DISUSUN OLEH
DIAN NIRMALA SARI
016.02.0360
Kepada
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKES)MATARAM
MATARAM
2016
LEMBAR PENGESAHAN
RESUME KEPERAWATAN PADA Tn S DENGAN DIAGNOSA MEDIS CKD (CRONIK
KIDNEY DISEASES) DI RUANG HEMODIALISA
RSUD Dr. R. SOEDJONO SELONG
Tanggal 30 Juni 2016
Tanggal
Disusun Oleh
Dian Nirmala Sari
016.02.0360
Telah diperiksa dan disetujui oleh:
Pembimbing Akademik
Pembimbing Lahan
LAPORAN PENDAHULUAN
CKD ( CHRONIC KIDNEY DISEASE )
I. KONSEP TEORI CKD
A. PENGERTIAN
Gagal
ginjal
kronik
(GGK)
biasanya
akibat
akhir
dari
ginjal
kronis
atau
penyakit
renal
tahap
akhir
dimana
mempertahankan
kemampuan
metabolisme
elektrolit,menyebabkan
dan
uremia
tubuh
gagal
keseimbangan
(retensi
urea
untuk
cairan
dan
dan
sampah
progresif
dan
lambat,biasanya
berlangsung
beberapa
awal
yaitu
dan
2.
secara
konsep
CKD,
untuk
Penyakit
vaskuler
hipertensif
misalnya
nefrosklerosis
poliarteritis
nodosa,sklerosis
sistemik
progresif
Penyakit
metabolik
misalnya
DM,gout,hiperparatiroidisme,amiloidosis
Nefropati
toksik
misalnya
penyalahgunaan
analgesik,nefropati timbale
C. PATOFISIOLOGI
Pada waktu
terjadi
kegagalan
ginjal
sebagian
nefron
timbulnya
gejala-gejala
pada
pasien
menjadi
lebih
banyak
semakin
timbunan
produk
Banyak
gejala
berat.
sampah
maka
uremia
gejala
membaik
akan
setelah
telah
rusak,
Blood
Urea
Nitrogen
BUN
K/DOQI
merekomendasikan
pembagian
CKD
berdasarkan
stadium
Stadium
kelainan
ginjal
yang
ditandai
dengan
ml / menit / 1,73 m2
Stadium 2 : Kelainan ginjal dengan albuminaria persisten
mL/menit/1,73m2
Stadium 4 : kelainan
29mL/menit/1,73m2
Stadium5 : kelainan ginjal dengan LFG < 15mL/menit/1,73m2
ginjal
dengan
LFG
antara
LFG
30-59
antara
15-
menilai
GFR
Glomelular
Filtration
Rate
CCT
lebih
lanjut
anoreksia,
mual
disertai
atau
tidak,
mungkin
udem
tidak
ada
yang
tapi
disertai
mungkin
lekukan,
juga
sangat
parah.
2. Manifestasi klinik menurut (Smeltzer, 2001 : 1449) antara
lain : hipertensi, (akibat retensi cairan dan natrium dari
aktivitas sisyem renin - angiotensin aldosteron), gagal
jantung
kongestif
dan
udem
pulmoner
(akibat
cairan
dan
oleh
toksik,
cegukan,
pruritis,
kedutan
otot,
anoreksia,
kejang,
mual,
perubahan
effusi
penimbunan
dan
sesak
perikardiac
cairan,
gangguan
dan
nafas
gagal
irama
akibat
jantung
jantung
dan
edema.
b. Gannguan Pulmoner
Nafas dangkal, kussmaul, batuk dengan sputum kental dan
riak, suara krekels.
c. Gangguan gastrointestinal
Anoreksia, nausea, dan fomitus yang berhubungan dengan
metabolisme protein dalam usus, perdarahan pada saluran
terutama
ditelapak
kaki
),
tremor,
miopati
menstruasi
dan
aminore.
Gangguan
metabolic
dan
kehilangan
natrium
dan
dehidrasi,
asidosis,
produksi
4.Radidiagnostik
USG abdominal
CT scan abdominal
BNO/IVP, FPA
Renogram
RPG ( retio pielografi )
F. PENATALAKSANAAN
Penatalaksanaan pada pasien dengan CKD dibagi tiga yaitu :
1. Konservatif
Dilakukan pemeriksaan lab.darah dan urin
Observasi balance cairan
Observasi adanya odema
Batasi cairan yang masuk
2. Dialysis
peritoneal dialysis
Biasanya dilakukan pada kasus kasus emergency.
