Kelompok memberikan judul 2. Pendahuluan (Latbel dan alasan) Pelayanan kesehatan khususnya di rumah sakit saat ini menjadi perhatian dari masyarakat dalam hal pemberian pelayanan yang berkualitas. Kualitas layanan dapat terlihat dari ada atau tidaknya kritikan dari masyarakat, peningkatan pemahaman pasien tentang kondisi penyakitnya, maupun peningkatan pengetahuan cara perawatan terkait kesehatan individu. Pemberian pelayanan kesehatan yang berkualitas di rumah sakit tidak terlepas dari sumberdaya manusia yang dimilikinya. Tenaga kesehatan harus memiliki kompetensi sesuai disiplin ilmu, salah satunya adalahtenaga keperawatan. Tenaga keperawatan sebagai tenaga kesehatan yang berada di garis depan memiliki peranan penting dalam berbagai aspek. Aspek yang pertama yaitu preventif dimana seorang perawat melakukan pencegaha terjadinya suatu penyakit atau komplikasi. Aspek selanjutnya yaitu promotif, yakni perawat diharapkan mampu meningkatkan kesehatan individu dan masyarakat. Aspek kuratif yang perlu diperhatikan oleh perawat yaitu mampu melakukan kolaborasi dengan disiplin ilmu yang lain terkait pengobatan pasien. Aspek yang terakhir yaitu rehabilitatif, merupakan upaya perawat untuk mengembalikan kemampuan fungsi anatomi fisiologi pasca perawatan secara optimal. Kemoterapi atau biasa disebut kemo dikenal sebagai pengobatan kanker. Kemoterapi memiliki ragam manfaat dalam memerangi sel-sel kanker. Meski demikian, metode pengobatan ini juga memiliki efek samping yang tidak sedikit. Kemoterapi mungkin diberikan selama rawat inap di rumah sakit atau klinik sebagai bagian dari pengobatan rawat jalan, meski kemoterapi juga dapat dilakukan di rumah. Namun proses pengobatan kemoterapi harus tetap diawasi oleh dokter dan perawat untuk mengamati kemungkinan efek samping atau adanya keputusan diperlukannya penggantian dengan obat-obatan. Kemoterapi merupakan salah satu jenis pengobatan yang digunakan untuk menghancurkan sel kanker yang berbahaya bagi tubuh. Cara kerjanya adalah dengan menghentikan atau memperlambat pertumbuhan sel kanker yang berkembang dan membelah diri dengan cepat. Tergantung kepada jenis kanker dan sudah sampai di stadium berapa. Hanya saja kemoterapi juga dapat memengaruhi sel sehat yang secara normal membelah diri dengan cepat, misalnya yang berada di sekitar mulut, usus, serta rambut. Kerusakan pada sel sehat itu yang dapat mengakibatkan efek samping. Namun umumnya akan segera menghilang setelah pengobatan kemoterapi selesai.
