Anda di halaman 1dari 13

TUGAS PROSES PERENCANAAN

JUDUL MAKALAH
ANALISIS DALAM PERENCANAAN

Disusun oleh:
Chichik Ilmi Annisa 3615100030

Dosen:
Ardi Maulidy Navastara,ST.MT

PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA


FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
SURABAYA 2016

1. Analisis Peramalan (Forecasting)


Pengertian peramalan (forecasting) : Metode peramalan merupakan suatu teknik
untuk memprediksi atau memperkirakan suatu nilai pada masa yang akan datang dengan
memperhatikan data atau informasi masa lalu maupun saat ini baik secara matematik
maupun statistik.
Peramalan merupakan aktivitas fungsi bisnis yang memperkirakan penjualan dan
penggunaan produk sehingga produk-produk itu dapat dibuat dalam kuantitas yang tepat.
Peramalan merupakan dugaan terhadap permintaan yang akan datang berdasarkan pada
beberapa variabel peramal, sering berdasarkan data deret waktu historis. Peramalan
menggunakan teknik-teknik peramalan yang bersifat formal maupun informal (Gaspersz,
1998).
Baik tidaknya suatu peramalan yang disusun, disamping ditentukan oleh metode
yang digunakan, juga ditentukan baik tidaknya informasi yang digunakan. Selama
informasi yang digunakan tidak dapat meyakinkan, maka hasil peramalan juga akan sulit
untuk dipercaya ketepatannya.
a. Prinsip
Prinsip prinsip peramalan :
1. Peramalan melibatkan kesalahan (error).
2. Peramalan sebaiknya memakai tolok ukur kesalahan peramalan.
3. Peramalan famili produk lebih akurat dari pada peramalan produk individu (item).
4. Peramalan jangka pendek lebih akurat dari pada jangka panjang.
5. Jika dimungkinkan, hitung permintaan dari pada meramal permintaan.
b. Prosedur/ cara analisis
Dalam melakukan peramalan terdiri dari beberapa tahapan khususnya jika
menggunakan metode kuantitatif. Tahapan tersebut adalah:
1. Mendefinisikan Tujuan Peramalan
Misalnya peramalan dapat digunakan selama masa pra-produksi untuk
mengukur tingkat dari suatu permintaan.
2. Membuat diagram pencar (Plot Data)
Misalnya memplot demand versus waktu, dimana demand sebagai ordinat (Y)
dan waktu sebagai axis (X).
3. Memilih model peramalan yang tepat
Melihat dari kecenderungan data pada diagram pencar, maka dapat dipilih
beberapa model peramalan yang diperkirakan dapat mewakili pola tersebut.
4. Melakukan Peramalan
5. Menghitung kesalahan ramalan (forecast error)
Keakuratan suatu model peramalan bergantung pada seberapa dekat nilai hasil
peramalan terhadap nilai data yang sebenarnya. Perbedaan atau selisih antara nilai

aktual dan nilai ramalan disebut sebagai kesalahan ramalan (forecast error)
Memilih Metode Peramalan dengan kesalahan yang terkecil.Apabila nilai
kesalahan tidak berbeda secara signifikan pada tingkat ketelitian tertentu (Uji
statistik F), maka dipilih secara sembarang metode-metode tersebut.
6. Melakukan Verifikasi
Untuk mengevaluasi apakah pola data menggunakan metode peramalan
tersebut sesuai dengan pola data sebenarnya.
c. Alat analisis
1. Metode Peramalan kualitatif atau teknologis.
Peramalan kualitif adalah peramalan yang berdasarkan atas data kualitatif
pada masa lalu. Hasil peramalan yang dibuat sangat bergantung kepada orang
yang menyusun. Hal ini penting karena hasil peramalan tersebut ditentukan
berdasarkan pemikiran yang bersifat intuisi, pendapat dan pengetahuan serta
pengalaman dari penyusunnya.
2. Metode peramalan kuantitatif
Peramalan kuantitatif adalah peramalan yang berdasarkan atas data kuantitatif
pada masa lalu. Hasil peramalan yang dibuat sangat bergantung pada metode yang
dipergunakan dalam peramalan tersebut. Dengan metode yang berbeda akan
diperoleh hasil peramalan yang berbeda.
Metode kuantitatif di bagi ke dalam analisis deret berkala (Tima Series) dan
analisis sebab-akibat (Causal Methods).
1. Analisis Deret Berkala
Metode-metode peramalan yang berhubungan dengan analisa deret berkala,
yaitu :
1. Metode Smothing (pemulusan) yang mencakup metode data lewat (pas
data), metode rata-rata kumulatif, metode rata-rata bergerak (moving
average) dan metode eksponential smoothing.
2. Metode proyeksi trend dengan analisis regresi.
3. Metode Box-Jenkins
2. Causal Methods atau sebab akibat
Merupakan metode peramalan yang didasarkan kepada hubungan antara
variabel yang diperkirakan dengan variabel alin yang mempengaruhinya tetapi
buakn waktu. Dalam prakteknya jenis metode peramalan ini terdiri dari :
1. Metode regresi dan kolerasi, merupakan metode yang digunakan baik
untuk jangka panjang maupun jangka pendek dan didasarkan kepada
persamaan dengan teknik least squares yang dianalisis secara statis.

