KONSEP PERSEPSI
PENGERTIAN PERSEPSI
Menurut Leavie persepsi(perception)dalam arti sempit ialah penglihatan, bagaimana cara seseorang
melihat sesuatu sedangkan dalam arti luas ialah pandangan atau penglihatan, yaitu bagaimana
seseorang memandang atau mengartikan sesuatu(Sobur, 2009 ).
Dalam bahasa Inggris, persepsi adalah perception,yaitu cara pandang tehadap sesuatu atau
mengutarakan pemahaman hasil olahan daya pikir, artinya persepsi berkaitan dengan faktor-faktor
eksternalyang direspons melalui pancaindra, daya ingat, daya jiwa (Marliani, 2010).
Menurut Atkinson, persepsi adalah proses saat kita mengorganisasikan dan menafsirkan stimulus
dalam lingkungan (Sobur,2009 ).
Persepsi adalah persepsi sebagai proses seseorang menjadi sadar akan segala sesuatu dalam
lingkungannya melalui indra-indra yang dimilikinya (Yusuf, 2007)
Persepsi atau tanggapan adalah proses mental yang terjadi pada diri manusia yang akan
menunjukkan bagaimana kita melihat, mendengar, merasakan, memberi, serta meraba (Kerja indra)
disekitar kita (Widayatun, 2009)
Persepsi merupakan proses akhir dari pengamatan yang diawali oleh penginderaan, yaitu proses
diterimanya stimulus oleh alat indera, kemudian individu ada perhatian dan diteruskan ke otak,
selanjutnya individu menyadari tentang adanya sesuatu. ,elalui persepsi individu menyadari dan
dapat mengerti tentang keadaan lingkungan yang ada disekitarnya maupun tentang hal-hal yang ada
dalam diri individu yang bersangkutan (Sunaryo, 2004).
MACAM-MACAM PERSEPSI
External perception, yaitu persepsi yang terjadi karena adanya rangsangan yang datang dari luar diri
individu.
Self-perception,yaitu persepsi yang terjadi karena adanya rangsang yang berasal dari dalam individu.
Dalam hal ini yang menjadi objek adalah dirinya sendiri ( Sunaryo, 2004 ).
CIRI-CIRI PERSEPSI
PROSES PERSEPSI
Persepsi merupakan bagaian dari keseluruhan proses yang menghasilkan tanggapan setelah
rangsangan diterapakan kepada manusia. Persepsi dan kognisi diperlukan dalam semua kegiatan
kehidupan (Sobur, 2009).
Rasa dan nalar bukan merupakan bagaian yang perlu dari situasi rangsangan tanggapan, sekalipun
kebanyakan tanggapan individu yang sadar dan bebas terhadap satu rangsangan atau terhadap satu
bidang rangsangan sampai tingkat tertentu dianggap dipengaruhi oleh akal atau emosi atau kedua-
duanya (Sobur, 2009).
Seleksi adalah proses penyaringan oleh indera terhadap rangsangan dari luar, intensitas dan jenisnya
dapat banyak atau sedikit.
Interpretasi ( penafsiran ), yaitu proses mengorganisasikan informasi sehingga mempunyai arti bagi
seseorang. Interpretasi dipengaruhi oleh berbagai factor seperti pengalaman masa lalu, system nilai
yang dianut, motivasi, kepribadian, dan kecerdasan. Interpretasi juga bergantung pada kemampuan
seseorang untuk mengadakan pengkategorian informasi yang di terimanya, yaitu proses mereduksi
informasi yang komplek menjadi sederhana.
Interpretasi dan persepsi kemudian deterjemahkan dalam bentuk tingkah laku sebagai reaksi yaitu
bertindak sehubungan dengan apa yang telah di serap yang terdiri dari reaksi tersembunyi sebagai
pendapat/sikap dan reaksi terbuka sebagai tindakan yang nyata sehubungan dengan tindakan yang
tersembunyi ( pembentukan kesan ) ( Sobur, 2009 ).
Setelah diterima, rangsangan atau data diseleksi. Dua faktor menentukan seleksi rangsangan itu,
yaitu faktor intern dan faktor ekstern (Sobur, 2009).
c). Pengalaman
Pengalaman mempersiapkan seseorang untuk mencari orang-orang, hal-hal, dan gejala yang
mungkin serupa dengan pengalaman pribadinya.
d). Kepribadian
Kepribadian mempengaruhi persepsi, seseorang yang intovert mungkin akan tertarik kepada orang-
orang yang sama sekali berbeda.
