Cara Koreksi Kepadatan Tanah Yang Mengandung Butiran Kasar PDF
Cara Koreksi Kepadatan Tanah Yang Mengandung Butiran Kasar PDF
ICS
BSN
Daftar isi
Daftar isi.....................................................................................................................................i
Prakata .....................................................................................................................................ii
Pendahuluan............................................................................................................................ iii
1
Ruang lingkup.................................................................................................................... 1
Acuan normatif................................................................................................................... 1
5.1
5.2
Ketelitian ............................................................................................................................ 6
Prakata
Standar Nasional Indonesia (SNI) tentang Cara koreksi kepadatan tanah yang mengandung
buiran kasar adalah revisi dari SNI 03-1976-1990, Metode koreksi untuk pengujian
pemadatan tanah yang mengandung butir kasar. Revisi dilakukan sebagai upaya
memperbaiki cara koreksi kepadatan yang terdapat pada versi sebelumnya, antara lain
ketentuan mengenai cara koreksi, ketentuan mengenai butiran kasar dan rumus atau
persamaan koreksi yang digunakan. Perbaikan dilakukan melalui adopsi identik dari
AASHTO T 224-01, Correction for Coarse Particles in the Soil Compaction Test dan dengan
menambahkan beberapa ketentuan atau persyaratan dari SNI 03-1742-1989, Metode
pengujian kepadatan ringan untuk tanah dan SNI 03-1743-1989, Metode pengujian
kepadatan berat untuk tanah.
Standar ini disusun oleh Panitia Teknis Bahan Konstruksi Bangunan dan Rekayasa Sipil
melalui Gugus Kerja Geoteknik Jalan pada Subpanitia Teknis Rekayasa Jalan dan
Jembatan.
Tata cara penulisan disusun mengikuti Pedoman BSN Nomor 8 Tahun 2000 dan dibahas
dalam forum rapat konsensus tanggal 26 Juni 2007 di Bandung, yang melibatkan para
nara sumber, pakar dan lembaga terkait.
ii
Pendahuluan
Standar ini menguraikan suatu prosedur untuk mengoreksi atau menyesuaikan kepadatan
tanah dan campuran agregat tanah sebagai kompensasi terhadap perbedaan persentase
butiran kasar yang tertahan saringan No.4 (4,75 mm) atau saringan (19,0 mm).
Koreksi kepadatan ini dimaksudkan untuk mendapatkan nilai tingkat atau derajat kepadatan
lapangan yang lebih teliti sesuai persentase bahan butiran kasar yang digunakan.
Apabila digunakan cara A atau cara B dari SNI 03-1742-1989 dan SNI 03-1743-1989, cara
koreksi ini belaku untuk bahan yang mengandung 5% sampai dengan 40% tertahan saringan
No.4 (4,75 mm) dan apabila digunakan cara C dan cara D dari SNI 03-1742-1989 dan SNI
03-1743-1989, cara koreksi ini berlaku untuk bahan yang megandung 5% sampai dengan
30% tertahan saringan (19,0 mm). Bahan tertahan saringan-saringan tersebut harus
dinyatakan sebagai butiran kasar. Ketentuan cara A, cara B, cara C dan cara D dapat dilihat
pada Tabel 1 dan Tabel 2.
Dua cara koreksi kepadatan yang diuraikan pada standar ini, sebagai berikut:
a) Cara koreksi kepadatan kering laboratorium sesuai SNI 03-1742-1989 dan SNI 03-17431989 dan AASHTO T 272 terhadap kepadatan kering lapangan.
Pada cara ini, yang dikoreksi adala kadar air dan kepadatan kering, persamaan yang
digunakan, sebagai berikut:
1)
(wf Pf + wc Pc)
100
dengan pengertian:
wTk
wf
wc
Pf
Pc
2)
adalah kadar air terkoreksi dari contoh total (gabungan bahan butiran halus
dan kasar), dinyatakan sebagai suatu bilangan desimal;
adalah kadar air bahan butiran halus, dinyatakan sebagai suatu bilangan
desimal;
adalah kadar air bahan butiran kasar, dinyatakan sebagai suatu bilangan
desimal;
adalah persen massa bahan butiran halus;
adalah persen massa bahan butiran kasar.
