Anda di halaman 1dari 46

Pepatah: Latihan 1

1. Ada air adalah ikan.

______________________________________________________________________________

2. Ada batang mati, ada cendawan tumbuh.

______________________________________________________________________________

3. Ada kerak ada nasi.

______________________________________________________________________________

4. Ada udang di sebalik batu.

______________________________________________________________________________

5. Adat bersendikan syarak, syarak bersendikan kitabullah.

______________________________________________________________________________

6. Adat juara kalah menang.

______________________________________________________________________________

7. Adat lama pusaka usang.

______________________________________________________________________________

8. Cubit paha kiri paha kanan terasa.

______________________________________________________________________________

9. Adat muda menanggung rindu.

______________________________________________________________________________

10. Adat tua menahan ragam.

______________________________________________________________________________

11. Air ditetak tidak akan putus.

______________________________________________________________________________

12. Air pun ada pasang surutnya.

______________________________________________________________________________

13. Air setitik dilautkan, tanah seketul digunungkan.

______________________________________________________________________________

14. Air yang penuh dalam tempayan itu tidak akan berkocak.

______________________________________________________________________________

15. Alah bisa tegal biasa.

______________________________________________________________________________

16. Alah sabung menang sorak.

______________________________________________________________________________

17. Ayam terlepas tangan bau tahi.

______________________________________________________________________________

18. Bagaimana acuan begitulah kuihnya.

______________________________________________________________________________

19. Bagaimana gendang begitulah tarinya.

______________________________________________________________________________

20. Bapa borek anak rintik.

______________________________________________________________________________

21. Belakang parang diasah lagikan tajam.

______________________________________________________________________________

22. Berani malu takut mati.

______________________________________________________________________________

23. Berapa panjang lunjur, begitu panjang selimut.

______________________________________________________________________________

24. Berat sama dipikul, ringan sama dijinjing.

______________________________________________________________________________

25. Berat mata memandang, berat lagi bahu memikut.

______________________________________________________________________________

26. Bergalah ke hilir tertawa buaya, bersuluh di bulan terang tertawa harimau.

______________________________________________________________________________

27. Berkelahi dahulu pendapatan, berkelahi kemudian kerugian.

______________________________________________________________________________

28. Berpatah arang, berkerat rotan.

______________________________________________________________________________

29. Besar periuk besar keraknya.

______________________________________________________________________________

30. Biar alah membeli, asalkan menang memakai.

______________________________________________________________________________

31. Biar badan penat asalkan hati senang.

______________________________________________________________________________

32. Biduk lalu kiambang bertaut.

______________________________________________________________________________

33. Bila meminta, lembut gigi daripada lidah.

______________________________________________________________________________

34. Bodoh-bodoh sepat, tak makan pancing emas.

______________________________________________________________________________

35. Bulat air kerana pembentung, bulat manusia kerana muafakat.

______________________________________________________________________________

36. Bunga disunting, perdu ditendang.

______________________________________________________________________________

37. Burung terbang dipipiskan lada.

______________________________________________________________________________

38. Busuk-busuk daging dikincah, dimakan, busuk-busuk ikan dibuang.

______________________________________________________________________________

39. Diam-diam ubi berisi, diam-diam penggali berkarat.

______________________________________________________________________________

40. Di mana bumi dipijak, di sana langit dijunjung.

______________________________________________________________________________

41. Ada gula adalah semut.

______________________________________________________________________________

42. Ada padi semua kerja jadi, ada beras semua kerja deras.

______________________________________________________________________________

43. Berani kerana benar takut kerana salah.

______________________________________________________________________________

44. Benih yang baik jikalau jatuh ke laut menjadi pulau.

______________________________________________________________________________

Hendaklah menurut adat dan aturan tempat kita diami.

Orang yang berpendapatan besar, besar juga perbelanjaannya.

Perbuatan bodoh ditertawakan orang.

Perihal muafakat dalam sesuatu pekerjaan; sama-sama mengerjakan


walaupun susah ataupun senang.

