107
Feri Manoi : Penambahan Ekstrak Ampas Nenas Sebagai Medium Campuran pada Pembuatan Nata De
Cashew
2004). Buah jambu mete menghasilkan dari media ekstrak ampas nenas lebih
gelondong sebesar 10% dan buah semu besar dari pada media yang diperoleh
90%. Pemanfaatan buah semu masih dari sari buah nenas yaitu 54,13% de-
sangat terbatas, sehingga banyak yang ngan konsentrasi gula 7,50% dan masa
terbuang sebagai limbah. Pemanfaatan inkubasi 14 hari (Arsatmojo, 1996).
buah semu secara optimal menjadi ber- Pada umumnya senyawa kar-
bagai produk makanan akan dapat me- bohidrat sederhana dapat digunakan
ningkatkan ekonomi petani jambu me- sebagai sumber karbon pada pembuat-
te. Salah satu produk yang dapat diolah an nata, diantaranya maltosa, sukrosa,
dari buah jambu mete adalah nata de laktosa, glukosa, fruktosa dan manosa.
cashew. Sukrosa merupakan senyawa yang pa-
Nata de cashew adalah selulosa ling ekonomis digunakan dan paling
hasil sintesis gula oleh bakteri Azato- baik bagi pertumbuhan dan perkem-
bacter xylinum berbentuk agar, berwar- bangbiakan bakteri pembentuk nata
na putih dan mengandung air sekitar (Pambayun, 2002).
98%. Nata de cashew dikonsumsi seba- Secara teknis nata dapat dibuat
gai makanan tambahan, bahan pencam- dari campuran berbagai media, karena
pur coctail, yogurt dan sebagai makan- untuk pertumbuhan dari bakteri A.
an penutup. Nata de cashew tergolong xylinum dalam pembuatan massa nata
makanan yang berkalori rendah karena diperlukan gula, asam organik dan mi-
mengandung serat pangan yang sangat neral. Mineral dan asam organik ini
dibutuhkan oleh tubuh untuk proses dibutuhkan sebagai komponen meta-
pencernaan makanan yang terjadi da- bolisme dalam pembentukan kofaktor
lam usus halus dan penyerapan air da- enzim ekstraseluler yang dihasilkan
lam usus besar (Muljohardjo, 1990). oleh bakteri A. xylinum (Pambayun,
Nata dihasilkan dari proses fer- 2002). Sari buah jambu mete yang
mentasi pada substrat yang mengan- banyak mengandung mineral-mineral
dung gula dan nitrogen pada pH yang alami, merupakan unsur yang sangat
sesuai dengan perkembangan A. xyli- dibutuhkan oleh bakteri A. xylinum
num yaitu berkisar antara 4 - 4,5 (Pam- sebagai komponen metabolismenya.
bayun, 2002). Bahan-bahan yang dapat Menurut Muljohardjo (1990), buah se-
digunakan sebagai media pembuatan mu jambu mete memiliki kandungan
nata adalah ampas nenas, adalah bahan gizi yang terdiri dari karbohidrat (gula
yang paling ekonomis karena ampas pereduksi) 6,70 - 10,60%, protein
nenas merupakan limbah pangan. Am- 5,50%, vitamin C 147 - 372 mg/100g,
pas nenas didapat dari sisa hasil pem- vitamin B1, B2, A, mineral unsur P,
buatan sirup nenas, selai, jelly, sari bu- Ca, Fe, tanin dan asam anakardat.
ah dan nenas goreng. Pengolahan buah Ekstrak ampas nenas banyak mengan-
nenas tersebut dapat diperoleh ampas dung asam-asam organik dan mineral
nenas dalam jumlah yang cukup besar yang dapat membantu mempercepat
dan dapat dimanfaatkan sebagai medi- pertumbuhan bakteri A. xylinum.