Sedangkan dialysis yang bisa dilakukan dimana saja yang
tidak bersifat akut adalah CAPD ( Continues Ambulatori
Peritonial Dialysis )
Hemodialisis
Yaitu dialisis yang dilakukan melalui tindakan infasif
di
vena
dengan
menggunakan
mesin.
Pada
awalnya
jantung
( vaskularisasi ke
jantung )
3. Operasi
Pengambilan batu
Transplantasi ginjal
II. KONSEP TEORI HEMODIALISA
A. DEFINISI
Hemodialisa adalah Menggerakkan
pertikel
pengobatan
lewat
yang
membran
bisa
semi
membantu
cairan
permiabel
dari
yang
mengembalikan
partikelmempunyai
keseimbangan
pertikel
larut
dari
satu
kempartemen
cairan
ke
dari
darah
melewati
membran
semipermiabel,
dilakukan
kerena
pasien
menderita
gagal
enselfalopati,
berat,
kelebihan
perikarditis,
cairan
yang
uremia,
tidak
hiperkalemia
responsive
dengan
ginjal,
ginjal
tidak
bisa
melaksanakan
biasanya
menurun
10
dibawah
dimulai
ml/mnt,yang
ketika
biasanya
bersihan
sebanding
kreatin
dengan
buatan
dan
pada
prinsipnya
adalah
darah
dan
positif
bagian
dalam
cairan,
arus
darah
biasanya
dan
terdiri
tekanan
atas
negatif
penghisap
dalam
kompartemen
dialisat
( ultrafiltrasi ).
4. Mempertahankan / mengembalikan sytem buffer tubuh.
E. PROSEDUR DIALISA
Alat-alat
dialisis
piringan
dibuat
paralel.
berdiameter
Kompsisinya
kecil
serabutserabut
serabut
dimana
tersebut.
lempengan-lempengan
terdiri
darah
10.000
paralel
disusun
melaui
terdiri
secara
dan
serabut
bersirkulasi
Piringan
membran,
berlekuk-lekuk
dari
paralelyang
Kuprotan,
selulosa
sintesis
asetat,
berlubang-
dan
beberapa
lubang
kecil
ketdakamanan,konsentrasi dialisa,
perubahan tekanan , udara, dan
bocoran
darah.-
System
akan
masalah-masalah
beragam
yang
diantara
timbul
pasien-pasien,
selama
yang
dan
elektrolit,
klinis
lain,respon
nilai-nilai
terhadap
laboratorium,
tindakan
dialysis
remuan
sebelumnya,
keamanan
perlatan,
hemodialisis.
Akses
perawat
ke
system
sudah
siap
untuk
sirkulasidi
capai
sirkuit
disposibel
sebelum
dialiser
diperuntukkan
untuk
memaksimalkan
aliran
darah.
Kantong
cairan
yang
diklem
di
buka
dan
memungkinkan
dengan
cepat
darah
dan
plasma
ekspander
juga
dapat
di
Darah
dialiser,
mengalir
tempat
kedalam
terjadinya
kempartemen
pertukaran
darah
cairan
dari
dansisa.
adanya
udara
yang
akan
obat-obat
padakondisi
di
seperti
berikan
pada
ini
setiap
dialysis
bahwa
kebanyakan
obat-obat
ditunda
pemberiannya
sampai
perintahkan lain.
2. Darah yang telah
dialsys
melewati
selesai
kecuali
memang
dialysis
kembali
ke
di
pasien
yang
di
resepkan,
dialysis
diakhiridengan
dan
membilas
sirkuit
untuk
mengembalikan
darah
karena
pemanjanan
terhadap
darah.
Masker
natrium
dan
kalsium
diresepkan
pada
situasi
fungsi
bikarbonat.
asetat
miokardium,
nausea,
bikarbonat
gejala
pilihan
walaupun
aliran
asetat
dapat
muntah
lebih
tersebut.
pada
pasien
dan
mahal
dengan
pada
cepat.hemodialisa
mencakup
kepala.
Dialisis
ini
dapat
mencegah
merupakan
gangguan
yang
menjadi
depresi
biasanya
penyakit
pasien
mol
hipotensi,
sakit
Tindakan
hemodinamika,
berat,dan
diubah
menyebabkan
gejala
ketidakstabilan
metabolic
hati,
terapi
pernafasan,
hati
dan
asidosis
menjalani
dialisis
shunting
penglihatan
dan
ultrafiltrasi
dan
kembali
ke
sirkulasi
1.
2.
3.
4.