2. Model Input Output, merupakan metode yang digunakan untuk peramalan


jangka panjang yang biasa digunakan untuk menyusun trend ekonomi
jangka panjang.
3. Model ekonometri, merupakan peramalan yang digunakan untuk jangka
panjang dan jangka pendek.
d. Contoh di bidang PWK
Pemerintah ingin mengetahui berapa jumlah penduduk pada 10 tahun kedepan
(2026) di kota surabaya, dengan data yang sudah ada yaitu 5 tahun terakhir (20112016) maka pemerintah akan menggunakan regresi linear untuk mengetahui jumlah
penduduk pada 10 tahun kedepan. Dengan mengetahui hasil peramalan jumlah
penduduk maka pemerintah dapat melakukan perencanaan yang sesuai untuk
masyarakat.
2.Analisis Skenario
Analisis skenario adalah sebuah alat yang merupakan bagian dari perencanaan
strategis utnuk megelola ketidakpastian masa depan. Artinya bahwa analisis skenario
bukan hanya tentang menulis skenario di masa depan, tapi sesuatu yang lebih erat
kaitannya dengan perencanaan strategis. Skenario analisis merupakan teknik yang
penting dalam manajemen risiko. Berbeda dengan ramalan yang cenderung
menyembunyikan risiko. Skenario malah membuat manajemen risiko sebisa mungkin.
a. Prinsip
Analisis penyusunan skenario adalah analisis yang dilakukan dalam rangka
penyusunan skenario masa datang. Biasanya sudah memasukkan adanya alternatif apa
yang akan terjadi atau diinginkan terjadi, selain dari kecenderungan yang ada.
Tujuannya bersifat prediktif, yaitu untuk menilai alternatif yang dapat dilakukan atau
prediksi terhadap hasil yang mungkin diperoleh di masa yang akan datang.
Deskripsi di atas menunjukkan bahwa analisis skenario digunakan untuk
membuat alternatif-alternatif mengenai apa yang akan terjadi pada masa depan (masa
depan yang dimaksudkan adalah jangkauan tahun rencana). Pilihan ditentukan oleh
pengambil keputusan berdasarkan kondidi saat ini. Konsekuensinya adalah pengambil
keputusan harus menyiapkan langkah-langkah untuk mewujudkan skenario masa
depan yang telah dipilihnya.
Sebuah skenario masa depan

bukanlah hasil perencanaan yang harus

dilaksanakan pada masa yang akan datang, tetapi lebih merupakan kemungkinan yang
bisa menjadi kenyataan yang ditentukan oleh pilihan kita bersama pada saat ini.

