Tiada lagi kehangatan Memang kusadari Sering ku tinggalkan Kau Seorang diri Bukannya aku sengaja Meninggalkan Kau Sendiri Aku menyadari Bukan Sandiwara Kasihmu Kepadaku Tiap Malam Engkau kutinggal pergi Bukan bukannya aku sengaja Demi kau dan sibuah hati Terpaksa aku harus begini Tiap hari hingga malam berakhir Kutahu kau tersiksa karena diriku Sejujurnya aku katakan Tiada Satu pengganti dirimu
Bukannya aku sengaja
Meninggalkan Kau Sendiri Aku menyadari Bukan Sandiwara Kasihmu Kepadaku
Tiap Malam Engkau kutinggal pergi
Bukan bukannya aku sengaja Demi kau dan sibuah hati Terpaksa aku harus begini
Tiap hari hingga malam berakhir
Kutahu kau tersiksa karena diriku Sejujurnya aku katakan Tiada Satu pengganti dirimu Kopi Dangdut Fahmy Shahab
Kala kupandang kerlip bintang nun jauh disana
Sayup kudengar melodi cinta yang menggema Terasa kembali gelora jiwa mudaku Karna tersentuh alunan lagu semerdu kopi dangdut
Api asmara yang dahulu pernah membara
Semakin hangat bagai ciuman yang pertama Detak jantungku seakan ikut irama Karna terlena oleh pesona alunan kopi dangdut
Irama kopi dangdut yang ceria
Menyengat hati menjadi gairah Membuat aku lupa akan cintaku yang telah lalu
Api asmara yang dahulu pernah membara
Semakin hangat bagai ciuman yang pertama Detak jantungku seakan ikut irama Karna terlena oleh pesona alunan kopi dangdut ... Api asmara yang dahulu pernah membara Semakin hangat bagai ciuman yang pertama Detak jantungku seakan ikut irama Karna terlena oleh pesona alunan kopi dangdut
Irama kopi dangdut yang ceria
Menyengat hati menjadi gairah Membuat aku lupa akan cintaku yang telah lalu
Kala kupandang kerlip bintang nun jauh disana
Sayup kudengar melodi cinta yang menggema Terasa kembali gelora jiwa mudaku Karna tersentuh alunan lagu semerdu kopi dangdut
Api asmara yang dahulu pernah membara
Semakin hangat bagai ciuman yang pertama Detak jantungku seakan ikut irama Karna terlena oleh pesona alunan kopi dangdut 3x Rossa "Sakura" lntro : E7 (*) Senada cinta bersemi di antara kita Menyandang anggunnya peranan jiwa asmara Terlanjur untuk terhenti Di jalan yang telah tertempuh Semenjak dini, sehidup semati
Kian lama kian pasrah ku rasakan jua
Janji yang terucap tak mungkin terhapus saja Walau rintangan berjuta walau cobaan memaksa Diriku terjerat, dipeluk asmara
Int : D F#m D F#m E7
Bersama dirimu terbebas dari nestapa Dalam wangi bunga cita, cinta dan bahagia Walau rintangan berjuta, walau cobaan memaksa Diriku terbuai, di batas asmara
Kian lama kian pasrah kurasakan jua
Janji yang terucap tak mungkin terhapus saja Walau rintangan berjuta, walau cobaan memaksa Diriku terjerat, di peluk asmara
(**) Terlambat untuk berdusta, terlambatlah sudah
Menyentuh sanubari tak semudah kusangka Yakin akan cintamu yakinkan segalanya Perlahan dan pasti daku kan melangkah Menuju damai jiwa
Kembali ke : (*) lnt : D Am D F#m D Am D F# Kembali ke: (**) 2x Manisnya Negeriku Pujiono
Memang manis manis gula gula
begitu juga negeri kita tercinta banyak suku suku dan budaya ada J awa Sumatera sampai Papua semuanya ada di sini hidup rukun damai berseri seri ragam umat umat agamanya ada Islam ada Kristen Hindu Buddha semuanya ada di sini bersatu di Bhinneka Tunggal Ika Indonesia negara kita tercinta kita semua wajib menjaganya jangan sampai kita terpecah belah oleh pihak lainnya pancasila dasar negara kita dengan UUD tahun empat limanya jangan sampai kita diadu domba oleh bangsa lainnya Buat Apa Susah Koes Plus
kekasihku apa yang kau risaukan
kerjamu hanya melamun saja tak berguna kau bersedih hati tertawalah... sayang... Buat apa susah... buat apa susah... lebih baik kita bergembira buat apa susah... buat apa susah... lebih baik kita bergembira buat apa susah... buat apa susah... lebih baik kita bergembira kekasihku apa yang kau pikirkan hidup ini hanya sementara tak berguna kau bersedih hati percayalah... sayang... Kupu Kupu Malam Noah
Ada yang benci dirinya
