Definisi
Osteoarthritis adalah suatu penyakit
kronis, penyakit sendi ditandai dengan
perubahan degeneratif pada tulang
kartilago, menisci, ligamen, dan jaringan
synovial
Tulang kartilago
Menisci
Ligamen
Jaringan sinovial
Pencitraan
Pencitraan untuk mendiagnosis Osteoarthritis :
Radiograf
MRI
USG
OCT (Optical Coherence Tomography)
Tulang
Subkondral
Radiografer
1.
Radiograf
Tingkat keparahan pada bantalan anteroposterior secara radiograf dari pasien dengan
penyempitan ruang sendi dan pembentukan osteoft yang bermakna dengan Osteoarthritis sisi
medial bilateral pada lutut. Penyempitan ruang sendi lebih besar di lutut kanan (tanda panah)
dibandingkan dengan lutut kiri.
Diperbesar dari sendi lutut kanan. Pada tanda panah menunjukkan penyempitan ruang sendi sisi
medial. Pembentukan osteoft dapat dilihat pada femur dan tibia.
MRI
Perubahan struktur tulang subkondral yang penting untuk
dicatat dalam perkembangan OA dan lebih baik divisualisasikan
menggunakan MRI
Edema pada sumsum tulang dan lesi pada sumsum tulang digambarkan pada
femur sisi medial pada lemak T2 yang terlihat pada MRI
Tibia sisi medial terdapat plateau pada lemak (yang ditengah) yang terlihat pada
MRI
1. Morfologi MRI
2. Fisiologis MRI
Morfologi MRI
Morfologi tulang rawan memberi informasi :
Gambaran dari difus di tulang rawan bagian lutut (patella) secara in vivo menggunakan teknik DESS.
(3A) menggunakan kadar difus terendah. (3B) menggunakan kadar difus yang tinggi. Kedua teknik
gambaran diatas mampu resolusi tinggi, sinyal yang tinggi untuk membandingkan bunyi dan
kemampuan untuk menghitung kadar difus cairan. Tulang rawan (pada Panah) dan cairan sendi (panah
putus-putus) yang dapat dilihat pada kedua gambar. Gambar dimuat oleh Ernesto Staroswiecki.
Anatomi
Uretra merupakan saluran yang membawa urine keluar dari vesica urinaria menuju lingkungan luar
Etiologi
Geograf
klim dan temperatur
Asupan air
Diet
Pekerjaan
Epidemiologi
Batu saluran kemih sering terjadi di negara yang mulai
berkembang
Patogenesis
4thSymCARD 2014
Komposisi batu
1. Batu Kalsium
Batu jenis ini dijumpai lebih dari 80% batu saluran kemih, baik
yang berikatan dengan oksalat maupun fosfat.
Etiologi :
Hiperkalsiuri
Hiperoksaluri
Hiperorikosuria
2. Batu Struvit
Batu ini disebut juga batu infeksi karena pembentukannya
disebabkan oleh adanya infeksi saluran kemih. Kuman penyebab
adalah
kuman
golongan
pemecah
urea
atau
urea splitter yang dapat menghasilkan enzim urease dan
mengubah pH urine menjadi basa melalui hidrolisis urea menjadi
amoniak
3. Batu asam urat
Faktor yang menyebabkan terbentuknya batu asam urat adalah :
urine yang terlalu asam (pH urine < 6)
volume urine yang jumlahnya sedikit (< 2 liter/hari) atau
dehidrasi
hiperurikosuri atau kadar asam urat yang tinggi. Batu asam
urat bentuknya halus dan bulat,
4. Batu jenis lain
Batu sistin , batu xanthin, batu triamteren, dan batu silikat
sangat jarang dijumpai. Batu sistin didapatkan karena kelainan
metabolisme sistin, yaitu kelainan absorpsi sistin di mukosa usus.
Batu xantin terbentuk karena penyakit bawaan berupa defsiensi
enzim xanthin oksidase.