Terlihat jelas bahwa kata kuncinya adalah pilihan kita bersama saat ini. Untuk itu
diperlukan usaha keras dan nyata agar skenario yang sudah dipilih bisa menjadi
kenyataan. Merangkai skenario merupakan salah satu cara untuk mengantisipasi masa
depan sambil mengusahakan agar sedapat mungkin masa depan kebih bersahabat
dengan kepentingan bersama.
b. Prosedur/ cara analisis
Tahapan yang ditempuh dalam penyusunan skenario terdiri dari sembilan tahapan
sebagai berikut:
1. Menentukan para pihak yang akan dilibatkan.
Pihak yang dilibatkan sebagi peserta dalam dialog skenario terdiri dari berbagai
kalangan yang berasal dari segala lapisan masyarakat yang mempunyai
kepedulian terhadap kepentingan bersama.
2. Menerapkan focal concern
Focal concern adalah pertanyaan strategis yang menjadi obsesi peserta. Jawaban
terhadap pertanyaan focal concern sekaligus menjadi jawaban terhadap
pertanyaan yang lain. Focal concern menjadi jangkat bagi diskusi skenario.
3. Mengidentifikasikan driving forces
Driving forces atau daya dorong perubahan, adalah kondisi atau situasi yang arah
perkembangannya masih belum pasti, yang diduga menjadi faktor pendorong
terjadinya suatu peristiwa.
4. Menganalisis hubungan antar driving forces
Melalui pendekatan driving forces, kita dapat

menentuukan sejumlah faktor

kunci yang mempengaruhi arah perkembangan berbagai daya dorong perubahan.


Seringkali faktor kunci ini adalah kebijakan yang diambil oleh para
pemengaruh. Sesudah menemukan faktor kunci, langkah selanjutnya adalah
menganalisis hubungan yang ada antar faktor faktor tersebut. Pemahaman
terhadap struktur hubungan ini akan membuat peserta bisa lebih teliti dalam
menemukan faktor-faktor yang menjadi sumber dari driving forces, sekaligus
driving forces yang paling berperan mempengaruhi focal concern.
5. Memilih critical driving forces
Ada dua kriteria untuk memilih critical driving forces, yaitu derajat pengaruh dan
derajat kelenturannya. Derajat pengaruh ditentukan oleh besar kecilnya dampak
driving forces terhadap focal concern; sedangkan derajat kelenturan adalah
ukuran

mengenai

kepastian

arah

perkembangan

driving

forces

yang

bersangkutan. Semakin lentur driving forces, semakin tidak pasti arah


perubahannya. Yang dipilih adalah driving forces yang tingkat pengaruhnya
tinggi dan mempunyai kelenturan yang tinggi.

6. Menyusun matriks kemungkinan


Matriks kemungkinan adalah daftar kemungkinan yang bisa terjadi sebagi hasil
interaksi critical forces. Matriks kemungkinan bisa dihasilkan melalui dua cara,
yaitu:
a. Cara deduksi
Cara deduksi digunakan jika hanya ada dua critical driving forces, dan
masing-masing driving forces hanya memiliki dua alternatif pengembangan.
b. Cara induksi
Cara induksi digunakan jika tiga critical driving forces. Caranya adalah
dengan membuat matriks, dimana kondisi setiap driving forces ditempatkan
pada kolom, dan daftar kemungkinan sebagai lajur.
7. Manjabarkan ciri tiap kemungkinan
Penjabaran ciri tiap kemungkinan merupakan kondisi untuk menggambarkan
kondisi driving forces lainnya (yang bukan critical driving forces), pada masingmasing skenario.
8. Menyusun narasi skenario
Menyusun sebuah cerita yang masuk akal dan menarik untuk menggambarkan
proses perkembangan dari situasi saat ini ke situasi yang tergambar pada tiap-tiap
kemungkinan yang diskenariokan. Penyusunan cerita dilakukan dengan
memperkirakan berbagai peristiwa yang mungkin terjadi.
9. Mengkomunikasikan skenario
Skenario yang telah selesai dirangkai dapat dikemas sebagai naskah tertulis, film,
sandiwara atau bentuk lainnya misalnya seminar atau diskusi. Skenario perlu
disebarluaskan kepada masyarakat untuk menyadarkan bahwa ada lebih dari satu
kemungkinan masa depan. Kemungkinan yang akhirnya akan menjadi kenyataan,
antara lain ditentukan oleh apa yang dilakukan masyarakat dan pemerintah pada
saat sekarang ini.
c. Alat analisis
Dalam melakukan analisis peramalan dibutuhkan alat analisis berupa cara merangkai.
Terdapat dua cara merangkai masa depan, yaitu melalui :
1. Pendekatan pakar
Pada pendekatan ini, skenario dirumuskan oleh para pakar. Hanya para pakar saja
yang terlibat dalam perumusan skenario, tanpa melibatkan pemangku
kepentingan yang lain terutama masyarakat. Dalam hal ini masyarakat dianggap
tidak mengerti dan tidak memahami kebutuhannya di masa mendatang, karena
hanya para pakar saja yang dianggap memiliki pemikiran yang lebih tajam
akurasinya.
2. Pendekatan dialog

