Mikrobiologi
RANGKUMAN MATERI
MIKROBIOLOGI PERTANIAN
Disusun Oleh :
Nama
Yusnita Suni
NIM
G111 15 346
Kelas
Mikrobiologi D
Dosen
MIKROBIOLOGI PERTANIAN
Mikrobiologi merupakan suatu cabang ilmu yang mempelajari tentang
organisme yang relatif kecil sampai dengan yang bisa dilihat mata.
Mikroorganisme tersebut termasuk diantaranya: bakteri, virus, cendawan, alga,
nematoda, serta Prion (protein infeksius). Mikrobiologi mencakup beberapa
cabang studi diantaranya yaitu bakteriologi, virologi, mikologi, dan lain-lain.
A. Bakteriologi Pertanian
Ada banyak bakteri yang terdapat di alam. Beberapa diantaranya bersifat
parasit dan ada pula yang bersifat menguntungkan terutama untuk bidang
pertanian. Beberapa bakteri yang bersifat parasit contohnya yang memnyebabkan
penyakit pada tanaman yaitu Agrobacterium tumefaciens yang menyebabkan
penyakit pada batang kopi.
Disamping itu, bakteri yang bersifat menguntungkan diantaranya yaitu
bakteri yang dapat mengikat nitrogen bebas. Bakteri pengikat nitrogen yang hidup
bebas diantaranya adalah Azotobacter, Rhodosphillum rubrum, dan Clostridium
pasteurianum,
sedang
yang
hidup
bersimbiosis
adalah
Rhyzobium
2NH3
B.
Mikologi Pertanian
Sama halnya dengan bakteri, jamur juga dapat bersifat merugikan dan
memberikan keuntungan dalam bidang pertanian. Salah satu jamur yang bersifat
merugikan dengan menghambat pertumbuhan dan produksi suatu tanaman yaitu
jamur Fusarium yang sering menimbulkan penyakit pada tanaman tomat, umbi
kentang, padi, buah pisang, dan tebu.
Jamur banyak dimanfaatkan untuk pembuatan PST (Protein Sel Tunggal).
Produk ini banyak dipakai sebagai sumber protein pakan ternak. Contohnya yaitu:
Paecilomyces varioti, Saccharomyces cerevisiae, Candida utilis, dan lain-lain.
Namun ada beberapa keterbatasan penggunaan PST pada manusia yaitu :
1) Tingginya kandungan asam nukleat pada banyak mikroorganisme yang
dapat mengakibatkan terbentuknya batu ginjal.
2) Masalah-masalah yang berhubungan dengan kesulitan pencernaan dan
gastroenteritis.
3) Kemungkinan adanya racun atau senyawa karsinogenik dari residu substrat.
C.
Virologi Pertanian
Berikut ini beberapa virus penyebab penyakit pada tanaman budidaya yaitu :
pada
daun
tembakau.
Bercak-bercak
tersebut
kemudian
hijau.
Mikroorganisme Tanah
Mikrobiologi tanah merupakan suatu ilmu yang mempelajari tentang
organik kompleks berupa sisa-sisa tanaman dan hewan yang telah mati serta
produk buangan aktivitas manusia menjadi bahan anorganik yang lebih sederhana
untuk selanjutnya dijadikan sebagai zat hara bagi tanaman.
1. Mikroorganisme dalam tanah
Populasi mikroorganisme dalam tanah pertanian yang subur dapat dilukiskan
sebagai berikut: Bakteri (2.500.000.000), Actinomycetes (700.000), Fungi
(400.000), Algae (50.000), dan Protozoa (30.000) per gram tanah pertanian yang
subur. Populasi mikroorganisme dalam tanah dapat dipengaruhi oleh berbagai
faktor yang mempengaruhi pertumbuhan mikroorganisme yaitu: 1) jumlah dan
macam zat hara, 2) kelembaban, 3) tingkat aerasi, 4) suhu, 5) pH, 6) perlakuan
pada tanah misalnya pemumpukan atau banjir yang dapat menyebabkan
peningkatan jumlah mikroorganisme, serta 7) musim dan interaksi antara
mikroorganisme.
Bakteri
Actinomycetes
seperti
Nocordia,
Streptomyces,
dan
senyawa organik yang kompleks menjadi senyawa anorganik. Proses ini disebut
mineralisasi.
a. Siklus Nitrogen
Reaksi biokimia dalam siklus nitrogen meliputi proteolisis, amonifikasi,
nitrifikasi, reduksi nitrat menjadi ammonia, denitrifikasi, dan fiksasi nitrogen.
a) Proteolisis
Untuk dapat membebaskan nitrogen yang terperangkap dalam protein
terlebih dahulu harus ada enzim proteinase (paling potensial dihasilkan dari
kelompok Clostridia), sehingga protein dapat diuraikan menjadi peptida.