Jika seseorang yang bodoh itu menerima ajaran dan bimbingan yang teratur
dan berterusan pasti akan pandai juga.

Bagaimana sekalipun kejahatan saudara atau keluarga sendiri, tidak sampai


hati untuk menyalahkan seperti kita menyalahkan orang lain.

Dua pihak yang berselisih faham akan berbaik semula sekiranya penghasut
dapat disingkirkan.

Nampak bodoh tetapi tak boleh ditipu.

Mengikut keadaan di sesuatu tempat kita berada.

Keadaan kehidupan seseorang tidak tetap, adakalanya senang dan


adakalanya susah.

Tetap dengan pendirian yang benar dan berani bersuara kerananya.

Tiap-tiap usaha ada untung ruginya.

Betapa beratnya mata kita melihat kesusahan yang dialami oleh orang lain,
berat lagi penderitaan itu pada orang yang menanggungnya.

Adat yang telah ada sejak zaman-berzaman.

Di mana juga kita tinggal, akan ada rezeki kita.

Rezeki ada di mana-mana.

Orang muda tentu dilamun cinta.

Hidup mestilah mengikut kadar kemampuan atau keupayaan dan janganlah


berlebihan.

Diam orang yang berilmu berfikir, sementara diam orang yang bodoh itu siasia sahaja.

Isteri dikasihi, mertua dibenci.

Pergaulan di dalam masyarakat hendaklah sesuai dengan adat dan syarak

Anak menurut baka ibu bapanya; sesuatu itu menurut asalnya.

Di mana ada rezeki, di situ ramai orang.

Dua orang yang bersaudara tidak dapat dipisahkan oleh perselisihan.

Orang yang berani membuat sesuatu pekerjaan larangan, setelah dibuatnya


baharu menyesal.

Memarahi ahli keluarga sendiri tetapi yang lain pula yang terasa.

Tiap kejadian ada bekasnya.

Kerja yang susah menjadi senang jika biasa melakukannya.

Anak mencontohi kelakuan bapanya.

Orang yang berketurunan baik akan berkelakuan baik di mana-mana sahaja


ia berada.

Mengerjakan sesuatu pekerjaan dengan senang hati.

Muslihat yang tersembunyi di sebalik perbualan atau perkataan.

Fikir baik-baik supaya tidak menyesal.

Biarpun kalah tetapi cakapnya masih tinggi.


Orang tua terpaksalah menahan perasaan yang tidak menyenangkan hati
kerana perbuatan anak cucunya.

Orang yang banyak ilmu pengetahuan tidak suka bercakap besar atau
membanggakan diri.

Merancang sesuatu yang belum pasti diperolehi.

Kejayaan sesuatu pekerjaan itu adalah hasil persefahaman dan kerjasama


yang erat.

Sangat lembut apabila hendak sesuatu.

Barang yang baik memang mahal tetapi tahan lama.

Orang yang mampu(kaya, berilmu) segala maksudnya mudah tercapai.

Memutuskan sama sekali perhubungan saudara atau sahabat.

Membesar-besarkan sesuatu perkara yang kecil.

Orang yang membuat pekerjaan yang ditegah, akhirnya mendapat malu.

PEPATAH: LATIHAN 2

1. Di mana bunga yang kembang, di situ kumbang banyak.

_________________________________________________________________

2. Di padang orang berlari-lari, di padang sendiri berjengket-jengket.

_________________________________________________________________

3. Ditangkap buaya nampak riaknya, ditangkap malas tak bertanda.

_________________________________________________________________

4. Elok kata dalam muafakat, buruk kata di luar muafakat.

_________________________________________________________________

5. Enggang sama enggang, pipit sama pipit.

_________________________________________________________________

6. Gagak lalu, punggur rebah.

_________________________________________________________________

7. Gajah berak besar, kancil pun hendak berak besar.

_________________________________________________________________

8. Gajah harimau di hutan hendak diburu, pijat-pijat di bantal tak dapat dihapuskan.

_________________________________________________________________

9. Gajah mati meninggalkan tulang, haimau mati meninggalkan belang, manusia


mati meninggalkan nama.

