Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN

PEMILIHAN KETUA HIMA TEKNIK INFORMATIKA


DENGAN METODE TOPSIS

DOSEN PENGAMPU : Very Julianto,S.si,M.si

Oleh Kelompok 1 :

Husnul Khotimah

(A1315037)

Jumrani

(A1315041)

Merry Martini

(A1315054)

Muhammad Faisal Rizal (A1315058)

Muhammad Rusyadi

(A1315061)

JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA


POLITEKNIK NEGERI TANAH LAUT
PELAIHARI
2016

BAB I
Pendahuluan

Kemajuan teknologi computer dan informasi membawa dampak yang cukup besar
dalam pengolahan data dan informasi. Teknologi tersebut dapat diterapkan untuk
mendukung berjalannya aktifitas disemua bidang, khususnya di bidang pemberian
beasiswa untuk HIMA Teknik Informatika di kampus Politeknik Negeri Tanah Laut.
Penanganan masalah penyeleksian pemilihan HIIMA Teknik Informatika dalam
penelitian ini menggunakan metode TOPSIS (Technique For Others Reference by
Similarity to Ideal Solution). Setelah melakukan penelitian maka untuk simulasi namanama calon disamarkan. Faktor-faktor yang dijadikan dasar pertimbangan adalah IPK,
Keaktifan Organisasi, Keaktifan Kuliah, Kecakapan Berbicara, Tanggung jawab. Seluruh
atribut tersebut diproses dengan metode TOPSIS.

BAB II
LANDASAN TEORI

TOPSIS (Technique For Others Reference by Similarity to Ideal Solution) adalah


salah satu metode pengambilan keputusan multikriteria yang pertama kali diperkenalkan oleh
Yoon dan Hwang (1981). TOPSIS menggunakan prinsip bahwa alternatif yang terpilih harus
mempunyai jarak terdekat dari solusi ideal positif dan terjauh dari solusi ideal negatif dari
sudut pandang geometris dengan menggunakan jarak Euclidean untuk menentukan kedekatan
relatif dari suatu alternatif dengan solusi optimal.
Solusi ideal positif didefinisikan sebagai jumlah dari seluruh nilai terbaik yang dapat
dicapai untuk setiap atribut, sedangkan solusi negatif-ideal terdiri dari seluruh nilai terburuk
yang dicapai untuk setiap atribut.
TOPSIS mempertimbangkan keduanya, jarak terhadap solusi ideal positif dan jarak
terhadap solusi ideal negatif dengan mengambil kedekatan relatif terhadap solusi ideal positif.
Berdasarkan perbandingan terhadap jarak relatifnya, susunan prioritas alternatif bisa dicapai.
Metode ini banyak digunakan untuk menyelesaikan pengambilan keputusan secara
praktis. Hal ini disebabkan konsepnya sederhana dan mudah dipahami, komputasinya
efisien,dan memiliki kemampuan mengukur kinerja relatif dari alternatif-alternatif keputusan.
PROSEDUR TOPSIS

Menghitung separation measure

Menentukan jarak antara nilai setiap alternatif dengan matriks solusi ideal positif dan
negatif

Menentukan nilai preferensi untuk setiap alternatif

Decision matrix D mengacu terhadap m alternatif yang akan dievaluasi berdasarkan n


kriteria yang didefinisikan sebagai berikut:

Dengan xij menyatakan performansi dari perhitungan untuk alternatif ke-i terhadap
atribut ke-j.

Langkah-langkah metode TOPSIS


1. Membangun normalized decision matrix
Elemen rij hasil dari normalisasi decision matrix R dengan metode Euclidean length of
a vector adalah:

2. Membangun weighted normalized decision matrix, Dengan bobot W= (w1,


w2,..,wn), maka normalisasi bobot matriks V adalah :

3. Menentukan solusi ideal dan solusi ideal negatif. Solusi ideal dinotasikan A*,
sedangkan solusi ideal negatif dinotasikan A- :

4. Menghitung separasi. Si+ adalah jarak (dalam pandangan Euclidean) alternatif dari
solusi ideal didefinisikan sebagai:

Dan jarak terhadap solusi negatif-ideal didefinisikan sebagai:

5. Menghitung kedekatan relatif terhadap solusi ideal

6. Merangking AlternatifAlternatif dapat dirangking berdasarkan urutan Ci*. Maka dari


itu, alternatif terbaik adalah salah satu yang berjarak terpendek terhadap solusi ideal
dan berjarak terjauh dengan solusi negatif-ideal.

BAB III
PENYELESAIAN KASUS

Dikampus Politeknik Negeri Tanah laut pada jurusan Teknik Informatika akan mengadakan
pemilihan ketua umum Hima TI, ada empat calon mahasiswa/mahasiswi yang ingin
mencalonkan diri untuk menjadi ketua umum Hima TI,
Ada 4 Alternatif
A1 = Antung M.
A2 = Dezan V.A.
A3 = Norhidayat
A4 = Yuniska
Kriteria
1.
2.
3.
4.
5.

