Anda di halaman 1dari 12

ASUHAN KEPERAWATAN ISOLASI SOSIAL

A. Masalah Utama: ISOLASI SOSIAL


B. Proses terjadinya Masalah
1. Pengertian
Isolasi sosial adalah keadaan dimana seseoarang individu mengalami penurunan
atau bahkan sama sekali tidak mampu berinteraksi dengan orang lain sekitarnya.
Kesejahteraan manusia berorientasi secara sosial, dan untuk meningkatkan kepuasan
hidup. Individu harus mampu menciptakan hubungan interpersonal yang sehat /
positif. Hubungan interpersonal dikatakan sehat apabila individu dapat terlibat dalam
suatu hubungan intim dengan orang lain, sementara ia tetap dapat mempertahankan
identitasnya.
Untuk membina

hubungan

yang

sehat

adakalanya

individu

harus

dapat

menangguhkan kebutuhannya sendiri untuk memenuhi kebutuhan orang ataupun


kebutuhan hubungan itu sendiri.
2. Psikopatologi
Menurut Stuart and Sundeen, salah satu gangguan berhubungan sosial diantaranya
perilaku menarik diri atau isolasi yang disebabkan oleh perasaan tidak berharga, yang
biasanya dialami pasien dengan latar belakang lingkungan yang penuh dengan
permasalahan, ketegangan, kekecewaan dan kecemasan. Perasaan tidak berharga
menyebabkan klien makin sulit dalam mengembangkan hubungan dengan orang lain,
akibatnya klien menjadi regresi, mengalami penurunan dalam aktivitas dan kurangnya
perhatian terhadap penampilan dan kebersihan diri.pasien semakin tenggelam dalam
pengalaman dan pola tingkah laku masa lalu dan tingkah laku primitif antara lain
pembicaran yang autistik dan tingkah laku yang tidak sesuai dengan kenyataan
sehingga dapat berakibat lanjut terjadinya halusinasi.
3. Tanda dan gejala isolasi sosial
a. Tanda dan gejala yang didapat dari wawancara :
1) Pasien menceritakan perasaan kesepian atau ditolak orang lain.
2) Pasien merasa tidak mampu aman beradadengan orang lain.
3) Pasien mengatakan hubungan yang tidak berarati dengan orang lain.
4) Pasien merasa bosan dan lambat menghabiskan waktu.
5) Pasien mengatakan tidak mampu berkonsentrasi dan membuat keputusan.
6) Pasien merasa tidak berguna
7) Pasien tidak yakin dapat melangsungakan hidup.

b. Tanda dan gejala isilasi social yang dapat diobsevasi :


1) Tidak memiliki teman
2) Menarik diri
3) Tidak komunikatif
4) Tindakan berulang dan tidak bermakna
5) Asyik dengan pikirannya sendiri
6) Tak ada kontak mata
7) Tampak sedih, apek tumpul
4. Etiologi
a. Factor Predisposisi
1) Faktor perkembangan
Setiap tahap tumbuh kembang memeliki tugas yang harus dilalui individu
dengan sukses, karena apabila tugas perkembangan ini tidak dapat di penuhi
akan menghambat masa perkembangan selanjutnya. Kurangnya stimulasi,
kasih sayang, perhatian dan kehangatan dari ibu / pengasuh kepada bayi akan
memberikan rasa tidak aman yang dapat menghambat terbentuknya rasa
percaya.
2) Faktor keluarga
Masalah komunikasi dalam keluarga dapat menjadi kontribusi untuk
mengembangkan gangguan tingkah laku.
Sikap bermusuhan / hostilitas
Sikap mengancam dan menjelek jelekkan anak.
Ekspresi emosi yang tinggi
Orang tua atau anggota keluarga sering berteriak, marah untuk persoalan kecil
/ spele, sering menggunakan kekerasan fisik untuk mengatasi masalah, selalu
mengkritik,

mengkhayalkan,

anak

tidak

diberi

kesempatan

untuk

mengungkapkan pendapatnya tidak memberi pujian atas keberhasilan anak .