(100 df k)
(df Pc + k Pf)
dengan pengertian:
dTk adalah kepadatan kering total terkoreksi (gabungan bahan butiran halus dan
kasar), kg/m3 atau g/cm3
df
Pc
Pf
k
iii
(100 df k)
(df Pc + k Pf)
dengan pengertian:
dfk adalah kepadatan kering lapangan terkoreksi dari bahan butiran halus, kg/m3 atau
g/cm3;
dT
Pf
Pc
k
adalah kepadatan kering lapangan dari contoh total, kg/m3 atau g/cm3;
adalah persen massa bahan butiran halus;
adalah persen massa bahan butiran kasar;
adalah suatu angka yang besarnya 1000 dikalikan dengan berat jenis curah (Gm)
kering oven bahan butiran kasar, kg/m3
iv
Ruang lingkup
Standar ini menguraikan suatu prosedur untuk mengoreksi atau menyesuaikan kepadatan
tanah dan campuran agregat tanah sebagai kompensasi terhadap perbedaan persentase
butiran kasar yang tertahan saringan No. 4 (4,75 mm) atau saringan 3/4 (19,0 mm).
Standar ini diperlukan untuk mengoreksi atau menyesuaikan kepadatan basah lapangan
terhadap kepadatan kering bahan lolos saringan No. 4 (4,75 mm) atau saringan 3/4 (19,0
mm) atau sebaliknya, dengan mengoreksi atau menyesuaikan kepadatan laboratorium
terhadap kepadatan lapangan ketika melakukan pengujian untuk kontrol pemadatan. Tingkat
atau derajat kepadatan lapangan dihitung dengan membandingkan kepadatan kering
lapangan dengan kepadatan kering maksimum seperti ditentukan SNI 03-1742-1989 atau
SNI 03-1743-1989.
2
Acuan normatif
Istilah dan definisi yang digunakan pada standar ini adalah sebagai berikut:
3.1
bahan
tanah atau campuran agregat tanah
3.2
bahan butiran halus
tanah atau campuran agregat tanah yang lolos saringan No. 4 (4,75 mm) untuk cara A dan
cara B atau lolos saringan 3/4 (19,0 mm) untuk cara C dan cara D
3.3
bahan butiran kasar
tanah atau campuran agregat tanah yang tertahan saringan No. 4 (4,75 mm) untuk cara A
dan cara B atau tertahan saringan 3/4 (19,0 mm) untuk cara C dan cara D
1 dari 12
2 dari 12
Nilai yang berkenaan dengan standar ini dinyatakan dalam satuan SI;
3 dari 12
Cara A
101,60
Cara B
152,40
Cara C
101,60
Cara D
152,40
116,43
116,43
116,43
116,43
943
2124
943
2124
2,5
2,5
2,5
2,5
305
305
305
305
25
No.4
(4,75 mm)
56
No.4
(4,75 mm)
25
3/4
(19,00 mm)
56
3/4
(19,00 mm)
Jumlah lapis
Jumlah tumbukan per lapis
Bahan lolos saringan
Sumber : SNI 03-1742-1989
Cara A
101,60
Cara B
152,40
Cara C
101,60
Cara D
152,40
116,43
116,43
116,43
116,43
943
2124
943
2124
4,54
4,54
4,54
4,54
457
457
457
457
25
No.4
(4,75 mm)
56
No.4
(4,75 mm)
25
3/4
(19,00 mm)
56
3/4
(19,00 mm)
Jumlah lapis
Jumlah tumbukan per lapis
Bahan lolos saringan
Sumber : SNI 03-1743-1989
Persamaan koreksi
5.1
a) Tentukan kadar air bahan butiran halus dan kadar air bahan butiran kasar yang
digunakan selama pemadatan sesuai SNI 03-1965-1990, SNI 03-1965.1-2000, atau
SNI 03-1971-1990. Jika alat pengering tidak tersedia, kadar air bahan butiran kasar
dapat diasumsikan 2%.
b) Hitung massa kering bahan butiran halus dan massa kering bahan butiran kasar,
sebagai berikut:
mdf
mf
(1 + wf)
..................