_________________________________________________________________

10. Gajah mati, tulang setimbun.

_________________________________________________________________

11. Gajah sama gajah berjuang, pelanduk mati di tengah-tengah.

_________________________________________________________________

12. Hendak bertanduk kepala dipahat.

_________________________________________________________________

13. Hendak menegakkan benang basah.

_________________________________________________________________

14. Hendak seribu daya, tak hendak seribu dalih.

_________________________________________________________________

15. Hidung tak mancung pipi tersorong-sorong.

_________________________________________________________________

16. Hidup dikandung adat, mati dikandung tanah.

_________________________________________________________________

17. Hidup segan mati tak mahu

_________________________________________________________________

18.Hilang adat tegal muafakat.

_________________________________________________________________

19. Hilang bahasa lenyap bangsa.

_________________________________________________________________

20. Hilang di mata, di hati jangan.

_________________________________________________________________

21. Hukum berdiri dengan saksi, adat berdiri dengan tanda.

_________________________________________________________________

22. Hutang darah dibayar darah, hutan nyawa, nyawa padahnya.

_________________________________________________________________

23. Indah kbahar daripada rupa.

_________________________________________________________________

24. Intan jika terbenam dalam diperlimpahan sekalipun tidak akan hilang
cahayanya.

_________________________________________________________________

25.Jauhari jua yang mengenal manikam

_________________________________________________________________

26. Jauh berjalan banyak pemandangan, lama hidup banyak dirasa.

_________________________________________________________________

27. Jika tidak dipecahkan ruyung masakan dapat sagunya.

_________________________________________________________________

28. Jual sutera beli mastuli

_________________________________________________________________

29. Kalau baik buat teladan, kalau tak baik buat sempadan.

_________________________________________________________________

30. Kalau bukan rezeki, di mulut pun lari keluar.

_________________________________________________________________

31. Kalau tiada angin, masakan pokok bergoyang.

_________________________________________________________________

32.Kalau tidak ada berada-ada, masakan tempua bersarang rendah.

_________________________________________________________________

33. Kata biarlah dikotakan

_________________________________________________________________

34. Kayu mati berpunggur, manusia mati biar bernama.

_________________________________________________________________

35. Ke bukit sama didaki, ke lurah sama dituruni.

_________________________________________________________________

36. Kecil jangan disangka anak, besar jangan disangka bapa.

_________________________________________________________________

37. Ke mana tumpah kuah, kalau tidak ke nasi.

_________________________________________________________________

38. ke mudik tentu hulunya, ke hilir tentu muaranya.

_________________________________________________________________

39. Kerbau dipegang pada talinya, manusia dipegang pada janjinya.

_________________________________________________________________

40. Kerbau sekawan dapat dikawal, manusia seorang tiada terjaga.

_________________________________________________________________

Mentadbir manusia sangat sukar

Janji yang diucapkan mestilah ditepati

Undang-undang agama kuat dengan keterangan-keterangan lisan, undangundang adat kuat dengan tanda-tanda bukti.

Setiap kejadian meninggalkan kesannya.

Orang yang bijaksana dapat mengetahui kelebihan sesuatu perkara.

Adat kebiasaan boleh diubah asalkan ada persetujuan daripada orang ramai.


Tolong-menolong apabila membuat sesuatu pekerjaan sama ada susah atau
senang.

Hidup biar berjasa.

Sesuatu itu akan kembali ke asalnya meskipun sedikit

Walaupun tempat tinggal berjauhan tetapi kita selalu ingat di dalam hati.

Orang baik, walau di mana berada tetap baik.

Kalau bukan rezeki, apa yang dimiliki masih boleh terlepas.

Hidup melarat( miskin atau selalu sakit)

Jika sesuatu bahasa itu tidak digunakan lagi bererti bangsanya pun sudah
tidak ada lagi/ Hilang budi bahasa, hilanglah darjat diri.

Seseorang yang berkehendakkan sesuatu mestilah berusaha.