Pada pendekatan ini, skenario dirumuskan dnegan melibatkan sebanyak mungkin


pemangku kepentingan dengan latar belakang yang berbeda. Pada pendekatan ini
masyarakat dilibatkan secara aktif sehingga bisa memahami kesulitan dan
hambatan yang dihadapi bersama. Masyarakat bisa berpikir lebih realistis,
objektif, toleran, dan kooperatif.
d. Contoh di bidang PWK
Gambaran umum yang dapat di skenariokan akan terjadi pada tahun 2020
adalah terdiri dari 2 skenario dengan karakteristik dasar kombinasi dari perkembangan
otonomi daerah dan perilaku korup aparatur negara/ daerah. Gambaran scenario 2020
ini memberikan indikasi bahwa dalam kurun waktu 5 tahun kedepan,pemerintah akan
dihadapkan kepada kecenderungan perkembangan kapasitas penyelenggaraan
otonomi daerah di bawah baying baying perilaku korup sebagai akibat kegagalan
maupun keberhasilan pelaksanaan pemberantasan korupsi. Untuk memberikan nama
pada setiap kemungkinan scenario yang muncul menggunakan perumpamaan
matahari,mulai matahari terbit,matahari bersinar terang matahari terbenam, hingga
gerhana matahari total. Matahari bersinar melambangkan bahwa penyelenggaraan
otonomi daerah sangat berhasil dan terus berkembang. Matahari terbit melambnagkan
bahwa perkembangan baik di pusat maupun di daerah.namun pejabat politik masih
cenderung mementingkan kepentingan politiknya.matahri terbenam melambangkan
bagaimana pemerintahan akan di hadapakan pada berbagai kendala teknis dan
nonteknis yang menghambat laju keberhasilan peyelenggaraan pemerintah. Gerhana
matahari total menggambarkan bahwa pada 2020 pemerintah akan menglamai
kegagalan total dalam penyelenggaraan pemerintahan negara. Dengan analisis
tersebut maka pemerintah dapat memilih langkah apa yang dapat diambil kedepannya.
3. Analisis SWOT
SWOT adalah singkatan dari Strength, Weakness, Opportunities, dan Threats.
Seperti namanya, Analisis SWOT merupakan suatu teknik perencanaan strategi yang
bermanfaat untuk mengevaluasi Kekuatan (Strength) dan Kelemahan (Weakness),
Peluang (Opportunities) dan Ancaman (Threats) dalam suatu proyek, baik proyek
yang sedang berlangsung maupun dalam perencanann proyek baru. Analisis SWOT
bukan hanya dapat digunakan dalam bisnis, tetapi juga dapat digunakan pada pribadi
kita sendiri dalam pengembangan karir.