(1)
mc
(1 + wc)
............
(2)
dan
mdc
4 dari 12
100 mdf
(mdf + mdc)
...................
(3)
................
(4)
dan
Pc
100 mdc
(mdf + mdc)
dengan pengertian:
Pf
adalah persen massa bahan butiran halus;
Pc
adalah persen massa bahan butiran kasar;
mdf
adalah massa kering bahan butiran halus;
adalah massa kering bahan butiran kasar.
mdc
d) Hitung kadar air terkoreksi dan kepadatan kering terkoreksi dari contoh total
(gabungan bahan butiran halus dan kasar), sebagai berikut:
wTk
(wf Pf + wc Pc)
100
.....................................
(5)
dengan pengertian:
adalah kadar air terkoreksi dari contoh total (gabungan bahan butiran halus dan
wTk
kasar), dinyatakan sebagai suatu bilangan desimal;
adalah kadar air bahan butiran halus, dinyatakan sebagai suatu bilangan desimal;
wf
wc
adalah kadar air bahan butiran kasar, dinyatakan sebagai suatu bilangan desimal;
Pf
adalah persen massa bahan butiran halus;
adalah persen massa bahan butiran kasar.
Pc
dan
dTk
(100 df k)
(df Pc + k Pf)
.......................
(6)
dengan pengertian:
adalah kepadatan kering total terkoreksi (gabungan bahan butiran halus dan
dTk
kasar), kg/m3 atau g/cm3
adalah kepadatan kering bahan butiran halus, kg/m3 atau g/cm3;
df
adalah persen massa bahan butiran kasar;
Pc
Pf
adalah persen massa bahan butiran halus;
k
adalah suatu angka yang besarnya 1000 dikalikan dengan berat jenis curah
(Gm) kering oven bahan butiran kasar, kg/m3.
Catatan 1: Tentukan berat jenis curah bahan butiran kasar berdasarkan SNI 03-19691990. Untuk pelaksanaan, berat jenis curah ini diasumsikan = 2,60
5 dari 12
a) Tentukan kadar air dari contoh total dan kadar air bahan yang tertahan saringan yang
digunakan selama pemadatan. Kadar air dapat ditentukan berdasarkan SNI 03-19651990, SNI 03-1965.1-2000, atau SNI 03-1971-1990. Jika alat pengering tidak
tersedia, kadar air bahan butiran kasar dapat diasumsikan 2%. Jika menggunakan
nuclear moisture/density gauge, baca kadar air contoh total lapangan langsung dari
gauge.
b) Hitung kadar air bahan butiran halus dari contoh lapangan, sebagai berikut:
wf
(100 wT wc Pc)
(Pf)
.......................
(7)
dengan pengertian:
wf
adalah kadar air bahan butiran halus, dinyatakan sebagai suatu bilangan desimal;
wc
adalah kadar air bahan butiran kasar, dinyatakan sebagai suatu bilangan desimal;
adalah kadar air dari contoh total lapangan, dinyatakan sebagai suatu bilangan
wT
desimal;
Pc
adalah persen massa bahan butiran kasar;
Pf
adalah persen massa bahan butiran halus.
c) Hitung kepadatan kering lapangan dari contoh total, sebagai berikut:
dT
T
(1 + wT)
..............
