sumber inputnya adalah panjang ( m1 ) bowplank yang akan
dikerjakan. Berdasarkan panjang tersebut akan dikalikan dengan
koefisien analisa kayu, paku, papan, pekerja dan tukang untuk
menghitung kebutuhan bahan dan upahnya. Panjang bowplank = (2 x
14 + 3 x 7 ) = 49 meter. Kebutuhan bahan, alat & upah =
(Koefisien analisa 1 m1 Pekerjaan bowplank) x Panjang
bowplank. Untuk lebih jelasnya secara detail perhitungan analisa
6. Pekerjaan Urugan
Volume Pekerjaan Urugan untuk pondasi menggunakan Rumus 3(In
Put m3), dengan sumber inputnya adalah volume Pekerjaan Urugan
yang akan dikerjakan dalam satuan m3. Berdasarkan volume tersebut
akan digunakan sebagai pengali dengan Koefisien Analisa 1 m3
Pekerjaan Urugan. Volume Urugan = Luas Penampang Urugan x
Panjang Urugan = 2 x ( x 0,5 m x 0,7 m) = 17,15 m3. Kebutuhan
bahan, alat & upah = Koefisien Analisa 1 m3 Urugan Tanah x
Volume Urugan. Untuk lebih detailnya kebutuhan bahan, alat & upah
dapat dilihat pada lembar Take Of Sheet di bawah ini:
bertulang.
Untuk lebih detailnya menghitung volume beton bertulang masing
masing, yaitu sloof, kolom, ringbalk dan gunungan serta menghitung
kebutuhan bahan, alat & upah dapat dilihat pada lembar Take Of Sheet
di bawah ini:
9. Pekerjaan Plesteran
Pekerjaan Plesteran menggunakan Rumus 2
(In Put M2), dimana sumber inputnya
adalah luas ( m2 ) Dinding Plesteran yang
akan digarap. Luas Plesteran adalah 2 (dua)
kali luas seluruh dinding baik tampak muka,
belakang, samping kanan, samping kiri,
gunungan yang sudah dikurangi dengan luasan daun pintu dan
jendela. Luas Dinding Plesteran akan berfungsi sebagai pengali dengan
koefisien analisa 1 m2 Pekerjaan Plesteran. Kebutuhan bahan, alat &
upah = (Koefisien Analisa 1 m2 Pekerjaan Plesteran 1PC:4 PS
Total Volume Pasang Kusen Pintu dan Jendela. Untuk lebih detailnya
dalam menghitung volume kusen pintu dan jendela serta kebutuhan
bahan, alat & upah dapat dilihat pada lembar Take Of Sheet di bawah
ini:
daun pintu dan jendela serta menghitung kebutuhan bahan, alat &
upah dapat dilihat pada lembar Take Of Sheet di bawah ini:
termasuk atap teras. Luas Penutup Atap akan berfungsi sebagai pengali
dengan koefisien analisa 1 m2 Pekerjaan Penutup Atap. Kebutuhan
bahan, alat & upah = (Koefisien Analisa 1 m2 Pekerjaan Pasang
Penutup Atap) x Luas Penutup Atap. Untuk lebih detailnya
menghitung luas Penutup Atap serta menghitung kebutuhan bahan,
alat & upah dapat dilihat pada lembar Take Of Sheet di bawah ini:
17.Pekerjaan Bubungan
Pekerjaan Bubungan menggunakan Rumus 1(In Put M1), dengan
sumber inputnya adalah panjang ( m1 ) bubungan yang akan
dikerjakan. Berdasarkan panjang tersebut akan dikalikan dengan
koefisien analisa Pekerjaan bubungan untuk menghitung kebutuhan
bahan dan upahnya. Kebutuhan bahan, alat & upah = (Koefisien
analisa 1 m1 Pekerjaan bubungan) x Panjang bubungan. Untuk
lebih jelasnya secara detail perhitungan analisa kebutuhan bahan,alat
dan upah dapat dilihat pada lembar Take Of Sheet di bawah ini:
18.Pekerjaan Listplank
Pekerjaan Listplank menggunakan Rumus 1(In Put M1), dengan sumber
inputnya adalah panjang ( m1 ) listplanknya yang akan dikerjakan.
