5 Majalah FF-151 13 Usmar
5 Majalah FF-151 13 Usmar
ABSTRAK
Mahkota bunga kasumba turate (Carthamus tinctorius Linn.) dari suku Asteraceae yang diseduh
dengan air panas telah secara empiris digunakan sebagai obat untuk campak. Penyakit campak atau yang
juga dikenal dengan nama morbili, rubeola atau measles adalah penyakit endemis. Efek imunomodulator
ekstrak air bunga Kasumba turate (Carthamus tinctorius.L) yang diuji pada mencit menstimulasi respon
imun selular sangat signifikan. Pada uji terhadap respon imun nonspesifik, dosis 1,95 dan 3,90 mg/kg
bobot badan yang meningkatkan kecepatan fagositosis yang terlihat dari indeks fagositik: 1,72 dan1,88
(K>1,5) dikategorikan bersifat imunostimulasi kuat. Aktivitas IgA, IgM dan IgG. Pada seduhan menggunakan air panas memberikan peningkatan yang sangat signifikan. Berdasarkan hasil-hasil penelitian
yang telah diperoleh, maka dibuat seri formula minuman herbal (Herbal drink) dengan variasi citarasa dan
berbasis rumput laut dalam bentuk Liquid (sirup). Kemudian diuji aktivitas imunomodulator dalam bentuk
sediaan, uji stabilitas fisik dan daya terima produk sebagai sediaan Imunomodulator. Dan membuat
prototipe industri agar dapat diproduksi dan digunakan oleh masyarakat.
Kata kunci : Minuman Herbal, Kasumba turate (Carthamus tinctorius.L), aktivitas imunomodulator, liquid
dosis tunggal, uji stabilitas fisik dan uji daya terima produk
PENDAHULUAN
Dewasa ini konsumen Indonesia dihadapkan pada beragam minuman kesehatan dengan
anggapan khasiatnya yang dihubungkan dengan
komponen penyusun dari minuman tersebut. Bila
diamati pada umumnya produk kesehatan yang
beredar adalah produk impor atau minuman hasil
produksi dalam negeri namun berlisensi formula
dari negara maju. Oleh karena itu di dalam penelitian ini diuji coba rancangan formula dengan
menggunakan ekstrak rumput laut dan digabungkan dengan bahan alam yang melimpah di Indonesia dan buah bercitarasa khas seperti markisa.
Adapun bahan herbal yang memiliki efek
sebagai imunostimulan adalah kasumba turate
(Carthamus tinctorius L.). Penelitian terhadap kasumba turate yang dilakukan masih merupakan
pengujian kasumba turate dalam sediaan tunggal
oleh karena itu dilakukan pengujian imunomodulator terhadap kasumba turate dalam bentuk sediaan yang disinergikan dengan bahan herbal lainnya
dan ekstrak rumput laut.
Formula dirancang bentuk liquid gabungan
dari hasil ekstraksi komponen-komponen penyusunnya. Rumput laut sudah umum dikenal sebagai
bahan pengemulsi yang baik untuk minuman. Juga
bahan stabiliser pada produk kosmetik dan obatobatan. Pada penelitian ini digunakan ekstrak rumput laut bentuk karagenan powder (food grade)
yang diperoleh dari industri pengolah rumput laut.
Karagenan juga dikenal sebagai bahan sumber
METODE PENELITIAN
Alat dan Bahan Penelitian
57
Ermina Pakki, Formulasi Dan Uji Stabilitas Sediaan Minuman Herbal Imunomodulator Berbasis Rumput Laut
Sirup 1
Sirup 2
Sirup 3
58
Sirup 4
Ekstrak bunga
kasumba
turate 0,1%
0,5
0,5
0,5
0,5
Sirup USP
25
25
25
25
Karagenan
0,2
0,3
0,4
0,4
Natrium
benzoat
0,02
0,02
0,02
0,02
Flavor
markisa
q.s.
q.s.
q.s.
q.s.