(8)
dengan pengertian:
adalah kepadatan kering lapangan dari contoh total, kg/m3 atau g/cm3;
dT
T
adalah kepadatan basah lapangan dari contoh total, kg/m3 atau gr/cm3;
wT
adalah kadar air dari contoh total lapangan, dinyatakan sebagai suatu bilangan
desimal.
d) Hitung kepadatan kering lapangan terkoreksi dari bahan butiran halus, sebagai
berikut:
dfk
dT Pf
[100 ((dT Pc) / k)]
.................
(9)
dengan pengertian:
adalah kepadatan kering lapangan terkoreksi dari bahan butiran halus, kg/m3
dfk
atau g/cm3;
dT
adalah kepadatan kering lapangan dari contoh total, kg/m3 atau g/cm3;
adalah persen massa bahan butiran halus;
Pf
Pc
adalah persen massa bahan butiran kasar;
k
6
adalah suatu angka yang besarnya 1000 dikalikan dengan berat jenis curah (Gm)
kering oven bahan butiran kasar, kg/m3 (Lihat Catatan 1).
Ketelitian
Karena koreksi kepadatan tanah yang mengandung butiran kasar ini tidak membutuhkan
pengujian tetapi sebaliknya menggunakan hasil dari pengujian lain dan secara matematis
menggabungkan hasilnya, penentuan ketelitian dan akurasi tidak diperlukan.
Catatan 2 : Ketika melakukan uji kepadatan tanah dan agregat tanah di lapangan, harus ditentukan
persentase butiran kasarnya untuk menyesuaikan kepadatan maksimum sesuai SNI 03-1742-1989
atau SNI 03-1743-1989.
6 dari 12
Lampiran A
(normatif)
Contoh formulir kerja
Formulir kepadatan kering laboratorium dikoreksi
terhadap kepadatan kering lapangan
1. Massa basah bahan butiran halus, mf
2. Massa basah bahan butiran kasar, mc
3. Kadar air bahan butiran halus, wf
4. Kadar air bahan butiran kasar, wc
5. Massa kering bahan butiran halus, mdf
[ mf / (1 + wf) ]
[ mc / (1 + wc) ]
11. k
[ 1000 Gm ]
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 200. . .
Penyelia,
Dikerjakan oleh,
(..........................)
(..........................)
7 dari 12
[ (100 wT wc Pc) / Pf ]
[ T / (1 + wT) ]
[ 1000 Gm ]
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 200. . .
Penyelia,
Dikerjakan oleh,
(..........................)
(..........................)
8 dari 12
Lampiran B
(informatif)
Contoh isian formulir kerja
Formulir kepadatan kering laboratorium dikoreksi
terhadap kepadatan kering lapangan
1. Massa basah bahan butiran halus, mf
2,00
kg
0,50
kg
0,30
0,02
[ mf / (1 + wf) ]
1,54
kg
[ mc / (1 + wc) ]
0,49
kg
75,8
24,2
0,23
2,60
11. k
[ 1000 Gm ]
2600
kg/m3
1250
kg/m3
1,250
g/cm3
1429
kg/m3
1,429
g/cm3
Dikerjakan oleh,
( Sumarno )
( Silvester Fransisco )
9 dari 12
0,23
0,02
75,8
24,2
[ (100 wT wc Pc) / Pf ]
0,30
1761
kg/m3
1,761
g/cm3
1429
kg/m3
1,429
g/cm3
[ T / (1 + wT) ]
2,60
9. k
[ 1000 Gm ]
2600
kg/m3
1250
kg/m3
1,250
g/cm3
Penyelia,
Dikerjakan oleh,
( Sumarno )
( Silvester Fransisco )
10 dari 12
Lampiran C
(informatif)
Deviasi Teknis
No
1
11 dari 12
Bibliografi
SNI 03-1976-1990, Metode koreksi untuk pengujian pemadatan tanah yang mengandung
butir kasar .
AASHTO T 224-01, Correction for coarse particles in the soil compaction test.
AASHTO T 272, Family of curves-one-point method.
12 dari 12