Mengada-ngadakan atau suka menyibuk dalam urusan orang lain.

Orang baik apabila mati meninggalkan nama yang mulia, manakala orang
jahat akan meninggalkan nama yang hina.

Orang yang berpendapatan kecil yang cuba berlagak dan berbelanja seperti
orang yang berpendapatan besar, akhirnya dia juga akan susah.

Keadaan sesuatu yang tidak sama seperti yang digambarkan.

Sesuatu pekerjaan(perjalanan) haruslah ada ketentuannya.

Keputusan yang dibuat melalui proses perundingan lebih baik daripada yang
dibuat sendiri.

Hendak membenarkan sesuatu hal atau perbuatan yang salah.

Janji hendaklah ditepati.

Kejahatan orang besar dan orang yang lebih kuat daripada kita hendak
dibasmi, sedangkan kejahatan anak buah sendiri di rumah tidak dapat diatasi.

Berlaku sesuatu perkara mesti ada sebabnya.

Sifat malas baru nampak setelah disuruh membuat kerja.

Menunjukkan kuasa dengan menzalimi yang lemah.

Sanggup bersusah payah hanya kerana hendak mendapat sesuatu yang


belum pasti.

Jika hendak sesuatu macam-macam usaha, demikian juga jika tidak mahu,
macam-macam alasan,

Menggantikan sesuatu dengan yang lebih baik.


Orang yang kaya dan berada takkan bergaul dengan orang yang papa atau
miskin.

Orang kaya apabila mati banyak meninggalkan harta.

Selama masih hidup, mestilah menurut aturan-aturan yan berlaku, sudah


mati terserahlah kepada hukum Tuhan.

Rasa dendam kesumat yang tidak pernah padam.

Suka memakan hak orang, hak sendiri disimpan.

Di mana ada gadis cantik, di situ banyak laki-laki.

Dua kuasa besar bertelingkah, negara lemah yang mendapat akibatnya.

Banyak pengalaman.

Tiru yang baik, jauhi yang jahat.

Ilmu bukan hanya dimiliki oleh orang tua.

Perambahan Brunei (1)


Amai tangan= Suka menjangkau-jangkau sesuatu tanpa tujuan.
Ambuk Tunggal= Orang yang suka memencilkan diri.
Anak bala= Kanak-kanak yang nakal yang selalu mengusik dan menangiskan
kanak-kanak lain.
Angat-angat dingin= Kurang sihat.
Barat mulut= Tidak suka bertegur sapa atau tidak suka bercakap.
Baangin= Orang yang tidak tetap pendirian.
Bakulat tangga= Orang yang tidak suka datang ke rumah orang lain.
Batolak baambit= Bertolak ansur
Cakap ambur-ambur= Cakap sembarangan
Cukup makan= Pendapatan yang tidak berlebihan.
Di bibir-bibir mulut= Suatu perkara yang hendak diperkatakan tetapi tiba-tiba lupa
untuk mengungkapkannya, walaupun pada mulanya perkara tersebut ada dalam
ingatan.
Ikat mati= ikatan yang tidak mudah dibuka.

Inda mau sirit= Tidak mahu bertolak ansur.


Jadi sasaban= Sesuatu yang dijadikan sebab atau alasan.
Kikik sauk-sauk= Orang yang tidak tetap fikiran atau pendirian.
Lantak mati= Harga yang tidak boleh ditawar lagi.
Mambuang usin= Berbelanja pada perkara yang kurang berfaedah.
Otak ambuyat= Orang yang bodoh.
Pilih-pilih langsat= Memilih untuk mendapatkan yang lebih baik tetapi akhirnya
terpilih yang kurang baik.
Singit sabalah= Keputusan dan pertimbangan yang tidak seimbang, berat sebelah.
Tinggi-tinggi payau= Tinggi persekolahan pada nama sahaja sedangkan mata
pelajaran yang senang pun tidak difahami.
Umpan alir= Orang yang dijadikan orang suruhan.