Natrium CMC
0,5
100
100
100
100
Pembuatan sirup dimulai dengan pembuatan larutan koloidal karagenan dengan cara
memasukkan karagenan ke dalam wadah yang
Ermina Pakki, Formulasi Dan Uji Stabilitas Sediaan Minuman Herbal Imunomodulator Berbasis Rumput Laut
Sesudah kondisi
penyimpanan
dipercepat
Warna
Bau
Warna
Bau
Sirup 1
Coklat
kekuningan
Khas
Coklat
kekuningan
Khas
Sirup 2
Coklat
kekuningan
Khas
Coklat
kekuningan
Khas
Sirup 3
Coklat
kekuningan
Khas
Coklat
kekuningan
Khas
Sirup 4
Coklat
kekuningan
Khas
Coklat
kekuningan
Khas
Formula
Keterangan :
Sirup 1 = Sirup dengan konsentrasi karagenan 0,2%
Sirup 2 = Sirup dengan konsentrasi karagenan 0,3%
Sirup 2 = Sirup dengan konsentrasi karagenan 0,4%
Sirup 4 = Sirup dengan natrium CMC 0,5%
59
Sebelum Kondisi
Penyimpanan
Dipercepat
Sesudah Kondisi
Penyimpanan
Dipercepat
Sirup 1
5,8
6,4
Sirup 2
5,7
6,3
Sirup 3
5,7
6,1
Sirup 4
5,8
6,4
Keterangan :
Sirup 1 = Sirup dengan konsentrasi karagenan 0,2%
Sirup 2 = Sirup dengan konsentrasi karagenan 0,3%
Sirup 2 = Sirup dengan konsentrasi karagenan 0,4%
Sirup 4 = Sirup dengan natrium CMC 0,5%
Pada suhu penyimpanan dipercepat, viskositas sirup 1 dapat dipertahankan pada 80,0 cps
sampai siklus keenam, kemudian meningkat menjadi 90,0 cps sampai siklus ke sepuluh penyimpanan atau rata-rata dari 83,33 cps naik menjadi 96,66
cps. Pada sirup 2 terlihat viskositas mulai meningkat pada siklus kelima dari 80,0 cps hingga menjadi 100,0 110 cps, atau rata-rata dari 86,6 cps
menjadi 103,33 cps. Pada Sirup 3 juga terjadi
peningkatan dari 90,0 cps menjadi 100,0 110,0
cps pada siklus keenam atau rata-rata dari 93,3
cps menjadi 106,66 cps setelah penyimpanan dipercepat. Keadaan ini didukung pula oleh sediaan
yang menunjukkan tidak terjadinya perubahan
warna pada sediaan. Sedangkan pada siklus penyimpanan keenam, viskositas sediaan terlihat mulai meningkat secara perlahan dari siklus keenam
dan kemudian stabil hingga siklus ke sepuluh. Hal
ini dapat dipahami, karena viskositas meningkat
pada sirup 3 yang mempunyai konsentrasi kara-
60
Majalah Farmasi dan Farmakologi, Vol. 15, No. 1 Maret 2011, hlm. 57 60
Rasa
Aroma
Penampilan
Sirup 1
2,50
3,00
2,85
Sebelum Kondisi
Penyimpanan
Dipercepat
Sesudah Kondisi
Penyimpanan
Dipercepat
Sirup 2
2,70
3,00
2,70
Sirup 3
2,97
3,00
2,70
Sirup 1
83,33
96,66
Sirup 4
2,70
3,00
3.00
Sirup 2
86,66
103,33
Sirup 3
93,33
106,66
Sirup 4
83,33
96,66
Formula
Keterangan :
Sirup 1 = Sirup dengan konsentrasi karagenan 0,2%
Sirup 2 = Sirup dengan konsentrasi karagenan 0,3%
Sirup 2 = Sirup dengan konsentrasi karagenan 0,4%
Sirup 4 = Sirup dengan natrium CMC 0,5%
Keterangan:
Nilai untuk lebih suka : 3,00
Nilai untuk kurang suka : 2,00
Nilai untuk tidak suka : 1,00
KESIMPULAN
Ekstrak air/seduhan bunga kasumba turate
(Carthamus tinctorius Linn) berupa cairan bening
berwarna coklat kekuningan, tidak berasa hampir
netral dengan pH 5,15 dan sedikit berbau langau.
pH karagenan koloid 6, tidak berasa, bening.
Formula l (karagenan 0,2%) dan formula II (karagenan 0,3%) memiliki kestabilan fisik yang paling
baik sama dengan formula IV (natrium CMC 0,5%)
yang ditunjukkan dengan peningkatan viskositas
yg lebih kecil dibandingkan dengan formula III
(karagenan 0,4%) yaitu rata-rata sebesar 13,33
cps dibandingkan dengan rata-rata formula III
sebesar 16,67 cps.