Berdasarkan panjang tersebut akan dikalikan dengan koefisien analisa
Pekerjaan listplank untuk menghitung kebutuhan bahan dan upahnya.
Kebutuhan bahan, alat & upah = (Koefisien analisa 1 m1 Pekerjaan
listplank) x Panjang listplank. Untuk lebih jelasnya secara detail
perhitungan analisa kebutuhan bahan,alat dan upah dapat dilihat pada
lembar Take Of Sheet di bawah ini:
luas seluruh lantai keramik termasuk lantai teras. Luas Lantai keramik
akan berfungsi sebagai pengali dengan koefisien analisa 1 m2
Pekerjaan Lantai keramik polos 30 x 30 cm. Kebutuhan bahan, alat
& upah = (Koefisien Analisa 1 m2 Pekerjaan Lantai keramik polos
titik Lampu SL) x Jumlah Titik Lampu SL. Untuk lebih detailnya
kebutuhan bahan, alat & upah dapat dilihat pada lembar Take Of Sheet
di bawah ini:
33.Pekerjaan Acian
Pekerjaan Acian menggunakan Rumus 2 (In Put M2), dimana sumber
inputnya adalah luas ( m2 ) Acian yang akan digarap. Luas acian adalah
2 (dua) kali luas seluruh dinding baik tampak muka, belakang, samping
kanan, samping kiri, gunungan yang sudah dikurangi dengan luasan
daun pintu dan jendela. Luas Acian akan berfungsi sebagai pengali
dengan koefisien analisa 1 m2 Pekerjaan Acian. Kebutuhan bahan,
alat & upah = (Koefisien Analisa 1 m2 Pekerjaan acian) x Luas
Acian. Untuk lebih detailnya kebutuhan bahan, alat & upah dapat
dilihat pada lembar Take Of Sheet di bawah ini:
Untuk menuangkan hasil perhitungan kebutuhan bahan, alat dan upah ke dalam
Format RAB Detail (Form IV.8) langkah langkah yang harus kita lakukan adalah:
1. Susunlah Rekapitulasi Kebutuhan bahan, alat dan upah di lembar Take Of Sheet
yang paling bawah. Menyusun lembar rekapitulasi harus teliti, Kader Teknik
harus menjumlahkan material yang sama di beberapa item pekerjaan, misalnya
material semen berada di item pekerjaan : Pondasi batu belah, Pasang bata,
Plester, Cor beton bertulang dan acian;
2. Setelah rekapitulasi selesai dikerjakan, pindahkanlah ke dalam lembar RAB
Detail yang telah disediakan;
3. Masukkan bahan, alat dan upah ke dalam kolomnya masing-masing;
4. Tambahkan Prasasti dan Papan Proyek di kolom alat, boleh ditambahkan alat
yang lain seperti ember, cetok, cangkul dan sekop;
5. Jumlahkan bahan dengan keterangan sub total 1, alat dengan keterangan sub
total 2 dan upah dengan keterangan sub total 3;
6. Jumlahkan ketiganya dengan diberi keterangan Total;
7. Lakukan penjumlahan untuk kolom PNPM-MP maupun kolom swadaya
masyarakat.