IPK
Keaktifan Organisasi
Keaktifan Kuliah
Kecakapan Berbicara
Tanggung jawab

Tabel
Kriteria
Alternatif
C1

C2

C3

C4

C5

Antung

Dezan

Norhidayat

Yuniska

Bobot [2,3,4,4,5]
Langkah 1:
-

Membangun normalized decision matrik

R1.1 =

1.1
2
4=1 1.1

5
(52 +32 +32 +42 )

= 0,6509

R2.1 =
R3.1 =
R4.1 =
R1.2 =
R2.2 =
R3.2 =
R4.2 =
R1.3 =
R2.3 =
R3.3 =
R4.3 =
R1.4 =
R2.4 =
R3.4 =
R4.4 =
R1.5 =
R2.5 =
R3.5 =
R4.5 =

R=

2.1
2
4=1 2.1

3.1
2
4=1 3.1

4.1
2
4=1 4.1

1.1
2
4=1 1.2

1.1
2
4=1 2.2

1.1
2
4=1 3.2

1.1
2
4=1 4.2

1.1
2
4=1 1.3

1.1
2
4=1 2.3

1.1
2
4=1 3.3

1.1
2
4=1 4.3

1.1
2
4=1 1.4

1.1
2
4=1 2.4

1.1
2
4=1 3.4

1.1
2
4=1 4.4

1.1
2
4=1 1.5

1.1
2
4=1 2.5

1.1
2
4=1 3.5

1.1
2
4=1 4.5

0,6509
0,3906
0,3906
0,5208

=
=
=
=
=
=
=
=
=
=
=
=
=
=
=
=
=
=
=

3
(52 +32 +32 +42 )
3
(52 +32 +32 +42 )
4
(52 +32 +32 +42 )
2
(22 +42 +22 +32 )
4
(22 +42 +22 +32 )
2
(22 +42 +22 +32 )
3
(22 +42 +22 +32 )
4
(32 +42 +22 +52 )
4
(32 +42 +22 +52 )
2
(32 +42 +22 +52 )
5
(32 +42 +22 +52 )
3
(42 +52 +32 +32 )
5
(42 +52 +32 +32 )
3
(42 +52 +32 +32 )
3
(42 +52 +32 +32 )
2
(22 +42 +32 +32 )
4
(22 +42 +32 +32 )
3
(22 +42 +32 +32 )
3
(22 +42 +32 +32 )

0,3482
0,6963
0,3482
0,5222

0,5121
0,5121
0,2561
0,6402

= 0,3906
= 0,3906
=0,5208
= 0,3482
= 0,6963
= 0,3482
= 0,5222
=0,5121
= 0,5121
= 0,2561
= 0,6402
= 0,4160
= 0,6934
= 0,4160
= 0,4160
= 0,3244
= 0,6489
= 0,4867
= 0,4867

0,4160
0,6934
0,4160
0,4160

0,3244
0,6489
0,4867
0,4867

Normalisasi bobot matriks V

W = 2, 3, 4, 4, 5
V1.1 = 0,6509 2 = 1,3019
V2.1 = 0,3906 2 = 0,7811
V3.1 = 0,3906 2 = 0,7811
V4.1 = 0,5208 2 = 1,0415
V1.2 = 0,3482 3 = 1,0445
V2.2 = 0,6963 3 = 2,0889
V3.2 = 0,3482 3 = 1,0445
V4.2 = 0,5222 3 = 1,5667
V1.3 = 0,5121 4 = 2,0486
V2.3 = 0,5121 4 = 2,0486
V3.3 = 0,2561 4 = 1,0243
V4.3 = 0,6402 4 = 2,5607
V1.4 = 0,4160 4 = 1,6641
V2.4 = 0,6934 4 = 2,7735
V3.4 = 0,4160 4 = 1,6641
V4.4 = 0,4160 4 = 1,6641
V1.5 = 0,3244 5 = 1,6222
V2.5 = 0,6489 5= 3,2444
V3.5 = 0,4867 5 = 2,4333
V4.5 = 0,4867 5 = 2,4333

1,3019 1,0445 2,0486 1,6641 1,6222


V=

0,7811 2,0889 2,0486 2,7735 3,2444


0,7811 1,0445 1,0243 1,6641 2,4333
1,0415 1,5667 2,5607 1,6641 2,4333

Langkah 2 :
-

Menentukan solusi ideal positif dan negatif

Kriteria 1, 2, 3, 4, dan 5 merupakan binefit criteria

Solusi Ideal Positif

J1 = {MAX (1,3019; 0,7811; 0,7811; 1,0415)} = 1,3019


J2 = {MAX (1,0445 ; 2,0889 ; 1,0445; 1,5667)} = 2,0889
J3 = {MAX (2,0486; 2,0486 ; 1,0243; 2,5607)} = 2,5607
J4 = {MAX (1,6641; 2,7735 ; 1,6641; 1,6441)} = 2,7735
J5 = {MAX (1,6222; 3,2444 ; 2,4333; 2,4333)} = 3,2444

