2)
3)
4)
5)
6)
Halusinasi penglihatan
Karakteristik dengan adanya stimulus penglihatan dalam bentuk pancaran cahaya,
gambaran geometrik, gambar kartun dan/atau panorama yang luas dan kompleks.
Penglihatan bisa menyenangkan atau menakutkan.
Halusinasi penghidu
Karakteristik ditandai dengan adanya bau busuk, amis dan bau yang menjijikkan
seperti: darah, urine atau feses. Kadangkadang terhirup bau harum. Biasanya
berhubungan dengan stroke, tumor, kejang dan dementia.
Halusinasi peraba
Karakteristik ditandai dengan adanya rasa sakit atau tidak enak tanpa stimulus yang
terlihat. Contoh: merasakan sensasi listrik datang dari tanah, benda mati atau orang
lain.
Halusinasi pengecap
Karakteristik ditandai dengan merasakan sesuatu yang busuk, amis dan menjijikkan.
Halusinasi sinestetik
Karakteristik ditandai dengan merasakan fungsi tubuh seperti darah mengalir
melalui vena atau arteri, makanan dicerna atau pembentukan urine.
Mengalami ansietas,
Tersenyum, tertawa
Memberi
kesepian, rasa bersalah dan
sendiri
rasa nyaman
ketakutan.
Menggerakkan bibir
tingkat ansietas
Mencoba berfokus pada
tanpa suara
sedang secara
pikiran yang dapat
Pergerakkan mata
umum,
menghilangkan ansietas
yang cepat
halusinasi
Diam dan
kesenangan
berkonsentrasi
Tahap II
Pengalaman sensori
Terjadi peningkatan
Menyalahkan
menakutkan
denyut jantung,
Tingkat
Perhatian dengan
umum
kontrol
lingkungan berkurang
halusinasi
Konsentrasi terhadap
menyebabkan
non psikotik.
pengalaman sensori
perasaan
kerja
antipati
Kehilangan
kemampuan
membedakan
halusinasi dengan
realitas
Tahap III
Perintah halusinasi
Mengontrol
menerima pengalaman sensori
ditaati.
Tingkat
(halusinasi).
Sulit berhubungan
kecemasan
Perhatian terhadap
Pengalaman
Kesepian bila pengalaman
lingkungan berkurang
halusinasi tidak
sensori berakhir psikotik.
hanya beberapa detik.
dapat ditolak
Tidak mampu
lagi
mengikuti perintah dari
perawat, tremor dan
berkeringat
Tahap IV
Klien sudah
dikuasai oleh
Halusinasi.
Klien panik.
Perilaku panik.
Resiko tinggi
mencederai.
Agitasi atau kataton.
Tidak mampu
berespon terhadap
lingkungan.
Menyampaikan materi sesuai tujuan TAK.
Membuka acara.
Mendampingi Leader.
Mencatat serta mengamati respon klien (dicatat pada format yang tersedia).
b.
4.
Dokumentasi
Dokumentasi kemampuan yang dimiliki klien pada catatan proses keperawatan tiap
klien. Contoh: klien mengikuti Sesi 5 benar cara minum obat, manfaat minum obat, dan
akibat tidak patuh minum obat (kambuh). Anjurkan klien minum obat dengan cara yang
benar.
12. Setting Tempat
1.
2.
3)
15. Penutup
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Nama klien
Menyebutkan lima
benar cara minum
obat
Menyebutkan
keuntungan minum
obat
Menyebutkan
akibat tidak patuh
minum obat
Tn. Hendra
Tn. Fran
Tn. Iyang
Tn. Akmaludin
Tn. Ade Sunarta
Ny. Entin
Ny. Neng
Petunjuk:
1.
Tulis nama panggilan klien yang ikut TAK pada kolom nama klien.
2.
Untuk tiap klien, beri penilaian tentang kemampuan menyebutkan lima
benar cara minum obat, keuntungan minum obat, dan akibat tidak patuh minum
obat. Beri tanda (V) jika klien mampu dan beri tanda (X) jika klien tidak mampu.