1. Pokok Bahasan
Membuat Brooder
2. Teori
a. Alat
1) Seng Chick Guard
2) Penjepit Seng
3) Tali
4) Meteran
5) Thermometer
6) Pemanas Gas Solec
7) Lampu
b. Bahan
1) Kapur
2) Sekam
3) Koran
4. Organisasi
5. Prosedur Kerja
6. Pustaka
Salam, S., A. Fatahilah, D. Sunarti dan Isrol. 2013. Berat Karkas dan Lemak
Abdominal Ayam Broiler yang Diberi Tepung Jintan Hitam (Nigella sativa)
dalam Pakan Selama Musim Panas. Sains Peternakan. 11(2): 84-89
7. Hasil Praktikum
a. Menyiapkan alat dan bahan berupa Seng, Chick Guard, Penjepit Seng, Tali,
Meteran, Thermometer, Pemanas, Gas Solec, Lampu, Kapur, Sekam dan
Koran.
b. Menentukan titik tengah chickguard dilakukan dengan mempertimbangkan
posisi yang presisi sesuai dengan luas kandang dan kebutuhan diameter
broder.
c. Mengukur diameter sesuai kebutuhan yaitu 3 meter untuk setiap 450 ekor
DOC broiler. Hal ini dimaksudkan agar DOC tidak stress karena kepadatan
kandang terlalu tinggi. Hal ini sesuai dengan pendapat Salam (2013) bahwa
kepadatan yang tinggi memiliki efek negatif yaitu stress sebagai akibat suhu
dan kelembaban yang tinggi, serta sirkulasi udara yang buruk dan timbul sifat
kanibalisme.
d. Menyusun bentuk chickguard sesuai tanda yang telah dibuat sebelumnya. Hal
ini dilakukan agar bentuk broder dapat membentuk lingkaran dan tidak
terbentuk sudut yang dapat berpotensi menyebabkan DOC menggerombol
dan menumpuk di suatu sudut brooder dan mengakibatkan terjadinya
kematian beberapa DOC.
e. Memasang pemanas gas solec di tepi chick guard dengan ketinggian 1 meter
kemiringan 45o. Dengan memasang pemanas gas solec di tepi chickguard
dalam posisi miring 45o diharapkan panas yang dihasilkan dapat menyebar ke
seluruh bagian brooder dan kebutuhan panas bagi DOC dapat terpenuhi untuk
perbanyakan sel (Hyperplasia).
f. Menabur dan meratakan litter (sekam). Sekam sebagai litter ditabur di seluruh
bagian brooder secara merata agar tempat pakan dan minum yang diletakkan
di atasnya dapat presisi sehingga menghindari tumpahnya pakan/minum.
Ketinggian atau tebal litter sebesar 5-10 cm agar DOC tidak terlalu
merasakan dingin serta dapat menyerap tumpahan minum/ kotoran yang
dihasilkan secara efektif.
g. Menutup litter dengan koran bertujuan agar DOC dapat menyesuaikan diri
dengan keadaan baru di brooder serta mencegah kaki DOC yang masih rentan
terluka terkena litter (sekam).
h. Memasang thermometer dilaksanakan untuk mengukur suhu di dalam brooder
sehingga memudahkan dalam pengontrolan kebutuhan suhu sesuai standar
pemeliharaan yaitu pada minggu 1 adalah 35oc, minggu II adalah 33oc,
minggu III adalah 29oc dan minggu IV adalah suhu ruangan biasa atau sekitar
25oc.
i. Menyalakan pemanas dilakukan sekurangnya 2 jam sebelum DOC datang
agar panas yang dihasilkan dapat merata secara sempurna.
Dokumentasi Kegiatan