Kemoterapi merupakan pengobatan kanker yang efektif. Terbukti telah
menyelamatkan jutaan jiwa. Namun kemoterapi memiliki efek samping yang tidak kecil. Sulit untuk memprediksi seberapa berat seseorang akan mengalami efek samping dari kemoterapi sebab tiap orang memiliki reaksi yang berbeda terhadap pengobatan tersebut. Gejala efek samping yang bisa terjadi akibat kemoterapi: rambut rontok, kehilangan nafsu makan, sesak napas dan detak jantung tidak biasa akibat anemia, mual dan muntah, mimisan, kulit kering dan terasa perih, gampang memar, gusi berdarah, sulit tidur, gairah seksual menurun, rasa lelah dan lemah sepanjang hari, konstipasi atau diare. Selain itu, efek kemoterapi tidak akan menimbulkan akibat yang berbahaya bagi kesehatan. Meski pada beberapa kasus, efek samping kemoterapi bisa lebih serius dibandingkan yang lain. Misalnya tingkat sel darah putih yang menurun dengan cepat sehingga dapat meningkatkan risiko infeksi. Kemoterapi untuk kanker pada sel darah atau tulang sumsum merupakan yang paling berisiko terhadap infeksi karena jenis kanker tersebut telah menyebabkan berkurangnya jumlah sel darah putih. Jika mengalami gejala seperti demam, diare, muntah-muntah, sulit bernapas, sakit dada atau pendarahan. Kegiatan observasi yang kami lakukan di ruang Seruni RSAB Harapan Kita didapatkan bahwa dalam pemulangan pasien ada perawat yang belum melakukan pendidikan kesehatan secara sistematis dan terukur. Data lain yang didapatkan yaitu peran perawat dalam memberikan pendidikan kesehatan belum optimal, hal ini disebabkan beberapa hal yakni sebanyak 25% perawat di ruang Seruni memiliki masa kerja kurang dari setahun dan juga informasi yang diberikan perawat belum satu persepsi di antara perawat yang lain. Hal lain yang menjadi permasalahan adalah belum tersedianya media yang informatif, menarik dan efisien terkait masalah kesehatan yang dibutuhkan klien dan keluarga. Pendokumentasian untuk mencatat hasil pendidikan kesehatan juga belum dilakukan. Berdasarkan uraian permasalahan diatas, kami dan perawat ruangan merasa perlu mencari solusi untuk mengatasi permasalahan tersebut. Strategi yang akan kelompok lakukan adalah menyusun media yang dapat digunakan dalam memberikan pendidikan kesehatan secara efisien dan tepat sasaran. Kegiatan tersebut akan diimplementasikan di Ruangan Seruni pada tanggal 29 Oktober-01 November 2013. Untuk melakukan pemantauan efek tersebut maka kelompok merasa perlu untuk dilakukan pengkajian post kemotherapi yang dituangkan dalam format pengkajian sebagai pendokumentasian hasil observasi atau pengkajian.
3. Tujuan Umum dan Khusus
Ada beberapa tujuan perancanaan proyek ini diantaranya : a. Tujuan Umum 1) Tersedianya sarana pemantauan pada pasien-pasien yang melaksanakan kemoterapi. 2) Tersedianya sarana pendokumentasian secara menyeluruh baik pre dan post kemoterapi. b. Tujuan Khusus 1) Agar pemantauan pemberian asuhan keperawatan pada pasien post kemoterapi lebih mengarah ke masalah yang ada. 2) Pendokumentasiannya akan lebih terarah dan mudah. 4. Analisis SWOT 5. Tinjauan Kepustakaan 6. Sasaran Sasaran dari pelaksanaan proyek inivasi ini adalah ruang perawatan anak khususnya perawatan II lantai dua ruang non infeksi pada anak di Rumah Sakit Umum Kepresidenan Gatot Subroto Jakaeta Pusat. 7. Rencana Pelaksanaan Rencanan pelaksanaan proyek ini dilakukan pada : Hari/Tanggal : Selasa Rabu, 8-10 November 2016 Pukul : 08.00 - Selesai Tempat : Perawatan Anak, PK II Lt.2 Ruangan Non Infeksi Rs. Umum Kepresidenan Gatot Subroto. 8. Strategi Penyelesaian Masalah Untuk penyelesaian masalah tersebut dilakukan dalam beberapa tahap yang terdiri dari : a. Menemukan masalah yang ada b. Menyusun proposal penyelesaian masalah c. Memperkenalkan metode atau shering pelaksanaan kegiatan kepada seluruh perawat yang bertugas di ruangan non infeksi anak RSPAD Gatot Subroto. d. Menguji coba penggunaan Format yang telah disusun bersama e. Mengevaluasi hasil penggunaan format yang telah disusun untuk menyempurnakan penyususnan format yang kemudian ditindak lanjuti untuk dijadikan format pengkajian yang sah di rumah sakit tersebut. 9. Media Media penyelesaiannya dengan menggunakan 10. Susunan Penanggung Jawab 11. Rencana Kegiatan