Perambahan Brunei (2)


Akal manampurung= Kanak-kanak lelaki yang culas terutama dalam pekerjaan,
leceh dan mentah fikiran.
Ampar kajang= Orang yang jatuh terlentang akibat pukulan atau serangan deras
daripada lawan.
Anak bungsu= Anak yang penghabisan.
Angkut-angkut semut= Membuat pekerjaan dengan perlahan.
Banyak tangan= Lebih daripada seorang yang menggunakan atau membuat
sesuatu.
Bakulut-kulut= Sentiasa berdiam diri di sesuatu tempat.
Babuyah tangga= Datang berkali-kali untuk menagih hutang tetapi tidak berhasil.
Bulan timbul= Bulan akan datang
Cacah cabur= Perbuatan yang malar(tetap, terus-menerus)

Caradiknya macam buratak nasi= Percakapan yang tidak putus-putus.


Galak rasa= Tidak sedap badan atau berasa segan(malu)
Hitam baculik= Keadaan gelap gulita.
Iski hati= Gembira, riang atau suka.
Jahat mulut= Kasar bahasa.
Kuat hati= Kemahuan yang tinggi.
Luak pakak= Pucat lesu
Macam bara pacah di tambak= Keadaan yang riuh-rendah menjadi sunyi apabila
orang yang disegani atau ditakuti hadir.
Malau-malu asam= Malu sedikit.
Mandi itik= Mandi dengan tergesa-gesa sehingga seluruh badan tidak basah.
Mandangar tongkat galagar= Percakapan yang ditakuti akan didengar oleh orang.
Menganyam bini= Merendah diri apabila berada di tempat orang.
Menganyam hutan= Orang yang tidak suka bergaul dan apabila berjumpa orang,
dia akan melarikan diri.
Masin lidah= Cakap yang selalu diterima orang.
Mati akal= Hilang fikiran kerana kesuntukan masa untuk berfikir.
Mati buragan= Mati yang terbiar.
Pacah-pacah bigi= Tidak lancar ketika membaca.
Panas tangan= Tidak dapat berjimat cermat walaupun mempunyai pendapatan
yang lumayan.
Puah mata= Mudah menangis.
Rabah rimpah= Jatuh bangun ketika berlari dalam keadaan kelam kabut.
Saangkat-angkat hati= Memberi sesuatu dengan seikhlas hati.
Sajuk tangan= Senang mendapat rezeki.
Saparadian kuyuk= Adik=beradik seibu tetapi berlainan bapa.
Singap tunggal= Keadan yang terlalu teruk (sakit, letih)

Turun-turun ayam= Membuat sesuatu kerja dengan tidak ada persediaan.


Ular lundung= Tidak mahu berusaha sendiri dan semata-mata mengharapkan belas
kasihan daripada orang lain; orang yang malas.
Yatim junjungan= Orang yang kematian ibu bapa sejak lahir.

Perambahan Brunei (3)


Amas tampawan= Orang yang sangat dikasihi.
Anak aku-akuan= Anak yang diangkat pada nama sahaja kerana mengambil
sukut(tuah) tetapi masih dalam tanggungan ibu bapanya yang sebenar.
Anak bunga tubuh= Anak sulung.
Ayam sigun= Orang yang handal, pendekar atau orang yang suka berkelahi.
Basah karing= Bekerja dengan tidak mengenal penat dan tidak menghiraukan
sebarang kesukaran yang dihadapi.
Babuyah-buyah mulut= Banyak bercakap kerana menasihati seseorang tetapi
nasihat itu tidak diikuti.
Buntak lamak= Gemuk dan pendek(lelaki).
Capak pahang= Makanan seharian.
Gatal tangan= Suka bekerja
Guring limpang= Bekerja bertungkus lumus.
Hitam malangut= Hitam legam.
Inda manulus tangga= Pergi atau datang dengan keadaan kelam-kabut.
Inut-inut bangking= Melakukan pekerjaan dengan perlahan dan cermat.
Isi parut= Rahsia sendiri.
Jajam hati= Cepat tanggapan dan kuat ingatan terutama dalam menerima
pelajaran.
Jahat rasa= Badan kurang sihat.
Juling pancuri= Juling sekali-sekala.
Kambang asang= Ingin makan sesuatu.