um pertumbuhan dari bakteri A. xyli- Komposisi ekstrak ampas nenas terdiri
num. Rendemen nata yang diperoleh dari zat padat 16,43%, asam sitrat
108
Bul. Littro. Vol. XVIII No. 1, 2007, 107 - 116
0,615%, gula invert 3,60%, sukrosa trak ampas nenas dengan perbanding-
8,87%, vitamin A 29,0 (S.I), vitamin C an 5 : 6. Pengamatan dilakukan ter-
22,0 mg/100g, vitamin B 0,08 mg/100g hadap rendemen, ketebalan nata, pH
serta kadar mineral Nitrogen 0,115% cairan, kadar serat kasar dan uji tek-
dan Eter 0,20% (Direktorat Gizi Dep- stur dan rasa. Pengukuran ketebalan
kes. R.I, 1981, Muljohardjo, 1984). nata dengan mikrometer sekrup, pH
Menurut Steinkraus et al. (1983) dan dengan menggunakan pH meter digi-
Herman (1979) media optimum yang tal, kadar serat kasar secara gravimetri
diperlukan untuk pertumbuhan adalah Analysis Of Association of Analytical
A. xylinum memiliki pH 4 - 5, konsen- Chemists (1979), sedangkan untuk uji
tarsi gula 10 - 15%, Nitrogen 20,4 - tekstur dan rasa dilakukan pada 30
21%, serta adanya mineral dan vitamin orang panelis yang dipilih secara lang-
yang cukup. Dua media ini jika diga- sung dengan penilaian berdasarkan
bungkan dengan campuran yang tepat kriteria nilai skor. Nilai tekstur (1 =
diharapkan dapat menghasilkan nata lunak, 2 = tidak kenyal, 3 = agak
dengan kualitas terbaik. kenyal, 4 = kenyal, 5 = sangat kenyal)
Penelitian ini bertujuan untuk dan rasa (1 = sangat tidak suka, 2 =
mendapatkan perbandingan yang ter- tidak suka, 3 agak suka, 4 = suka, 5 =
baik antara ekstrak ampas nenas seba- sangat suka). Adapun karakteristik
gai medium campuran dengan sari bu- panelis adalah anggota keluarga yang
ah jambu mete pada pembuatan nata de berumur 25 - 50 tahun, pendidikan SD
cashew. sampai S1 serta memiliki pekerjaan
sebagai ibu rumah tangga, pegawai
BAHAN DAN METODE negeri dan petani yang berdomisili di
Penelitian dilaksanakan di desa Kabupaten Ende, Nusa Tenggara Ti-
Ekoae, kabupaten Ende, Nusa Teng- mur. Data diambil melalui pengisian
gara Timur, sejak Oktober sampai de- Quisioner.
ngan Nopember 2005. Bahan yang Pelaksanaan penelitian diawali
digunakan adalah buah semu jambu dengan pengolahan buah semu jambu
mete masak fisiologis varietas lokal, mete menjadi sari buah jambu mete.
sisa ampas nenas, gula pasir, biakan Proses pembuatan mete de chashew
murni A. xylinum, ammonium sulfat, melalui beberapa tahap yaitu buah se-
dan asam asetat glasial. Penelitian ini mu di cuci dan dibersihkan dari kotor-
menggunakan Rancangan Acak Leng- an, kemudian dilakukan penghancuran
kap (RAL) dengan 5 perlakuan dan dengan menggunakan blender. Hasil
diulang sebanyak 5 kali. Perlakuan blender di saring menggunakan kain
yang diuji adalah (1) Penambahan eks- saring dan hasilnya berupa sari buah
trak ampas nenas dengan perbandingan mete. Ektrak ampas nenas didapat dari
1 : 6, (2) Penambahan ekstrak ampas ampas nenas yang diencerkan dengan
nenas dengan perbandingan 2 : 6, (3) air sebanyak 3 kali. Campuran ampas
Penambahan ekstrak ampas nenas de- nenas dengan air tadi dipanaskan sam-
ngan perbandingan 3 : 6, (4) Penam- pai suhu 80o C dan dilakukan peme-
bahan ekstrak ampas nenas dengan per- rasan hingga diperoleh ekstrak ampas
bandingan 4 : 6, (5) Penambahan eks- nenas. Sari buah mete yang telah di-
109
Feri Manoi : Penambahan Ekstrak Ampas Nenas Sebagai Medium Campuran pada Pembuatan Nata De
Cashew
110
Bul. Littro. Vol. XVIII No. 1, 2007, 107 - 116
` Pencampuran ekstrak ampas nenas : sari buah mete (1:6; 2:6; 3:6; 4:6; 5:6)
Pemanasan 100o C
Masukkan dalam wadah nampan plastik dan ditutup dengan kertas koran
Pemanenan
111
Feri Manoi : Penambahan Ekstrak Ampas Nenas Sebagai Medium Campuran pada Pembuatan Nata De
Cashew
112
Bul. Littro. Vol. XVIII No. 1, 2007, 107 - 116
stimulir pembentukan prekusor selu- cairan sisa fermentasi ini diduga ka-
losa nata. Ion-ion bivalen seperti Ca2+ rena selama fermentasi bakteri A.
