Anda di halaman 1dari 1

Pance Pondaag - Demi kau dan si buah hati

Lagu ini ku akhiri

Mengapa harus begini


Tiada lagi kehangatan
Memang ku sadari sering kutinggalkan
Kau seorang diri
Bukannya aku sengaja
Meninggalkan kau sendiri
Aku menyadari
Bukan sandiwara kasihku kepadamu
Tiap malam engkau ku tinggal pergi
Bukan, bukan, bukannya aku sengaja
Demi kau dan si buah hati
Terpaksa aku harus begini
Tiap hari hingga malam berakhir
Ku tahu kau tersiksa karena diriku
Sejujurnya aku katakan
Tiada satu pengganti dirimu
Bukannya aku sengaja
Meninggalkan kau sendiri
Aku menyadari
Bukan sandiwara kasihku kepadamu
Tiap malam engkau ku tinggal pergi
Bukan, bukan, bukannya aku sengaja
Demi kau dan si buah hati
Terpaksa aku harus begini
Tiap hari hingga malam berakhir
Ku tahu kau tersiksa karena diriku
Sejujurnya aku katakan
Tiada satu pengganti dirimu

Andaikan Kau Datang


Terlalu indah di lupakan
Terlalu sedih di kenangkan
Setelah aku jauh berjalan
Dan kau ku tinggalkan
Betapa hatiku bersedih
Mengenang kasih dan sayangmu
Setulus pesanmu
Kepadaku
Engkau kan menunggu
Andaikan kau datang kembali
Jawaban apa yang kan kuberi
Adakah jalan yang kau temui
Untuk kita kembali lagi
Bersinarlah bulan purnama
Seindah serta tulus cintanya
Bersinarlah terus sampai nanti

Ebiet G Ade - Berita kepada kawan


Perjalanan ini terasa sangat menyedihkan
Sayang engkau tak duduk di sampingku kawan
Banyak cerita yang mestinya kau saksikan
Di tanah kering bebatuan
Tubuhku terguncang dihempas batu jalanan
Kaki tergetar menempa kering rerumputan
perjalanan inipun seperti jadi saksi
Gembala kecil menangis sedih
Kawan coba dengar apa jawabnya
Ketika ia ku tanya mengapa
Bapak ibunya telah lama mati
Ditelan bencana tanah ini
Sesampainya di laut, kukabarkan semuanya
Kepada karang kepada ombak kepada matahari
Tetapi semua diam, tetapi semua bisu
Tinggal aku sendiri terpaku menatap langit
Barangkali disana ada jawabnya
Mengapa di tanahku terjadi bencana
Mungkin Tuhan mulai bosan melihat tingkah kita
Yang selalu salah dan bangga dengan dosa-dosa
Atau alam mulai enggan bersahabat dengan kita
Coba kita bertanya pada rumput yang bergoyang
Kawan coba dengar apa jawabnya
Ketika ia ku tanya mengapa
Bapak ibunya telah lama mati
Ditelan bencana tanah ini
Sesampainya di laut, kukabarkan semuanya
Kepada karang kepada ombak kepada matahari
Tetapi semua diam, tetapi semua bisu
Tinggal aku sendiri terpaku menatap langit
Barangkali disana ada jawabnya
Mengapa di tanahku terjadi bencana
Mungkin Tuhan mulai bosan melihat tingkah kita
Yang selalu salah dan bangga dengan dosa-dosa
Atau alam mulai enggan bersahabat dengan kita
Coba kita bertanya pada rumput yang bergoyang

Anda mungkin juga menyukai