Kambang bulu= Berasa ngeri atau seram.


Kapir malaun= Orang yang jahil tentang agama.
Karak wayang= Sangat gemar menonton wayang.
Kaya-kaya bajau= Berbelanja dengan seberapa banyak pada harta yang ada.
Kalangkahan dulang= Perempuan yang didahului kahwin oleh adik perempuannya.
Lamah liat= Lambat bergerak tetapi kerja yang dibuat berhasil juga.
Luncit sapanggalan= Perihal orang yang berbuat baik kepada dua orang yang
bermusuhan untuk kepentingan dirinya sendiri.

SIMPULAN BAHASA

1.Ambil berat= ambil peduli, ambil endah.


2.Ambil tahu= Ambil endah
3.Anak bulan= Bulan sehari
4.Atas angin= Negara-negara di sebelah barat
5.Banyak mulut=Orang yang banyak bercakap
6.Bawah angin=Negara-negara di sebelah timur
7.Berat sebelah=Tidak adil,tidak seimbang
8.Berat tulang=Orang yang malas
9.Buah hati=Orang yang disayangi
10.Buah mulut=Sesuatu yang menjadi bahan perbualan atau percakapan orang
ramai
11.buta huruf=Tidak tahu membaca dan menulis

12.Buta kayu=Buta huruf


13.Cepat tangan=Suka mencuri
14.Harga mati=Harga yang tidak boleh ditawar lagi
15.Harga pokok=Modal untuk membeli sesuatu barang
16.Isi hati=Perasaan atau fikiran seseorang
17.Jadi umang-umang=Berlagak dengan meminjam pakaian orang lain atau suka
meniru tingkah laku orang
18.Kacang hantu=Orang yang jahat
19.Kecil hati=Seseorang yang terasa atau tersinggung oleh perbuatan atau
percakapan orang lain.
20.Kucing kurap=Orang yang dipandang hina
21.Kutu embun= Orang yang suka merayau-rayau sehingga lewat malam tanpa
tujuan
22.Kutu jalan=Orang yang suka merayau-rayau pada waktu malam tanpa tujuan
23.Langkah kanan=Bernasib baik
24.Langkah kiri=Tidak bernasib baik
25.Lipas kudung=Orang yang boleh melakukan pekerjaan dengan pantas dan
menghasilkan kerja yang baik
26.Masuk angin=Perbuatan atau usaha yang tidak menghasilkan apa-apa faaedah
27.Mati celek=orang yang mati sebelum hajatnya tercapai.
28.Meriam buluh= Gertak sahaja yang kuat tapi tidak ada apa-apa tindakan.
29.Minta nyawa=Minta diampunkan supaya jangan dibunuh
30.Muka tembok= Orang yang tidak tahu malu
31.Naik angin=Orang yang sedang marah
32.Nujum Pak Belalang=Meneka-neka sahaja
33.Orang gaji=Pembantu rumah(orang yang bekerja di rumah orang lain dan
mendapat gaji)
34.Orang rumah=Isteri

35.Pak turut=Orang yang tidak mempunyai pendirian, menurut apa sahaja yang
disuruh tanpa apa-apa bantahan.
36.Pasar gelap=Berjual beli secara haram atau melakukan perniagaan yang
melanggar undang-undang negara.
37.Pilih kasih=Memilih atai melebihkan pandangan atau kasih sayang kepada orang
yang dikasihi atau yang hampir sahaja.
38.Pulang pokok=Untung tidak,rugi pun tidak
39.Quran buruk=Orang atau benda yang menjadikan kita serba salah, hendak
dipakai tidak berguna hendak dibuang tidak boleh.
40.Rambang mata=Sukar untuk memilih sesuatu.
41.Salah langkah=Rancangan yang tidak teratur akibatnya bencana yang tidak
diingini akan berlaku.
42.Tangkap basah=Ditangkap ketika melakukan perbuatan sumbang(berkhalwat).
43.Telinga nipis=Orang yang mudah marah
44.Terang-terang tanah=Waktu awal pagi
45.Tin kosong=Cakap sahaja banyak tapi kerjanya sedikit.
46.Tolak ansur=Membuat sesuatu pertimbangan yang boleh diterima oleh semua
pihak.
47.Tua-tua keladi=Orang tua yang berperangai seperti anak muda.

