Anda di halaman 1dari 6

6.

PENILAIAN DIRI DAN PENILAIAN TEMAN SEBAYA


Siswa independen mempunyai kemampuan mencari dan mendapatkan ketrampilan baru,
pengetahuan baru dan pemahaman baru. Mereka mampu menggunakan refleksi diri dan
menidentifikasi langkah berikutnya dalam belajar mereka. Guru harus melengkapi siswanya
dengan hasrat/keinginan dan kekuatan untuk menerima tugas belajar melalui peningkatan
ketrampilan penilaian diri ( Assessment Reform Group, 2002)
Tujuannya adalah melibatkan siswa dalam analisis dan kritik membangun pada pekerjaan
mereka. Bila hanya guru yang memberi umpan balik tidak ada keseimbangan dan siswa
menjadi tidak punya kekuatan dan pegangan dalam belajar.
Kita menghendaki siswa menggunakan evaluasi diri secara kontinyu sehingga refleksi diri,
bangga akan keberhasilan,modifikasi dan peningkatan/kemajuan menjadi bagian yang alami
dalam proses belajar.
Sekali dilatih untuk dapat mengidentifikasi keberhasilan berdasarkan kriteria kesuksesan
akan sebuah tugas, siswa relatif dapat mengidentifikasi keberhasilan mereka sendiri maupun
degan yang lain dengan mudah. Untuk semua mata pelajaran, dengan diberikan kriteria dan
contoh keunggulan yang baik siswa dapat membuat perbaikan diri, walaupun dengan input
dari guru pada tingkat tertentu.
Penilaian diri
Penilaian diri yang berkualitas jelas sangat kuat tetapi untuk menjadi berhasil sering
membutuhkan program latihan yang bertahap dan aturan dasar untuk diset. Bila siswa
menyelesaikan tugas terlalu cepat, mereka akan mengarah ke kesalahan ejaan atau membuat
ucapan/ungkapan yang pedas tentang kualitas tulisan tangan atau pekerjaan lain secara
umum.
Tingkat/taraf pertama yang umum dari memindahkan kekuatan dari guru ke siswa adalah
mendapatkan siswa untuk menilai pekerjaan mereka sendiri. Penilaian secara berpasangan
melibatkan dinamika emosional antara keduanya, sehingga sering dilakukan setelah siswa
percaya diri pada refleksi pekerjaan mereka. Etos kelas saat ini menentukan arti dari tata
tertib ini.
Contoh-contoh penilaian diri yang memungkinkan
a. Memindahkan kekuatan dari guru ke siswa dengan strategi penilaiankeberhasilan
dan kemajuan
Tiga tingkat yang cenderung diikuti guru untuk mendorong siswa menilaia dan
menandai pekerjaan sendiri dan teman lain adalah menggunakan strategi penilaian
keberhasilan dan kemajuan. Usia siswa akan menentukan berapa banyak waktu yang
dibutuhkan pada setiap tingkat.Tingkatan ini dimaksudkan untuk berhubungan
dengan siswa dalam menilai pekerjaan sendiri atau saling menilai dengan teman
secara bersama-sama, baik dalam pelajaran, selama waktu PR atau pada awal
pelajaran berikutnya.
Tingkat 1;siswa mengidentifikasi keberhasilan mereka sendiri
Siswa dapat dengan mudah menidentifikasi keberhasilan mereka bila tujuan
belajarnya jelas (pengetahuan, ketrampilan atau konsep) dengan cara melingkari atau
menulis pokok-pokoknya. Selam waktu pelajaran tujuan belajar dibacakan ke orang
per orang, dibagikan dalam kelompok atau secara klasikal. Pengaruh positif dari
mengidentifikasi keberhasilan mempunyai pengaruh yang besar terhadap harga diri
siswa dan motivasi untuk terus meningkatkan pekerjaan mereka.
Tingkat 2 ; siswa mengidentifikasi tempat untuk perbaikan
Setelah penemuan keberhasilan ditentukan, siswa diminta untuk tidak hanya
mengidentifikasi satu atau dua keberhasilan tetapi juga menemukan tempat/bagian
dalam pekerjaan mereka yang dapat diperbaiki sesuai dengan tujuan belajar. Salah
satu strateginya adalah meminta siswa menidentifikasi bagian ini dengan cara
menggambar garis berlenggak-lenggok di bawah kalimat atau frasa yang akan
diperbaiki, disiapakan bagi guru untuk menuliskan saran perbaikan. Kemudian guru
menuliskan saran perbaikan; siswa membuat perbaikan pada pekerjaannya ketika
diberikan kembali pada awal pelajaran berikutnya.