Solusi Idea Negatif

J1 = {MIN (1,3019; 0,7811; 0,7811; 1,0415)} = 0,7811


J2 = {MIN (1,0445 ; 2,0889 ; 1,0445; 1,5667)} = 1,0445
J3 = {MIN (2,0486; 2,0486 ; 1,0243; 2,5607)} = 1,0543
J4 = {MIN (1,6641; 2,7735 ; 1,6641; 1,6441)} = 1,6441
J5 = {MIN (1,6222; 3,2444 ; 2,4333; 2,4333)} = 1,6222

A+ = {1,3019;2,0889;2,5607;2,7735;3,2444}
A- = {0,7811;1,0445;1,0543;1,6441;1,6222}
Langkah 3 :
-

Menentukan jarak solusi ideal positif

S1+ = 5=1(1+ )2
= (1+ 11 )2 + (1+ 12 )2+(1+ 13 )2 + (1+ 14 )2 + (1+ 15 )2
2

= (1,3019 1,3019) + (1,0445 2,0889)2 + (2,5607 1,0243)2 +


(2,7735 1,6641 )2 + (3,2444 1,6222)2

=2,2838
S2+ = 5=2(2+ )2
= (2+ 2.1 )2 + (2+ 22 )2 +(2+ 23 )2 + (2+ 24 )2 + (2+ 25 )2
2

= (1,3019 0,7811) + ( 2,0889 2,0889)2 + (2,5607 2,5607)2 +


(2,7735 2,7735)2 + (3,2444 3,2444)2

= 0,7304

S3+ = 5=3(3+ )2
= (3+ 3.1 )2 + (3+ 32 )2 +(3+ 33 )2 + (3+ 34 )2 + (3+ 35 )2
2

= (1,3019 0,7811) + ( 2,0889 2,0889)2 + (2,5607 2,0486)2 +


(2,7735 1,6641)2 + (3,2444 2,4333)2

= 2,3688
S4+ = 5=4(4+ )2
= (4+ 4.1 )2 + (4+ 42 )2+(4+ 43 )2 + (4+ 44 )2 + (4+ 45 )2
2

= (1,3019 1,0415) + ( 2,0889 1,5667)2 + (2,5607 2,0486)2 +


(2,7735 2,7735)2 + (3,2444 2,4333)2

= 1,4930

Menentukan jarak solusi ideal negatif


S1- = 5=1(1 )2
= (1 11 )2 + (1 12 )2+(1 13 )2 + (1 14 )2 + (1 15 )2
= (0,7811 1,3019)2 + (1,0445 2,0889)2 + (1,0543 1,0243)2 +
(1,6441 1,6641 )2 + (1,6222 1,6222)2
= 1,1491
S2- = 5=2(2 )2
= (2 2.1 )2 + (2 22 )2 +(2 23 )2 + (2 24 )2 + (2 25 )2
= (0,7811 0,7811)2 + (1,0445 2,0889)2 + (1,0543 2,5607)2 +
(1,6441 2,7735)2 + (1,6222 3,2444)2
= 2,4500

S3- = 5=3(3 )2
= (3 3.1 )2 + (3 32 )2+(3 33 )2 + (3 34 )2 + (3 35 )2
= (0,7811 0,7811)2 + ( 1,0445 2,0889)2 + (1,0543 2,0486)2 +
(1,6441 1,6641)2 + (1,6222 2,4333)2
= 0,8111

S4- = 5=4(4 )2
= (4 4.1 )2 + (4 42 )2+(4 43 )2 + (4 44 )2 + (4 45 )2
= (0,7811 1,0415)2 + (1,0445 1,5667)2 + (1,0543 2,0486)2 +
(1,6441 2,7735)2 + (1,6222 2,4333)2
= 1,8328

Langkah 4 :
-

Menghitung kedekatan relatif terhadap solusi ideal

1,1491

2,4500

0,8111

1,8328

V1 = 1 +1+ = 1,1491+2,2838 = 0,3347

V2 = 2 +2+ = 2,4500+0,7304 = 0,7703

V3 = 3 +3+ = 0,8111+2,3688 = 0,2551

V4 = 4 +4+ = 1,8328+2,2838 = 0,5511

Jadi alternatif yang dipilih adalah V2 yaitu yang bernama Dezan V.A.

BAB IV
PENUTUP
Kesimpulan dari laporan diatas adalah, TOPSIS merupakan salah satu metode yang
digunakan dalam pengambilan keputusan di sebuah permasalahan atau sebuah kasus, dan
dalam laporan ini kami mengambil sebuah kasus dengan tema pemilihan ketua umum HIMA
TI di Kampus Politenik Negeri Tanah Laut. Setelah menghitung data yang telah di peroleh
maka kita dapatka hasilnya, yaitu alternatif ke-2 (Dezan V.A.) yang telah terpilih menjadi
ketua umum HIMA TI .
Laporan diatas masih jauh dari kata sempurna, oleh karenanya kami harapkan kritik
serta saran dari pembaca untuk kesempurnaan laporan ini agar dapat bermanfaat untuk para
pembaca.

Anda mungkin juga menyukai