Simpulan Bahasa(2)

1. Akal kancil= Orang yang cerdik.


Alas perut= Makan sedikit sebelum mendapat makanan yang lebih
mengenyangkan.
Ambil ringan= Kurang mengambil perhatian terhadap sesuatu perkara.
Anak angkat= Anak orang lain yang dipelihara sebagai anak sendiri.

Anak buah= Orang yang di bawah jagaan seorang ketua.


Anak tut= Anak orang lain yang seperti anak sendiri.
Anak mata= Orang yang sangat dikasihi/ mata hitam.
Ayam tambatan= Orang yang menjadi harapan dalam satu-satu kumpulan kerana
kepandaian atau kegagahannya.
Bapa ayam= Suami yang malas atau pun tidak bertanggungjawab terhadap
keluarga.
Bau-bau bacabg= Pertalian persaudaraan yang agak jauh.
Batu api= Penghasut.
Bahasa kesat= Bahasa kasar yang digunakan dalam percakapan atau persuratan
yang menyakitkan hati orang lain apabila mendengar atau membaca.
Bahasa pasar= Bahasa yang dugunakan dalam pertuturan sehari-hari yang tidak
betul nahu atau susunan ayatnya.
Bekas tangan= Hasil kerja seseorang.
Beri jalan= Memberi peluang.
Beri muka= Memanjakan seseorang dengan membiarkannya membuat sesuka
hatinya.
Bertegang urat= Berlawan cakap kerana hendak menegakkan pendapat masingmasing.
Bendera putih= Menyerah diri atau mengaku kalah.
Bintang terang= Bertuah atau bernasib baik.
Bulat hati= Keputusan atau fikiran yang muktamat mengenai sesuatu perkara atau
sudah nekad.
Cahaya mata= Anak
Cangkul angin= Membuat kerja yang tidak berfaedah.
Cakap angin= Percakapan yang tidak berfaedah atau cakap kosong.
Cari jalan= Berikhtiar atau berusaha untuk melakukan sesuatu.
Cencaru makan petang= Orang yang mendapat kemenangan atau keuntungan di
saat akhir sesuatu perlawanan.

Dalam tangan= Sudah pasti dapat.


Duit teh= Rasuah.
Gaji buta= Mendapat gaji atau upah tanpa bekerja atau membuat kerja yang ringan
sahaja.
Gelap mata= Mengamuk kerana terlalu marah atau hilang fikiran.
Gila-gila bahasa= Kurang waras fikirannya atau berkelakuan kasar dan tidak
senonoh.
Hati batu= Degil atau tidak mempunyai belas kasihan.
Hidung belang= Lelaki yang suka mengganggu atau menggoda perempuan.
Hidung tinggi= Sombong atau angkuh.
Ikat perut= Menahan lapar kerana berjimat atau tidak mampu membeli.
Iri hati= Cemburu.
Kaki ayam= Tidak memakai kasut atau selipar.
Kaki botol= Suka minum minuman keras(arak).
kepala angin= Orang yang tidak tetap perangainya.
Keras hati= Tidak mahu mengikut kata atau nasihat orang lain.
Khabar angin= Berita yang belum tentu betulnya.
Lepas tangan= Tidak mahu mengambil tahu atau tidak mahu bertanggungjawab
dalam sesuatu perkara.
Makan suap= Menerima rasuah.
Mandi peluh= Bekerja kuat.
Membabi buta= Melakukan sesuatu tanpa berfikir dahulu.
Minta diri= Minta kebenaran hendak pulang atau keluar dari sesuatu majlis.
Mulut tempayan= Orang yang tidak boleh menyimpan rahsia.
Neraka dunia= Keadaan hidup yang amat susah atau azab.
Pasang jerat= Menjual sesuatu barang dengan kadar harga yang tinggi kerana
mengetahui orang berkenaan amat memerlukan barang itu.
Putih mata= kecewa atau mendapat malu.