Penerimaan diri merupakan sifat penting yang mempengaruhi persepsi. Beberapa telah
menunjukkan bahwa mereka yang lebih ikhlas menerima kenyataan diri akan lebih tepat menyerap
sesuatu daripada mereka yang kurang ikhlas menerima realitas dirinya.
Beberapa faktor yang dianggap penting pengaruhnya terhadap seleksi rangsangan ialah:
a). Intesitas
Pada umumnya rangsangan yang lebih intensif mendapatkan lebih banyak tanggapan daripada
rangsangan yang kurang intens.
b). Ukuran
c). Kontras
Hal lain yang biasa kita lihat akan cepat menarik perhatian.
d). Gerakan
Hal-hal yang bergerak lebih menarik perhatian dari pada hal-hal yang diam.
e). Ulangan
Hal-hal yang berulang dapat menarik perhatian. Ulangan mempunyai nilai yang menarik perhatian
selama digunakan dengan hati-hati.
f). Keakraban
Hal-hal yang akrab atau dikenal lebih menarik perhatian. Hal ini terutama jika hal tertentu tidak
diharapkan dalam rangka tertentu.
g). Sesuatu yang baru bertentangan dengan faktor keakraban, akan tetapi hal-hal baru juga menarik
perhatian
Faktor ini. Jika orang sudah biasa dengan kerangka yang sudah dikenal, sesuatu yang baru
menarik
perhatian.
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERSEPSI
Faktor struktural berarti faktor yang timbul atau dihasilkan dari bentuk stimuli dan efek-efek netral
yang ditimbulkan dari sistem saraf individu.
Faktor ini banyak berkaitan dengan bahasa nonverbal. Petunjuk proksemik, petunjuk kinesik,
petunjuk wajah, dan petunjuk paralinguistik.
Faktor personal terdiri atas pengalaman, motivasi, dan kepribadian. (Sobur, 2009)
PENGUKURAN PERSEPSI
Skala likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok
orang tentang fenomena sosial. Dalam penelitian, fenomena social ini telah ditetapkan secara
spesifik oleh peneliti, yang selanjutnya disebut sebagai variabel penelitian. (Sugiono, 2009 )
Menurut Azwar (2010), pengukuran persepsi dapat dilakukan dengan menggunakan Skala Likert,
dengan kategori sebagai berikut:
Sangat Setuju: SS
Setuju: S
Ragu-ragu: R
Tidak Setuju:TS
Persepsi positif jika nilai T skor yang diperoleh responden dari kuesioner > T mean.
Persepsi negatif jika nilai T skor yang diperoleh responden dari kuesioner < T mean.
Ada sejumlah kesalahan persepsi yang sering terjadi dalam mempersepsikan suatu stimulus/objek
tertentu.
a). Stereotyping
Adalah mengkategorikan atau menilai seseorang hany atas dasar satu atau beberapa sifat dari
kelompoknya. Stereotip seringkali didasarkan atas jenis kelamin, keturunan, umur, agama,
kebangsaan, kedudukan atau jabatan.
Adalah kecenderungan menilai seseorang hanya atas dasar salah satu sifatnya. Misalnya anak yang
lincah/banyak bermain dianggap lebih mudah terkena penyakit daripada anak yang lebih banyak
diam atau santai. Padahal tidak ada hubungannya antara kelincahan dengan suatu penyakit.
c). Projection
Merupakan kecenderungan seseorang untuk menilai orang lain atas dasar perasaan atau sifatnya.
Oleh karenanya projection berfungsi sebagai suatu mekanisme pertahanan dari konsep diri
seseorang sehingga lebih mampu menghadapi yang dilihatnya tidak wajar ( Azzahy, 2008 ).
DAFTAR PUSTAKA
Azwar, Saifudin. 2010. Sikap Manusia Teori dan Pengukurannya. Yogyakarta Pustaka Pelajar
Choirunisa. 2009. Panduan Terpenting Merawat Bayi dan Balita. Yogyakarta : Moncer Publisher
Dinkes Jatim. 2007. Buku Pegangan Kader Posyandu. Dinas Kesehatan Jawa Timur.
Dinkoinfo Jatim, 2009. Angka Kematian Ibu Dan Bayi Di Jatim Menurun .
Http://Www.Jatimprov.Go.Id
Ismawati. 2010. Posyandu dan Desa Siaga Panduan Untuk Bidan dan Kader. Yogyakarta. Nuha
Medika.
Notoatmodjo. 2007. Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku. Jakarta Rineka Cipta
Supartini Y.2004. Buku Ajar Konsep Dasar Keperawatan Anak. Jakarta : EGC