Manifestasi Klinis
1. Batu di piala ginjal
. Menyebabkan rasa sakit
yang dalam dan terusmenerus di aea
kostovertebral
. Nyeri yang berasal dari
daerah renal menyebar
secara anterior dan pada
wanita mendekati kandung
kemih sedangkan pada pria
mendekati testis
. Dapat dijumpai hematuria
dan piuria
. Kolik renal : bila nyeri
mendadak menjadi akut,
disertai nyeri tekan
diseluruh area
kostovertebral, dan muncul
mual muntah
Diagnosis
1.
2.
3.
4.
5.
Anamnesa
Pemeriksaan fsik
Pemeriksaan radiologik
Laboratorium
Renogram
Diagnosis Banding
Kolik ginjal dan ureter
kemungkinan
kolik
saluran cerna, kandung
empedu, atau apendisitis akut. Selain itu pada
perempuan perlu juga dipertimbangkan adneksitis
Hematuria
keganasan
Pemeriksaan Penunjang
Klasifikasi Batu
Batu Ginjal dan Batu Ureter
Batu terbentuk pada tubuli ginjal kemudian berada
di kaliks, infundibulum, pelvis ginjal, dan bahkan
bisa mengisi pelvis serta seluruh kaliks ginja
Penatalaksanaan
1.konservatif
4. Bedah Terbuka
b) Litotripsi
c) ureteroskopi atau ureterorenoskopi
d) ekstraksi Dormia
(mengeluarkan batu ureter
dengan menjaringnya melalui alat
keranjang Dormia).
5. Pemasangan Stent
Pencegahan
Menghindari dehidrasi dengan minum cukup dan diusahakan produksi urin 2-3
liter per hari.
Diet untuk mengurangi kadar zat-zat komponen pembentuk batu.
Aktivitas harian yang cukup.
Pemberian medikamentosa.
Beberapa diet yang dianjurkan untuk mengurangi kekambuhan adalah:
Rendah protein, karena protein akan memacu ekskresi kalsium urine dan
menyebabkan suasana urine menjadi lebih asam.
Rendah oksalat.
Rendah garam, karena natriuresis akan memacu timbulnya hiperkalsiuri.
Rendah purin.
Diet rendah kalsium tidak dianjurkan kecuali pada pasien yang menderita
hiperkalsiuri tipe II.
Prognosis
Prognosis batu ginjal tergantung dari faktorfaktor ukuran batu, letak batu, dan adanya
infeksi serta obstruksi
Makin besar ukuran suatu batu, makin buruk
prognosisnya.
Daftar pustaka
Netter FH. Atlas of Human Anatomy. 4thed. US: Saunders; 2006.
Soeparman, dkk. Ilmu Penyakit Dalam Jilid II. Hlmn 378. Balai Penerbit FKUI : Jakarta; 2001.
http://medicastore.com/penyakit/90/Batu_Saluran_Kemih.html . akses tanggal 29 April 2016.
Purnomo, Basuki. Dasar-dasar Urologi. edisi ketiga. Sagung seto: Jakarta; 2011.
Sjamsuhidayat. De jong, wim. Buku ajar ilmu Bedah. Hlmn 1024-1034. EGC : Jakarta.
Rasyad, Syahriar, dkk. Radiologi Diagnostik, Ed.4, Balai Penerbit FKUI: Jakarta;1998.
Brunner & Suddarth. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah. Edisi 8. EGC: Jakarta; 2001.
Shires, Schwartz. Intisari prinsip prinsip ilmu bedah. ed-6. EGC : Jakarta. 588-589
http://www.aku.edu/akuh/health_awarness/pdf/Stones-in-the-Urinary-Tract.pdf . akses tanggal 29 April
2016.
Scanlon VC, Sanders T. Essential of anatomy and physiology. 5 thed. US: FA Davis Company; 2007.
Van de Graaf KM. Human anatomy. 6thed. US: The McGraw-Hill Companies; 2001.
https://www.youtube.com/watch?v=r6SAgoVl918 akses tanggal 30 April 2016
4thSymCARD 2014
Terima Kasih