dan Mg2+ sangat diperlukan untuk me- xylinum selain membentuk selulosa
ngontrol kerja enzim ekstraseluler dan juga merombak gula berasal dari eks-
membentuk ikatan polisakarida. trak ampas nenas dan sari buah jambu
mete yang ada pada medium menjadi
pH cairan dan serat kasar
asam organik dalam proses metabolis-
Medium campuran ekstrak am- menya. Bakteri A. xylinum tidak me-
pas nenas dan sari buah jambu mete de- manfaatkan semua gula yang tersedia
ngan perbandingan yang berbeda, dan sisanya akan dikonversi menjadi
memberikan pengaruh berbeda ter- asam asetat. Aktivitas pembentukan
hadap pH dan kadar serat kasar nata de asam asetat oleh bakteri A. xylinum
cashew yang dihasilkan. Hasil analisa berlangsung sejak diinokulasikan ke-
terhadap pH dan kadar serat kasar nata dalam medium (Susanto et al., 2000).
de cashew disajikan pada Tabel 2. pH tertinggi terdapat pada penambah-
Tabel 2. Pengaruh penambahan ekstrak an ekstrak ampas nenas dengan per-
ampas nenas terhadap pH bandingan 3 : 6 yaitu 4,16 dan berbeda
cairan dan serat kasar nata de nyata terhadap semua perlakuan.
cashew Tingginya pH cairan sisa fermentasi
Table 2. Effect of Addition extract pi- ini karena kandungan gula yang sedi-
neapple pulp to pH and crude kit pada media, sehingga gula yang
fibre nata de cashew ada hanya sedikit yang dikonversi
menjadi asam asetat. Menurut Widia
Serat (1984) pembentukan nata hanya ter-
Perlakuan pH kasar (%) jadi pada pH antara 3,5 - 7,5. Kualitas
Treatments pH Crude nata dan jumlah nata terbanyak diha-
fibre silkan pada media air kelapa yang
(1) 1:6 3,84 bc 1,278 c mempunyai pH 4,5. Herman (1979),
(2) 2:6 3,86 b 2,036 b kondisi pH optimum untuk pemben-
(3) 3:6 4,16 a 2,316 a tukan nata dengan media air kelapa
(4) 4:6 3,88 b 1,952 bc terjadi pada pH 4,0.
(5) 5:6 3,88 b 1,878 bc Hasil penelitian menunjukkan
Keterangan : Angka yang diikuti oleh huruf bahwa kadar serat kasar tertinggi ter-
yang sama pada setiap kolom dapat pada perbandingan ekstrak am-
tidak berbeda nyata menurut uji pas nenas dan sari buah jambu mete 3
DMRT pada taraf 5% : 6 yakni sebesar 2,316%. Menurut
Notes : Numbers followed by the same letters
in each columm are not significantly Hestri dan Schram (1998) dalam
different at 5% DMRT Susanto et al. (2000), gel selulosa ti-
dak terbentuk jika di dalam media ti-
Hasil penelitian menunjukkan dak tersedia glukosa atau oksigen, se-
pH cairan berkisar antara 3,84 - 4,16. hingga dengan tersedianya jumlah gu-
pH terendah terdapat pada penambahan la dan oksigen yang cukup, maka selu-
ekstrak ampas nenas dengan perban- losa akan mudah dan cepat terbentuk
dingan 1 : 6 yaitu 3,84. Rendahnya pH yang mengakibatkan kandungan serat
113
Feri Manoi : Penambahan Ekstrak Ampas Nenas Sebagai Medium Campuran pada Pembuatan Nata De
Cashew
kasar dari nata de cashew akan sema- 4,02 (kenyal) dan rasa 3,66 - 3,96 (su-
kin tinggi. Hal ini sejalan dengan ting- ka), dapat dilihat pada Tabel 3.