Tingkat 3 ; siswa mengidentifikasi keberhasilan mereka dan membuat perbaikan on


the spot
Siswa diminta mengidentifikasi area untuk diperbaiki dan membuat perbaikan
sebagai bagian dari pelajaran atau dilakukan di rumah. Bila terjdai di kelas, akan
terlaksana dengan baik jika siswa pertama kali melakukannya sendiri, walaupun, bila
mereka biasa berdiskusi berpasangan, mereka akan dapat memasukkan langsung
dalam diskusi kelompok tentang cara terbaik membuat perbaikan. Kemudian guru
diberi pekerjaan yang tidak hanya memiliki keberhasilan yang sudah diidentifikasi
siswa, tetapi juga perbaikan yang dibuat pada saat itu juga (biasanya ditandai oleh
bagian yang digaris bawah dan diperbaiki di kertas bagian bawah, atau kata/frasa
yang disilang dan ditulis kembali di bawah). Siswa harus didorong untuk
mengadakan percobaan yang tepat-contoh: menulis kalimat berbahasa Inggris,
menulis lebih dari satu perbaikan kalimat/frasa yang mungkin.
Bila tingkat ini tercapai, peran guru berubah dari menjadipenilai sepenuhnya
menjadi pengintervensi yang efektif, memberi komentar pada usaha siswa dan
terlibat dalam pembuatan keputusan siswa.
b. Menggunakan kriteria keberhasilan
Bila kriteria keberhasilan sudah ditetapkan, kriteria tersebut tampil sebagai
sarana/wahana dasar untuk penilaian diri yang kontinyu. Bila siswa telah menuliskan
kriteria sukses di bawah judul pekerjaan mereka, mereka dapat mengecek semua
bahan dan langkah-langkah pada pekerjaan yang telah selesai untuk mengetahui
bahwa bahan dan langkah-langkah telah terpenuhi, atau menandai dengan warna dan
melingkari berbagai elemen pekerjaan di akhir. Ketika kriteria sukses pendek dan
mempunyai jawaban benar/salah, penilaian diri hanyalah sebuah latihan
ya/tidak.Ketika kriteria sukses berkaitan dengan elemen-elemen rangkaian kesatuan
kualitas yang sering berhubungan dengan ketrampilan seperti meyakinkan,
meringkas, membandingkan, menggolongkan, memperdebatkan dan sebagainya,
penilaian diri menjadi fokus pada kriteria sukses yang membutuhkan perbaikan.
Siswa dapat mengatakan setiap elemen telah tercakup tetapi tidak tahu apakah
elemen tersebut merupakan contoh yang baik. Di sinilah penilaian teman sebaya dan
penggunaan contoh-contoh modeling masuk ke dalamnya.
Contoh penilaian diri berikut menunjukkan pentingnya spesifikasi kriteria yang
terlibat dan modeling dilaksanakan untuk membuat tugas dan isi menjadi jelas :
Padapelajaran geografi tahun ke-7 guru membahas latihan membuat keputusan dari
pelajaran sebelumnya mengenai lokasi center yang luang. Dia menyediakan beberapa
alernatif jawaban. Siswa diminta menyusun jawaban-jawaban tersebut berkenaan
dengan kualitas sesuai kriteria penilaian. Sebagai hasilnya siswa dapat melihat
dengan jelas perbedaan antara deskripsi sederhana dan mencoba menjelaskan serta
menganalisa informasi. Siswa kemudian diminta membandingkan jawaban mereka
dengan contoh dan memutuskan mana diantara jawaban mereka yang sudah betulbetul terbaik. Siswa bersemangat menganalisa pekerjaan sendiri, membandingkannya
dengan jawaban yang lebih baik dan menyimpulkan bagaimana pekerjaan mereka
dapat diperbaiki. ( OFSTED, 2003 )
c. Penggunaan traffic lights ( lampu lalu lintas)
Selama beberapa masa guru telah bereksperimen dengan traffic lights sebagai cara
agar siswa menilai prestasi mereka (hijau untuk tercapai, kuning untuk setengah
tercapai, merah untuk tidak tercapai = butuh bantuan). Penulis memiliki beberapa
pesan tentang penggunaan traffic lights, telah melihatnya utamanya dipakai oleh
siswa di akhir lembar kerja untuk menyatakan penilaian atas prestasi mereka.
Selama bertahun-tahun penulis mencoba menentukan dimana traffic lights ini bekerja
dengan baik dan dimana dapat mengganggu kemujaraban diri siswa. Beberapa
perhatian penulis :
Menandai di akhir lembar kerja, cara ini dapat disederhanakan. Siswa yang
terlalu percaya diri cenderung terlalu berlebihan dalam menilai prestasi
mereka. Demikian pula siswa yana kurang percaya diri cenderung menilai
prestasi mereka terlalu rendah.
Efek perbandingan disusun secara eksplisit. Dengan melihat sekilas siswa
dapat mengetahui bagaimana mereka nampak sedang bekerja dibandingkan
yang lain
.