3) Faktor sosial budaya
Isolasi sosial atau mengasingkan diri lingkungan merupakan faktor pendukung
terjadinya gangguan berhubungan.
Contoh : Individu yang berpenyakit kronis, terminal, menyandang cacat atau
lanjut usia.
Demikianlah kebudayaan yang mengizinkan seseorang untuk tidak keluar
ruman (pingit) dapat menyebabkan isolasi sosial.
4) Faktor biologis
Merupakan salah satu faktor pendukung gangguan jiwa, insiden tertinggi
skizofrenia di temukan pada keluarganya yang anggota keluarga menderita
skizofrenia.
b. Factor Presipitasi
2

1) Stressor social budaya


Stressor sosial budaya dapat memicu kesulitan dalam berhubungan, terjadinya
penurunan stabilitas keluarga seperti : perceraian, berpisah dengan orang yang
dicintai kehilangan pasangan pada usia tua, kesepian karena ditinggal jauh,
dirawat dirumah sakit atau dipenjara .
2) Stressor Giokimic
Teori dopamin
Kelebihan dopamin pada mesokortikal dan mesolimbik serta traktus saraf
dapat merupakan indikasi terjadinya skizofrenia
3) Stressor biologic dan lingkungan social
Beberapa penelitian membuktikan bahwa kasus skizofrenia sering terjadi
akibat interaksi antara individu, lingkungan, maupun biologis.
4) Stressor psikologik
Kecemasan yang tertinggi akan menyebabkan menurunya kemampuan
individu untuk berhubungan dengan orang lain. Ego pada klien psikotik
mempunyai kemampuan terbatas untuk mengatasi stres. Hal ini berkaitan
dengan adanya masalah serius antara hubungan ibu dan anak pada fase
sinibiotik sehingga perkembangan psikologis individu terhambat.
a) Hubungan Ibu dan Anak
Ibu dengan kecemasan tinggi akan mengkomunikasikan kecemasannya
pada anak, misalnya dengan tekanan suara yang tinggi, hal ini membuat
anak bingung, karena belum dapat mengklasifikasikan dan mengartikan
pasien tersebut.
b) Dependen versus Interdependen
Ibu yang sering membatasi kemandirian anak, dapat menimbulkan konflik,
di satu sisi anak ingin mengembangkan kemandiriannya.
C. Pohon Masalah
Resiko perubahan sensori-persepsi :
Halusinasi

Isolasi sosial : menarik diri

Gangguan konsep diri : Harga Diri Rendah


D. Masalah Keperawatan dan data yang perlu dikaji
3

Masalah Keperawatan
1.
Isolasi social: Menarik Diri
2.
Gangguan Konsep Diri: Harga Diri Rendah
3.
Perubahan sensori persepsi : Halusinasi

1)

2)

Data yang perlu di kaji


a. Tanda dan gejala
b. Isolasi sosial, meliputi:
Tanda dan gejala yang didapat dari wawancara :
a) Pasien menceritakan perasaan kesepian atau ditolak orang lain.
b) Pasien merasa tidak mampu aman beradadengan orang lain.
c) Pasien mengatakan hubungan yang tidak berarati dengan orang lain.
d) Pasien merasa bosan dan lambat menghabiskan waktu.
e) Pasien mengatakan tidak mampu berkonsentrasi dan membuat keputusan.
f) Pasien merasa tidak berguna
g) Pasien tidak yakin dapat melangsungakan hidup.
Tanda dan gejala isilasi social yang dapat diobsevasi :
a)
Tidak memiliki teman
b)
Menarik diri
c)
Tidak komunikatif
d)
Tindakan berulang dan tidak bermakna
e)
Asyik dengan pikirannya sendiri
f)
Tak ada kontak mata
g)
Tampak sedih, apek tumpul
3) Gejala klinis
1. Perasaan malu terhadap diri sendiri akibat penyakit dan tindakan terhadap
penyakit (rambut botak karena terapi)
2. Rasa bersalah terhadap diri sendiri (mengritik/ menyalahkan diri sendiri)
3. Gangguan hubungan social (menarik diri)
4. Percaya diri kurang (sukar megambil keputusan)
5. Mencedrai diri (akibat dari harga diri yang rendah disertai harapn yang
suram, mungkin klien akan mengakhiri kehidupannya)
6. Apatis, ekspresi sedih, afek tumpul
7. Menghindar dari orang lain (menyendiri)
8. Komunikasi kurang/tidak ada. Klien tidak tampak bercakap-cakap dengan
orang lain/perawat.
9. Tidak ada kontak mata
10. Berdiam diri di kamar
11. Menolak berhubungan dengan orang lain, klien mmemutuskan percakapan
atau pergi jika diajak bercakap-cakap
12. Tidak melakukan kegiatan sehari-hari
4

