Disusun oleh:
dr. Julianthy Suento
Pembimbing:
Prof. dr. Harmani K, Sp.Jp
Rumah Sakit Umum Adhyaksa
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN KASUS
Pelapor
Mengetahui
Prof. dr.
IDENTITAS PASIEN
Nama
: Tn. R
Umur
: 66 tahun
Jenis Kelamin
: Laki-laki
Agama
: Islam
Pekerjaan
: Wiraswasta
Alamat
: Jl. TMII pintu II no. 48, Kel.
Pinangranti Kec Makasar
Masuk RSUD
: 22 Oktober 2016
Keluar RSUD
: 24 Oktober 2016
: 014425
Ruang
: 704-A
Status
: BPJS
ANAMNESIS
Autoanamnesis dan alloanamnesa dengan pasien dan istrinya
pada tanggal 22 Oktober 2016
KELUHAN UTAMA
Sesak Napas
RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG:
Pasien datang ke IGD RSU Adhyaksa dengan
keluhan sesak napas sejak 1 hari yang lalu, muncul tibatiba, menetap. Sudah berobat ke IGD semalam dan
mengalami sedikit perbaikan. Sesak bertambah jika
pasien berbaring. Pasien mengaku satu tahun yang lalu
pernah mengalami nyeri dada kiri yang menjalar ke
lengan kiri dan punggung kiri, terasa seperti tertekan
benda berat, disertai mual muntah dan keringat dingin
dan sudah berobat kemudian keluhan membaik. Seharihari pasien mengeluhkan nyeri dada dan sesak napas
apabila
beraktivitas
berat.
Pasien
kadang-kadang
tidak
terkontrol
sejak
lama.
Pasien
senang
badan
disangkal,
penyakit
hepar,
dan
bersantan,
merokok,
dan
THT
(-)
Mulut
Jantung
Inspeksi
Ictus cordis tampak di ICS VI, 2 cm lateral MCLS
Palpasi
Ictus cordis teraba di ICS VI, 2 cm lateral MCLS,
kuat angkat, pulsasi parasternal tidak ada, thrill Perkusi
Batas atas jantung di ICS II PSLS
Batas kanan jantung di ICS V, PSLD
Batas kiri jantung di ICS VI, 2 cm lateral MCLS
Auskultasi
BJ I / II regular, murmur (-), gallop (-)
Paru depan
Inspeksi
Palpasi
Perkusi
Auskultasi
Inspeksi
Palpasi
Perkusi
Auskultasi
Abdomen
Inspeksi
Kulit
Umbilikus
Inflamasi -, Hernia -
Kontur abdomen
Peristaltik
Pulsasi
Flat, simetris
Tidak tampak
Tidak tampak
Auskultasi
Bising usus
Bruit/desiran
(+) Normal
Tidak terdengar adanya bruit di aorta, A.
Renalis, A. Iliaca, A. Femoralis
Perkusi
Distribusi gas, massa,
cairan
Daerah pekak hepar
Castle sign
Nyeri ketok ginjal
Di CVA
Palpasi
Palpasi superficial
lepas
Palpasi pada hepar
-/-
pada ginjal
Palpasi pada kandung
kemih
Ascites
Tes redup berpindah/ shifting dullness
Tes undulasi/ fluid wave
Negative
Negative
Ekstremitas
Pembesaran kel.limfe axiler
Pembesaran kel.limfe inguinal
Edema
Sianosis
Petechiae
Kekuatan
Refleks fisiologis
Refleks patologis
Tonus
Akral
Superior
-/-/-/-/-/5/5
N/N
-/N/N
Hangat
Inferior
-/-/-/-/-/5/5
N/N
-/N/N
Hangat
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Rhythm
Rate
Regularity
Axis
P wave
PR interval
:
:
:
:
:
: Irama sinus
75 x/mnt
Reguler
normoaxis
Normal
Normal
7. QRS complex
a. Q patologis : (+) III dan avF
b. R wave progression : (+)
c. Tinggi gelombang R di V5 + S di V2 = > 35
mm
d. R biphasic : (-)
8. QRS Interval : Normal
9. ST segmen
: elevasi pada V2 dan V3
10. T wave
: Normal
Kesan
Hasil
16.8
50
5.5
10.100
273.000
0
1
0
93
4
1
91
31
34
16
12
133
36
1.4
140
3.4
102
Satuan
g/dL
%
jt/ul
ul
ul
%
%
%
%
%
%
fL
Pg
g/dL
U/L
U/L
Mg/dl
Mg/dl
Mg/dl
Mmol/L
Mmol/L
Mmol/L
NilaiRujukan
13.217.3
4052
4.45.9
380010600
150.000440.000
01
13
35
5070
2540
28
80100
2634
3236
050
050
<200
2040
0,171,5
135155
3,65,5
98108
Cor
Pulmo
DIAGNOSA KERJA
HHD
CHF
Old Inferior MI
TATALAKSANA
IGD
- IVFD RL 500cc/24 jam
- Inj. Lasix 1x1amp
- Captopril 2 x 12,5mg (PO)
Ruangan
- IVFD RL 500cc/24 jam
- Inj. Lasix 2x1 amp
- Letonal 1 x 25mg
- Captopril 2x25mg (PO)
- Amlodipine 1x5mg (PO)
- Bisoprolol 1x25mg (PO)
- Pemeriksaan Troponin T
PROGNOSIS
Ad vitam : dubia ad malam
Ad functionam : dubia ad malam
Ad sanationam : malam
TINJAUAN PUSTAKA
Congestive heart failure adalah sebuah sindrom
atau kumpulan tanda dan gejala dimana terjadi
abnormalitas dari struktur maupun fungsi jantung
sehingga
menyebabkan
kegagalan
jantung
untuk
memompa memenuhi kebutuhan tubuh. Congestive heart
failure sering didahului oleh adanya kegagalan jantung kiri
yang seringnya disebabkan oleh hipertensi kronis yang
tidak terkontrol seperti diderita pada pasien pada kasus
ini.
Tanda dan gejala yang biasanya muncul adalah
adanya
sesak
dan
kelelahan
yang
kemudian
diklasifikasikan dalam kategori NYHA yaitu sebagai berikut
:
Kriteria Framingham
Kriteria mayor
Kriteria minor
Edema ekstremitas
Batuk malam hari
Dispnea d effort
Hepatomegali
Efusi pleura
Penurunan kapasitas vital 1/3 normal
Takikardia
Thiazide diuretics
Beta blockers and combined alpha and beta blockers
Calcium channel blockers
Angiotensin-converting enzyme (ACE) inhibitors
Angiotensin-receptor blockers (ARBs)
Direct vasodilators - Such as hydralazine
DAFTAR PUSTAKA