Jika seorang siswa memberi tanda/warna merah pada akhir pekerjaannya, ini
pasti kesalahan guru, bukan siswa; baik pekerjaan yang dimodelkan dengan
tidak tepat ataupun tidak sepadan dengan kemampuan siswa. Waktu yang
tepat untuk mencari bantuan adalah selama proses pelajaran atau ketika
pekerjaan sedang dilaksanakan. Mungkin ada keadaan pengecualian dimana
siswa yakin bahwa mereka tahu apa yang sedang mereka lakukan sebagai
pekerjaan rumah tetapi pada saat yang sama menemukan kesulitan.
Dengan kriteria sukses ketrampilan terbuka (dimana tidak ada jawaban pasti
melainkan rangkaian kesatuan kualitas) penulis mempunyai masalah lagi. Jika
ia merasa bahwa ia telah berhasil dengan tiga dari lima kriteria sukses dengan
sangat bagus, apakah itu termasuk kuning? Bagaimana bila telah mencapai
kelima kriteria tetapi tanpa kualitas? Bagaimana pula bila hanya mendapat
dua kriteria, dalam hal menulis bahasa Inggris, tetapi menulis kutipan yang
berkekuatan daripada bila hanya mengurus mereka semua?
Pauk Spanceley, dari The Hundred of Hoo secondary school di Medway,
menggunakan traffic lights dengan sangat sukses untuk fakta pengetahuan dalam
pelajarannya: sains. Ini adalah dimana sistem berjalan dengan baik : dengan fakta
pengetahuan yang pasti daripada elemen-elemen prestasi yang hanya dapat dianggap
menjadi standar khusus/utama ketika dibandingkan dengan contoh model. Traffic
lights juga dapat digunakan dengan sangat efektif sebagai point pembuka dalam
dialog.
D awal unit pekerjaan siswa diberi daftar fakta ilmu pengetahuan yang mana
menyala menurut pengetahuan saat ini. Di akhir unit siswa diminta melakukan hal
yang sama di kolom berikutnya. Hal ini memberikan pemahaman mutakhir dan
memberi siswa ide area revisi yang jelas dan atau dimana mencari bantuan atau
klarifikasi menuju lembar rangkuman siswa

