Anda di halaman 1dari 19

KELIRU

VOC : RUTH SAHANAYA

Di lubuk hatiku tersimpan

Ada rasa bimbang

Yang enggan ku ceritakan

Ternyata baru ku sadari

Sirnanya hatimu

Yang engkau simpan untuknya

Aku cinta kepadamu

Aku rindu di pelukmu

Namun ku keliru

Telah membunuh

Cinta dia dan dirimuohhhh....

Oh... Tuhan

Maafkan diriku

Telah melangkah lugu

Memberi bimbang di hatinya

Kutahu

Engkau telah berdua

Tak mungkin kurasa

Melepas kasih antara kita

Aku cinta kepadamu

Aku rindu dihatimu

Namun ku keliru

Telah membunuh

Cinta dia dan dirimu

Aku cinta kepadamu


Aku rindu dipelukmu

Inginku akhiri yang tlah terjadi

Dan dengan membawamu kembali

Engkaupun keliru

Menilai arti cinta kita

Yang kau kira selamanya


KUPU-KUPU MALAM

VOC : TITIEK PUSPA

Ada yang benci dirinya


Ada yang butuh dirinya
Ada yang berlutut mencintanya
Ada pula yang kejam menyiksa dirinya

Ini hidup wanita si kupu-kupu malam


Bekerja bertaruh seluruh jiwa raga
Bibir senyum kata halus merayu memanja
Kepada setiap mereka yang datang

Dosakah yang dia kerjakan


Sucikah mereka yang datang
Kadang dia tersenyum dalam tangis
Kadang dia menangis di dalam senyuman

Oh apa yang terjadi, terjadilah


Yang dia tahu Tuhan penyayang umatnya
Oh apa yang terjadi, terjadilah
Yang dia tahu hanyalah menyambung nyawa

Oh apa yang terjadi, terjadilah


Yang dia tahu Tuhan penyayang umatnya
Oh apa yang terjadi, terjadilah
Yang dia tahu hanyalah menyambung nyawa
HATIMU HATIKU

VOC : TITIEK SANDHORA FEAT MUCHSIN ALATAS

betapa sayangku, engkau


pun tahu
kukira kaupun begitu
namun sayang adalah
sesuatu
antara engkau dan aku

diantara hatimu hatiku


terbentang dinding yang
tinggi
tak satu jua jendela di sana
agar kumemandangmu

ada suatu antara kita


yang tak dapat kumengerti
hanya senyummu selalu
membayang
membuat ingin bertemu
BURUNG CAMAR

VOC : VINA PANDUWINATA

Burung camar, tinggi melayang


Bersahutan, di balik awan
Membawa angan-anganku jauh meniti buih
Lalu hilang larut di lautan

Oh bahagia tiada terperi


Indah nian derap jiwaku
Tak kenal duka derita tak kenal nestapa
Ceria slalu menggoda

Tiba-tiba ku tertegun lubuk hatiku tersentuh


Perahu kecil terayun nelayan tua di sana
Tiga malam bulan tlah menghilang
Langit gelap walau tak bermega

Tiba-tiba kusadari lagu burung camar tadi


Hanya kisah sedih nada duka, hati yang terluka
Tiada teman, berbagi derita,
bahkan untuk berbagi cerita

Burung camar, tinggi melayang


bersahutan dibalik awan
Kini membawa anganku yang tadi melayang
Jatuh dia dekat di kakiku
PERNAHKAH DULU

VOC : ANGEL PAFF

Pernahkah dulu aku paksakan


Kau harus menulis surat cintamu
Pernahkah dulu aku paksakan
Kau harus mengajak aku berkencan

Tapi memang maumu sendiri


Tapi memang kita suka
Semua karena rasa cinta

Pernahkah dulu aku meminta


Gaun pengantin bermega biru
Pernahkah dulu aku meminta
Kita bersumpah di depan penghulu
liriklagukenangan.blogspot.com
Walau tanpa restu kedua orang tuaku
Rela aku rela demi kamu
Tapi setelah diri berkorban seutuhnya untukmu
Tega kau lakukan itu
Hingga serumah dengan yang lain

Jangankan diriku, semua pun kan marah


Wanita mana yang mau di madu

Tapi sekarang aku yang minta


Putuskan saja ikatan cintaku
Biarku sendiri mencari jalan hidupku
Ibu maafkanlah anakmu