Manfaat analisis SWOT dapat diperoleh ketika perihal operasi organisasi telah
ditentukan, arah dan tujuan (visi dan misi) ke masa depan telah ditentukan serta
ukuran keberhasilan dalam mewujudkan tujuan tersebut telah dirumuskan secara jelas
sehingga segala sesuatu dapat dinilai sebagai kekuatan, kelemahan, peluang atau
ancaman hanya jika telah ada VISI, TUJUAN, MISI yang dipakai sebagai acuan
atau benchmark.
a. Prinsip
Dengan SWOT, mengidentifikasi berbagai faktor secara sistematis untuk
merumuskan strategi sebuah perusahaan dan organisasi internal maupun eksternal.
Analisa ini didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan (Strengths)
dan peluang (Opportunities), namun secara bersamaan dapat meminimalkan
kelemahan (Weaknesses) dan ancaman (Threats).
b. Prosedur/ cara analisis
Pertama, melakukan telaah terhadap faktor internal berupa kekuatan dan
kelemahan dari organisasi/wilayah atau komunitas dengan mengenai faktor-faktor
kunci saja dalam kekuatan dan kelemahan organisasi serta menawarkan respon yang
mungkin dilakukan. Mengapa hanya faktor kunci saja? Karena tidak mungkin
melakukan peninjauan semua bidang fungsi organisasi seperti manajemen,
administrasi, SDM, pendanaan, sistem komunikasi internal, prasarana dan sarana
pendukung, dll serta sub bidang secara mendalam.
Identifikasi factor kekuatan
Faktor kekuatan meliputi aset atau faktor-faktor yang dimiliki wilayah atau
organisasi yang dapat mempermudah tercapainya tujuan atau visi yang ditetapkan.
Kekuatan disini dapat berupa nilai positif atau kekuatan dari sumber daya alam,
sumber daya manusia, infrastruktur, sistem sosial-ekonomi-politik serta image dari
wilayah tersebut.
Identifikasi Faktor Kelemahan
Identifikasi faktor kelemahan meliputi kondisi atau karakter internal yang
dimiliki yang dapat menjadi kendala atau hambatan dalam upaya untuk mencapai
tujuan atau visi. Yang termasuk dalam kelemahan contohnya kelemahan dari sumber
daya alam, sumber daya manusia, infrastruktur, sistem sosial-ekonomi-politik serta
image dari wilayah tersebut. Dalam hal ini, kita harus memperhatikan bahwa sifat
kelemahan ada yang dapat diperbaiki dan tidak dapat diperbaiki, misalnya iklim usaha
yang dapat diperbaiki namun angkatan kerja yang berumur tua tidak dapat diperbaiki,
dll.

Kedua, melakukan telaah terhadap faktor eksternal dengan :


1. Mengembangkan daftar peluang yang dapat dimanfaatkan dan ancaman yang
perlu dihindari.
2. Tidak bertujuan mengembangkan daftar panjang dan lengkap semua faktor
eksternal yang berpengaruh terhadap pencapaian misi dan visi.
3. Mengenali faktor-faktor kunci dan menawarkan respon yang mungkin dilakukan.
Identifikasi Faktor Peluang
Faktor peluang adalah obyek atau kondisi eksternal memudahkan atau
memfasilitasi organisasi mencapai tujuan. Contoh dari faktor peluang dalam
pengembangan ekonomi lokal adalah kesepakatan perdagangan bebas antar negara,
penambahan alokasi DAU, desentralisasi pelayanan, peningkatan prasarana (jalan
raya, dll), pengurangan pajak usaha.
Identifikasi Faktor Ancaman
Faktor ancaman merupakan tren dan perkembangan di luar wilayah atau
organisasi yang dapat mempersulit tercapainya tujuan atau visi. Contoh ancaman
dalam pengembangan ekonomi lokal antara lain : kenaikan pajak keuntungan usaha,
pembatasan kepemilikan lahan investasi, regulasi kelestarian lingkungan yang sangat
ketat, perubahan teknologi yang sangat cepat, merebaknya flu burung dan penyakit
gawat lainnya, dll.
Ketiga adalah pemberian skoring terhadap hasil identifikasi faktor internal
dan faktor eksternal.Berdasar suatu judgment (brainstorming partisipatif atau oleh
ahli) ditetapkan score pada Matriks Evaluasi Faktor Eksternal (EFE) dan Matriks
Evaluasi Faktor Internal (EFI) untuk membedakan tingkat pentingnya faktor dapat
diberikan koefisien peringkat. Sebagai contoh Fred R. David (1995, 1997, 1999,
2001, 2003) memberi peringkat 1 dan 2 untuk faktor-faktor kunci yang merupakan
ancaman dan kelemahan, dan memberikan peringkat 3 dan 4 pada faktor-faktor kunci
yang merupakan peluang dan kekuatan.
Hasil skoring (perkalian bobot dengan peringkat) baik pada tabel EFE dan
tabel EFI dijumlah untuk menentukan apakah peluang lebih besar dari pada ancaman
atau sebaliknya serta apakah kekuatan lebih besar dari pada kelemahan atau
sebaliknya. Karena jumlah bobot = 1 maka hasil penjumlahan skor (bobot x
peringkat) akan berada pada kisaran 1 dan 4 atau rata-rata 2,50. Apabila hasil
penjumlahan pada tabel EFE > 2,50 maka peluang lebih besar dari pada ancaman atau