Penilaian sebaya
Pengaruh emosional yang kuat dari penilaian sebaya
Salah satu alasan penilaian sebaya begitu berharga adalah karena siswa sering
memberi dan menerima kritik atas pekerjaan mereka dengan lebih bebas daripada dalam
pertukaran pekerjaan secara tradisional dengan guru/siswa. Keuntungan lainnya adalah
bahwa bahasa yang digunakan oleh siswa adalah bahasa alami/sehari-hari, bukan bahasa
sekolah.
Penilaian sebaya membutuhkan beberapa waktu/menit bagi siswa untuk saling membantu
memperbaiki pekerjaan mereka, atau proses membaca seluruh bacaan yang lebih lama dan
menganalisa bersama degan lebih lengkap.
Untuk memahami sepenuhnya pengaruh emosional membagikan/memberikan pekerjaan
seseorang kepada teman dan menerima kritik, penulis meminta guru di sekolahnya untuk
menilai dalam bentuk kegiatan menulis dan penilaian kolaboratif. Pengalaman selalu
memberikan gambaran yang jelas bagi guru. Untuk memulainya, guru biasanya mengalami
beberapa bentuk kegelisahan karena akan dinilai oleh teman,dan hal-hal seperti siapa yang
pertama membaca hasil pekerjaan, dan bertatap muka langsung merupakan hal yang sangat
signiikan bagi mereka. Bahasa tubuh dan nada suara menjadi wilayah sensitivitas serta
diutamakan pentingnya menerima komentar positif.
Tabel 6.1 menunjukkan aspek bahasa tubuh dan aspek bahasa verbal yang diidentifikasi oleh
para peserta sebuah sekolah saat sedang menilai pengaruh positif dan negatif sementara
mereka dinilai dalam proses penilaian berpasangan. Sebagai hasil berbagai sesi, disarankan
beberapa aturan dasar ketika sedang memulai penilaian berpasangan/kelompok, yaitu :
1. Kedua pihak seharusnya berkemampuan hampir sama.
2. Siswa butuh waktu untuk mereleksi dan mengecek pekerjaannya sebelum dilihat oleh
teman pasangannya.
3. Pasangannya harus memulai dengan komentar positif tentang pekerjaan temannya.
4. Pasangan butuh waktu untuk mengerti /memahami isinya, maka lebih baik si penulis
membacakan lebih dulu.
5. Siswa perlu dilatih proses suksesdan proses perbaikan sehingga mereka percaya diri
dengan langkah yang diambil.
6. Kedua siswa harus menyetujui bagian yang diubah.
7. Pasangan harus lebih bersifat meminta klarifikasi daripada membuat kesimpulan.

Carolyn Lyndsay dari St Elisabeth School di Tower Hamlets, menjelaskan bagaimana umpan
baliknya bergerak ke arah penilaian diri dan berpasangan serta berisi pandangan ilustrtif
siswa.
Kesepakatan dalam kerjasama penilaian :
Menghargai pekerjaan pasangannya karena mereka sudah melakukan yang terbaik.
Mencoba mengerti hagaimana mereka telah menangkap tujuan belajar dan hanya
mencoba memperbaiki hal-hal yang telah dilakukan sejalan dengan tujuan belajar.
Memberitahu pasangan hal-hal yang baik yang kita lihat dalam pekerjaannya.
Mendengarkan saran pasangan karena sedang mencoba saling membantu melakukan
yang lebih baik bagi pekerjaan.
Mencari cara untuk membantu pasangan mencapai tujuan belajar yang lebih baik
dengan memberikan kegiatan menutup celah.
Mencoba memberi/membuat saran pendapat sejelas mungkin.
Mencoba membuat saran yang positif.
Mengajak pasangan membicarakan apa yang mereka coba capai dalam pekerjaan
mereka.
Bersifat terbuka kepada pasangan. Jangan membicarakan pekerjaan mereka di
belakang karena kita juga tidak ingin mereka melakukan hal yang sama kepada kita.
Contih-contoh penilaian sebaya
a. Menilai penjelasan
Dave Tuffin dan Paul Spancely, dari departemen ilmu pengetahuan the Hundred of
Hoo School, menggunakan traffic light untuk penilaian sebaya, dengan fokus pada
penjelasan tentang ppengetahuan ilmu antar siswa dalam bentuk rating siswa .
Keduanya mengembangkan sistem berikut untuk digunakan di akhir unit/bab, yang
menghasilkan penilaian diri siswa dan penilaian sebaya, target revisi serta penilaian
guru.
Strategi penilaian sebaya (oleh Dave Tuffin)
Pendahuluan
Memiliki bagian yang lengkap, biasanya sebuah modul, berlangsung sekitar enam
minggu pada Key Tingkat 3, menggunakan satu pelajaran untuk dikerjakan dalam
diskusi kelompok. Ini dapat untuk menilai beberapa siswa, dan yang lebih penting
memberikan kesempatan pada siswa untuk menilai diri sendiri dan membantu mereka
menyadari apa yang mereka butuhkan untuk merevisi, atau bekerja pada bagianbagian tertentu.
Ihtisar singkat
Kegiatan ini melibatkan :
Setiap siswa, dalam kelompok beranggotakan 5 atau 6, menjelaskan bagian
topik yang diberikan kepada anggota kelompok.
Semua siswa menilai apa yang didengarnya dengan rasa percaya diri yang
mereka miliki.
Siswa saling memberikan penjelasan area kekuatan dan kelemahan yang
teridentifikasi dalam setiappembicaraan mereka.
Persiapan
Siapkan beberapa paket kartu (terdiri dari 5-6 kartu), masing-masing mencakup hal
pokok dari topik yang baru saja selesai. Kartu tersebut dibagikan secara acak kepada
kelompok dimana setiap kartu menguraikan apa yang harus dijelaskan kepada
anggota kelompok. Tergantung pada situasi dan kemampuan, siswa diberi waktu
untuk mempersiapkan.
Saat berbicara
Setiap siswa berbicara beberapa menit, mencoba menjelaskan topicnya sedetil
mungkin kepada kelompoknya. Dave mendorong anggota kelompok untuk
menberikan pertanyaan yang relevan, atau meminta dijelaskan lagi bila mereka
merasa ada hal yang belum tercakup.
Penilaian diri dan sebaya
Untuk kelengkapan setiap bahasan, siswa lain membuat skor secara pribadi dengan
menggunakan sistem traffic light untuk membandingkannya dengan apa yang mereka
rasakan, bahwa mereka dapat menjelaskan topik yang sama:
Hijau lebih baik daripada saya
Kuning sama baiknya dengan saya
Merah tidak sebaik saya