Tahan hati= Sabar


Tahi judi= Orang yang suka berjudi.
Talam dua muka= Orang yangmencari keuntungan dengan berbuat baik di antara
dua pihak yang bermusuhan.
Tak kering gusi= Sentiasa ketawa kerana sesuatu sebab yang sangat menggelikan
hati.

Simpulan Bahasa(3)

1.

Ada angin= Sikap seseorang yang tak menentu.

Air muka= Keadaan wajah seseorang.


Alas cakap= Percakapan yang bersopan atau bertertib.
Anak emas= Anak kesayangan dalam sesebuah keluarga.
Angkat diri= Mmemuji diri sendiri.
Angkat kaki= Meninggalkan sesuatu tempat dengan segera.
Angkat muka= Berasa megah dengan kelebihan sendiri.
Atas pagar= Berkecuali atau tidak mencampuri hal orang lain.
Banyak lemak= Cerewet atau banyak dalih.
Barang kemas= Barang perhiasan kaum wanita.
Batu loncatan= Orang atau tempat yang dijadikan alat untuk mencapai hajat yang
lain.
Berat mulut= Pendiam atau tidak banyak bercakap.
Bergolok-bergadai= Sanggup berhabis-habisan harta benda demi mencapai hajat.
Bawa bersemuka= Berbincang tentang sesuatu hal.
Buah pena= Karya atau hasil tulisan.
Buat duit= Berusaha mencari keuntungan.
Buat helah= Berdalih.

Bulat fikiran= Fikiran atau pendapat yang tetap dan tidak berubah.
Buruk siku= Meminta kembali barang yang telah diberikan kepada seseorang.
Campur tangan= Mencampuri urusan orang lain.
Curi tulang= Culas bekerja atau berpura-pura bekerja.
Dapat terpijak= Mendapat sesuatu dengan mudah.
Geli hati= Ketawa kerana lucu.
Gila pangkat= Terlalu mementingkan atau mengejar kedudukan.
Gelegar buluh= Orang yang hanya pandai berkata tetapi tidak tahu melakukannya.
Hancur hati= Perasaan sedih atau kecewa.
Jadi angin= Sesuatu yang tidak boleh dipakai lagi atau rosak.
Jauh hati= sedih kerana tersinggung perasaan.
Jiwa besar= Sikap yang tidak mahu mengalah atau tidak mudah dipengaruhi oleh
orang lain.
Ibu ayam= Perempuan yang mengetuai suatu sendiket pelacuran.
Ibu keladi= Orang yang duduk di tengah-tengahdalam suatu perkumpulan.
Kera sumbang= Tidak berkawan atau orang yang suka mengasingkan diri.
Keramat hidup= Orang yang baik budi bicaranya atau terkenal.
Kuku besi= Pemerintahan diktator atau kejam lagi zalim.
Makan hati= Merana.
Mandi kerbau= Mandi yang tidak bersih.
Mati katak= Mati yang tidak dipedulikan.
Orang tengah= Orang yang menjadi perantaraan orang lain.
Pisau cukur= Perempuan yang suka menghabiskan harta lelaki secara menipu.
Pulang paku= Balik modal sahaja.
Sakit mata= Sesuatu yang kurang elok dipandang.
Setengah tiang= Tidak berapa siuman.
Tanda mata= Hadiah untuk kenang-kenangan.

Titik peluh= Hasil usaha.


Teksi sapu= Melakukan sesuatu pekerjaan yang bertentangan secara sembunyisembunyi.
Telinga kuali= Kurang pendengaran.
Zaman atom= Zaman moden.

http://tanbeentiem2003.tripod.com/id13.html

Anda mungkin juga menyukai