Mengapa dulu engkau lakukan


Pergi lari dan lalu sembunyi
Kita serumah tanpa ikatan
Bagai perahu tak punya lautan
Akhirnya apa terjadi katanya bisa menangis
Ternyata itu karna kenyataan
Tapi setelah diri berkorban seutuhnya untukmu
Tega kau lakukan itu
Tinggal serumah dengan yang lain

Jangankan diriku, semua pun kan marah


Wanita mana yang mau di madu
Wanita mana yang mau di madu
Wanita mana yang mau di madu
Wanita mana yang mau di madu
CINTA DIKOTA TUA

VOC : NICKY ASTRIA

Jumpa pertama di kota tua


Terpaut kasih dan suasana
Hasrat ternyata timbul disana
Kota legenda kota cinta

Saat itu daku bergetar


Saat itu hati berebar
Tuk pertama kuterlena

Cinta terbina dikota itu


Rumah tua jadi saksinya
Janji terucap dalam gemanya
Tembok perkasa alam nyata

Hari itu aku bahagia


Hari itu aku berbangga
Pada kasih dan alamnya

La la la la la la aku bahagia
La la la la la la aku bahagia
PANGGUNG SANDIWARA

VOC : GOD BLESS

Dunia ini panggung sandiwara


Cerita yang mudah berubah
Kisah Mahabarata atau tragedi dari Yunani
Setiap kita dapat satu peranan
Yang harus kita mainkan
Ada peran wajar ada peran berpura pura

Mengapa kita bersandiwara


Mengapa kita bersandiwara

Peran yang kocak bikin kita terbahak bahak


Peran bercinta bikin orang mabuk kepayang
Dunia ini penuh peranan
Dunia ini bagaikan jembatan kehidupan

Mengapa kita bersandiwara


Mengapa kita bersandiwara

Dunia ini penuh peranan


Dunia ini bagaikan jembatan kehidupan

Mengapa kita bersandiwara


UNTUK APA LAGI

VOC : DEDDY DORES

Siapa yang mau.. Siapa yang ingin ..


Gagal dalam cinta
Hati jadi luka rindu jadi benci ..
Semua karna cinta
Manis dibibirmu lembut suaramu ..
Aku terpedaya
Semua yang kurasa hancur hatiku..
Mungkin sudah suratan

Reff :
Bila kutatap wajahmu yang begitu lugu..
Seakan ku tak percaya
Sampai hati kau tega melihatku di sini..
Berteman sepi
Namun untuk apa kuharapkan dirimu..
Batinku smakin tersiksa
Walau begitu dalam rasa cinta dihati ..
Lebih baik sendiri
Senyum kehancuran semua kututupi..
Resah hati ini
Biarlah cerita ditelan malam ..
Hilang terbawa angin

(Interlude) .
Manis dibibirmu lembut suaramu ..
Aku terpedaya
Semua yang kurasa hancur hatiku..
Mungkin sudah suratan

Reff :
Bila kutatap wajahmu yang begitu lugu..
Seakan ku tak percaya
Sampai hati kau tega melihatku di sini..
Berteman sepi
Namun untuk apa kuharapkan dirimu..
Batinku smakin tersiksa
Walau begitu dalam rasa cinta dihati ..
Walau begitu dalam rasa cinta dihati ..
Lebih baik sendiri
BIARKAN AKU MENANGIS

VOC : TOMMY J PISA

kemarin kau masih bersamaku


bercumbu dan merayu
adakah hari esok untuk kita bercinta
seperti yang telah kita lewati

mengapa terlalu cepat kau pergi


tinggalkan batu nisan
kenyataan ini begitu memilukan
ingin ku rasa turut serta

tiada guna aku hidup begini


tanpa belaian kekasih yang sangat ku sayangi
kepedihan yang kini ku rasakan
darimu yang mencintai aku

kemarin kau masih bersamaku


bercumbu dan merayu
adakah hari esok untuk kita bercinta
seperti yang telah kita lewati

biarlah ku relakan kau pergi


tinggalkan derita bersamaku
ku doakan kau bahagia di sisiNya
sementara biarkan aku menangis

tiada guna aku hidup begini


tanpa belaian kekasih yang sangat ku sayangi
kepedihan yang kini ku rasakan
darimu yang mencintai aku