Kekuatan dan kelemahan


Setelah semua berbicara, setiap siswa secara bergiliran menyatakan skornya. Pada
tahap ini, bila ada siswa yang memberikan warna merah atau hijau pada seseorang,
mereka harus menjelaskan apa yang mereka pikirkan tentang bahasan tadi adalah
utamanya bagus atau utamanya buruk.
Di sini siswa tidak hanya sangat jujur tetapi juga dapat menemukan kekuatan dan
kelemahan tidak hanya dari si pembicara.
Keuntungan
- Kita tidak perlu meminta siswa untuk merevisi tes yang akan datang karena
mereka telah menemukan berapa banyak yang dibutuhkan dan juga bagian mana
yang harus ditargetkan.
- Ditemukan mana dari 5 atau 6 bagian utama dari unit yang menimbulkan paling
banyak masalah secara keseluruhan, dan jika ada area kelemahan secara umum
terjadi di beberapa kelompok. Ungkapan paling disukai oleh Dave Saya berpikir
saya tahu semuanya sampai saya mencoba menjelaskannya pada yang lain, dan
kemudian saya menyadari ternyata saya tidak tahu secara keseluruhan
b. Penilaian sebaya
Spenceley juga memberikan kesempatan kepada siswa untuk saling menilai
pekerjaan masing-masing di awalpelajaran dengan menggunakan anjuran berikut:
Tulislah dua kalimat di buku teman pasangan anda :
Kalimat 1: apakah semua informasi telah tercakup dalam pekerjaan
Kalimat 2: seberapa mudah informasi tersebut dapat direvisi
Melalui pertukaran hasil pekerjaan, akan berguna untuk menyampaikan hal ini
kepada beberapa siswa untuk menuliskan komentar mereka pada pekerjaan yang
sama. Kertas kerja dikembalikan kepada pemiliknya, yang setelah membaca
komentar kemudian menuliskan penilaian dirinya sendiri berdasarkan kriteria yang
sama.
OFSTED (2003) memberikan contoh lain penilaian sebaya yang efektif:
Pada pelajaran Matematika, 35 menit pertama diisi dengan pengingatan kembali
semua istilah statistik yang sudah dimiliki siswa dalam catatan mereka, dengan
penjalasan masing-masing.
Kemudian 3 siswa memperagakan cara menghitung mean, mode dan range dari
sekelompok data, menjawab pertanyaan teman dengan percaya diri. Para siswa
kemudian diminta bekerja dengan pasangannya untuk saling menilai pekerjaan
masing-masing. Teman penilai diminta menggunakan pertanyaan berikut :
Apakah semua istilah sudah tercakup? Apakah definisinya dapat dimengerti?
Apakah penjelasan tentang bagaimana menghitung mean, mode dan range dapat
dimmmmmengerti? Apakah lengkap? Apakah contoh yang digunakan bagus untuk
membaantu penjelasan? Saran apa yang akan kamu berikan pada partnermu untuk
memperbaiki draft?
Dalam beberapa menit terakhir guru memberi pertanyaan individual untuk
menyampaikan bahasan utama dan yang perlu diabaikan, sebelum memberi waktu 34 menit untuk menulis setiap perubahan yang akan mereka buat pad draft mereka.
Tinjauan : Menggabungkan penilaian diri dan penilaian sebaya dalam pelajaran
Meyakinka guru untuk menggabungkan penilaian diri dan sebaya sering terasa sulit.
Ketika cakupan terasa mengecilkan hati, aspek aspek ini dapat dilihat sebagai hal lain untuk
mencocokkan dengan waktu dalam pelajaran. Langkah yang penting adalah ketika guru
melihat penilaian diri dan sebaya sebagai saat belajar yang unik dan sangat berharga, dimana
hasilnya bagi siswa adalah dapat mmengngat lebih dan dapat memahami lebih dalam.
Banyak guru yang telah menggunakan penilaian formatif selama beberapa waktu
membicarakan tentang penggabungan apa yang biasa menjadi akhir pelajaran atau tugas
dinilai jauh dari siswa ke dalam struktur aktual pelajaran. Waktu disusun untuk refleksi
dengan cara yang terstruktur.
Kunci Dasar
Tujuan bagi siswa ,menilai pekerjaan siswa yang membangun sesuai dengan tujuan
belajar , kadangkala dengan teman /partner.
Siswa perlu dilatih untuk menilai pekerjaannya sendiri maupun teman lain, secara
bertahap.

