Anda di halaman 1dari 2

1.

Hasil pengamatan
Tabel . Injeksi PGF2
Kode sapi

injeksi
lokasi
Submukosa Vulva

P3U2
Tabel . Pengamatan vulva
Kode Sapi
Warna
7

P1U3

Kode sapi
P2U2

pH
38,7

dosis
1 ml

Pengamatan
Suhu
Ketebalan
3,77
5,645
injeksi
lokasi
Submukosa Vulva

Heat Detector
290

dosis
2 ml

Pembahasan
Pratikum teknologi reproduksi ternak dan inseminasi buatan acara birahi dilakukan
dengan mengamati vulva sapi. Pengamatan vulva dilakukan setelah adanya injeksi
PGF2 2 hari sebelumnya. Pengamatan vulva dilakukan dengan menggunakan alat
buatan jerman yang disebut dengan heat detector dan juga menggunakan beberapa
indikator yang meliputi warna, ketebalan, Ph, dan suhu vulva sapi. Injeksi PGF2 dan
pengamatan vulva dilakukan sebanyak 2 kali, kemudian terakhir dilakukan injeksi
GNRh. Injeksi dilakukan dengan 2 perlakuan yaitu dengan injeksi submukosa vulva
dan injeksi intramuscular, serta dosis yang digunakan juga berbeda untuk setiap sapi
yaitu 1 dosis dan 2 dosis. Perbedaan perlakuan dan juga dosis yang digunakan
tersebut bertujuan untuk mengetahui perlakuan serta dosis yang mana yang paling
effektif dilakukan.
Menurut Mahaputra dan Restiadi (2003) bahwa hasil penyuntikan PGF2
semua sapi (100%) menunjukkan gejala estrus. Timbulnya estrus akibat pemberian
PGF2 disebabkan lisisnya CL oleh kerja vasokontriksi PGF2 sehingga aliran darah
menuju CL menurun secara drastis, akibatnya kadar progesteron yang dihasilkan CL

dalam darah menurun, penurunan kadar progesteron ini akan merangsang hipofisa
anterior melepaskan FSH dan LH, kedua hormon ini bertanggung jawab dalam
proses folikulogenesis dan ovulasi, sehingga terjadi pertumbuhan dan pematangan
folikel. Folikel-folikel

tersebut akhirnya menghasilkan hormon estrogen

mampu memanifestasikan gejala estrus. Kerja

yang

hormon estrogen adalah untuk

meningkatkan sensitivitas organ kelamin betina yang ditandai dengan perubahan


pada vulva dan keluarnya lendir transparan.
Berdasarkan hasil pengamatan vulva sapi yang telah disinkronisasi telah
menunjukan gejala estrus salah satunya dengan mengeluarkan lendir pada vulvanya.
Penggunaan heat detector pada pengamatan terakhir juga menunjukan bahwa sapi
tersebut telah estrus, dimana heat detector terbut menunjukan angka dibawah 300
yaitu 290 yang artinya bahwa sapi tersebut estrus. Indikator lain yang menunjukan
sapi tersebut estrus yaitu warna vulva telah memerah, suhunya juga cukup tinggi
yaitu, dan pH . sementara berdasarkan hal tersebut injeksi dengan sub mukosa vulva
dengan dosis 2 ml lebih effektif dibandingkan dengan intramuscular.

Anda mungkin juga menyukai