Untuk menuangkan RAB Detail (Form IV.8) ke dalam Rekapitulasi Anggaran Biaya
(Form IV. 9) langkah-langkah yang harus kita lakukan adalah:
1. Pindahkan sub total 1 ke dalam kolom bahan;
2. Pindahkan subtotal 2 ke dalam kolom alat;
3. Pindahkan sub total 3 ke dalam kolom upah;
4. Jika RAB Detail lebih dari satu, maka masukkan ke dalam kolom di sebelahnya
dan lakukan penjumlahan ke samping kanan;
5. Hitung biaya operasional 2% untuk UPK dengan Rumus 2/95 x Jumlah Total
Kebutuhan bahan, alat dan upah, hasilnya bulatkan kedalam ratusan bukan
ribuan;
6. Hitung biaya operasional 3 % untuk TPK dengan Rumus 3/95 x Jumlah total
kebutuhan bahan, alat dan upah, hasilnya bulatkan kedalam ratusan bukan
ribuan;
7. Isi Jumlah biaya upah dengan memindahkan rupiah yang ada Baris III. Upah;
8. Isi Jumlah HOK Konstruksi dengan mengambil data dari RAB Detail (Form IV.8)
dengan menjumlahkan HOK Tukang dan Pekerja;
9. Isi Prosentase bobot dengan (Rumus : Dana / Jumlah Total Dana Berikut
Operasionalnya ) x 100.
5. Time Scedule
Daftar Pustaka
Ivan C Sibero, Buku Pintar RAB Rencana Anggaran Biaya untuk Membangun
Rumah, Yokyakarta, Media Kom, 2011
SNI 03 2836 2002 Tata Cara Perhitungan Harga Satuan Pekerjaan Pondasi
Biodata Penulis
Sudarmanto, S.T, M.Si. Lahir di Semarang, Jawa Tengah pada tanggal 4 April 1973.
Pendidikan dasar hingga sarjana diselesaikan di kota kelahirannya. Pendidikan S1
Teknik Sipil ditempuh di Universitas 17 Agustus 1945 Semarang. Tahun 2009 berhasil
menyelesaikan pendidikan S2 di Universitas Negeri Sebelas Maret Surakarta Program
Studi Penyuluhan Pembangunan Jurusan Manajemen Pengembangan Masyarakat.
Setelah menyelesaikan studinya, penulis bekerja di lingkup pemberdayaan masyarakat
(Comunity Developtmen), bidang yang sangat menarik dan memunculkan ide-ide kreatif
untuk langkah-langkah atau strategi-strategi yang dapat dijadikan solusi alternatif dalam
mengatasi permasalahan pembangunan bangsa. Diawali tahun 1998-1999, penulis
bekerja sebagai Konsultan Pedamping Proksidatani (Program Aksi Pemberdayaan
Masyarakat Tani) Menuju Ketahanan Panganan Nasional GEMA PALAGUNG (Gerakan
Mandiri Padi Kedelai dan Jagung) dan P4M2T (Program Peningkatan Penyuluh
Pertanian dalam Meningkatkan Masyarakat Tani) di bawah naungan kerjasama 3
instansi, yaitu : Departemen Pertanian (Deptan), Departemen Koperasi (Depkop) dan
Institut Pertanian Bogor (IPB). Tahun 2000-2002 menjadi Kader Teknik / Tenaga Teknis
Desa (KT/TTD) di PPK (Program Pengembangan Kecamatan) di salah satu desa di
Kabupaten Pemalang Provinsi Jawa Tengah. Tahun 2003 bergabung di di PPK yang
sekarang menjadi PNPM-MP (Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri
Perdesaan) sebagai Fasilitator Teknik Kecamatan (FT) di Provinsi Jawa Tengah. Tahun
2010 masih di Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan
sebagai Fasilitator Teknik Kabupaten di Kabupaten Kutai Timur Provinsi Kalimantan
Timur hingga sekarang. Adapun cita-cita yang ingin diraihnya adalah Spesialis
Infrastruktur PNPM-Mandiri Perdesaan. Karya publikasi yang sudah beredar di pasaran
adalah buku pemberdayaan masyarakat yang bersinggungan dengan usaha mikro kecil
dan menengah berjudul Bawang Merah dan Beternak
Itik.
90