Anda di halaman 1dari 4

1.

Judul / Nama Proyek


Kelompok memberikan judul
2. Pendahuluan (Latbel dan alasan)
Pelayanan kesehatan khususnya di rumah sakit saat ini menjadi perhatian dari
masyarakat dalam hal pemberian pelayanan yang berkualitas. Kualitas layanan dapat
terlihat dari ada atau tidaknya kritikan dari masyarakat, peningkatan pemahaman pasien
tentang kondisi penyakitnya, maupun peningkatan pengetahuan cara perawatan terkait
kesehatan individu. Pemberian pelayanan kesehatan yang berkualitas di rumah sakit tidak
terlepas dari sumberdaya manusia yang dimilikinya. Tenaga kesehatan harus memiliki
kompetensi sesuai disiplin ilmu, salah satunya adalahtenaga keperawatan.
Tenaga keperawatan sebagai tenaga kesehatan yang berada di garis depan
memiliki peranan penting dalam berbagai aspek. Aspek yang pertama yaitu preventif
dimana seorang perawat melakukan pencegaha terjadinya suatu penyakit atau komplikasi.
Aspek selanjutnya yaitu promotif, yakni perawat diharapkan mampu meningkatkan
kesehatan individu dan masyarakat. Aspek kuratif yang perlu diperhatikan oleh perawat
yaitu mampu melakukan kolaborasi dengan disiplin ilmu yang lain terkait pengobatan
pasien. Aspek yang terakhir yaitu rehabilitatif, merupakan upaya perawat untuk
mengembalikan kemampuan fungsi anatomi fisiologi pasca perawatan secara optimal.
Kemoterapi atau biasa disebut kemo dikenal sebagai pengobatan kanker.
Kemoterapi memiliki ragam manfaat dalam memerangi sel-sel kanker. Meski demikian,
metode pengobatan ini juga memiliki efek samping yang tidak sedikit.
Kemoterapi mungkin diberikan selama rawat inap di rumah sakit atau klinik
sebagai bagian dari pengobatan rawat jalan, meski kemoterapi juga dapat dilakukan di
rumah. Namun proses pengobatan kemoterapi harus tetap diawasi oleh dokter dan
perawat untuk mengamati kemungkinan efek samping atau adanya keputusan
diperlukannya penggantian dengan obat-obatan.
Kemoterapi merupakan salah satu jenis pengobatan yang digunakan untuk
menghancurkan sel kanker yang berbahaya bagi tubuh. Cara kerjanya adalah dengan
menghentikan atau memperlambat pertumbuhan sel kanker yang berkembang dan
membelah diri dengan cepat. Tergantung kepada jenis kanker dan sudah sampai di
stadium berapa.
Hanya saja kemoterapi juga dapat memengaruhi sel sehat yang secara normal
membelah diri dengan cepat, misalnya yang berada di sekitar mulut, usus, serta rambut.
Kerusakan pada sel sehat itu yang dapat mengakibatkan efek samping. Namun umumnya
akan segera menghilang setelah pengobatan kemoterapi selesai.