E. Diagnosa Keperawatan
Pada pasien dengan isolasi sosial : menarik diri, akan muncul beberapa diagnosa
keperawatan, antara lain :
a. Kerusakan interaksi sosial : Menarik diri
b. Harga diri rendah
c. Perubahan sensori perseptual : halusinasi pendengaran
d. Defisit perawatan diri

Diagnosa prioritas:
Isolasi sosial : Menarik diri
F. Rencana Tindakan Keperawatan

PERENCANAAN
TGL

Diagnosa
keperawatan
Isolasi soial

Tujuan

Kriteria Hasil

Intrvensi

TUM:
Klien dapat berinteraksi
dengan orang lain
TUK:
Setelah...x pertemuan 1. Bina hubungan saling
1. Klien dapat membina
interaksi
klien
percaya
hubungan
saling
Beri salam setiap
menunjukkan tandapercaya
interaksi
tanda
percaya
Perkenalkan
nama,
terhadap parawat:
nama
panggilan
Wajah
cerah
perawat dan tujuan
tersenyum
Mau berkenalan
Ada kontak mata
Menerima

perawat berkenalan
Tanyakan dan panggil

nama kesukaan klien

Tunjukan sikap jujur


kehadiran perawat
Bersediaan
dan menepati janji
menceritakan
setiap kali berinteraksi
5

perasaannya

Buat kontak dengan


jelas
Dengarkan

dengan

penuh

perhatian

ekspresi perasaan klien


1. Tanyakan
Setelah...x

interaksi

klien
2. Klien

minimal

manarik penyebab

diri

tentang
Orang yang tinggal
serumah/teman

mampu menyebutkan

menyebutkan
penyebab

dapat

klien

satu
menarik

diri
Diri sendiri
Orang lain
Lingkungan

sekamar
Orang paling dekat
dengan

klien

di

rumah / di ruang
perawatan
Apa yang membuat
kilen dekat dengan
orang tersebut
Orang yang tidak
dekat dengan klien
di rumah/di ruang
perawatan
Apa yang membuat
klien tidak

dekat

dengan tersebut
Upaya yang sudah
di

lakukan

agar

dekat dengan orang


lain
2. Diskusikan
klien

penyebab

menarik
tidak

dengan

diri

mau

atau

bergaul

dengan orang lain


6

3. Beri pujian terhadap


kemempuan

klien

mengungkapkan
perasaannya

2. Klien

mampu Setelah...x

interksi 1. Tanyakan pada klien

menyebutkan

dengan klien dapat

keuntungan

menyebabkan

berhubungan

keuntungan

sosial

hubungan

dan berhubungan

kerugian
menarik diri

tentang
Manfaat

sosial

sosial
Kerugian

misalnya:
manarik diri
Banyak teman
2.
Diskusikan
bersama
tidak kesepian
bisa diskusi
klien tentang manfaat
saling
hubungan sosial dan
menolong
kerugian menarik diri
kerugian menarik diri 3. Beri pujian terhadap
misalnya:
sendiri,

kemampuan

kesepian, dan
tidak

bisa

klien

mengungkapkan
perasaanya

diskusi
3. Klien

dapat Setelah ...x interaksi

melaksananakan

klien

dapat

hubungan sosial melaksanakan


secara bertahap

hubungan
secara
dengan:

sosial
bertahap

1. Observasi

perilaku

klien saat hubungan


sosial
2. Beri motivasi dan
bantuan klien untuk
berkenalan dengan:

Perawat
Perawat lain
Klien lain
kelompok

3.

Perawat lain
Klien lain
Kelompok
Libat klien dalam
terapi

aktifitas

kelompok sosialisasi
4. Diskusikan jadwal
harian yang dapat
dilakukan

untuk

meningkatkan
kemampuan kilen
5. Melakukan kegiatan
sesuai

dengan

jadwal yang telah di


buat
6. Beri pujian terhadap
kemampuan

klien

memperluas
pergaulannya
melalui

aktifitas

dilaksanakan
mampu Setelah ...x interaksi 1. Diskusikan dengan

4. Klien
menyebut

klien

dapat

perasaannya

menjelaskan

setelah

setelah

berhubungan

sosial

berhubungan sosial

dengan:
Orang

klien

tentang

perasaanya

setelah

berhubungan
dengan

lain

dan

kelompok

sosial

orang

lain

dan kelompok
2. Beri pujian terhadap
kemampuan

klien

mengungkapkan
5. Klien

mendapat

1. Setelah

dukungan keluarga

pertemuan

dalam memperluas

keluarga

...x

perasaannya
1. Dikusikan
pentingnya

dapat

serta

peran
keluarga

hubungan sosial

menjelaskan
tentang:
Pengertian
menari diri
Tanda
dan
gejala manarik
diri
Pentebab