(tiada guna ku hidup begini


tanpa kekasih yang sangat ku sayangi
kepedihan yang kini ku rasakan
darimu yang mencintai aku)
tiada guna aku hidup begini
tanpa belaian kekasih yang sangat ku sayangi
kepedihan yang kini ku rasakan
darimu yang mencintai aku

darimu yang mencintai aku


MUNGKINKAH

VOC : STINKY

tetes air mata basahi pipiku


di saat kita kan berpisah
terucapkan janji padamu kasihku
takkan ku lupakan dirimu

begitu beratnya kau lepas diriku


sebut namaku jika kau rindukan aku
aku akan datang

mungkinkah kita kan selalu bersama


walau terbentang jarak antara kita
biarkan ku peluk erat bayangmu
tuk melepaskan semua kerinduanku ooh

lambaian tanganmu iringi langkahku


terbersit tanya di hatiku
akankah dirimu kan tetap milikku
saat kembali di pelukanku

begitu beratnya kau lepas diriku


sebut namaku jika kau rindukan aku
aku akan datang

mungkinkah kita kan selalu bersama


walau terbentang jarak antara kita
biarkan ku peluk erat bayangmu
tuk melepaskan semua kerinduanku ooh

kau ku sayang selalu ku jaga


takkan ku lepas selamanya
hilangkanlah keraguanmu pada diriku
di saat ku jauh darimu
begitu beratnya kau lepas diriku
sebut namaku jika kau rindukan aku
aku akan datang

mungkinkah kita kan selalu bersama


walau terbentang jarak antara kita
biarkan ku peluk erat bayangmu
tuk melepaskan semua kerinduanku

kau ku sayang selalu ku jaga


takkan ku lepas selamanya
hilangkanlah keraguanmu pada diriku
di saat ku jauh darimu
DIPUNCAK BUKIT HIJAU

VOC : JAYANTI MANDASARI

Di bukit hijau kenalan pertama


Saat-saat kita berdua
Kau yang mempesona kau yang aku rindu
Ucapan kata cintamu untukku

Gemercik air jatuh di pancuran


Kicauan burung bersahutan
Kau genggam tanganku kau belai rambutku
Kau dekap aku mesra di dadamu
liriklagukenangan.blogspot.com
Di puncak bukit hijau
Tempat indah kita datang berjumpa
Harum wangi bunga beraneka warna
Seakan menyambut cinta kita berdua

Di puncak bukit hijau


Tempat indah kita memadu cinta
Seiya sekata tak akan berpisah
Cinta kita kekal sepanjang masa

Ku sayang padamu ha ha..


Kau sayang padaku
Di bukit yang hijau ha ha..
Cinta kita bersemi

Gemercik air jatuh di pancuran


Kicauan burung bersahutan
Kau genggam tanganku kau belai rambutku
Kau dekap aku mesra di dadamu

Di puncak bukit hijau


Tempat indah kita datang berjumpa
Harum wangi bunga beraneka warna
Seakan menyambut cinta kita berdua

Di puncak bukit hijau


Tempat indah kita memadu cinta
Seiya sekata tak akan berpisah
Cinta kita kekal sepanjang masa
Ku sayang padamu ha ha..
Kau sayang padaku
Di bukit yang hijau ha ha..
Cinta kita bersemi
HATI YANG LUKA

VOC : BETHARIA SONATA

Berulang kali aku mencoba


s’lalu untuk mengalah
demi keutuhan kita berdua
walau kadang sakit

Lihatlah tanda merah di pipi


bekas gambar tanganmu
sering kau lakukan
bila kau marah menutupi salahmu

Samakah aku
bagai burung disana
yang dijual orang
hingga sesukamu
kau lakukan itu
kau sakiti aku

Kalaulah memang kita berpisah


itu bukan suratan
mungkin ini lebih baik
agar kau puas membagi cinta
Pulangkan saja
aku pada ibuku atau ayahku…

Dulu, segenggam emas


kau pinang aku
Dulu, bersumpah janji
di depan saksi wow wow
Namun semua hilanglah sudah
ditelan dusta wow wow
Namun semua tinggal cerita
hati yang luka

(Biar biarkanlah ada duka malam ini


mungkin esok kan kau jelang
bahagia bersama yang lain)

Kalaulah memang kita berpisah


itu bukan suratan
mungkin ini lebih baik
agar kau puas membagi cinta
Pulangkan saja
aku pada ibuku atau ayahku

Dulu, segenggam emas


kau pinang aku
Dulu, bersumpah janji
didepan saksi wow wow
Namun semua hilanglah sudah
ditelan dusta wow wow
Namun semua tinggal cerita
hati yang luka

Namun semua tinggal cerita


hati yang luka

Anda mungkin juga menyukai