Perlu adanya aturan dasar tentang menilai berpasangan untuk menghindari


kekhawatiran.
Kriteria sukses harus menjadi fokus penilaian diri, utamanya sebagai ceklist dan
untuk mengidentifikasi bantuan yang diperlukan.
Traffic lights paling baik digunakan dengan pernyataan pengetahuan untuk
penilaian diri, tetapi dapat juga digunakan dengan sukses di area lain.
Siswa dapat menilai pekerjaan mereka secara berpasangan dengan variasi templates
dan format.

LAMPIRAN IDE/GAGASAN
1. Berikan ide tentang latihan yang ada untuk penilaian diri dan berpasangan.
2. Bangun ini dengan cara guru meminta siswa menemukan keberhasilan mereka.
Bawalah contoh ke dalam pertemuan guru dan diskusikan temuan yang ada.
3. Guru dapat mencoba: siswa mendiskusikan keberhasilannya dulu, kemudian
langkah berikutnya sampai siswa mempunyai kendali secara bertahap.
4. Adakan pertemuan guru dimana guru menulis selama 4 menit tentang,misalnya,
perjalanan ke sekolah pagi itu, dengan menggunakan tujuan belajar
sepertiGunakan kiasan dan/atau untuk membuat lebih menarik. Kemudian
berkelompok 3-3; dua guru menilai satu lembar secara bersama sementara guru
ketiga mengobservasi diam-diam, menulis dibawah kolom. Kemudian mereka
berpindah satu tempat, sehingga setelah tiga kali, setiap orang akan mendapati
pekerjaannya dinilai bersama dan setiap orang menjadi observer. Mereka berbagi
temuan di akhir kegiatan. Mintalah setiap kelompok untuk memberi umpan balik
kepada seluruh guru tentang temuan mereka dan rekomendasi aturan dasar
untuk penilaian berpasangan.
5. Berikan cara menggunakan kriteria sukses pada penilaian diri.
6. Diskusikan kegunaan traffic lights sesuai referensi.
7. Cobalah beberapa ide khusus untuk penilaian diri dan berpasangan dan temuan
umpan balik.

Anda mungkin juga menyukai