Peptide
diuraikan
oleh
enzim
peptidase
sehingga
pada
akhirnya
Peptida
Proteinase
Asam Amino
Peptidase
b) Amonifikasi
Amonifikasi merupakan pembentukan amoniak. Untuk membebaskan
nitrogen dari senyawa asam amino dilakukan deaminasi yaitu pembuangan
kelompok amino. Hasil akhir yang didapatkan yaitu amonia (NH 3). Amonia
akan menguap dalam bentuk terlarut dalam bentuk NH 4. Reaksi deaminasi
dapat dilihat sebagai berikut:
CH3CHNH2COOH + O2
Alanin
CH3COCOOH + NH3
deaminasi
As. Piruvat
Amonia
c) Nitrifikasi
Nitrifikasi merupakan pengubahan amonia menjadi nitrat dengan bantuan
mikroorganisme. Tahapan proses nitrifikasi adalah sebagai berikut:
1. Oksidasi ammonia menjadi nitrit oleh bakteri pengoksida ammonia
2 NH3 + 3 O2
2 HNO2 + 2 H2O
2. Oksidasi nitrit menjadi nitrat oleh bakteri pengoksida nitrat
HNO2 + O2
HNO
Kedua kelompok bakteri tersebut termasuk dalam kelompok gram negative,
kemoorganotrof, sumber utama karbon dihasilkan melalui fiksasi CO, energy
diperoleh dari NH3 dan NO2.
d) Reduksi nitrat menjadi ammonia
Beberapa bakteri heterotrofik dapat mengubah nitrat menjadi nitrit dan
amonia. Hal ini biasanya terjadi secara anaerobik, seperti misalnya terjadi
pada tanah terendam air (waterlogged). Oksigen dari nitrat berfungsi sebagai
akseptor elektron dan hidrogen berfungsi sebagai donor elektron. Reaksinya
dapat dilihat sebagai berikut:
HNO3 + 4 H2O
NH3 + 3 H2O
e) Denitrifikasi
Denitrifikasi adalah perubahan nitrat menjadi N2 yang dilakukan oleh
mikroorganisme dalam beberapa tahan reaksi. Proses ini sangat merugikan
apabila ditinjau dari segi pertanian dikarenakan akan menyebabkan hilangnya
2 NO2
2 NO
N2O
N2
Siklus Karbon
Bakteri juga mempunyai kemapuan mensintesa karbon anorganik menjadi
Siklus Sulfur
Perubahan kimiawi dalam siklus sulfur meliputi:
1) Oksidasi sulfur menjadi sulfat oleh Thiobacillus thiooxidans suatu bakteri
autotrof.
2 S + 2 H2O + 3 O2
2[H2SO4]
2) Sulfat diasimilasikan oleh tanaman dan terlihat sebagai asam amino yang
mengandung
dan
protein.
Degradasi
protein
(proteolisis)
akan
heterotrof.
Sulfur direduksikan menjadi asam sulfide oleh Desulfotomaculum.
Hidrogen sulfide yang dihasilkan oleh reduksi sulfat dan dekomposisi asam
amino dioksidasikan kembali menjadi unsur S. Reaksi ini dilaksanakan oleh
bakteri sulfur (fotosintetrik).
Dalam laboratorium, bakteri yang berperan dalam siklus sulfur ini diisolasi
melalui kolum Winogradsky. Tabung ini mengandung lumpur, CaSO4, dan
jaringan tanaman sebagai sumber selulosa dan air. Reaksi yang terjadi dalam
kolum ini adalah sebagai berikut :
1) Oksidasi terhadap senyawa organik oleh bakteri heterotrofik sehingga oksigen
dihabiskan dan terjadilah suasana anaerobik dalam kolum.
Senyawa organik + O2
Asam organik + CO2
2) Asam organik berfungsi sebgai donor elektron bagi reduksi sulfat dan dan
sulfit menjadi hidrogen sulfida oleh bakteri pereduksi sulfat yaitu
Desulfotomaculum.
3) Mikroorganisme fotosintetik, seperti bakteri hijau sulfur dan bakteri unggu
(Cromatium dan Chlorobium) menggunakan hidrogen sulfida sebagai
elektron donor untuk mereduksi CO2.
CO2 + H2S
(CH2O)X + S
4) Thiobacillus terlihat pada bagian atas dan mengoksidasikan senyawa sulfur (S,
sulfida, dan sulfit). Hasil akhir oksidasi tersebut adalah sulfat dan akumulasi
5)
unsur S.
Bakteri unggu
nonsulfur
(Rhodospirillum,
Rhodopseudomone,
dan