dan

akibat menarik
diri
2. Setelah.....x
dapat

mempraktikkan
cara

merawat

klien

menarik

diri

penduking

untuk

mengatasi

perilaku

menarik

diri
2. Diskusikan

potensi

keluarga

untuk

membantu

klien

mengatasi

menarik

diri
3. Jelaskan pada klien
tentang:
Pengertian

pertemuan
keluarga

sebagai

manarik diri
Tanda dan gejala
menarik diri
Penyebab
dab
akibat

menarik

diri
Cara

merawat

klien

menarik

diri
4. Latih
merawat

keluarga
klien

menarik diri
5. Tanyakan perasaan
keluatga

setelah

mencoba cara yang


di latih
6. Beri

motivasi

keluarga

agar

membantu

klien

untuk bersosialisasi
7. Beri pujian kepada
keluarga
9

atas

keterlibatannya
merawat

klien

dirumah
6. Klien

dapat

memanfaatkan

1. Setelah

...x

interaksi

obat dengan baik

klien

1. Diskusikan dengan
klien

tentang

menyebutkkan:
Manfaat minum

manfaat

dan

kerugian

tidak

obat
Kerugian

minum obat, nama,

tidak

minum obat
Nama, warna,
dosis,

efek

terapi dan efek


samping obat
2. Setelah
...x
interaksi

klien

mendemonstrasi
kan penggunaan
obat

dengan

benar
3. Setelah...x

warna, dosis, cara,


efek terapi dan efek
samping
penggunaan obat
2. Pantau klien saat
penggunaan obat
3. Beri pujian jika
klien menggunakan
obat dengan benar
4. Diskusikan akibat
berhenti

minum

obat

interaksiklien
menyebutkan

tanpa

konsultasi

dengan

dokter
5. Anjurkan

klien

akibat berhebnti

untuk

minum

kepada

obat

konsultasi

tanpa konsultasi

dokter/perawat jika

dokter

rterjadi hal-hal yang


tidak diinginkan

G. Strategi Pelaksanaan Tindakan Keperawatan


Masalah

Tindakan

keperawatan
10

untuk Tindakan

keperawatan

untuk

keperawatan
Isolasi sosial

pasien
SP I pasien:

keluarga
SP I keluarga:

1. Mengidentifikasi

penyebab

isolasi sosial pasien


2. Berdiskusi dengan
tentang

ke

berinteraksi

tentang

dirasakan
pasien

keluarga

dalam

untungan

merawat pasien
2. Menjelaskan pengertian, tanda

oarang

dan gejala isolasi sosial yang di

dengan

lain
3. Berdiskusi

1. Mendiskusikan masalah yang

alami pasien beserta proses


dengan

pasien

kerugian

tidak

berinteraksi dengan orang lain


4. Mengajarkan
pasien

terjadinya
3. Menjelaskan cara-cara merawat
pasien isolasi soasial

berkenalan dengan satu orang SP II keluarga:


5. Menganjurkan
pasien
1. Melatihkeluarga
memasukkan kegiatan latihan
mempraktikkan cara merawat
berbincang-bincang
dengan
pasien dengan isolasi sosial
oarng lain dalam kegiatan 2. Melatik keluarga melakukan
harian

cara merawat langsung kepada


pasien isolasi sosial

SP II Pasien:
1. Mengevaluasi

jadwal SP III keluarga:

kegiatan harian pasien


2. Memberikan
kesempatan
kepada

pasien

mempraktikkan

cara

berkenalan

satu

dengan

orang
3. Membantu

kegiatan

berbincang-berbincang
dengan orang lain sebagai
satu

jadwal

aktifitas

termasuk

satu

kegiatan

harian

11

di

rumah

minum

obat

(discharge planning)
2. Menjelaskan tollow up pasien
setelah pulang

pasien

memasukkan

salah

1. Membantu keluarga membuat

SP III pasien:
1. Mengevaluasi
kegiatan harian
2. Memberikan

jadwal
kesempatan

kepada pasien bekenalan dua


orang atau lebih
3. Menganjurkan

pasien

memasukkan dalam jadwal


kegiatan harian

12

Anda mungkin juga menyukai