ginya rendemen dan tebalnya nata yang Tabel 3. Pengaruh penambahan eks-
dihasilkan. Menurut Suprabaningrum trak ampas nenas terhadap
(1992) kadar serat yang tinggi akan tekstur dan rasa nata de
menghasilkan nata dengan kekenyalan cashew
yang tinggi pula. Nata yang dikehen- Tables 3 Effect of addition extract
daki konsumen umumnya kenyal na- pineapple pulp to texture
mun renyah. Pada sari buah tomat de- and taste nata de cashew
ngan penambahan gula, tidak selalu
diikuti oleh kadar serat yang lebih Perlakuan Tekstur Rasa
besar. Treatments Texture Taste
Serat kasar merupakan kompo- (1) 1:6 3,52 b 3,68 b
nen pangan yang tidak dapat dicerna (2) 2:6 3,96 a 3,72 b
dan dapat mengikat komponen bahan (3) 3:6 4,02 a 3,96 a
makanan lain seperti protein, lemak (4) 4:6 3,54 b 3,74 b
dan gula membentuk senyawa kom- (5) 5:6 3,18 c 3,66 b
pleks sehingga senyawa tersebut dapat Keterangan : Angka yang diikuti oleh huruf
dicerna. Serat kasar yang dihasilkan yang sama pada setiap kolom
oleh nata de cashew dapat berfungsi tidak berbeda nyata menurut uji
sebagai makanan rendah kalori yang DMRT pada taraf 5%
Notes : Numbers followed by the same letters
diperlukan sebagai makanan diet yang in each columm are not significantly
dapat mencegah penimbunan lemak di different at 5% DMRT
dalam tubuh dan mencegah kanker
usus. Menurut Rumokoi (1993) nata Hasil uji menunjukkan bahwa
merupakan selulosa yang dibentuk oleh perbandingan ekstrak ampas nenas
bakteri A. xylinum, berkalori rendah dan sari buah jambu mete 3 : 6 me-
(kadar serat 2,5%) yang memiliki miliki tekstur yang kenyal dan rasa
kandungan air 98%. Serat yang ada da- disukai. Tekstur nata ini erat kaitannya
lam nata tersebut sangat dibutuhkan dengan persentase rendemen dan ke-
dalam proses fisiologis, bahkan dapat tebalan nata de cashew. Semakin ting-
membantu para penderita diabetes dan gi rendemen dan ketebalan, makin pa-
memperlancar pencernaan makanan da- dat dan kenyal nata de cashew yang
lam tubuh. Oleh karena itu produk ini dihasilkan. Menurut Thiman dan
dapat dipakai sebagai sumber makanan Kenneth (1955) dalam Widia, 1984),
berkalori rendah untuk keperluan diet. kekenyalan, rendemen dan ketebalan
Uji tekstur dan rasa nata de cashew yang dibentuk A.
xylinum tergantung pada kerapatan
Hasil uji tekstur dan rasa pada fibriler penyusun nata, semakin rapat
30 panelis ternyata nata de cashew dari lapisan tersebut, makin kenyal tekstur
medium campuran ekstrak ampas ne- nata yang dihasilkan. Kerapatan lapis-
nas dan sari buah jambu mete, memi- an fibriler penyusun nata de cashew
liki tekstur 3,18 (agak kenyal) sampai ditentukan oleh kecepatan pembentuk-
114
Bul. Littro. Vol. XVIII No. 1, 2007, 107 - 116
an berat fibriler tersebut. Pada proses Ati, S.H., A.B. Enie dan M.S. Pardijanto,
pembentukan yang lebih cepat, akan 1974. Fermentasi air kelapa menjadi
diperoleh berat nata de cashew yang le- nata de coco. Prosiding Seminar
bih rapat dan kompak serta akan mem- Teknologi Pangan II. Balai Peneliti-
pengaruhi rasa. Menurut Susanto et al. an Kimia. Bogor. 205 hal.