sebaliknya, dan apabila hasil penjumlahan pada tabel EFI > 2,50 maka kekuatan lebih
besar dari pada kelemahan atau sebaliknya.
Keempat adalah melakukan analisis faktor-faktor baik internal maupun
eksternal.
Faktor internal dianalisis dengan cara :
1. Mengevaluasi kinerja organisasi untuk setiap perspektif balanced scorecard atau
faktor-faktor yang berhubungan.
2. Mengumpulkan data dan informasi mengenai faktor-faktor tersebut.
3. Mengidentifikasikan faktor-faktor kunci yang merupakan kekuatan dan kelemahan
organisasi dengan membuat check list daftar pertanyaan. Jawaban hendaknya
sespesifik mungkin dan disertai ukuran kinerja atau rasio.
4. Mentabulasi dan memberi bobot dan rating serta memperbandingkan kekuatan
dengan kelemahan yang dimiliki organisasi .
Sedangkan faktor eksternal dianalisis dengan cara :
1. Mengenali kekuatan kunci faktor-faktor eksternal yang mempengaruhi kinerja
organisasi
2. Mengumpulkan data dan informasi mengenai faktor-faktor tersebut.
3. Apabila dianggap perlu, membuat proyeksi mengenai perkembangan faktor-faktor
tersebut selama periode perencanaan;
4. Mengidentifikasikan faktor-faktor eksternal tersebut yang secara strategis
merupakan peluang dan ancaman terhadap organisasi
5. Mentabulasi dengan memberi bobot dan rating serta memperbandingkan peluang
dengan ancaman, yang dihadapi
Hasil dari analisis SWOT berupa ragam objek atau keadaan internal dan eksternal
menjadi faktor kunci pencapaian tujuan organisasi atau wilayah, peta posisi organisasi
terhadap lingkungannya serta gambaran alternatif pilihan strategi umum yang sesuai
untuk dijadikan dasar dalam menetapkan sasaran-sasaran organisasi selama 3 5
tahun ke depan.
c. Alat analisis
Alat analisis yang digunakan terdiri dari :
S : Strength, adalah situasi atau kondisi yang merupakan kekuatan dari organisasi atau
program pada saat ini.
W : weakness. Adalah situasi atau kondisi yang merupakan kelemahan dari organisasi
atau program pada saat ini.
O : Opportunity, adalah situasi atau kondisi yang merupakan peluang di luar
organisasia dan memberikan peluang berkembangnya bagi organisasi di masa depan.

T : Threat :adalah situasi yang merupakan ancaman bagi organisasi yang datang dari
luar organisasi dan dapat mengancam eksistensi organisasi .di masa depan.
Ada dua macam pendekatan dalam analisis SWOT, yaitu:
Pendekatan Kualitatif Matriks SWOT
sebagaimana dikembangkan oleh Kearns menampilkan delapan kotak, yaitu dua
paling atas adalah kotak faktor eksternal (Peluang dan Tantangan) sedangkan dua kotak
sebelah kiri adalah faktor internal(Kekuatan dan Kelamahan). Empat kotak lainnya
merupakan kotak isu-isustrategis yang timbul sebagai hasil titik pertemua antara faktorfaktor internal daneksternal.
Pendekatan Kuantitatif Analisis SWOT.
Data SWOT kualitatif di atas dapat dikembangkan secara kuantitaif melalui
perhitungan Analisis SWOT yang dikembangkan oleh Pearce dan Robinson(1998)
agar diketahui secara pasti posisi organisasi yang sesungguhnya.Perhitungan yang
dilakukan melalui tiga tahap, yaitu:
1. Melakukan perhitungan skor (a) dan bobot (b) point faktor setta jumlah total
perkalian skor dan bobot (c = a x b) pada setiap faktor S-W-O-T;Menghitung skor (a)
masing-masing point faktor dilakukan secara saling bebas(penilaian terhadap sebuah
point faktor tidak boleh dipengaruhi ataumempengeruhi penilaian terhadap point
faktor lainnya. Pilihan rentang besaranskor sangat menentukan akurasi penilaian
namun yang lazim digunakan adalahdari 1 sampai 10, dengan asumsi nilai 1 berarti
skor yang paling rendah dan 10berarti skor yang peling tinggi.
Perhitungan bobot (b) masing-masing point faktor dilaksanakan secarasaling
ketergantungan.