H. KOMPLIKSI
Komplikasi dari hemodialisa sebagai berikut :
1. Hemodialisis, akibat kerusakan sel darah
merah
ketika
Amati
adanya
nyeri
dada
dan
dispnea.
Darah
terhadap
(membran
membran
dializer)
jika
berbahand
menggunakan
asar
cuprophane
selulosa,
dapat
lambatnya
pemulihan
ginjal
dan
peningkatan
mortalitas
3. Diskuilibrium : komplikasi ini disebabkan oleh pengeluaran
ureum dan toksin uremik secara tiba-tiba dan pasien dapat
mengalami nyeri kepala, muntah, gelisah, konvulsi dan koma
4. Infeksi : perhatian yang ketat harus diberikan untuk
mempertahankan kondisi aseptik setiap saat
B. DIAGNOSA KEPERAWATAN
Menurut Doenges (1999) dan Lynda Juall (2000), diagnosa
keperawatan yang muncul pada pasien CKD adalah:
1. Penurunan curah jantung
2. Gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit
3. Perubahan nutrisi
4. Perubahan pola nafas
5. Gangguan perfusi jaringan
6. Intoleransi aktivitas
7. kurang pengetahuan tentang tindakan medis
8. resti terjadinya infeksi
C. INTERVENSI
1. Penurunan curah jantung berhubungan dengan beban jantung
yang meningkat
Tujuan:
Penurunan curah jantung tidak terjadi
Kriteria Hasil
Mempertahankan curah jantung dengan bukti tekanan darah
dan frekuensi jantung dalam batas normal, nadi perifer
kuat dan sama dengan waktu pengisian kapiler
Intervensi:
a. Auskultasi bunyi jantung dan paru
R/ Adanya takikardia frekuensi jantung tidak teratur
b. Kaji adanya hipertensi
R/ Hipertensi dapat terjadi karena gangguan pada system
aldosteron-renin-angiotensin (disebabkan oleh disfungsi
ginjal)
c. Selidiki keluhan nyeri dada, perhatikanlokasi, rediasi,
beratnya (skala 0-10)
R/ HT dan GGK dapat menyebabkan nyeri
d. Kaji tingkat aktivitas, respon terhadap aktivitas
R/ Kelelahan dapat menyertai GGK juga anemia
2. Gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit berhubungan
dengan edema sekunder : volume cairan tidak seimbang oleh
karena retensi Na dan H2O)
Tujuan:
Mempertahankan berat tubuh ideal tanpa kelebihan cairan
Kriteria Hasil:
Tidak ada edema,
Intervensi:
keseimbangan
antara
input
dan
output
a. Kaji
status
cairan
dengan
menimbang
BB
perhari,
tentang
pembatasan
cairan
R/ Pemahaman meningkatkan kerjasama pasien dan keluarga
dalam pembatasan cairan
d. Anjurkan pasien / ajari pasien untuk mencatat penggunaan
cairan terutama pemasukan dan haluaran
R/ Untuk mengetahui keseimbangan input dan output
3. Perubahan
nutrisi:
kurang
dari
kebutuhan
berhubungan
makanan
makan
sosial \
dan rasa
pola
nafas
berhubungan
dengan
hiperventilasi
Intervensi:
a. Auskultasi bunyi nafas, catat adanya crakles
R/ Menyatakan adanya pengumpulan sekret
b. Ajarkan pasien batuk efektif dan nafas dalam
R/ Membersihkan jalan nafas dan memudahkan aliran O2
c. Atur posisi senyaman mungkin
R/ Mencegah terjadinya sesak nafas
d. Batasi untuk beraktivitas
R/ Mengurangi beban kerja dan mencegah terjadinya sesak
atau hipoksia
5. Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan pruritis
Tujuan:
Integritas kulit dapat terjaga dengan
Kriteria Hasil :
Mempertahankan kulit utuh
Menunjukan perilaku / teknik untuk mencegah kerusakan
kulit
Intervensi:
a. Inspeksi
kulit
terhadap
perubahan
warna,
turgor,
R/
Mencegah
iritasi
dermal
langsung
dan
meningkatkan
aktivitas
berhubungan
dengan
oksigenasi
pengetahuan
tentang
medis(hemodialisa)
kondisi,
b.d
prognosis
salah
dan
interpretasi
informasi.
a. Kaji ulang penyakit/prognosis dan kemungkinan yang akan
dialami.
b. Beri
pendidikan
penyebab,
tanda
kesehatan
dan
mengenai
gejala
CKD
pengertian,
serta