PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Codex
disebut
Alimentarius
Codex,
Commission
merupakan
(CAC),
biasanya
cukup
(fair)
mempromosikan
dalam
koordinasi
standardisasi
pangan
yang
menetapkan
teks-teks
yang
terdiri
dari
standar,
Beberapa
komoditi pangan yang saat ini dicakup oleh Codex adalah minyak dan
lemak, ikan dan produk perikanan, buah dan sayuran segar, buah dan
sayuran olahan, jus buah dan sayuran, susu dan produk susu, gula,
produk kakao dan coklat, produk turunan dari sereal, dan lain-lain.
Untuk dapat berpartisipasi aktif di forum Codex Alimentarius
Commission, suatu negara perlu menangani dengan baik kegiatannya di
tingkat nasional. Karena keanggotaan Codex adalah pemerintah, maka
perwakilan suatu negara di forum Codex diwakili oleh instansi
pemerintah. Indonesia memiliki beberapa instansi yang lingkup tugas dan
kewenangannya terkait dengan pangan, mulai dari budidaya, pangan
segar, pangan olahan, pangan khusus, pangan siap saji, distribusi
pangan, ritel pangan, ekspor/impor pangan dan standardisasi pangan.
B. Masalah
1. Mahasiswa belum mengetahui Codex Alimentarius
2. Mahasiswa belum mengetahui Codex Alimentarius dari obat-obatan
peternakan
C. Tujuan
1. Mahasiswa dapat mengetahui apa itu Codex Alimentarius.
2. Mahasiswa dapat mengetahui Codex Alimentarius dari obat-obatan
peternakan.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Codex Alimentarius
Codex Alimentarius (bahasa Latin: untuk "Buku Pangan" bahasa
Inggris: Book of Food) adalah kumpulan standar-standar yang diterima
diseluruh dunia, kode praktik, panduan dan rekomendasi lain yang
berhubungan dengan makanan, produksi pangan dan keamanan pangan.
Nama ini berasal dari Codex Alimentarius Austriacus. Naskahnaskahnya dikembangan dan dikelola oleh Komisi Codex Alimentarius.
sebuah badan yang didirikan awal November 1961 oleh FAO
Organisasi Pangan dan Pertanian PBB, dan bergabung dengan Organisasi
Kesehatan Dunia (WHO) pada bulan Juni 1962, dan mengadakan
pertemuan pertamanya di bulan Oktober 1963. Tujuan utama Komisi
adalah untuk melindungi kesehatan pelanggan dan memastikan praktik
yang adil di perdagangan pangan internasional. Codex Alimentarius
dikenal oleh Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) sebagai referensi
internasional untuk penyelesaian perselisihan mengenai keamangan
pangan dan perlindungan pelanggan.
Pada tahun 2012, terdapat
186
anggota
Komisi
Codex
Alimentarius : 186 negara anggota dan satu organisasi anggota, Uni Eropa
(EU). Terdapat 215 pengamat Codex: 49 organisasi antarpemerintah, 150
Lembaga Swadaya Masyarakat dan 16 Organisasi PBB.