(2000) kekenyalan nata di pengaruhi Christina, W., Sri Yuliani, Djayeng
oleh banyak sedikitnya serat. Semakin Sumangat, B. Sofianna dan Tjitjah
banyak kandungan seratnya semakin Fatimah, 1999. Studi pembuatan na-
kenyal tektur nata tersebut. Kekenyalan
ta de cashew. Prosiding Simposium
nata akan berubah setelah direbus da- III Hasil Penelitian dan Pengem-
lam air gula. Nata yang direbus dalam bangan Perkebunan (Buku 3). Pusat
air gula kekenyalannya menurun dan Penelitian dan Pengembangan Perke-
jika digigit lebih mudah putus. Hal ini bunan dan Asosiasi Penelitian Per-
diduga selama perebusan komponen kebunan Indonesia. hal. 587 592.
gula tersebut akan masuk kedalam ja-
ringan antar serat (selulosa) sehingga Deavin, L., T. R. Jarman, C. J. Lawson,
susunannya menjadi lebih longgar dan R. C. Righelato and S. Slocombe,
lebih mudah putus. 1977. The Production of Algenic
Acid by Azobacter vinelandii in
KESIMPULAN Batch and Continueous Culture.
Ekstrak ampas dapat dimanfaat- dalam Extracelluler Microbial Poly-
kan untuk media campuran dalam pem- saccharides. Amercan Chemical So-
buatan nata de cashew dari buah semu ciety, Washinton. 205 pp.
jambu mete. Penambahan ekstrak am- Direktorat Gizi Departemen Kesehatan
pas nenas sebagai medium campuran R.I., 1981. Daftar Komposisi Bahan
pada pembuatan nata de cashew ber- Makanan. Barata. Jakarta 75 hal.
pengaruh terhadap rendemen dan mutu
nata de cashew. Perlakuan penambahan Direktorat Jenderal Perkebunan (Dirjen-
ekstrak ampas nenas dengan perban- bun), 2004. Statistik Perkebunan
dingan 3 : 6 memberikan hasil rende- Indonesia 2001 - 2003. Jambu mete.
men dan mutu terbaik dengan rende- Departemen Pertanian. Jakarta. 185
men sebesar 75,40%, ketebalan 1,84 hal.
cm, pH 4,16, serat kasar 2,316%, teks- Herman, A. H., 1979. Pengolahan air
tur 4,02 (kenyal) dan rasa 3,96 (suka). kelapa. Buletin Perhimpunan Ahli
Teknologi Pangan Indonesia 4 (1).
DAFTAR PUSTAKA hal. 9 - 17.
AOAC, 1979. Official Methods of Ana- Muljohardjo, M., 1984. Nenas dan Tek-
lysis of the association of Analytical nologi Pengolahannya. Liberty. Yog-
Chemists. Washington DC. 105 pp.
yakarta. 85 hal.
Arsatmojo, F., 1996. Formulasi pembuat- Muljohardjo, M., 1990. Jambu Mete dan
an nata de pina. Skripsi Jurusan Teknologi Pengolahannya (Anacar-
Teknologi dan Gizi. IPB, Bogor. 90 dium occidentale L) Liberty. Yogya-
hal. karta. 90 hal.
115
Feri Manoi : Penambahan Ekstrak Ampas Nenas Sebagai Medium Campuran pada Pembuatan Nata De
Cashew
Pambayun, R., 2002. Teknologi Peng- Suryati, A. H., 1979. Pengolahan Air
olahan Nata de Coco. Kanisius. Kelapa. Bulettin Perhimpunana Ahli
Yogyakarta. 95 hal. Teknologi Pangan Indonesia. Vol. 2
(1). 104 hal.
Rumokoi, M. M., 1993. Prospek peman-
faatan air kelapa di Indonesia. Jurnal Susanto, Rangga, Adhitia dan Yuniata,
Litbang Pertanian. XII (4) : 41 45. 2000. Pembuatan nata dari kulit
nenas kajian dari sumber karbon dan
Suprabaningrum, S. R., 1992. Faktor-
pengenceran medium fermentasi.
faktor yang Mempengaruhi Pembuat-
Jurnal Teknologi Pertanian Vol. 1
an Nata Sari Buah Tomat. Skripsi
(2), hal. 50 - 56.
Fateta. IPB. Bogor. 95 hal.
Widia, 1984. Pengolahan Nata de pire.
Steinkraus, K. H., R. E. Cullen, C. S.
Laporan Penelitian. LP Unsri. Tidak
Pederson and L. E. Nellis, 1983.
dipublikasikan.15 hal.
Handbook of Indigenous Fermeted
Food. Marcel Dekker Inc. New York. Williems dan Wimpeny, 1977. Exopo-
105 pp. lysaccharide production by Pseudo-
monas NCIB 11264 grown in Batch
Culture. J. Gen Microbiology 102 :
13 - 21.
116