Ada yang butuh dirinya Ada yang berlutut mencintainya Ada pula yang kejam menyiksa dirinya Ini hidup wanita si kupu-kupu malam Bekerja bertaruh seluruh jiwa raga Bibir senyum kata halus merayu memanja Kepada setiap mereka yang datang Dosakah yang dia kerjakan? Sucikah mereka yang datang? Kadang dia tersenyum dalam tangis Kadang dia menangis di dalam senyuman O-ho apa yang terjadi terjadilah Yang dia tahu Tuhan penyayang umat-Nya O-ho apa yang terjadi terjadilah Yang dia tahu hanyalah menyambung nyawa O-ho apa yang terjadi terjadilah Yang dia tahu Tuhan penyayang umat-Nya O-ho apa yang terjadi terjadilah Yang dia tahu hanyalah menyambung nyawa Hati Yang Luka Betharia Sonata
Berulang kali aku mencoba selalu untuk mengalah
Demi keutuhan kita berdua walau kadang sakit Lihatlah tanda merah di pipi bekas gambar tanganmu Sering kau lakukan bila kau marah menutupi salahmu Samakah aku bagai burung di sana yang dijual orang Hingga sesukamu kau lakukan itu, kau sakiti aku Kalaulah memang kita berpisah itu bukan suratan Mungkin ini lebih baik agar kau puas membagi cinta Pulangkan saja aku pada ibuku atau ayahku Dulu segenggam emas kau pinang aku Dulu bersumpah janji di depan saksi Namun semua hilanglah sudah ditelan dusta Namun semua tinggal cerita hati yang luka Kalaulah memang kita berpisah itu bukan suratan Mungkin ini lebih baik agar kau puas membagi cinta Pulangkan saja aku pada ibuku atau ayahku Dulu segenggam emas kau pinang aku Dulu bersumpah janji di depan saksi Namun semua hilanglah sudah ditelan dusta Namun semua tinggal cerita hati yang luka Namun semua tinggal cerita hati yang luka TITIP RINDU BUAT AYAH Ebiet G. Ade
Di matamu masih tersimpan selaksa peristiwa
Benturan dan hempasan terpahat di keningmu Kau nampak tua dan lelah Keringat mengucur deras Namun kau tetap tabah Meski napasmu kadang tersengal Memikul beban yang makin sarat Kau tetap bertahan Engkau telah mengerti hitam dan merah jalan ini Keriput tulang pipimu gambaran perjuangan Bahumu yang dulu kekar, legam terbakar matahari Kini kurus dan terbungkuk Namun semangat tak pernah pudar Meski langkahmu kadang gemetar Kau tetap setia Ayah, dalam hening sepi kurindu Untuk menuai padi milik kita Tapi kerinduan tinggal hanya kerinduan Anakmu sekarang banyak menanggung beban Engkau telah mengerti hitam dan merah jalan ini Keriput tulang pipimu gambaran perjuangan Bahumu yang dulu kekar, legam terbakar matahari Kini kurus dan terbungkuk Namun semangat tak pernah pudar Meski langkahmu kadang gemetar Kau tetap setia Kucari Jalan Terbaik Pance Pondaag
Sepanjang kita masih terus begini
Takkan pernah ada damai bersenandung Kemesraan antara kita berdua Sesungguhnya keterpaksaan saja Senyum dan tawa hanya sekedar saja Sebagai pelengkap sempurnanya sandiwara Berawal dari manisnya kasih sayang Terlanjur kita hanyut dan terbuai Kucoba bertahan mendampingi dirimu Walau kadang kala tak seiring jalan Kucari dan selalu kucari jalan terbaik Agar tiada penyesalan dan air mata Senyum dan tawa hanya sekedar saja Sebagai pelengkap sempurnanya sandiwara Berawal dari manisnya kasih sayang Terlanjur kita hanyut dan terbuai Kucoba bertahan mendampingi dirimu Walau kadang kala tak seiring jalan Kucari dan selalu kucari jalan terbaik Agar tiada penyesalan dan air mata Tak Ingin Sendiri Dian Piesesha
Aku masih seperti yang dulu
Menunggumu sampai akhir hidupku Kesetiaanku tak luntur hatipun rela berkorban Demi keutuhan kau dan aku Biarkanlah aku memiliki Semua cinta yang ada dihatimu Apapun kan kuberikan cinta dan kerinduan Untukmu dambaan hatiku Malam ini tak ingin aku sendiri Ku cari damai bersama bayanganmu Hangat pelukan yang masih ku rasa Kau kasih kau sayang Aku masih seperti yang dulu Menunggumu sampai akhir hidupku Kesetiaanku tak luntur hatipun rela berkorban Demi keutuhan kau dan aku Malam ini tak ingin aku sendiri Ku cari damai bersama bayanganmu Hangat pelukan yang masih ku rasa Kau kasih kau sayang Malam ini tak ingin aku sendiri Ku cari damai bersama bayanganmu Hangat pelukan yang masih ku rasa Kau kasih kau sayang Malam ini tak ingin aku sendiri Ku cari damai bersama bayanganmu
Puisi Patah Hati Karena Putus Cinta Baca Yang Lainnya Kartu Ucapan Tahun Baru 2014 SMS Ucapan Lebaran Idul Fitri 2013 Terbaik Kata Sindiran Buat Mantan Pacar Atau Teman Pantun Cinta