Artinya,

penilaian

terhadap

satu

point

faktor

adalah

denganmembandingkan tingkat kepentingannya dengan point faktor lainnya.


Sehinggaformulasi perhitungannya adalah nilai yang telah didapat (rentang nilainya
samadengan banyaknya point faktor) dibagi dengan banyaknya jumlah point faktor).
2. Melakukan pengurangan antara jumlah total faktor S dengan W (d) danfaktor O
dengan T (e); Perolehan angka (d = x) selanjutnya menjadi nilai atau titikpada sumbu
X, sementara perolehan angka (e = y) selanjutnya menjadi nilai atautitik pada sumbu
Y.
3. Mencari posisi organisasi yang ditunjukkan oleh titik (x,y) pada kuadranSWOT.

d. Contoh di bidang PWK


Pemerintah akan membuat program kerja yaitu proyek besar pembuatan tol
tengah surabaya, untuk itu pemerintah harus tau kondisi daerah perencanaan dan
lingkungan dimana proyek akan dibangun. Untuk itu mereka melakukan analisis
SWOT, pertama S, yaitu dengan mengetahui kekuatan dalam proyek tol tengah
Surabaya. Dalam hal ini, kekuatan bisa diartikan sebagai kondisi yang
menguntungkan untuk pemerintah tersebut. Misalnya, tol berada di tengah kota yang
akan di lalui banyak kendaraan sehingga dapat mengurangi kemacetan dll. Kedua W,
yaitu dengan mengetahui kelemahan program.dalam hal ini, kelemahan bisa diartikan
sebagai suatu kondisi yang merugikan untuk pemerintah tersebut. Misalnya, sebagian
besar masyarakat menentang proyek ini dengan berbagai alasan salah satunya dapat
mengurangi ruang terbuka hijau dll.Ketiga O, yaitu dengan mengetahui kesempatan
pemerintah . Dalam hal ini bisa diartikan sebagai suatu hal yang bisa menguntungkan
jika dilakukan namun jika tidak diambil bisa merugikan, atau sebaliknya. Misalnya,
sumber dana berasal dari pemerintah pusat dan bukan dari pemerintah kota. Keempat
T, yaitu dengan mengetahui ancaman program. Dalam hal ini bisa diartikan sebagai
suatu hal yang akan menghambat atau mengancam selama perjalanan proyek.
Misalnya, molornya waktu pengerjaan tol sehingga tidak selesai tepat waktu.
Setelah dilakukan analisis SWOT maka jadi mengetahui kondisi nyata apa
yang terjadi di lingkungan internal dan external , maka dapat mulai membuat rencana
program kerja yang sesuai dengan kondisi yang dibutuhkan dan mampu untuk
dilaksanakan oleh pemerintah .

DAFTAR PUSTAKA
Purwadio,Heru. 2012. Diktat Proses Perencanaan. Surabaya. ITS
Agustin, Dara Puspa. Analisis SWOT dalam Perencanaan Wilayah dan Kota.11 April
2016.
http://darapuspaagustin.blogspot.co.id/2015/11/analisis-swot-dalam-perencanaanwilayah-dan-kota.html
KKIN. Menerawang Pembangunan Wilayah di Masa Depan dengan Analisis Skenario. 11
April 2016. http://www.slideshare.net/PKP2AIIILANSamarinda/menerawang-pembangunanwilayah-di-masa-depan-dengan-analisis-skenario-skenario-planning
Rita,
Fika
Hastari.
Peramalan
Regresi.
11April
https://fikahastarita.files.wordpress.com/2008/12/8peramalan-regresi.pdf

2016.

Konsep
Dasar
dan
Langkah
dalam
Analisis.
11
April
2016.
http://perencanaankota.blogspot.co.id/2011/11/konsep-dasar-dan-langkah-dalam-analisis.html
Metode
Peramalan
Forecasting.
11
April
http://marcoturnip.blog.widyatama.ac.id/2015/09/27/metode-peramalan-forecasting/
Metode
Peramalan.
11
April
2016.
%20Elmu/doc/METODE_PERAMALAN_SKB.doc
Analisis SWOT. 11 April
swot.html#ixzz45XD6Y0sp

2016.

2016.

http://directory.umm.ac.id/Data

http://himansaclub.blogspot.com/2011/07/analisis-

Anda mungkin juga menyukai