HERNIA
A. Definisi
Hernia merupakan protrusi atau penonjolan isi suatu rongga melalui defek
atau bagian lemah dari dinding rongga bersangkutan. Hernia terdiri atas cincin,
kantong dan isi hernia. Semua hernia terjadi melalui kelemahan yang potensial
pada dinding abdomen yang dicetuskan oleh peningkatan tekanan intraabdomen
yang berulang atau berkelanjutan (Sjamsuhidajat, 2010).
B. Epidemiologi
Sekitar 75 % hernia terjadi di sekitar pelipatan paha, berupa hernia
inguinal direk, indirek serta hernia femoralis; hernia insisional 10 %; hernia
ventralis10%; hernia umbilikalis 3%; hernia lainnya sekitar 3% (Sjamsuhidajat,
2010).
C. Anatomi
- Kanalis Inguinalis
Kanalis inguinalis pada orang dewasa panjangnya kira-kira 4 cm dan
terletak 2-4 cm kearah caudal ligamentum inguinal. Kanal melebar diantara cincin
internal dan eksternal. Kanalis inguinalis mengandung salah satu vas deferens atau
ligamentum uterus. Funikulus spermatikus terdiri dari serat-serat otot cremaster,
pleksus pampiniformis, arteri testicularis n ramus genital nervus genitofemoralis,
ductus deferens, arteri cremaster, limfatik, dan prosesus vaginalis.
sepanjang permukaan anterior otot iliaca dan dibawah fascia iliaca dan dibawah
atau melelui perlekatan sebelah lateral ligamentum inguinal pada spina iliaca
anterior superior.
Nervus genitofemoral biasanya berasal dari L2 atau dari L1 dan L2 dan
kadang dari L3. Ia turun didepan otot psoas dan terbagi menjadi cabang genital
dan femoral. Cabang genital masuk ke kanalis inguinalis melalui cincin dalam
sedangkan cabang femoral masuk ke hiatus femoralis sebelah lateral dari arteri.
ductus deferens berjalan melalui preperitoneal space dari caudal ke cepal dan
medial ke lateral ke cincin interna inguinal. Jaringan lemak, lymphatics,
ditemukan di preperitoneal space, dan jumlah jaringan lemak sangat bervariasi.
D. Etiologi
Hal yang mengakibatkan hernia adalah (Rejo, 2012) :
- Kelemahan abdomen : Lemahnya dinding abdomen bisa disebabkan karena
cacat bawaan atau keadaan yang didapat sesudah lahir dan usia dapat
mempengaruhi kelemahan dinding abdomen (semakin bertambah usia dinding
abdomen semakin melemah).
- Peningkatan tekanan intra abdomen : Mengangkat benda berat, batuk kronis
kehamilan, kegemukan dan gerak badan yang berlebihan.
- Bawaan sejak lahir : Pada usia kehamilan 8 bulan terjadi penurunan testis
melalui kanalis inguinal menarik peritoneus dan disebut plekus vaginalis,
peritoneal hernia karena kanalis inguinal akan tetap menutup pada usia 2 bulan.
- Pintu hernia : Merupakan bagian locus minoris resistance yang dilalui kantong
hernia.
- Leher hernia : Bagian tersempit kantong hernia yang sesuai dengan kantong
hernia.
10
Bila prosesus terbuka sebagian, maka akan timbul hidrokel. Bila kanal
terbuka terus, karena prosesus tidak berobliterasi maka akan timbul hernia
inguinalis lateralis kongenital. Biasanya hernia pada orang dewasa ini terjadi
kerana usia lanjut, karena pada umur tua otot dinding rongga perut melemah.
Sejalan dengan bertambahnya umur, organ dan jaringan tubuh mengalami proses
degenerasi. Pada orang tua kanalis tersebut telah menutup. Namun karena daerah
ini merupakan locus minoris resistance, maka pada keadaan yang menyebabkan
tekanan intraabdominal meningkat seperti batuk kronik, bersin yang kuat dan
mengangkat barang berat, mengejan. Kanal yang sudah tertutup dapat terbuka
kembali
dan
timbul
hernia
inguinalis
lateralis
karena
terdorongnya
11
usus yang akhirnya dapat menimbulkan abses lokal, fistel atau peritonitis (Latif,
2011).
- Hernia Inguinalis Direkta (Medialis) : Hernia ini merupakan jenis henia yang
didapat (akuisita) disebabkan oleh faktor peninggian tekanan intra abdomen
kronik dan kelemahan otot dinding di trigonum Hesselbach (Palanivelu, 2004).
12
- Hernia Femoralis
Secara umum karena peninggian tekanan intra abdominal yang mendorong lemak
preperitoneal kedalam kanalis femoralis yang akan membuka jalan terjadinya
hernia. Komplikasi tersering yang dapat terjadi adalah strangulasi dan segala
akibatnya (Sjamsuhidajat, 2010).
- Hernia umbilikalis : merupakan hernia kongenital pada umbilicus yang hanya
tertutup peritoneum dan kulit akibat penutupan yang inkomplit dan tidak adanya
fascia umbilikalis (Sjamsuhidajat, 2010).
H. Gejala Klinis
1. Inspeksi (Burhitt, 2003):
- Hernia reponibel terdapat benjolan dilipat paha yang muncul pada waktu berdiri,
batuk, bersin atau mengedan dan mneghilang setelah berbaring.
13
- Hernia inguinal lateralis : muncul benjolan di regio inguinalis yang berjalan dari
lateral ke medial, tonjolan berbentuk lonjong.
- Hernia inguinal medialis : tonjolan biasanya terjadi bilateral, berbentuk bulat.
- Hernia skrotalis : benjolan yang terlihat sampai skrotum yang merupakan tojolan
lanjutan
14
- Ziemen Test :
- Thumb Test :
15
Anulus internus ditekan dengan ibu jari dan penderita disuruh mengejan
I. Penatalaksanaan
Hampir semua hernia harus diterapi dengan operasi. Karena potensinya
menimbulkan
komplikasi
inkarserasi
atau
strangulasi.
Berdasarkan
16
pendekatan operasi, banyak teknik herniorgraphy yang ada, antara lain (Zumaro,
2009) :
- Teknik Shouldice : Membuka aponeurosis otot obliqus abdominis ekternus dan
membebaskan funikulus spermatikus.
- Teknik Bassini : Memisahkan otot kremaster dengan cara reseksi untuk mencari
hernia indirect sekaligus menginspeksi dasar dari kanalis inguinal untuk mencari
hernia direct dilanjutkan ligasi kantung hernia seproksimal mungkin.
17
DAFTAR PUSTAKA
R. Sjamsuhidajat & Wim de Jong. 2010. Buku Ajar Ilmu Bedah. Edisi III. EGC.
Jakarta. Hal 613-637.
Rejo. 2012. Asuhan Keperawatan Pada Pasien Hernia. Jurnal Kesehatan eM-U.
Vol IV. Hal 24-31.
Latif, Aimi. 2011. Hernia Ingualis. Universitas Kristen Krida Wacana. Bandung.
H G, Burhitt & O.R.G. Quick. Essential Surgery . Edisi III. 2003. Hal 348-356