Kemoterapi merupakan pengobatan kanker yang efektif. Terbukti telah


menyelamatkan jutaan jiwa. Namun kemoterapi memiliki efek samping yang tidak kecil.
Sulit untuk memprediksi seberapa berat seseorang akan mengalami efek samping dari
kemoterapi sebab tiap orang memiliki reaksi yang berbeda terhadap pengobatan tersebut.
Gejala efek samping yang bisa terjadi akibat kemoterapi: rambut rontok,
kehilangan nafsu makan, sesak napas dan detak jantung tidak biasa akibat anemia, mual
dan muntah, mimisan, kulit kering dan terasa perih, gampang memar, gusi berdarah, sulit
tidur, gairah seksual menurun, rasa lelah dan lemah sepanjang hari, konstipasi atau diare.
Selain itu, efek kemoterapi tidak akan menimbulkan akibat yang berbahaya bagi
kesehatan. Meski pada beberapa kasus, efek samping kemoterapi bisa lebih serius
dibandingkan yang lain. Misalnya tingkat sel darah putih yang menurun dengan cepat
sehingga dapat meningkatkan risiko infeksi.
Kemoterapi untuk kanker pada sel darah atau tulang sumsum merupakan yang
paling berisiko terhadap infeksi karena jenis kanker tersebut telah menyebabkan
berkurangnya jumlah sel darah putih. Jika mengalami gejala seperti demam, diare,
muntah-muntah, sulit bernapas, sakit dada atau pendarahan.
Kegiatan observasi yang kami lakukan di ruang Seruni RSAB Harapan Kita
didapatkan bahwa dalam pemulangan pasien ada perawat yang belum melakukan
pendidikan kesehatan secara sistematis dan terukur. Data lain yang didapatkan yaitu
peran perawat dalam memberikan pendidikan kesehatan belum optimal, hal ini
disebabkan beberapa hal yakni sebanyak 25% perawat di ruang Seruni memiliki masa
kerja kurang dari setahun dan juga informasi yang diberikan perawat belum satu persepsi
di antara perawat yang lain. Hal lain yang menjadi permasalahan adalah belum
tersedianya media yang informatif, menarik dan efisien terkait masalah kesehatan yang
dibutuhkan klien dan keluarga. Pendokumentasian untuk mencatat hasil pendidikan
kesehatan juga belum dilakukan.
Berdasarkan uraian permasalahan diatas, kami dan perawat ruangan merasa perlu
mencari solusi untuk mengatasi permasalahan tersebut. Strategi yang akan kelompok
lakukan adalah menyusun media yang dapat digunakan dalam memberikan pendidikan
kesehatan secara efisien dan tepat sasaran. Kegiatan tersebut akan diimplementasikan di
Ruangan Seruni pada tanggal 29 Oktober-01 November 2013.
Untuk melakukan pemantauan efek tersebut maka kelompok merasa perlu untuk
dilakukan pengkajian post kemotherapi yang dituangkan dalam format pengkajian
sebagai pendokumentasian hasil observasi atau pengkajian.

3. Tujuan Umum dan Khusus


Ada beberapa tujuan perancanaan proyek ini diantaranya :
a. Tujuan Umum
1) Tersedianya sarana pemantauan pada pasien-pasien yang melaksanakan
kemoterapi.
2) Tersedianya sarana pendokumentasian secara menyeluruh baik pre dan post
kemoterapi.
b. Tujuan Khusus
1) Agar pemantauan pemberian asuhan keperawatan pada pasien post kemoterapi
lebih mengarah ke masalah yang ada.
2) Pendokumentasiannya akan lebih terarah dan mudah.
4. Analisis SWOT
5. Tinjauan Kepustakaan
6. Sasaran
Sasaran dari pelaksanaan proyek inivasi ini adalah ruang perawatan anak khususnya
perawatan II lantai dua ruang non infeksi pada anak di Rumah Sakit Umum
Kepresidenan Gatot Subroto Jakaeta Pusat.
7. Rencana Pelaksanaan
Rencanan pelaksanaan proyek ini dilakukan pada :
Hari/Tanggal
: Selasa Rabu, 8-10 November 2016
Pukul
: 08.00 - Selesai
Tempat
: Perawatan Anak, PK II Lt.2 Ruangan Non Infeksi Rs. Umum
Kepresidenan Gatot Subroto.
8. Strategi Penyelesaian Masalah
Untuk penyelesaian masalah tersebut dilakukan dalam beberapa tahap yang terdiri dari :
a. Menemukan masalah yang ada
b. Menyusun proposal penyelesaian masalah
c. Memperkenalkan metode atau shering pelaksanaan kegiatan kepada seluruh perawat
yang bertugas di ruangan non infeksi anak RSPAD Gatot Subroto.
d. Menguji coba penggunaan Format yang telah disusun bersama
e. Mengevaluasi hasil penggunaan format yang telah disusun untuk menyempurnakan
penyususnan format yang kemudian ditindak lanjuti untuk dijadikan format
pengkajian yang sah di rumah sakit tersebut.
9. Media
Media penyelesaiannya dengan menggunakan
10. Susunan Penanggung Jawab
11. Rencana Kegiatan

12. Rencana Anggaran


13. Daftar Rujukan

Anda mungkin juga menyukai